Proposal Mikologi
Proposal Mikologi
Proposal Mikologi
PENDAHULUAN
Pada penelitian ini, peneliti memilih roti sebagai bahan praktikum, dimana
sampelnya diambil dari Kabupaten Tabanan. Roti merupakan produk pangan
berbahan dasar tepung terigu yang difermentasi dengan ragi roti atau bahan
pengembang lainnya yang diolah dengan cara dipanggang. Roti termasuk dalam
salah satu produk bioteknologi konvensional karena adanya proses fermentasi
yang memanfaatkan mikroorganisme. Roti dibuat melalui dua proses yaitu
pembuatan dan pemanganan, dimana keduanya sangan penting dalam menentukan
mutu produk akhir dari roti. Jenis roti ada berbagai macam yaitu roti kukus, roti
panggang, dan roti goreng. Roti tawar dan roti manis merupakan jenis roti yang
dipanggang.
2
Aspergillosis kutaneus primer umumnya disebabkan oleh Aspergillus
flavussedangkan Aspergillus niger dan Aspergillus ustus dari hasil pemeriksaan
kultur dilaporkan juga dapat menjadi penyebab aspergillosis kutaneus primer
(Lubis, 2008).
Lesi utama aspergillosis dapat berbentuk macula, papul, nodul, ataupun plak
sedangkan bentuk pustule ataupun lesi yang disertai dengan purulen discharge
sering dijumpai pada neonatus cutaneous aspergillosis. Sedangkan pada
aspergillosis kutaneus sekunder, awalnya berupa papul atau plak eritematosa atau
violaceous, indurated, soliter atau multiple. Lesi biasanya nyeri tetapi dapat juga
asimtomatik. Manifestasi ini mengalami perubahan secara cepat menjadi pustule,
vesikel yang hemoragik dan selanjutnya akan terbentuk krusta yang tertutup
keropeng hitam (Lubis, 2008).
3
b. Bagi Institusi
Sebagai tambahan pembendaharaan perpustakaan tentang jenis Aspergillus sp
pada roti yang sudah berjamur.
c. Bagi Peneliti
Sebagai sarana aplikasi teori yang diperoleh selama menempuh kuliah di
jurusan Analis Kesehatan (D3) STIKes Wira Medika Bali, dan sebagai bahan
pengayaan dan pengajian di bidang Mikologi.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Roti
2.1.1 Pengertian Roti
Roti adalah makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan air, yang
difermentasikan dengan ragi, tetapi ada juga yang tidak menggunakan ragi.
Namun kemajuan teknologi manusia membuat roti diolah dengan berbagai bahan
seperti garam, minyak, mentega, ataupun telur untuk menambahkan
kadar protein di dalamnya sehingga didapat tekstur dan rasa tertentu. Roti
termasuk makanan pokok di banyak negara Barat. Roti adalah bahan
dasar pizza dan lapisan luar roti lapis. Roti biasanya dijual dalam bentuk sudah
diiris, dan dalam kondisi "fresh" yang dikemas rapi dalam plastik.
Roti merupakan sumber karbohidrat yang terbuat dari bahan terigu,
pengembang/ yeast, lemak, gula dan garam telah ada sejak ribuan tahun lalu.
Cikal bakal roti berasal dari bangsa Mesir Kuno. Namun pada zaman tersebut roti
masih dibuat dengan cara yang sederhana sehingga bentuk dan rasanya tentu
berbeda dengan roti saat ini. Pada abad pertengahan, evolusi roti telah mencapai
puncaknya, terutama di Benua Eropa. Pada saat itu cita rasa roti sudah sama
seperti yang kita temukan saat ini, begitu juga dengan bentuk dan variasinya.
2.2 Aspergillus sp
2.2.1 Definisi Aspergillus sp
Aspergillus merupakan kapang saprofit yang sering dijumpai di tanah, air,
dan tumbuhan yang membusuk. Lebih dari 200 spesies Aspergillus telah
diidentifikasi, dan Aspergillus fumigatus merupakan penyebab infeksi pada
5
manusia yang terbanyak dimana lebih dari 90% menyebabkan invasive dan non-
invasif aspergillosis. Aspergillus flavus menyebabkan invasive aspergillosis
sebanyak 10% sedangkan Aspergillus niger dan Aspergillus terreus sebanyak 2%
(Lubis, 2008).
Kingdom : Myceteae
Divisi : Amastigomycota
Kelas : Ascomycetes
Ordo : Eurotiales
Famili : Euroticeae
Genus : Aspergillus
Aspergillus flavus
Aspergillus clavatus
Aspergillus nidulans
Aspergillus niger
Aspergillus oryzae
6
Aspergillus yermus
Aspergillus wentii
7
BAB III
METODE PENELITIAN
Medika Bali.
3.1.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini yaitu semua roti yang dijual di Kabupaten
Tabanan.
3.1.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini yaitu 20 warung yang ada roti yang dijual di
Kabupaten Tabanan.
8
3.4 Variabel Penelitian
penelitian ini yaitu siswa yang melakukan identifikasi jamur Aspergillus sp pada
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari
variabel terikat, dalam penelitian ini yaitu identifikasi jamur Aspergillus sp pada
roti.
9
6. Ditutup dengan cover glass
7. Diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x dan 40x.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data diinput
kedalam tabel setelah didapatkan hasilnya. Dari hasil yang paling rendah
10
BAB 4
No Gambar Identifikasi
1
Aspergillus flavus
11
2
Aspergillus fumigates
Aspergillus fumigates
Aspergillus fumigates
Aspergillus flavus
Aspergillus flavus
12
7
Aspergillus niger
Aspergillus niger
Aspergillus flavus
10
Aspergillus niger
11
Aspergillus fumigates
13
12
Aspergillus niger
13
Aspergillus niger
14
Aspergillus fumigates
15
Aspergillus fumigates
16
Aspergillus niger
14
17
Aspergillus flavus
18
Aspergillus flavus
19
Aspergillus flavus
20
Aspergillus fumigatus
4.2 PEMBAHASAN
Pada penelitian ini banyak ditemukan roti yang telah ditumbuhi oleh jamur.
Roti ditumbuhi jamur karena menyediakan sumber makanan untuk berbagai jenis
jamur. Udara sebenarnya penuh dengan spora jamur berukuran sangat kecil, dan
di bawah kondisi yang tepat, spora ini dapat tumbuh di hampir semua bahan
organik dan mulai mencernanya. Pada roti, enzim jamur akan memecah dinding
sel dari bahan organik yang membentuk roti menjadi senyawa molekuler yang
15
lebih sederhana. Jamur terdiri atas banyak spesies yang berkontribusi terhadap 5%
dari seluruh jumlah spesies yang hidup dibumi. Jamur tidak dapat menerima
energi langsung dari matahari karena tidak memiliki klorofil. Itu sebab, jamur
harus hidup dari tumbuhan atau hewan lain. Sebagian jamur bersifat parasit,
artinya merugikan inang tempat tumbuhnya, sedangkan jenis lain hidup pada
bahan organik yang sudah mati.
Jamur yang tumbuh pada roti memiliki berbagai warna seperi kehitaman,
abu-abu, hingga kehijauan.Jamur hidup dengan memakan nutrisi pada roti
sekaligus menguraikan roti dalam prosesnya. Jamur tumbuh dari spora yang
merupakan sel reproduksi jamur. Saat mendarat pada substansi yang tepat (misal
roti), spora ini kemudian tumbuh menjadi jamur dan mulai berkembang biak.
Terdapat beberapa jenis dan spesies jamur roti diantaranya adalah Aspergillus,
Monascus, Rhizopus, Penicillium, Fusarium, dan Monascus.Masing-masing
spesies memiliki warna Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
didapatkan hasil identifikasi jamur dari spesies Aspergillus. Jamur Aspergillus
adalah jamur yang bersifat saprofit yang dapat di jumpai dimana saja, di tanah, di
udara bebas dan pada bahan- bahan makanan seperti beras, gandum, kacang tanah,
oncom, tempe bongkrek, makanan dalam kaleng seperti cornedbeef dan sardine
(Adiwisasastra, 1992). Jamur Aspergillus flavus menghasilkan koloni yang
berwarna kuning hijau atau kuning abu-abu hingga kehitaman. Konidiofornya
tidak berwarna , kasar, bagian atas agak bulat serta konidia kasar dengan
bermacam-macam warna. Makanan yang kita makan mudah sekali dihinggapi
Aspergillus flavus ini (Nurul, 2010). Jamur golongan Ascomycetes seperti
Aspergillus ini, menyebabkan infeksi pada kulit dan alat dalam terutama paru-
paru dan sering di temukan di alam bebas sebagai saprofit, dapat menimbulkan
kelainan bila terdapat factor predisposisi. Faktor predisposisi tersebut di
antaranya roti yang telah ditumbuhi oleh jamur yang di konsumsi, kondisi badan
seseorang. Apabila kita mengkonsumsi roti yang telah mengalami penjamuran
secara terus menerus dan dalam jumlah yang banyak maka akan sangat mungkin
terkontaminasi oleh jamur Aspergillus flavus.
Aspergillus fumigatus adalah jamur yang sering ditemuka pada tanaman
yang membusuk. Jamur ini dapat berkelompok kemudian memasuki jaringan
kornea yang mengalami trauma atau luka bakar, luka lain, atau telinga luar (oktitis
eksterna). Siklus hidup Aspegillus fumigates mempunyai suatu haploid genome
yang stabil, dengan tidak mengalami siklus seksual. A. fumigatus bereproduksi
dengan pembentukan conidiospores yang dilepaskan ke dalam lingkungan. A.
fumigatus ini mampu tumbuh pada suhu 37°C(sama dengan temperatur tubuh).
Spesies Aspergillus secara alamiah ada dimana-mana,terutama pada makanan,
sayuran basi, pada sampah daun atau tumpukan kompos. Konidiabiasanya
terdapat di udara baik di dalam maupun di luar ruangan dan sepanjang tahun.
Aspergillus juga bisa tumbuh di daun-daun yang telah mati, gandum yang
16
disimpan, kotoran burung, tumpukan pupuk dan tumbuhan yang membusuk
lainnya.
Aspergillus niger diperoleh dari roti yang memiliki bulu dasar berwarna
putih atau kuning dengan lapisan konidiospora tebal berwarna coklat gelap sampai
hitam. Konidiospora memiliki dinding yang halus, hialin, tetapi juga berwarna
coklat, dan hifanya bersekat. Aspergillus niger merupakan salah satu spesies yang
paling umum dan mudah diidentifikasi dari genus Aspergillus, famili moniliaceae,
ordo monoliales dan kelas fungi imperfecti. Aspergillus niger dapat tumbuh
dengan cepat, di antaranya digunakan secara komersial dalam produksi asam
sitrat, asam glukonat, dan pembuatan berapa enzim seperti amilase, pektinase,
amiloglukosidase, dan sellulase. Aspergillus niger dapat tumbuh pada suhu 35ºC-
37ºC (optimum), 6ºC-8ºC (minimum), 45ºC-47ºC (maksimum) dan memerlukan
oksigen yang cukup (aerobik).
17
BAB 5
5.1 Simpulan
1. Dapat ditemukan roti yang telah berjamur yang masih beredar di warung-
warung kecil di daerah Beringkit, Marga, Tabanan
2. Dapat diidentifikasi jamur yang terdapat pada sampel ialah jamur dar spesies
jamur aspergillus fumigatus, aspergillus niger dan aspergillus flavus.
5.2 Saran
1. Masyarakat di daerah Beringkit, Marga, Tabanan sebaiknya lebih teliti untuk
memilih roti yang diperoreh di warung-warung
2. Perlu dilakukan pemantauan kembali terhadap peredaran roti berjamur di
daerah Beringkit, Marga, Tabanan
3. Perlu dilakukan pemberian informasi lebih lanjut terhadap masyarakat
mengenai bahaya mengkonsumsi roti berjamur.
18
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.” Mengapa Roti Berjamur? Penyebab Jamur pada Roti “.
http://www.amazine.co/14555/mengapa-roti-berjamur-penyebab-jamur-pada-roti/.
Cokroaminoto.” Penyajian Data Dalam Penelitian”.
http://www.menulisproposalpenelitian.com/2010/03/penyajian-data-dalam-
penelitian.html?m=0
Elyana, Risky.”Kingdom Jamur / Fungi”.http://risky-
elyana.blogspot.com/2011/11/kingdom-jamur-fungi.html
Lubis, R. D. 2008. Aspergilosis.
http:/repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3432/1/08E00886.pdf
Kistinah, Idun.2009.Biologi 1 Makhluk Hidup dan Lingkungannya.Jakarta:BSE
Kiky, Sheila.” Penelitian Jamur pada Roti Tawar “.
http://kikyshela.blogspot.com/2012/11/penelitian-jamur-pada-roti-tawar.html.
Pertumbuhan Jamur pada Roti Tawar, 4 Desember 2010,http://www.google.co.id/
19
LAMPIRAN
No. Sampel 5
8
4
20
9 15
16
10
17
11 18
12 19
13 20
14
21