MAKALAH Membuat Usaha Pembenihan Ikan Lele
MAKALAH Membuat Usaha Pembenihan Ikan Lele
MAKALAH Membuat Usaha Pembenihan Ikan Lele
Indukan betina yang telah matang gonad memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Sedangkan untuk indukan jantan untuk pembenihan ikan lele hendaknya memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
Tubuhnya ramping
Alat kelaminnya memerah
Warna tubuh akan terlihat coklat kemerahan
Gerakannya lincah
1. Penyuntikan hipofisa
2. Penyuntikan hormon buatan
3. Pembuahan in vitro (dalam tabung)
c. Pemeliharaan larva
Dari proses pemijahan akan dihasilkan larva ikan yang harus dibesarkan
dalam tahap pembenihan ikan lele selanjutnya. Pisahkan larva dari induknya.
Kualitas air kolam untuk pemeliharaan larva harus terjaga. Usahakan ada aerasi
dengan aerotor untuk menyuplai oksigen. Suhu kolam harus dipertahankan pada
kisaran 28-29oC. Pada suhu dibawah 25oC, biasanya akan terbentuk bintik putih
pada larva yang menyebabkan kematian massal.
Larva masih membawa persediaan makanan dalam dirinya, jadi tidak perlu
diberi pakan hingga 3-4 hari. Setelah persediaan makanannya habis, larva harus
segera diberi pakan. Pakan bisa berupa kuning telur yang telah direbus. Ambil
bagian kuningnya, lumat hingga halus dan campurkan dengan 1 liter air bersih.
Larutan tersebut cukup untuk 100.000 ekor larva.
Setelah larva berumur satu minggu, berikan pakan berpa cacing sutera
(Tubifex sp.). Cacing ini bernilai gizi tinggi dan disukai benih ikan yang baru
tumbuh. Pakan berupa cacing ini meringankan perawatan, karena bisa hidup
dalam air dan tidak mengotori kolam. Sehingga meminimalkan resiko keracunan
akibat sisa pakan yang membusuk.
Cacing sutera diberikan hingga larva berumur 3 minggu atau berukuran 1-2
cm. Setelah itu, larva bisa dikatakan telah menjadi benih ikan dan siap diberi pelet
yang berbentuk tepung.
d. Pendederan benih
Kolam pendederan untuk pembenihan ikan lele bisa berupa kolam tanah,
kolam semen atau kolam dari terpal. Tidak ada patokan luasan yang disarankan
untuk kolam pendederan. Namun lebih baik tidak terlalu luas, sehingga lebih
mudah dikontrol, misalnya ukuran 2×3 atau 3×4 m dengan kedalaman kolam
0,75-1 meter. Kolam tersebut juga harus memungkinkan di pasangi peneduh
seperti paranet, untuk menghindari kematian benih karena terik matahari di
musim kemarau.
2. Pelepasan benih
Ketika benih masih berukuran 1-2 cm, gunakan tepung pelet yang memiliki
kadar protein lebih dari 40 persen, karena pada umur tersebut benih lele
membutuhkan banyak protein untuk perkembangan. Jenis pakan yang diberikan
bisa berupa pelet jenis PSC atau pakan udang DO-A. Pemberian pakan jenis ini
harus teliti, karena pakan akan tenggelam dan menumpuk di dasar kolam.
Penumpukan sisa pakan akan membentuk amonia yang berbahaya bagi benih
ikan. Selanjutnya benih ikan bisa dipindahkan ke kolam pendederan benih.
Pembenihan ikan lele memakan waktu 8-9 minggu sejak benih menetas. Ukuran
benih lele siap panen berkisar 5-7 cm. Cara pemanenan dilakukan dengan
mengeringkan air kolam pelan-pelan hinga ikan berkumpul pada titik yang dalam
atau saluran kemalir. Kemudian ambil ikan dengan jaring yang halus. Lakukan
pengambilan ikan dengan hati-hati, karena benih tersebut masih rentan apabila
mengalami luka pada permukaan tubuhnya. Tampung benih ikan dalam wadah
yang telah diisi dengan air dari kolam yang sama agar ikan tidak mengalami stres.
Hal terakhir namun penting dalam pembenihan ikan lele, adalah menyiapkan
pembeli bagi benih yang sudah siap panen. Karena apabila waktu panen
terlambat karena benih belum ada pembelinya, peternak harus menanggung
biaya pemeliharaan ekstra. Pada ujungnya, semakin lama panen tertunda akan
semakin tipis marjin yang akan diterima peternak.
4. Analisis pesaing
· Pesaing
Banyaknya petani yang membudidayakan lele di wilayah Jawa Barat tidak
membuat kami pesimis karena faktanya lele yang dikomsumsi sehari-hari masih
disuplai dari luar Jawa Barat sehingga supplai dari Jawa Barat sendiri masih kurang
· Analisis SWOT
- Kelebihan
1. Masih tingginya permintaan pasar terhadap lele terlihat dari
mahalnya harga lele di pasar.
2. Masih impornya perikanan Jawa Barat terutama lele dari luar kota
3. Memiliki cukup senggang untuk mengurus usaha
- Kekurangan
1. Keterbatasan modal yang dimiliki
2. Belum mampu untu melakukan pemijahan sendiri sehingga masih
membeli benih dari luar.
· Analisis pengembangan
§ Dikarenakan masih tingginya permintaan pasar terhadap lele sehingga
untuk pengembangan lahan dalam jumlah besar masih dirasa
memungkinkan jika hanya mengincar pasar yang sudah ada.
§ Menciptakan pasar sendiri juga dinilai penting guna menambah nilai
penjualan dengan mengolah hasil pembudidayaan jadi produk olahan
yang dapat dikonsumsi secara instan.
§ Mencipatakan momentum dan prestis dari produk lele juga menjadi
marketing pada hasil olahan lele sehingga tertancap pada benak
konsumen bahwa suatu kebanggaan atau kebiasaan mengonsumsi
lele pada waktu tertentu, tentunya dalam pengolahan produk lele
berbentuk lain.
2. Aspek Teknis
a. Persyaratan Lokasi
1) Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah
liat/lempung, tidak berporos, berlumpur dan subur. Lahan yang dapat
digunakan untuk budidaya lele dapat berupa: sawah, kecomberan, kolam
pekarangan, kolam kebun, dan blumbang.
2) Ikan lele hidup dengan baik di daerah dataran rendah sampai daerah yang
tingginya maksimal 700 m dpl.
3) Elevasi tanah dari permukaan sumber air dan kolam adalah 5-10%.
4) Lokasi untuk pembuatan kolam harus berhubungan langsung atau dekat
dengan sumber air dan tidak dekat dengan jalan raya.
c. Penjarangan:
Penjarangan adalah mengurangi padat penebaran yang dilakukan karena
ikan lele berkembang ke arah lebih besar, sehingga volume ratio antara lele
dengan kolam tidak seimbang.
d. Pemberian pakan:
1. Minggu pertama diberi pakan F999 setiap hari.
2. Minggu ketiga diberi pakan F781-2 dan pakan tambahan setiap hari.
3. Minggu kelima diberi pakan F781 dan pakan tambahan setiap hari.
e. Pemeliharaan Pembesaran
1) Pemupukan
a. Sebelum digunakan kolam dipupuk dulu. Pemupukan bermaksud
untukmenumbuhkan plankton hewani dan nabati yang menjadi
makanan alamibagi benih lele.
b. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang (kotoran ayam) dengan
dosis 500-700 gram/m2. Dapat pula ditambah urea 15 gram/m2, TSP
20 gram/m2, dan amonium nitrat 15 gram/m2. Selanjutnya dibiarkan
selama 3 hari.
c. Kolam diisi kembali dengan air segar. Mula-mula 30-50 cm dan
dibiarkan selama satu minggu sampai warna air kolam berubah
menjadi coklat atau kehijauan yang menunjukkan mulai banyak jasad-
jasad renik yang tumbuh sebagai makanan alami lele.
d. Secara bertahap ketinggian air ditambah, sebelum benih lele ditebar.
f. Pakan
a. Makanan Alami Ikan Lele
1. Makanan alamiah yang berupa Zooplankton, larva, cacing-cacing, dan
serangga air.
2. Ikan lele juga menyukai makanan busuk yang berprotein.
3. Ikan lele juga menyukai kotoran yang berasal dari kakus.
b. Makanan Tambahan
1. Bangkai ayam dan ikan
2. Isi daleman ikan
3. Darah hewan
4. Keongmas dan bekicot
g. Pemberian Vaksinasi
Cara-cara vaksinasi sebelum benih ditebarkan:
a. Untuk mencegah penyakit karena bakteri, sebelum ditebarkan, lele yang
berumur 2 minggu dimasukkan dulu ke dalam larutan formalin dengan
dosis 200 ppm selama 10-15 menit. Setelah divaksinasi lele tersebut akan
kebal selama 6 bulan.
b. Pencegahan penyakit karena bakteri juga dapat dilakukan dengan
menyutik dengan terramycin 1 cc untuk 1 kg induk.
c. Pencegahan penyakit karena jamur dapat dilakukan dengan merendam
lele dalam larutan Malachite Green Oxalate 2,5–3 ppm selama 30 menit.
3. Aspek SDM
Sumber Daya Manusia dilakukan oleh sendiri dengan melakukan konsultasi
rutin kepada ahlinya yang tergabung dalam Kelompok Tani Budidaya Lele.
4. Aspek Sosial
Kebutuhan akan kecukupan gizi seperti protein yang tinggi di masyarakat
mendorong untuk mencari varian baru dari lauk berkadar protein tinggi yang
terjangkau selain telur. Ikan merupakan salah satu penyumbang protein
selain telor.
5. Aspek Lingkungan
Penggunaan bahan obat penyakit dan penanggulangan hama harus dengan
kadar rendah hingga tinggi dengan melihat dampak yang terjadi di lingkungan
budidaya.
Total Produksi Ikan Lele yang di panen 10 ton -> 1000kg. Harga jual/kg
Rp.13.000
1). Modal dalam sarana pembesaran
- kolam 1000m2 (selama 3 bulan) = Rp. 1.500.000
- Benih ikan lele 45.000 ekor = Rp. 7.000.000
- Alat – alat perikanan = Rp. 1.000.000
+
Total Biaya = Rp. 9.500.000
Sumber:
gudankmakalah.blogspot.co.id/2012/03/makalah-tentang-budidaya-lele.html
alamtani.com/pembenihan-ikan-lele.html
Buku Budidaya Lele Sangkuriang, Dit. Pembudidayaan, Ditjen Perikanan
Budidaya