Materi Top KK - TKT Dasar
Materi Top KK - TKT Dasar
Materi Top KK - TKT Dasar
Materi TEKNIK OPERASI PENGGALIAN KK Tkt Dasar terbagi dalam delapan Bab
meliputi : Penjelaskan tentang jenis-jenis kapal keruk yang pernah dioperasikan di perusahaan
PT Timah dan menjelaskan fungsi dari seluruh peralatan KK yang dipakai dalam
pengoperasian Kapal keruk
Dijelaskan juga tujuan dan cara pengoperasian alat – alat keruk yang merupakan dasar dari
proses penggalian kapal keruk.
Segala sesuatu yang disampaikan dalam materi ini , masih dalam bentuk teori .
Pengembangannya akan didapat dalam kita bekerja di kapal keruk.
BAB II
JENIS / TYPE KAPAL KERUK
1
Sebelum kita mengenal proses pengerukan , kita kenal dahulu kapal2 yang dipergunakan
dipenambangan timah di perusahaan Tambang timah yang pernah dipergunakan untuk
mengeruk timah maupun untuk menunjang beroperasinya kapal2 keruk.
Kapal perintis .
Digunakan untuk :
Memperdalam area penambangan , untuk membuang tanah atas / over burden
Membuat werk-put
Membuat alur untuk KK masuk/keluar cadangan
Memperdalam pelabuhan penambangan
Beberapa kapal sekali gus sebagai alat mencari biji timah
Dismontable dredger
Adalah Kapal keruk yang dapat dibongkar pasang , mudah diangkut dan di-pindah2kan
Digunakan untuk :
Daerah operasi yang tidak dapat dicapai oleh kapal keruk darat , dan untuk operasi didaerah
yang hanya beberapa tahun saja. ( Cadangan jangka pendek )
Didaerah berpaya paya , kong tidak dalam , yang tidak menguntungkan bila ditambang dengan
tambang semprot.
Didaerah lembah yang sempit, yang tidak menguntungkan dengan tambang semprot karena
sulit dalam pengaturan air. Dan tidak menguntungkan jika dengan kapal keruk darat karena
biaya pembangunan dam.
Pencucian dilakukan didarat, dengan mentransport material melalui pipa2 panjang. Untuk itu,
tiap jangka waktu tertentu pencucian harus di-pindah2.
Kapal keruk
Berdasarkan medan operasinya , kapal keruk dibagi atas :
Kapal keruk darat ( Land dradger ) Ump. KK Rambat, KK Plaben , dll
Kapal keruk pantai ( Shore dradger ) Ump. KK Tempilang, dll
Kapal keruk lepas pantai ( Off shore dradger ) Ump KK Bangka I , KK Bangka II dll
Berdasarkan kategori diatas, maka Dismountable dredger dapat dimasukkan dalam kategori
kapal keruk darat
2
Mengingat biaya diluar biaya operasional KK itu sendiri sudah demikian besar , ada hal2 lain
yang harus menjadi dasar perhitungan, atau hal2 yang harus menjadi dasar perhitungan dan
akurat agar penempatan KK selama minimal 10 tahun tidak merugikan, antara lain :
Jumlah biji didaerah tsb ( Pdh )
Jumlah tanah yang harus dipindahkan ( Idh )
Jumlah kaksa yang harus dicuci
Pemindahan tanah rata2 pertahun
Waktu yang diperlukan
Arah penambangan, kehulu atau kehilir aliran air
Daerah hujan dan debit hujan yang ditampung ( Untuk menentukan tinggi Dam )
Lebar over-lat seluruh dam2 yang akan dibangun
Dll
3
Land dradger Shore dradger Off shore dradger
Beun geleider Land dradger Beun geleider shore & off shore dredger
Memiliki ciri2 khusus yang jauh berbeda dengan kapal keruk lepas pantai , al :
Fry - board 0,25 - 0,70 Mtr
Bodem pontoon depan merupakan lengkungan, tetapi sebelah belakang sangat serong untuk
menghindari gesekan antara bodem dengan tailing.
Kebanyakan tidak mempunyai beun-tank, hanya memiliki cuffer dam
Wier-kast amat rapih untuk menjaga sampah2 jangan terisap pompa2
Ada tunnel penghubung antara wier-kast SB dan BB. Cukup lebar untuk menjaga
kekeringan air bila KK rapat pada salah satu sisi pinggiran kolong , Hal ini untuk menjaga
jangan sampai jatuh pompa ( Pompa masuk angin)
Dipandang dari atas, bentuk pontoon bagian depan dibuat serong untuk menjaga agar
kolong tidak menyempit akibat ember sulit mencapai batas cadangan.
Beun geleider dibuat miring sesuai arah naik turun ladder, untuk memudahkan tunggul2
kayu yang terjepit antara ladder dangan dinding beun lepas.
Saat kini tidak ada lagi kapal keruk yang beroperasi didarat, dikarenakan cadangan darat
sudah tidak ekonomis lagi untuk ditambang dengan kapal keruk.
4
Kapal keruk pantai ( shore dredger )
Bodem pontoon sebelah belakang dibuat lebih serong, untuk menghindari dari kandas
tailing KK.
Memiliki beun tank sepanjang beun
Memiliki cuffer-dam yang cukup aman
Bentuk pontoon bagian depan dibuat serong untuk menghindari gesekan pontoon dengan
pinggir kolong pada waktu air surut, juga menjaga agar kolong tidak menyempit.
Wier-kast amat dijaga kerapihannya ( untuk menyaring air )
Ada tunnel vipac yang menghubungkan wier-kast SB - BB, tetapi tidak begitu besar seperti
yang di KK darat.
5
Dimensi komponen yang mempengaruruhi pengerukan :
α
B
C
D
E
Nama kapal
RambatTempilangMeranteh
Duyung
0 16α . 25 Singkep
Sudut dalam 1.30 31 Vol
maximumDal Kebiang ember
am keruk 30,27 ( Cuft )
40º40º
1 thd 27,40
sumbu tegak
Vry board ( 14,50
Mtr )
2 Ujung 98,80
bandar
tailing
thd
belakang
KK Nama
6
Ujung kapal
bandar batu Karimat
thd a
belakang Riau
KK
3 As
Onderrol
thd depan
KK
As Onderrol
thd ujung
Bandar
tailing
22
0,45
38,50
30,64
10,29
108,29
19
1,20
30
22,30
7
9,50
88,25
28,60
1.37
36
30
14,80
114,48
0 14 16 Dalam keruk 30 31 35
30Bangka I Bangka II Singkep I 22 22
34º 55º 55ºVry board ( Mtr )
Ujung bandar tailing thd belakang KK
1 Ujung bandar batu thd belakang KK
As Onderrol thd depan KK
As Onderrol thd ujung Bandar tailing
40 50
1,72 1,85
26,82 29,80
19,55 14,57
17,00 15,40
103,50 117,40
50
1,21
8
29,80
8,00
15,40
139,80
50
1,21
29,80
8,00
17,125
154,925
10
BAB III
Kapal keruk timah adalah suatu komponen yang mengapung yang berfungsi sebagai kesatuan
alat keruk dan alat cuci .
Semua peralatan yang berada didalamnya sangat kompleks, dimana satu dengan yang lain
saling berhubungan dalam jalinan proses dan kepentingan.
Setiap karyawan / personel yang bertugas di kapal keruk harus mengetahui jalinan/urutan
proses ini, dan harus mengetahui keberadaannya pada proses yang mana, apa yang merupakan
input diprosesnya , dan apa out-put yang diberikan dari prosesnya.
Akan dijelaskan disini semua komponen yang berada di kapal keruk yang merupakan bagian2
penting di kapal keruk , yang setiap bagian mempunyai cara kerja dan kegunaan masing-
masing.
Sebagaimana sebuah bangunan, kapal keruk mempunyai dasar pondasi yang disebut ponton
dan bangunan diatas ponton disebut rangka atau serandang.
Bagian rangka depan yang berfungsi menggantung ladder dibagian ujung bawah.
Bagian rangka tengah berfungsi sebagai tempat peralatan seperti pembalik atas ( zeskant , 7-
kant ) , saringan putar ( cribleur , revolving screen ) , dll.
Bagian rangka belakang berfungsi sebagai penggantung bandar2 tailing , bandar batu, bandar
tanah atas.
Untuk menggerakkan kapal keruk dan semua peralatannya, menggunakan tenaga diesel electric
sebagai sumber tenaga pembangkit.
Ponton
Ponton adalah sebuah konstruksi dengan bentuk kotak empat persegi panjang , tertutup , dan
dapat mengapung , yang merupakan dasar sebuah kapal keruk .
Dibagian muka tengah pontoon ada bagian / ruang terbuka yang disebut beun dengan
pengantarnya ( beun geleider ) dimana tangga atau ladder dapat dinaik turunkan .
Antara ladder dengan beun ini ada celah maximum ± 15 Mm terbagi dua kiri kanan .
Celah ini penting untuk mengurangi benturan ladder pada beun pada waktu K.K beroperasi.
11
Bentuk dasar dari ponton sebelah ujung bagian haluan dan buritan dibuat melengkung .
Maksudnya agar ponton tidak mudah kandas dilapangan kerja , disamping itu untuk memu -
dahkan gerak maju / mundur kapal keruk.
Ponton terbagi dengan dinding2 dalam beberapa petak atau tangki yang disebut kompartemen
Komparteman iniadalah bagian ruangan yang tahan air / kedap air ( Water-dischat atau WDS )
Tangki2 / kompartemen2 ini selain berfungsi sebagai penguat konstruksi dari ponton itu
sendiri , gunanya juga untuk keamanan KK diwaktu terdapat kebocoran disalah satu bagian dari
ponton .
Dibawah man hole terdapat tangga besi untuk memudahkan orang naik turun kedalam tangki
jika diadakan pemeriksaan atau perawatan .
Pada beberapa kapal keruk , diatas tutup man hole juga terdapat pipa 2” yang dilengkapi
tutup berulir , untuk memudahkan pemeriksaan ada air atau tidak dalam tangki dengan tidak
usah membuka tutup man hole .
Untuk menjaga agar didalam tangki tetap kering dan tidak lembab , maka pada satu
kompartemen ke komparteman yang lain dihubungkan dengan saluran ventilasi yang terdapat
dibagian atas dalam komparteman . Melalui ventilasi inilah dihembuskan angin ( blower ) yang
motor blowernya berada didek pontoon sebelah belakang KK . Blower disalurkan melalui
tangki bagian belakan melewati ventilasi , dan keluar ke-dek atas pada tangki didepan kapal
keruk sebelah SB / BB .Untukk KK 22 -30 Cuft , motor blower berada juga dibagian tengah
KK .
Pada setiap tangki dipasang pipa2 ( pipa isap ) yang dihubungkan dengan pompa isap ( lens
pomp ), dan pada setiap pipa pada tiap tangki dipasang ufsluiter. Setiap tangki / komparteman
diberi nomor yang telah ditetapkan untuk setiap tangki. Nomor2 ini tertera diatas tutup man
hole. Nomor ganjil umumnya ditetapkan disebelah kiri pontoon , dan nomor genap disebelah
kanan pontoon.
Demikian juga untuk tangki ballast, dipasang pipa2 yang dilengkapi dengan ufsluiter yang
dihubungkan dengan pompa isap ( ballast pomp ) .
Ballast pomp selain berfungsi untuk mengisi dan mengisap air dari tangki ballast , sekaligus
berfungsi juga sebagai lens-pomp, yang berfungsi hanya mengisap air dari tangki2 utama bila
terdapat air ditangki tersebut. Pengaturan pemakaian pompa ini sebagai lens -pomp atau ballast
pomp diatur melalui kotak pembagi / pengatur yang disebut verdel-kast. Balast pomp
lengkap dengan verdel-kast nya umumnya terletak ditengah2 dek KK.
Disediakan juga denah / gambar pertangkian KK lengkap dengan nomor tangki , dan saluran
perpipaan untuk memudahkan pemeriksaan tangki.
Didekat pompa ballast desediakan denah verdel-kast yang mengatur arah saluran perpipaan
dengan ufsluiternya, dan tercantum cara pengoperasiannya.
12
Tangki2 ini harus diperiksa setiap aplos dan setiap hari oleh regu / bagian tangki Harian.
Blower peranginan harus tetap jalan dan selalu di-check diujung pipa pengeluaran .
Pompa lensa yang menjadi satu dengan pompa ballast setiap hari harus dicoba dan harus
dalam keadaan siap jalan .
Setiap karyawan KK harus dapat mengoperasikan pompa ballast / lensa ini.
Tangki ( kompartemen )
Sebagaimana dijelaskan didepan , fungsi tangki sebagai ponton pengapung dan dasar bangunan
diatasnya , juga berfungsi sebagai pengaman jika ada kebocoran , sehingga terbatas pada petak
yang bocor saja . Juga sebagai penguat konstruksi tangki .
Tangki utama harus tetap bersih dan kering , jika ada pengembunan , harus dilap sampai
kering . Secara periodic tangki harus di-cat . Perkaratan sekecil apapun harus diketok, discrap
dan di-cat , terutama pada plate bodemnya ( dasar ) . Dalam keadaan baru tebal plate bodem 10
- 12 Mm. Bila karena pengausan / perkaratan ketebalannya sudah mendekati 6 Mm, harus
segera diganti atau masuk dok .
13
Secara periodic juga daya isap pompa lensa diperiksa dengan memasang kantong plastic yang
Cukup besar diujung pipa isap dalam tangki utama , diberi air dan dijalankan pompa lensa /
ballast nya . Bila tidak terisap air dalam kantong plastic berarti ada kebocoran pada pipa-pipa
isapnya atau klep-klep yang ada di-verdel kast nya kurang baik .Bahkan pompanya yang
mungkin kurang baik . Dalam waktu 1 X 24 Jam daya isap harus berfungsi, yang berarti
kerusakan pada bagian2 yang disebut diatas harus segera diperbaiki .
Dari semua kompartemen di Kapal keruk ada tangki ( 4-6 ) buah tangki yang difungsikan sbg
tanggi ballast , yang memberi keseimbangan kapal keruk agar ponton selalu dalam posisi rata .
Balast basah , diisi air sebagai ballast.
Balast kering , diisi balok2 beton .
Tangki ballast dilengkapi dengan pipa2 yang dihubungkan dengan pompa ballast untuk meng
isi dan mengosongkan atau mengurangi air dalam tangki tersebut.
Karena tangki ballast ini diisi dengan air laut atau balok2 beton, maka dinding2 tangki harus
Diberi lapisan pengawet seperti pada ponton bagian luar yang berhubungan dengan air laut.
Dinding tangki dilapisi dengan aspal plastic , atau dicat dengan urutan : Cat zincromate , cat
anti corrosive , dan cat anti fouling. Kadang2 agar dinding tangki ini tidak cepat rusak ,dipasang
juga cathodic protector.
Yang dimaksudkan memberi keseimbangan diatas adalah , untuk menghilangkan heling dan
trim kapal keruk .
Tangki pengaman samping gunanya jika dinding samping ponton ada yang bocor, maka
kebocoran itu terisolir hanya pada tangki pengaman samping itu saja .
Biasanya lebar tangki hanya ( 800 - 1000 ) Mm saja. Jika diatas dek tangki pengaman
samping tidak terdapat man-hole, maka man-hole tersebut berada didalam dinding
sampingtangki utama yang letaknya agak keatas . Man-hole didinding ini memakai baut yang
cukup banyak serta packing yang kedap air.
Perawatan tangki pengaman samping ini sama dengan perawatan tangki utama .
Fungsi tangki beun ini sama dengan tangki pengaman samping , yaitu memberi pengaman pada
tangki utama sebelah beun , sehingga bila terjadi kebocoran dapat terisolir ditangki beun saja .
Lebar tangki dan posisi man-hole nya juga sama seperti pada tangki pengaman samping. Cara
perawatannya sama seperti perawatan pada tangki utama .
Tangki bahan bakar ( Fuel oil tank )
Tangki bahan bakar digunakan untuk menyimpan cadangan HSD dikapal keruk.
14
Tangki ini biasanya terletak di-tengah2 ponton KK sebelah kanan dan kiri. Tangki ini dibuat
lepas dari tangki ponton ( ada jarak antara dinding2 tangki utama atau seperti tangki gantung
Tangki ini dilengkapi dengan pompa bahan baker ( Sihi pomp ) , juga dilengkapi dengan tip-
Stik , untuk mengukur jumlah bahan bakar yang ada dalam tangki.
Bahan bakar sebelum dimasukkan kedalam tangki harian , dipompa lewat separator dimana
kandungan air dan lumpur dipisahkan , dan dengan demikian bahan bakar yang masuk kedalam
mesin diharapkan sudah bebas dari air .
Perawatan :
Praktis perawatan untuk tangki bahan baker ini tidak ada , kecuali sekali2 diperiksa kalau ada
kebocoran . Pengurasan biasanya dilakukan pada saat reparasi tahunan / rekondisi , bila
Lumpur yang mengendap sudah terlampau banyak .
Perawatan :
Biasanya pada waktu Reparasi tahunan tangki ini dikuras / dibersihkan , bila perlu dilakukan
pengecatan ulang .
Pada sisi kapal , kira2 terletak di-tengah2 ponton terdapat bak penyaring ( wier bak ) .
Yaitu bak yang lebarnya ± 1,00 Mtr dan panjangnya ± 10,00 Mtr atau lebih . Bagian luar wier
bak terdapat dua lapis saringan . Saringan luar terdiri dari kisi2 ( gresley ) , dan saringan dalam
terdiri dari plat yang diberi lubang2 kecil ukuran ± 3/8” dalam jumlah besar sehingga air dapat
mudah masuk. Didalam wier bak inilah dipasang pipa2 isap pompa2 lengkap dengan voet klep
nya. Jadi fungsi dari wier bak ini adalah bak penyaring kotoran2 supaya jangan terisap pompa-
pompa utama .
Perawatan :
Jika saringan sudah terdapat banyak kotoran, akar kayu atau yang lainnya, maka perlu
dibersihkan, plaat saring depan dan dalam dapat di angkat dan dibersihkan.
Terutama pada kapal keruk darat karena kondisi lapangan, maka wier bak ini cepat buntu.
Kalau sampai buntu sama sekali sehingga air yang di-isap oleh pompa utama tidak cukup maka
akan dapat membahayakan pompa, karena akan menimbulkan kavitasi pada pompa; dan dapat
mengakibatkan pompa jalan vacum ini akan membahayakan pompa. Juga harus dijaga jangan
sampai wier bak ini kemasukan pasir. Jadi waktu membersihkan pasir di dek hendaknya
diusahakan agar pasir tidak jatuh ke wier bak, karena pasir yang masuk kedalam wier bak akan
terhisap oleh pompa dan dapat membahayakan pompa.
Pemeliharaan tangki / Ponton
Selain petugas bagian tangki harian , setiap aplos harus memeriksa tangki .
Tangki yang berisi bahan cair ( HSD / air tawar ) harus diukur . Demikian juga bagian ponton
yang mengapung harus dicatat dalam buku laporan tangki.
Untuk itu , setiap sudut ( keempat sudut ) pontoon KK dipasang skala ukuran dari plat/papan
bergaris tiap 5 Cm. Dari sini akan diketahui kemiringan kapal, yang disesuaikan lagi dengan
15
alat pengukur kemiringan di Ruang Komando . Apabila terjadi kemiringan KK sekian derajat
yang bukan disebabkan kebocoran tangki , maka perlu menstabilkan kembali KK dengan
mengisi / mengosongkan air ditangki ballast .
Untuk regu tangki / bagian tangki harian , setiap hari harus memeriksa seluruh tangki , selain
melakukan perawatan tangki .
16
Gambar 4 : PONTON KK - 17 SINGKEP
PS.2 PS.4 PS.6 PS.8 PS.±0 PS.12 WIER BAK PS.14 PS.16 PS*18 PS20
bU,2
A
U.2 BU.24
U.6 U.8 U.10 U.12 U.14 U.16 U.18 " U.20 U.22
BU.4 U.4 0
A BU/26
! PS.1 PS.3 XS.% $ PR.7 PS.9 PÓ..1 WIER BEK PS.3 PS.15 PS.15 PS.19
1
1.B 1.D "3.F " 3.D .B " 5.D
15
Gambar 5 : PONTON KK TEMPILANG
BU24
U.4 U.6 U.8 U.10 U.12 U.16 U.18 U.20 BU.22
16.680
BU.2 MU.14
BUUB
U.24
2.239
BU.1 U.3 U.5 U.7 U.9 U.11 MU.13 U.15 U.17 U.19 BU.21 BU.23
60.000
4100
16
BAB IV
PERALATAN PENGERUKAN .
Sebagaimana dijelaskan didepan , kapal keruk adalah komponen yang mengapung yang
berfungsi sebagai alat keruk dan alat cuci .
Jadi, mengenal kapal keruk berarti juga mengenal semua peralatan yang berfungsi sebagai alat
keruk dan yang berfungsi sebagai alat cuci di kapal keruk .
Dibawah ini akan dijelaskan secara umum peralatan yang berfungsi sebagai alat keruk . Secara
khusus akan disampaikan dalam pelajaran “ Perawatan Peralatan Keruk “ dan pelajaran “
Proses dan Peralatan Pencucian Kapal Keruk “.
Ember2 ini dihubungkan dengan sisitim sambungan tertutup , dimana antara ember satu dengan
yang lainnya dihubungkan dengan pena ember . ( Bayangkan rantai sepeda ).
Ember2 ini terbuat dari mangan stall , dan jumlah ember tiap kapal keruk berlainan tergantung
panjang laddernya.
Pena ember ada yang pakai lubang dan ada yang tidak pakai lubang . Lubang ini disebut lubang
pengaman, dimana akan dipasang baut jamin yang mengikat pena ke-ember.
Pada waktu KK beroperasi, rantai ember berjalan terus menerus mengeruk tanah, tidak ada
pelumasan antara ember yang satu dengan yang lainnya , sehingga mudah timbul peng-ausan.
17
Pena ember
Untuk mengatasi keausan ini , bagian dari pada ember ini harus dilas secara kontinu, sehingga
ukuran2 nya dikembalikan ke keadaan semula.
Selain keausan , ember harus selalu dikontrol terhadap kemungkinan ada keretakan. Setiap
karyawan KK yang melihat ada ember yang retak , harus segera melaporkan kepada Kapten
aplos untuk diteliti kembali apa perlu untuk dikeluarkan dari rantai ember.
Akibat pengausan , maka rantai ember akan semakin panjang . Sama seperti rantai sepeda , bila
semakin panjang akibat pengausan , apa yang terjadi ? Rantai sepeda akan mudah terlepas dari
gear-nya. Demikian pula dengan rantai ember. Bila terlalu panjang , beban ember akan semakin
berat pada waktu mengeruk tanah dan rantai ember mudah lepas dari gelendong bawah ( onder
roll )
Fungsi Pembalik atas adalah menggerakkan rantai ember , yang merupakan perjalanan akhir
dari isi yang ada dalam ember dituang kedalam bak tadah ( stort bak ).
Pembalik atas berbentuk segi-6 atau segi-7 . yang setiap seginya dilapisi plat aus yang disebut
tread-plat atau plat injak.
Fungsi plat injak / tread-plat ini untuk menjaga keausan bidang jalan pembalik atas. Tread plat
ini diikat dengan baut yang tertentu ukurannya , sedangkan kepala baut berbentuk conish .
Dari putaran motor penggerak atas yang besar , direduksi melalui roda2 gigi, sehingga menjadi
putaran pembalik atas sekitar ( 3 - 5 ) putaran per-menit. Sehingga didapat pergerakan rantai
ember ± ( 18 - 30 ) ember per-menit..
Ini yang disebut kecepatan ember adalah ( misal ) 24 epm ( 24 ember per-menit ).
Setiap kapal keruk mempunyai kecepatan ember yang ber-beda2.
Meskipun sudah ada tread plat , untuk mengatasi keausan meja pembalik atas , karena pukulan2
dasar ember terhadap tread plat , keausan meja tersebut tidak dapat dihindari.
Untuk itu meja tersebut perlu dilas dan dikembalikan keukuran semula.
Agar keausan meja tidak terlalu cepat, ikatan baut tread plat harus benar2 kencang dengan
diberi ring karet dan ring plat pada bautnya.
Pemeriksaan terhadap kondisi tread plat harus dilakukan tiap2 aplos. Untuk menjaga keausan
pinggir pembalik atas, dipasang kant plat. Ukuran tread plat dank ant plat ber-beda2 sesuai
dengan kapal keruknya.
18
Gambar 8 : Rantai ember di Pembalik atas
Fungsinya sebagai pembalik rantai ember bagian bawah dan memperlancar jalannya rantai
ember dibagian ujung bawah .
Bentuknya seperti gelendong benang , dengan flens sebelah kiri kanannya.
Yang sering aus dan sering diukur adalah flens kiri/kanan dan bidang jalannya , juga keausan
pada metal2 poros. Pelumasan pada metal2 poros dilakukan pada setiap reparasi mingguan.
Juga pemeriksaan pada perapat2 ( afdichting ) harus dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
kebocoran2 pada packingnya atau pada tutup block metal.
Tangga / ladder
Fungsinya selain tempat rantai ember berputar, juga untuk menentukan kedalaman keruk.
Ladder merupakan komponen KK , dimana seluruh ladder rolling terpasang.
Ujung ladder bagian atas sebagai engsel / titik putar , sedangkan bagian bawah digantung
dengan kawat2 baja dalam sistim boven & under takle block.
19
ᄉ ᄃ
Gambar 11 : Tangga/Ladder
Berfungsi sebagai tumpuan penghantar rantai ember yang dipasang diatas ladder .
Bidang jalan ladder roller ini antara satu dengan keseluruhannya harus segaris / rata.
Jumlah dan ukuran ladder roller tiap KK tidak sama , tergantung besar kecilnya KK dan
panjang laddernya .
Untuk kapal keruk tertentu ( besar ) , dipasang idler / cat-tray / cat-roll untuk menjaga agar
lengkung bawah ( onderboch ) tidak terlalu besar pada waktu KK beroperasi .
Selain menghindar beban pengerukan yang besar karena onderboch besar , juga menghindari
rantai ember menggesek stort bak , save all dan ponton .
Dipasang dibagian tengah bawah ladder .
20
BAB V
PERALATAN PENGGERAK
Yang dimaksud dengan peralatan penggerak di kapal keruk adalah peralatan yang menggerakan
suatu komponen di kapal keruk yang sesuai dengan fungsinya .
Peralatan penggerak di KK antara lain :
Penggerak mooring winch / central lier
Penggerak ladder lier
Penggerak pembalik atas / top tumbler
Penggerak saring putar
Penggerak2 lainnya sesuai dengan fungsinya
Dibawah ini dijelaskan secara umum peralatan penggerak yang dipergunakan dalam proses
pengerukan . Untuk peralatan penggerak lainnya akan dijelaskan dalam pelajaran :
“Permesinan dan Mekanik Kapal keruk “.
Kapal keruk beroperasi selain mengeruk tanah dengan menggunakan ember keruk yang
berputar sepanjang ladder , juga memerlukan gerakan maju , mundur , kekiri , kekanan sesuai
dengan daerah yang dikeruk dan metode dan sistim pengerukannya.
Gerakan tadi ( maju , mundur , kekiri , kekanan ) digerakan suatu Derek yang disebut dengan
Central lier , dimana gerakan central lir tersebut dengan menggulung dan mengulur kawat2 baja
melaliu drum2 / tromol2 pada sistim central lir tersebut .
Dari tromol2 tersebut , kawat2 baja melalui cakra2 / skep2 mengarah keluar kapal keruk ke
jangkar2 yang telah dipersiapkan terlebih dahulu .
Sistim pengoperasian :
Setiap kapal keruk mempunyai central lier / mooring winch dengan karakteristik masing2 .
Central lier / mooring winch ini digerakkan oleh motor2 listrik yang selanjutnya dihubungkan
ke-tromol2 kawat baja untuk masing2 daerah ponton kapal keruk.
Setiap kawat baja yang berada pada tromol selanjutnya mengarah ke-jangkar2 masing2.
21
Gambar 14 : Centrallier/Mooring winch
Selanjutnya drum2 / tromol2 ini digerakkan oleh motor listrik yang disebut motor Ladder lier,
melalui roda2 gigi dihubungkan dengan tromol / drum . Pada setiap motor listriknya dilengkapi
dengan kopeling berikut remnya yang disebut Truster Brake.
Disamping itu pada setiap tromol / drum juga dilengkapi dengan rem yang bekerja otomatis.
Secara singkat telah kita singgung fungsi dari pembalik atas atau top tumbler. Secara khusus
dan mendetail akan dijelaskan dalam pelajaran “ Permesinan & Mekanik KK”
Semua peralatan diatas baik alat keruk maupun peralatan penggerak merupakan sarana untuk
pengoperasian KK atau lebih khusus lagi untuk proses pengerukan.
Termasuk juga peralatan listrik dan pencucian yang tidak dimasukkan dalam buku ini , namun
masuk juga dalam rangkaian proses operasi Kapal keruk dalam pencapaian sasaran akhir yaitu
produksi, dalam hal ini bijih timah .
22
23
BAb ÖI
$"
Tujuan$dirk pengopera{ian cen4raL lier adalah untuK memajujan KK deng!~ menggulung
kawat boog$raad atau menggerakkan kK`kekiri atau kekanan dengan menggulõng átau
mengulur kavat sydraad
Busaran kemajuan KK atau besaran(leBar kolong untuk dioperasikan Central Lier telah
ditetapkan tårLebih`dahudu
Mengoperasikan Central`lir utuk menggerakkaj KK kekiri /kekanan ,akan( mengcu~akan 2
a4au 4 kawat qesuai dengan metode penggalian
24
` Periksa indikator2 di Kontrol desk
25
ier
Untuk menggerakkaî$KK +ekipi / kekanan ( menggulõng dan menwulur kawat sydraad / kawat
samping`)
$ * Masukkan frejtie trom/l sydrAad 8 misal tsomol0 SBV`/ trïmïl kawat kanan depan )
* \epas rem tromol kawat SBV
$ * Putar Wierstan di control desk 5ntqk memuter tromol
* Rem tromol yang kawat SBA secara bertahap dilepas
* Atur keceqatan kawat denGan eengatur wierstand Tromol kawa| SBV
*Mendakati pinggir / batas penGgalian sebelal SB, putaran
0 Tromol dikurangan ( kecepatan iawat KK dikuranoi )
*Tepat dipioggir sebelah SB pergerakken KK distop dengan me-“0” kan WiebstaNd ,
Pem tromol SBA masuk ᄂ *Untuk pergerakkan KK kearah sebiliknya , ReM trnmo~
26 Iawat SBV }asuk, Frukvie SBV lepás, frektie$SÂA masuk, demiãian sedebusnya
Laporkan kofdisi Centrql LierJ!m jalan Central Lier yang merupckan`Ja} Jahaj KK d)laporkan
juga
Gormat pelaporan yang berlakt seperti pada lapován D.1
26
Periksc atakah ladder lier siap dioperasikan dan maminta umpan balik dari bagian mekanik dan
Listrik
Perikse a`akah ada yang27berada atau bekerja di Ladder Limr juga sekitar kawat2 dan skep2
kawat dan di-atas laddgr
Pmriksa kagat2 dan OTB / BTBPer!0apakah Indicaðor oedaLamAn(ladder siax
dipergunakanPeviksa juga Indikator Ladder Lier di Control Desk
Tujuan dari mengoperasikan rantai ember kesuk atau menggerakkan rantai"eober adahah untuk
operas) pgnggalian, }ntuk pemesiksaan, atae untuk pekmrkaan-pekerjain lain seperti
penggant)an emb%r dll
27
-±.Persiapan$sebelum mengoperasikan dmber keruk / rantai ember
Perijsa!apaëah"rantai ember siap diopårasikan dan meminta umpan balik dary agian
Mekani{ dan LIstrik
Permksa apajah Motor yang dipakai dalam mengoperasikao paî4ai ember telah sesuai"dengan
pejggunaaonya ( UnTuk kperasi penggalian menggunakan motor bagger,`untuk
penggantian(ember dll Me.gcunakan(Torrn$motor -
Periksa apakaj ada yang berada atau bekerja di PenggeraK A4as , dipem`alik atas , juga sekitar
rantai embep dan `iatas ladeer
Periksa Iodikatmr kedelcmán ladde2
Periksa j5ga Indikador yang berkaitan$deîgan pengoperasian ranvai embeò dm Condrol Desk
28
2.Mengope2csikan ember keruk / rantai ember
29
$ Pengopebasyan rantai ember harus sesuai dengan Instsukwi Kerja$pefgoperasian
! Rantai ember.
PerhaTikan dan periksa aspek ëeselamatan kerja.
Pdngendalian operasional Rantai emrer disesuaikan deogan Sistim dan Metoda penggaLian
*&Bel / Intercgm ëe kamar -esin menginformáCikan rantai ember akan dijalankan.( Bila ᄂ K
dijalankan dari stop lamc )
*S%rinu dibunyikal seb!gai tanda vantai embeR akan dijel`nkan", kala5(ada pengeras suara
informásikan ranôqi ember!akan dijalankan sebelum seriîe(dibdnyikan*utar handle wiersôand
motor penggerak rantai`gmBer di control desk kearah tntu+ menggerákK%n rantai eMber maju
* Serine dibunyikan sebagai tanda rantai ember0akan dijalankan , kanau ada pengeras suara
informasikaj rantay embmr akan déjalankan sdbelum serinE dibunyikan
*Putar hafdle wierstand Torf motor penggerak rantai ember di control des+ kearáh untuk
meîggerakkan ran4ai emBer maju auau mqndur sesuai kebutuhan
ᄂ
BAB 0VII
SESA@`TERIIA$APLOS
30
Khusus 5ntuk karyawan Aplos Kap`l keruk , setiap ganti áplos harus melakukan serah terima
antar karùawan aplos .
31
Contoh : Serah terima tukang rem Aphos .
Informasi KK sudah / sedang beroperasi di-snee`mala / tr`q berapa , seìebar kolon' aôau thdak
Tanda-tánda di-in$ikator itau di-kawat2°, dan tandA
tanäe lainnya kalau ada.
Kondisi central lier ( Rem , frektie dll ).
Keadaan peralatan keruk( ((ember . pena*, pembanék atas , C.Lier , ladder lieb )
Dan èal-had yang dapat mempungaruhi proses pdngerukan .
BAB VIII
P E N U T U P(
Pengenalan kipaL keruk dan peralátan yang32ada diatasnya , akan memudahkan kita dalam
me}ulai beëerja di kapal kerui.
udah2 an dengan penzelasan diatas , sedikit banyaj kita menget!hui bagaimana sebetulnya
pengoperasian kapal keruk itu. .-
Selamat bekeb*á
32
Dalam keruk
Nama kapal
1,35
19,70
4,00
17,00
91,80
1,20
44,44
30,32
19,00
113,16
1,15
45,17
36,63
17,76
120,93
1,10
39,60
33
40,74
16,00
109,01
45º
40º
40º
16
34