Laprak Pemeriksaan Morfologi Kapang Dan Khamir

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Laprak pemeriksaan morfologi kapang dan khamir

(sampel roti tawar, Aspergillus sp)


Latar belakang
Pangan adalah segala sesuatu yang berasaldari sumber hayati dan air, baik yang
diolah maupuntidak. Sebagai kebutuhan dasar, pangan merupakanhak asasi setiap rakyat
Indonesia, sehingga harus senantiasa tersedia cukup setiap waktu, aman,bermutu, bergizi
dan beragam dengan harga yangterjangkau oleh daya beli masyarakat.1 Dalam
prosespenyiapan, pengolahan dan pembuatan makanan atauminuman diperlukan suatu
sistem pangan yangmemberikan perlindungan baik bagi produsen maupunkonsumen
pangan, serta tidak bertentangan dengankeyakinan masyarakat.
Salah satu pangan yang banyak dikonsumsi masyarakat yaitu roti. Salah satu jenis roti
yang sering dikomsumsi masyarakat yaitu roti tawar. Roti tawar banyak dijadikan sarapan
dan juga sandwich oleh masyarakat. Bahan dasar dalam pembuatan roti tawar yaitu tepung
terigu, sehingga roti tawar mengandung pati yang cukup tinggi. Pati ini dapat dihidrolisis
oleh jamaur menjadi gula sederhana, karena gula sederhhana merupakan sumber makanan
utama bagi jamur. Jamur merupakan mikroorganisme utama yang berperan penting dalam
prosespembuatan dan pembusukan roti. Beberapa jenisjamur yang sering ditemukan pada
pembusukan rotiadalah Rhizopus stolonifer, Penicillium sp, Mucor spdan Geotrichum sp
serta juga bisa terdapatAspergillus sp.
Namun Sebagian masyarakat tidak terlalu memperhatikan penampakan roti tawar
yang dimakannya. Hal ini terjadi terutama pada tanggal awal kadaluwarsa roti, mereka ttidak
mengetahui ciri ciri terjadinya pertumbuhan jamur pada roti yang sudah tak layak konsumsi.

Tinjauan Pustaka
Jamur merupakan salah satumikroorganisme penyebab penyakit padamanusia.
Jamur merupakan makhluk hidupkosmopolitan yang tumbuh di mana sajadekat dengan
kehidupan manusia, baik diudara, tanah, air, pakaian, bahkan di tubuhmanusia sendiri.
Jamur bisa menyebabkanpenyakit yang cukup parah bagi manusia.Penyakit yang disebabkan
oleh jamurberasal dari makanan yang kita makansehari-hari. (Hasanah, 2017).
Adanya mikroorganisme yangtumbuh di suatu bahan pangan sangatberpengaruh
terhadap penurunan kualitasproduknya. Yang mana hal tersebut dapatmenyebabkan
terkontaminasinya bahanmakanan. Salah satu mikroorganisme yangdapat mengkontaminasi
bahan pangantepung terigu yaitu jenis fungi. (Pujiati,2018). Aspergillus sp adalah spesies
yangtelah menyebar luas, karena spora jamuryang mudah disebarkan oleh angin,
mudahtumbuh pada bahan-bahan pangan atauproduk hasil pertanian. (Hidayatullah2018)
Aspergillus merupakan mikroorganisme eukariot, saat ini diakui sebagai salah satu
diantarabeberapa makhluk hidup yang memiliki daerahpenyebaran paling luas serta
berlimpah di alam, selainitu jenis kapang ini juga merupakan kontaminan umumpada
berbagai substrat di daerah tropis maupunsubtropis. Oleh karena itu, kemungkinan
besarbanyak jenis Aspergillus juga dapat hidup pada rotitawar.

Pembahasan
Aspergilus sp terdapat di alam sebagai saprofit, tumbuh di daerah tropic dengan
kelembaban yang tinggi. Aspergilus mampu memproduksi mikotoksin, karena memiliki gen
yang mampu memproduksinya. Habitat asli aspergilus yaitu di dalam tanah, kondisi yang
menguntungkan meliputi kadar air yang tinggi (setidaknya 7%) dan suhu tinggi. Aspergilus
memiliki tangkai tangkai panjang (conidiophores) yang mendukung keplanya yang besar
(vesicle). Di keepala ini terdapat spora yang membangkitkan sel hasil dari rantai panjang
spora. Aspergilus mampu tumbuh pada suhu 37°C.

Aspergilus sp mempunyai hifa selebar 2,5 – 8 mikrometer, bercabang seperti pohon


atau kipas dan miselium bercabang, sedangkan hifa yang muncul di atas permukaan
merupakan hifa fertile, koloninya berkelompok, konidofor berseplat atau nonseptat yang
muncul dari sel kaki, pada ujung hifa muncul sebuah gelembung, pada sterigma muncul
konidium-konidium yang tersusun berurutan mirip bentuk untaian Mutiara, konidium2 ini
berwarna (hitam, coklat, kuning tua, hijau) yang memberi warna tertntu pada jamur.
Dampak kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh Aspergillus sp ialahdemam,
peradangan, sesak nafas, nyeridada dan nyeri sendi, batuk-batuk,menggigil, sakit kepala dan
lain-lain.Kontaminasi jamur pada makanan dapatmenyebabkan kerusakan, terutama
padasaat penyimpanan. Jamur lebih mudahhidup di tempat yang kondisinya
(Patogenesis Aspergillus sp) penyakit yang ditularkan melalui makanan timbul
setelah maknana yang tercemar mikroorganisme pathogen. Dari kelompok microorganisme
pathogen dalam makanan adalah jenis bakteri, jamur, dan virus (arixs, 2006).
Salah satu jamur yang sering mencemari makanan adalah aspergillus sp. Jamur ini
merupakan salah satu jamur yang menghasilkan aflatoksin, yaitu toksin yang dapat
mematikan manusia karena dapat menyebabkan kanker hati bila sampai masuk ke dalam
tubuh melalui makanan. Berbagai bentuk perubahan klinis dan [patologis mikotoksikosi
ditandai dengan gejala muntah, sakit perut, paru-paru beengkak, kejang, dan koma.
Aflatoksin yang berbahaya ini dapat berpegaruh pada mekanisme krja hati manusia,
mamalia, maupun ungags sehingga menjadi factor penyebab kanker hati (edyansyh, 2013).
(factor yg mempengaruhi pertumbuhan jamur) 1. Kebutuhan air, kebayakan jamur
membutuhkan air minimal untuk pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan khami dan
bakteri. 2. Suhu, suhuoptimum pertumbuhan untuk kebanyakan jamur adalah sekitar 25 -
30°C, tapi beberapa dapat tumbuh pada suhu 35 - 37°C atau lebih tinggi, misalnya
aspergilus. 3. Oksigen dan pH, semua jamur bersifat aerobic yaitu membutuhkan oksigen
untuk pertumbuhannya. Kebanyakan jamur apat tumbuh pada kisaran pH yang luas yaitu pH
2 – 8, tetapi biasanya pertumbuhannya akan lebih baik pada keadaan asam atau pH rendah.
4. Substrat atau media, pada umumnya jamur dapat tumbuh pada berbagai tempat dari
tempat yang kandungannya sederhana sampai kompleks. Kebanyakan jamur memproduksi
enzim hydrolitik misalnya amilase, pectinase, proteinase, dan lipase. Oleeh karena itu dapat
tumbuh pada makanan yang mengandung pati, protein, dan lipid. 5. Komponen
penghambat, bebrapa jamur mengeluarkan komponen yang dapat menghambat organisme
lainnya. Komponen ini disebut antibiotic. Beberapa komponen lain bersifat mikostatik, yaitu
penghambat pertumbuhan jamur atau fungisidal yaitu membunuh jamur. Pertumbuhan
jamur biasanya berjalan lambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan bakteri dan khamir.
Jika kondisi pertumbuhan memungkinkan semua mikroorganisme untuk tumbuh, jamiur
biasanya kalah dalam kompetisi dengan khamir dan bakteri. Tetapi sekali jamur dapat mulai
tumbuh, pertumbuhan yang ditandai dengan pertumbuhan miselium dapat brlangsung
dengan cepat.

Priska, B. P. (2021). IDENTIFIKASI JAMUR Aspergillus sp PADA ROTI TAWAR YANG


DIJUAL DI MINIMARKET CAWAS, KLATEN (Doctoral dissertation, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Nasional).

Millenia, L. (2021). IDENTIFIKASI JAMUR Aspergillus sp. PADA ROTI


TAWAR YANG DIGUNAKAN OLEH PEDAGANG ROTI BAKAR DI
ALUN-ALUN KARANGANYAR (Doctoral dissertation, Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Nasional).
Sari, M. Y. (2021). ISOLASI DAN IDENTIFIKASI JAMUR ASPERGILLUS SP PADA PETIS
DIPASAR TRADISIONAL AROSBAYA (Doctoral dissertation, STIKes Ngudia Husada Madura).

Eugene Natalia Pabeno, P., Mongan, R., & Yunus, R. (2019). IDENTIFIKASI JAMUR
PATOGEN PADA ROTI KADALUARSA YANG DIJUAL DIWILAYAH ANDUONOHU KOTA
KENDARI (Doctoral dissertation, Analis Kesehatan). Eugene Natalia Pabeno, P., Mongan, R., &
Yunus, R. (2019). IDENTIFIKASI JAMUR PATOGEN PADA ROTI KADALUARSA YANG DIJUAL
DIWILAYAH ANDUONOHU KOTA KENDARI (Doctoral dissertation, Analis Kesehatan).

Wibowo, L. K. (2018). IDENTIFIKASI KAPANG DAN KHAMIR PADA TAHAPAN PEMBUATAN


KECAP (Doctoral dissertation, UAJY).

Jirna, I. N. (2019). UJI ANGKA KAPANG KHAMIR DAN IDENTIFIKASI Aspergillus species
PADA JAMU KUNYIT DI DENPASAR SELATAN. Meditory: The Journal of Medical Laboratory, 7(1),
17-26.
Syaifuddin, A. N. (2017). Identifikasi jamur Aspergillus Sp pada roti tawar berdasarkan
masa sebelum dan sesudah kadaluarsa (Studi di Desa Candimulyo Kecamatan Jombang
Kabupaten Jombang) (Doctoral dissertation, STIKES Insan Cendekia Medika Jombang).
Mizana, D. K., Suharti, N., & Amir, A. (2016). Identifikasi pertumbuhan jamur
aspergillus sp pada roti tawar yang dijual di kota padang berdasarkan suhu dan lama
penyimpanan. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(2).

Anda mungkin juga menyukai