Tanti CS-LTM Akuntansi Biaya Pertemuan 1-6

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

MODUL PRAKTEK
AKUNTANSI BIAYA

DISUSUN OLEH

TEAM UNIT PENGEMBANGAN AKADEMIK

Lusiana Silaban 11161131

Rosella 11162022

Tanti Ramadayanti 11160987

AKADEMI BINA SARANA INFORMATIKA


JAKARTA
2018

Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 0


AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

PERTEMUAN
PERTAMA
Akuntansi Biaya (Pendahuluan)

1. Biaya mempunyai dua pengertian, yaitu sebagai Beban / Expense atau sebagai Harga
Pokok / Cost. Berikan penjelasan mengenai perbedaan dari masing-masing
pengertian tersebut.

2. Sebutkan jenis-jenis biaya sesuai dengan Tendensi Perubahannya Terhadap Aktivitas


atau Volume. Beri penjelasan dimasing-masing jenis tersebut.

3. Biaya produksi terdiri dari Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung dan
Biaya Overhead Pabrik. Jelaskan pengertian dari masing-masing biaya tersebut.

4. Terdapat dua metode pengumpulan Harga Pokok jika digolongkan berdasarkan cara
berproduksinya. Sebutkan dan jelaskan dua metode tersebut.

5. Metode Harga Pokok Pesanan dan Metode Harga Pokok Proses mempunyai
perbedaan jika dilihat dari segi dasar kegiatan produksi, tujuan produksi, bentuk
produk, pengumpulan biaya produksi, waktu perhitungan biaya produksi dan cara
menghitung HP/unit. Jelaskan perbedaan dimasing-masing segi tersebut.

Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 1


AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

Lembar Jawaban :

1. Perbedaan Beban/Expense atau Harga Pokok/Cost, yaitu :


a. Beban/Expense adalah Biaya-biaya yang secara langsung atau tidak langsung
telah dimanfaatkan didalam usaha menghasilkan pendapatan dalam suatu
periode atau yang sudah tidak memberikan manfaat ekonomis untuk kegiatan
pada masa berikutnya.
Arti luas Beban/Expense adalah Pengorbanan sumber ekonomi yang diukur
dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk
tujuan tertentu.

b. Harga Pokok/Cost adalah Jumlah pengeluaran dan beban yang diperkenankan,


langsung atau tidak langsung untuk menghasilkan barang atau jasa didalam
kondisi dan tempat dimana barang tersebut dapat digunakan atau dijual.
Arti sempit Harga Pokok/Cost adalah Pengorbanan sumber ekonomi untuk
memperoleh aktiva.

2. Jenis-jenis Biaya Sesuai dengan Tendensi Perubahannya terhadap Aktivitas atau


Volume, yaitu :
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu.

2. Biaya Variable (Variable Cost)


Biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume
kegiatan.

3. Biaya Semi Variable (Semi Variable Cost)


Biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya
semi variable mengandung unsur Biaya Tetap dan Biaya Variable.

3. Jenis Biaya Produksi, yaitu :


a. Biaya Bahan Baku (Raw Materials Cost)
Biaya yang digunakan untuk bahan-bahan yang bisa dengan mudah dan
langsung diidentifikasikan dengan barang jadi.

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost)


Biaya untuk tenaga kerja yang secara langsung menangani proses produksi atau
bisa dihubungkan langsung dengan barang jadi.

c. Biaya Overhead Pabrik (Overhead Cost)


Biaya pabrik selain daripada bahan baku dan tenaga kerja langsung. Jadi biaya
ini tidak dapat diidentifikasikan langsung dengan barang yang dihasilkan.

Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 2


AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

4. Metode Pengumpulan Harga Pokok, antara lain :


1. Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method)
Metode pengumpulan harga produk dimana biaya dikumpulkan setiap pesanan
atau kontrak atau jasa secara terpisah dan setiap pesanan atau kontrak dapat
dipisahkan identitasnya.

2. Metode Harga Pokok Proses (Process Cost Method)


Metode pengumpulan harga produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap
satuan waktu tertentu, misalnya bulan, triwulan, semester, tahun.

5. Perbedaan Harga Pokok Proses

Segi Perbedaan H.P. Pesanan H.P. Proses


Dasar Kegiatan Produksi Pesanan Pelanggan Anggaran
Tujuan Produksi Untuk Melayani Pesanan Untuk Persediaan Barang
di Gudang
Bentuk Produk Tergantung Spesifikasi Homogen dan Standar
Pemesan dan Dapat
Dipisahkan Identitasnya
Pengumpulan Biaya Setiap Pesanan Setiap Satuan
Produksi Waktu/Periode
Waktu Perhitungan Biaya Pada Saat Suatu Pesanan Pada Saat Akhir Periode
Produksi Selesai Waktu
Menghitung H.P Per Unit H.P Suatu Pesanan H.P Periode Tertentu
Jumlah Unit Pesanan Unit Produksi Periode
Tersebut
Contoh Perusahaan Percetakan, Kantor Semen, Tekstil, PLN
Angsuran

Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 3


AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

PERTEMUAN
KEDUA
Metode Harga Pokok Pesanan

Pada bulan Januari 2013 PT. Aulia Advertisment (sebuah perusahaan percetakan)
menerima pesanan 10.000 brosur dari Bina Sarana Informatika dengan harga Rp. 2.000,-
per brosur dan pesanan diberi nomor 01-0113, dimana pembayarannya akan dilakukan
secara kredit.
Untuk memproduksi pesanan tersebut perusahaan membeli bahan baku dan bahan
penolong secara kredit sebagai berikut :
Kertas jenis A 100 rim @ 25.000 = 2.500.000,-
Tinta jenis 1 20 ltr @ 150.000 = 3.000.000,-
Bahan penolong X 50 kg @ 5.000 = 250.000,-
Bahan penolong Y 75 ltr @ 10.000 = 750.000,-
Jumlah Pembelian = 6.500.000,-

Setelah pesanan selesai diproduksi didapat data sebagai berikut :


Penggunaan Bahan Baku :
Kertas jenis A 80 rim @ 25.000 = 2.000.000,-
Tinta jenis 1 15 ltr @ 200.000 = 3.000.000,-
Jumlah Penggunaan Bahan Baku = 5.000.000,-
Penggunaan Bahan Penolong :
Bahan penolong X 40 kg @ 5.000 = 200.000,-
Bahan penolong Y 70 ltr @ 10.000 = 700.000,-
Jumlah Penggunaan Bahan Penolong = 900.000,-
Biaya Tenaga Kerja :
Upah Langsung 200 jam @ 10.000 = 2.000.000,-
Upah Tidak Langsung = 1.000.000,-
Jumlah Upah = 3.000.000,-
Gaji Bagian Administrasi & Umum = 2.100.000,-
Gaji Bagian Pemasaran = 3.600.000,-
Jumlah Gaji = 5.700.000,-
Jumlah Upah dan Gaji = 8.700.000,-
Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 4
AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

Tarif Biaya Overhead Pabrik :


BOP Pesanan dibebankan atas dasar tarif 120 % dari BTKL

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya :


BOP yang sesungguhnya terjadi selain BTKTL dan Bahan Penolong adalah :
- Biaya Depresiasi Mesin = 400.000,-
- Biaya Depresiasi Gedung Pabrik = 600.000,-
- Biaya Asuransi Gedung Pabrik & Mesin = 300.000,-
- Biaya Pemeliharaan Mesin = 500.000,-
- Biaya Pemeliharaan Gedung = 200.000,-
Total BOP sesungguhnya = 2.000.000,-

Diminta :
Buatlah jurnal-jurnal yang diperlukan.

Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 5


AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

Lembar Jawaban :

1. Jurnal untuk Mencatat Pembelian Bahan Baku dan Bahan Penolong

Persediaan Bahan Baku 5.500.000,-


Hutang Dagang 5.500.000,-
Persediaan Bahan Penolong 1.000.000,-
Hutang Dagang 1.000.000,-

2. Jurnal untuk Mencatat Penggunaan Bahan Baku dan Bahan Penolong

BDP - Biaya Bahan Baku 5.000.000,-


Persediaan Bahan Baku 5.000.000,-

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya 900.000,-


Persediaan Bahan Penolong 900.000,-

3. Jurnal untuk Mencatat Biaya Tenaga Kerja

Gaji dan Upah 8.700.000,-


Hutang Gaji dan Upah 8.700.000,-

BDP – Biaya Tenaga Kerja Langsung 2.000.000,-


Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya 1.000.000,-
Biaya Administrasi dan Umum 2.100.000,-
Biaya Pemasaran 3.600.000,-
Gaji dan Upah 8.700.000,-

Hutang Gaji dan Upah 8.700.000,-


Kas 8.700.000,-

4. Jurnal unuk Mencatat Biaya Overhead Pabrik

BDP – Biaya Overhead Pabrik 2.400.000,-


Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan 2.400.000,-
( 120% x 2.000.000 )

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya 2.000.000,-


Biaya Depresiasi Mesin 400.000,-
Biaya Depresiasi Gedung Pabrik 600.000,-
Biaya Asuransi Gedung Pabrik & Mesin 300.000,-
Biaya Pemeliharaan Mesin 500.000,-
Biaya Pemeliharaan Gedung 200.000,-

Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 6


AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan 2.400.000,-


Biaya Ovehead Pabrik Sesunggunya 2.400.000,-

Selisih Biaya Overhead Pabrik 1.500.000,-


Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya 1.500.000,-

5. Jurnal untuk Mencatat Harga Pokok Produk Jadi

Persediaan Produk Jadi 9.400.000,-


BDP – Biaya Bahan Baku 5.000.000,-
BDP – Biaya Tenaga Kerja Langsung 2.000.000,-
BDP – Biaya Overhead Pabrik 2.400.000,-

6. Jurnal untuk Mencatat Harga Pokok Produk yang Dijual

Harga Pokok Penjualan 9.400.000,-


Persediaan Produk Jadi 9.400.000,-

7. Jurnal untuk Mencatat Pendapatan Penjualan Produk

Piutang Dagang 20.000.000,-


Penjualan 20.000.000,-

Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 7


AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

PERTEMUAN
KETIGA
Metode Harga Pokok Proses (1)

1. Produk Diolah Melalui Satu Departemen Produksi


PT. Yudhistira Telecomm (perusahaan yang memproduksi komponen smartphone)
mengolah produknya secara masal melalui satu departemen produksi. Adapun biaya
yang dikeluarkan selama bulan Januari 2013 adalah sebagai berikut :
Biaya Bahan Baku 162.500.000,-
Biaya Bahan Penolong 100.000.000,-
Biaya Tenaga Kerja 185.000.000,-
Biaya Overhead Pabrik 200.000.000,-
Total 647.500.000,-
Jumlah produk yang dihasilkan adalah :
- Barang Jadi sebanyak 4.500 kg
- Barang Dalam Proses sebanyak 500 kg ( 100 % BBB dan BBPenolong, 80 % BTK,
60 % BOP )

Diminta :
A. Hitunglah Harga Pokok Produksi Per Satuan
B. Hitunglah Harga Pokok Produk Jadi dan Persediaan Produk Dalam Proses
C. Buatlah Jurnal Pencatatan Biaya Produksi yang diperlukan.

2. Produk Diolah Melalui Lebih Dari Satu Departemen Produksi


PT. Yudhistira Automotive (perusahaan yang memproduksi interior-part mobil)
memiliki dua departemen produksi. Departemen A dan Departemen B. Data produksi
dan biaya kedua departemen pada bulan Januari 2013 adalah sebagai berikut :
Dept. A Dept. B
Dimasukkan ke dalam proses 60.000 kg
Produk selesai & ditransfer ke departemen B 45.000 kg
Produk selesai & ditransfer ke gudang 40.000 kg
Produk dalam proses akhir 15.000 kg 5.000 kg

Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 8


AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

Biaya yang dikeluarkan selama Januari 2013 :


Biaya Bahan Baku 10.000.000,-
Biaya Tenaga Kerja 15.000.000,- 25.000.000,-
Biaya Overhead Pabrik 30.000.000,- 35.000.000,-
Tingkat penyelesaian BDP akhir :
Biaya Bahan Baku 100 %
Biaya Konversi 60 % 80 %

Diminta :
A. Hitunglah Harga Pokok Produksi Per Satuan Departemen A
B. Hitunglah Harga Pokok Produk Selesai dan Ditransfer ke Departemen B serta
Persediaan Produk Dalam Proses Akhir Departemen A
C. Hitunglah Biaya Produksi Per Satuan yang Ditambahkan dalam Departemen B
D. Hitunglah Harga Pokok Produk Jadi dan Persediaan Produk Dalam Proses
Departemen B

Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 9


AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

Lembar Jawaban :

1. Produk Dioloah Melalui Satu Departemen


a. Perhitungan Harga Pokok Produksi :

Unsur Biaya Total Biaya Unit Akuivalen Biaya Produksi


Produksi PerSatuan
Bahan Baku 162.500.000,- 5000 32.500,-
Biaya Bahan 100.000.000,- 5000 20.000,-
Penolong
Biaya Tenaga 185.000.000,- 4900 37.755,-
Kerja
Biaya Overhead 200.000.000,- 4800 41.666,-
Pabrik
Total 647.500.000,- 131.921,-

Unit Ekuivalen
Rumus : UE = Unit Produk Selesai + ( Unit BDP Akhir x % Penyelesaian )
Bahan Baku = 4.500 kg + ( 500 kg x 100% ) = 500
Biaya Bahan Penolong = 4.500 kg + ( 500 kg x 100% ) = 500
Biaya Tenaga Kerja = 4.500 kg + ( 500 kg x 80% ) = 4.900
Biaya Overhead Pabrik = 4.500 kg + ( 500 kg x 60% ) = 4.800

a. Harga Pokok Produk Jadi & Persediaan Produk Dalam Proses :

Harga dari : 4.500 kg x 131.921,-


= 593.644,-

b. Jurnal Pencatatan Biaya Produksi

Pemakaian Bahan Baku


BDP – Biaya Bahan Baku 162.500.000,-
Persediaan Bahan Baku 162.500.000,-
Pemakaian Bahan Penolong
BDP – Biaya Bahan Penolong 100.000.000,-
Persediaan Bahan Penolong 100.000.000,-
Biaya Tenaga Kerja
BDP – Biaya Tenaga Kerja 185.000.000,-
Gaji dan Upah 185.000.000,-
Biaya Overhead Pabrik
BDP – Biaya Overhead Pabrik 200.000.000,-
Berbagai Rekening yg Dikredit 200.000.000,-

Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 10


AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

Lembar Jawaban :

2. Produk Diolah Melalui Lebih Dari Satu Departemen Produksi


a. Harga Pokok Produksi Per Satuan Departemen A:

Unsur Biaya Total Biaya Unit Ekuivalen Biaya Produksi


Produksi Per Satuan
(1) (2) (3) (2) : (3)
Bahan Baku 10.000.000,- 60.000 167,-
Tenaga Kerja 15.000.000,- 54.000 278,-
Overhead Pabrik 30.000.000,- 54.000 556,-
Total 55.000.000,- 1.001,-

Unit Ekuivalen
Rumus : UE = Unit Produk Selesai + ( Unit BDP Akhir x % Penyelesaian )
Bahan Baku = 45.000 kg + ( 15.000 x 100% ) = 60.000
Tenaga Kerja = 45.000 kg + ( 15.000 x 60% ) = 54.000
BOP = 45.000 kg + ( 15.000 x 60% ) = 54.000

b. Harga Pokok Produk Selesai yang Ditransfer ke Departemen B :

= 45.000 kg x 1.001,- 45.045.000,-

Harga Pokok Persediaan BDP Akhir Departemen A


- By. Bahan Baku 100% x 15.000 x 167,- = 2.505.000,-
- By. Tenaga Kerja 60% x 15.000 x 278,- = 2.502.000,-
- By. Overhead Pabrik 60% x 15.000 x 566,- = 5.004.000,-
10.011.000,-

Jumlah Biaya Produksi Departemen A Bulan Jauari 2010 55.056.000,-

c. Biaya Produksi Per Satuan yang Ditambahkan dalam Departemen B :

Unsur Biaya Total Biaya Unit Ekuivalen Biaya Produksi


Produksi Per Satuan
(1) (2) (3) (2) : (3)
Tenaga Kerja 25.000.000,- 44.000 568,-
Overhead Pabrik 35.000.000,- 44.000 795,-
Total 60.000.000,- 1.363,-

Unit Ekuivalen
Rumus : UE = Unit Produk Selesai + ( Unit BDP Akhir x % Penyelesaian )
Tenaga Kerja = 40.000 kg + ( 5.000 x 80% ) = 44.000
BOP = 40.000 kg + ( 5.000 x 80% ) = 44.000

Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 11


AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

d. Harga Pokok Produk Selesai yang Ditransfer Departemen B ke Gudang :

Harga Pokok dari Dept. A 40.000 x 1.001,- 40.040.000,-


Biaya yg Ditambahkan Dept. B 40.000 x 1.363,- 54.520.000,-
Total Harga Produk Jadi Dept. B yg Ditransfer ke Gedung 94.560.000,-

Harga Pokok Produk Dalam Proses Akhir Dept. B :

Harga Pokok dari Dept. A 5.000 x 1.001,- 5.005.000,-


Biaya yg Ditambahkan Dept. B :
- BTK : 80% x 5.000 x 568,- = 2.272.000,-
- BOP : 80% x 5.000 x 795,- = 3.180.000,-
5.452.000,-
Total Harga Pokok BDP Akhir Dept. B 10.457.000,-

Jumlah Biaya Produksi Komulatif Dept. B 105.017.000,-

Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 12


AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

PERTEMUAN
KEEMPAT
Metode Harga Pokok Proses (2)

Produk Hilang pada Awal Proses

PT. Yudhistira Automotive memproduksi produk melalui dua departemen yaitu A dan B.
Data produksi dan biaya produksi Departemen B pada bulan Februari 2013 adalah
sebagai berikut :
Jumlah produk yang diterima dari Departemen A 50.000 kg
Jumlah produk jadi yang ditransfer ke gudang 40.000 kg
Jumlah produk dalam proses akhir 8.000 kg
( BBB 80 %, Biaya Konversi 40 %)
Jumlah produk hilang dalam proses awal 2.000 kg
Biaya yang diterima dari Departemen A @ Rp. 3.000,- Rp. 150.000.000,-
Biaya produksi yang terjadi :
- Biaya Bahan Baku Rp. 17.000.000,-
- Biaya Tenaga Kerja Rp. 32.000.000,-
- Biaya Overhead Pabrik Rp. 19.500.000,-

Diminta :
A. Hitunglah Penyesuaian Harga Pokok Per Unit dari Departemen A
B. Hitunglah Biaya Produksi Per Unit Departemen B
C. Hitunglah Biaya Produksi Departemen B

Produk Hilang pada Akhir Proses

PT. Tropikana Hardware memiliki dua departemen produksi untuk menghasilkan produk
yaitu departemen A-1 dan A-2. Data produksi selama Februari 2013 untuk dua
departemen produksi adalah sebagai berikut :
Dept. A-1 Dept. A-2
Produk yang dimasukkan ke dalam proses 10.000
Produk selesai dan ditransfer ke departemen A-2 8.000

Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 13


AMIK DAN AMK BSI JAKARTA
Produk selesai dan ditransfer ke gudang 6.000

Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 14


AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

Produk dalam proses akhir :


100 % BB dan BPenolong, 40 % Bkonversi 1.500
60 % BPenolong, 50 % Bkonversi 1.800
Produk hilang akhir proses 500
Produk hilang awal proses 200

Data biaya produksi sebagai berikut :


Dept A-1 Dept A-2
Biaya Bahan Baku 30.000.000
Biaya Bahan Penolong 20.000.000 10.000.000
Biaya Tenaga Kerja 35.000.000 15.000.000
Biaya Overhead Pabrik 40.000.000 20.000.000
Jumlah Biaya Produksi 125.000.000 45.000.000

Diminta :
A. Hitunglah Harga Pokok Produksi Per Satuan Departemen A-1
B. Hitunglah Harga Pokok Produk Selesai dan Ditransfer ke Departemen A-2 serta
Persediaan Produk Dalam Proses Akhir Departemen A-1
C. Hitunglah Penyesuaian Harga Pokok Per Unit dari Departemen A-1
D. Hitunglah Biaya Produksi Per Satuan yang Ditambahkan dalam Departemen A-2
E. Hitunglah Harga Pokok Produk Jadi dan Persediaan Produk Dalam Proses
Departemen A-2

Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 15


AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

Lembar Jawaban :

1. Produk Hilang pada Awal Proses


a. Penyesuaian Harga Pokok Per Unit dari Departemen A

Harga Pokok Produksi Per Satuan Produk dari Departemen A


= 150.000.000 : 50.000 3.000,-
HP Produksi Per Satuan dari Departemen B
= 150.000.000 : ( 50.000 – 2.000 ) 3.125,-

Penyesuaian HP Perproduksi Per Satuan dari Dept. A 125,-

b. Biaya Produksi Per Unit Departemen B

Unsur Biaya Total Biaya Unit Ekuivalen Biaya Produksi


Produksi Per Satuan
(1) (2) (3) (2) : (3)
Beban Baku 17.000.000,- 46.400 366,-
Tenaga Kerja 32.000.000,- 43.200 741,-
Overhead Pabrik 19.500.000,- 43.200 451,-
Total 68.500.000,- 1.558,-

Unit Ekuivalen
Rumus : Produk jadi + ( % x Produk Dalam Proses )
Biaya Bahan Baku = 40.000 + ( 80% x 8.000 ) = 46.400
Biaya Tenaga Kerja = 40.000 + ( 40% x 8.000 ) = 43.200
Biaya Overhead Pabrik = 40.000 + ( 40% x 8.000 ) = 43.300

c. Biaya Produksi Departemen B

HP Produksi selesai yang ditransfer ke gudang


= 40.000 x ( 3.125 + 1.558 ) 187.320.000,-
Harga Pokok BDP Akhir :
HP dari Dept. A = 8.000 x 3.125 = 25.000.000,-
HP yang ditambahkan dari Dept. B
- BBB = 80% x 8.000 x 366 = 2.342.400,-
- BTK = 40% x 8.000 x 741 = 2.371.200,-
- BOP = 40% x 8.000 x 451 = 1.443.200,-
31.156.800,-
Jumlah Biaya Produksi Kumulatif Debt .B 218.476.800,-

Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 16


AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

2. Produk Hilang pada Akhir Proses


a. Harga Pokok Produksi Per Satuan Departemen A-1

Unsur Biaya Total Biaya Unit Ekuivalen Biaya Produksi


Produksi Per Satuan
(1) (2) (3) (2) : (3)
Beban Baku 30.000.000,- 10.000 3.000,-
Bahan Penolong 20.000.000,- 10.000 2.000,-
Tenaga Kerja 35.000.000,- 9.100 3.846,-
Overhead Pabrik 40.000.000,- 9.100 4.396,-
Total 125.000.000,- 13.242,-

Unit Ekuivalen
Rumus : Produk Selesai + ( % x Produk dalam Proses Akhir ) + Produk Hilang
Bahan Baku = 8.000 + ( 100% x 1.500 ) + 500 = 10.000
Tenaga Kerja = 8.000 + ( 40% x 1.500 ) + 500 = 9.100

b. Harga Pokok Produk Selesai dan Dtransfer ke Dept A-2 serta Persediaan
Produk dalam Proses Akhir Dept. A-1

HP Produk Seleasi yang ditransfer ke Dept. A-2 :


= 8.000 x 13.242,- 105.936.000,-
Penyesuaian HP Produk Selesai Dept. A-1 :
= 500 x 13.242,- 6.621.000,-
Harga Pokok yang ditransfer ke Dept. A-2 112.557.000,-

Harga Pokok BDP Akhir Dept. A-1 :


- BBB = 100% x 1.500 x 3.000 = 4.500.000,-
- BBP = 100% x 1.500 x 2.000 = 3.000.000,-
- BTK = 40% x 1.500 x 3.846 = 2.307.000,-
- BOP = 40% x 1.500 x 3.396 = 2637.000,-
12.445.200,-
Jumlah Biaya Produksi Dept. A-1 125.002.200,-

c. Penyesuaian Harga Pokok Per Unit dari Departemen A-1

Harga Pokok Produksi Per Satuan Produk dari Departemen A-1


= 112.557.000 : 8.000 14.070,-
HP Produksi Per Satuan dari Dept. A-1
= 112.557.000 : (8.000 – 2.000 ) 14.430,-
Penyesuaian HP Produksi Per Satuan dari Dept. A-1 360,-

Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 17


AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

d. Biaya Produksi Per Satuan yang Ditambahkan dalam Departemen A-2

Unsur Biaya Total Biaya Unit Ekuivalen Biaya Produksi


Produksi Per Satuan
(1) (2) (3) (2) : (3)
Bahan Penolong 10.000.000,- 7.080 1.412,-
Tenaga Kerja 15.000.000,- 6.900 2.174,-
Overhead Pabrik 20.000.000,- 6.900 2.899,-
Total 45.000.000,- 6.485,-

Unit Ekuivalen
Rumus : Produk Selesai Dpt. A-2 + ( % x Produk dalam Proses Akhir Dpt. A-2 )
Bahan Penolong = 6.000 + ( 60% x 1.800 ) = 7.080
Tenaga Kerja = 6.000 + ( 50% x 1.800 ) = 6.900

e. Harga Pokok Produk Jadi dan Persediaan Produk Dalam Proses


Departemen A-2

HP Produksi Produk Selesai yang Ditransfer ke Gudang :


= 6.000 x ( 14.430 + 6.485 ) 125.490.000,-
Harga Pokok BDP Akhir Dept. A-2 :
Harga Pokok ari Dept. A-1
= 1.800 x 14.430,- = 25.974.000,-
Harga Pokok yang Ditambahkan dari Dept. A-2 :
- BBP = 60% x 1.800 x 1.412 = 1.524.960,-
- BTK = 50% x 1.800 x 2.174 = 1.956.600,-
- BOP = 50% x 1.800 x 2.899 = 2.609.100,-
32.064.660,-
Jumlah Biaya Kumulatif Departemen A-2 157.554.660,-

Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 18


AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

PERTEMUAN
KELIMA
Metode Harga Pokok Proses (3)

Metode Harga Pokok Rata-Rata Tertimbang


PT. E-Software memproduksi produknya melalui dua departemen, yaitu departemen B-1
dan B-2. Data produksi selama Maret 2013 adalah sebagai berikut :
Dept. B-1 Dept. B-2
Data Produksi
Produk Dalam Proses Awal :
100 % BBB dan 60 % B Konversi 4.000 kg
40 % BTK dan 70 % BOP 6.000 kg
Dimasukkan dalam proses bulan ini 41.000 kg
Unit yang ditransfer ke departemen B-2 40.000 kg
Unit yang diterima dari departemen B-1 40.000 kg
Produk jadi yang ditransfer ke gudang 42.000 kg
Produk Dalam Proses Akhir :
100 % BBB dan 80 % B Konversi 5.000 kg
60 % Biaya Konversi 4.000 kg
Harga Pokok Produk Dalam Proses Awal
Harga pokok dari departemen B-1 15.000.000,-
Biaya Bahan Baku 2.500.000,-
Biaya Tenaga Kerja 1.500.000,- 1.000.000,-
Biaya Overhead Pabrik 2.000.000,- 4.000.000,-
Biaya Produksi
Biaya Bahan Baku 20.000.000,-
Biaya Tenaga Kerja 25.000.000,- 30.000.000,-
Biaya Overhead Pabrik 35.000.000,- 40.000.000,-

Diminta : Dengan menggunakan Metode Rata-Rata Tertimbang


A. Hitunglah Harga Pokok Produksi Per Kg Departemen B-1
Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 19
AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

B. Hitunglah Harga Pokok Produk Selesai dan Ditransfer ke Departemen B-2 serta
Persediaan Produk Dalam Proses Akhir Departemen B-1
C. Hitunglah Biaya Produksi Per Kg yang Ditambahkan dalam Departemen B-2
D. Hitunglah Harga Pokok Produk Jadi dan Persediaan Produk Dalam Proses
Departemen B-2

Metode Masuk Pertama Keluar Pertama


Jika PT. E-Software di atas menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama,
maka :
A. Hitunglah Harga Pokok Produksi Per Kg Departemen B-1
B. Hitunglah Harga Pokok Produk Selesai dan Ditransfer ke Departemen B-2 serta
Persediaan Produk Dalam Proses Akhir Departemen B-1
C. Hitunglah Biaya Produksi Per Kg yang Ditambahkan dalam Departemen B-2

Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 20


AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

Lembar Jawaban :

1. Penyelesaian Dengan Menggunakan Metode Rata-Rata Tertimbang


a. Harga Pokok Produksi Per Kg Departemen B-1

Biaya BDP Awal BDP Total Biaya Unit Biaya


Produksi Periode Ekuivalen Produksi
Sekarang Per Kg
(1) (2) (3) (4) (5) (4) : (5)
BBB 2.500.000,- 20.000.000,- 22.500.000,- 45.000 500
BTK 1.500.000,- 25.000.000,- 26.500.000,- 44.000 602
BOP 2.000.000,- 35.000.000,- 37.000.000,- 44.000 841
Total 1.943

Unit Ekuivalen
Rumus : Unit Produk Selesai + ( Unit BDP Akhir x % Penyelesaian )
BBB = 40.000 + 100% x 5.000 = 45.000
BTK = 40.000 + 80% x 5.000 = 44.000
BOP = 40.000 + 80% x 5.000 = 44.000

b. Harga Pokok Produk Selesai dan Ditransfer ke Departemen B-2 serta


Persediaan Produk Dalam Proses Akhir Departemen B-1

HP Produk Selesai yang ditransfer ke Dept. B-2 :


= 40.000 x 1.943,- 77.720.000,-
Harga Pokok BDP Akhir :
BBB = 100% x 5.000 x 500 = 2.500.000,-
BTK = 80% x 5.000 x 602 = 2.408.000,-
BBOP = 80% x 5.000 x 841 = 3.364.000,-
8.272.000,-
Jumlah By. Produksi yg Dibebankan dlm Dept. B-1 85.992.000,-

c. Biaya Produksi Per Kg yang Ditambahkan dalam Departemen B-2

Biaya BDP Awal BDP Total Biaya Unit Biaya


Produksi Periode Ekuivalen Produksi
Sekarang Per Kg
(1) (2) (3) (4) (5) (4) : (5)
HP dari
Dept. B-1 15.000.000,- 77.720.000,- 92.720.000,- 46.000 2.015,-
HP Debt.
B-2 :
- BTK 1.000.000,- 30.000.000,- 31.000.000,- 44.400 698,-
- BOP 4.000.000,- 40.000.000,- 44.000.000,- 44.400 991,-
Total 3.704,-

Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 21


AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

Unit Ekuivalen
Rumus : Unit Produk Selesai + ( Unit BDP Akhir x % Penyelesaian )
BBB = 42.000 + ( 100% x 4.000 ) = 46.000
BTK = 42.000 + ( 60% x 4.000 ) = 44.400
BOP = 42.000 + ( 60% x 4.000 ) = 44.400

d. Harga Pokok Produk Jadi dan Persediaan Produk Dalam Proses


Departemen B-2

HP Produk Selesai yang Ditransfer ke Gudang :


= 42.000 x 3.704,- 155.568.000,-
Harga Pokok BDP Akhir dari Dept. B-1
= 4.000 x 2.015,- = 8.060.000,-
Harga Pokok BDP Akhir dari Dept. B-2
- BTK = 60% x 4.000 x 698 = 1.675.200,-
- BOP = 60% x 4.000 x 991 = 2.378.400,-
12.113.600,-
Jumlah By. Produksi yg Dibebankan dlm Dept. B-2 167.681.600,-

2. Penyelesaian Dengan Metode Masuk Pertama Keluar Pertama( FIFO )


a. Harga Pokok Produksi Per Kg Departemen B-1

Unsur Biaya Total Biaya Unit Ekuivalen Biaya Produksi


Produksi Per Satuan
(1) (2) (3) (2) : (3)
Bahan Baku 20.000.000,- 41.000 488,-
Tenaga Kerja 25.000.000,- 41.600 601,-
Overhead Pabrik 35.000.000,- 41.600 841,-
Total 1.930,-

Unit Ekuivalen
Rumus : (( 100% - % BDP Awal ) x Unit BDP Awal ) + ( Unit Produk Selesai –
Unit BDP Awal ) + ( % Penyelesaian x Unit BDP Akhir ))
Bahan Baku = (( 100% - 100% ) x 4.000 ) + ( 40.000 – 4.000 ) +
( 100% x 5.000 )) = 41.000
Tenaga Kerja = (( 100% - 60% ) x 4.000 ) + (40.000 – 4.000 ) +
( 80% x 5.000 )) = 41.600
Overhead Pabrik = (( 100% -60% ) x 4.000 ) + ( 40.000 – 4.000 ) +
(80% x 5.000)) = 41.600

Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 22


AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

b. Harga Pokok Produk Selesai dan Ditransfer ke Departemen B-2 serta


Persediaan Produk Dalam Proses Akhir Departemen B-1

Harga Pokok Produk Selesai dan Ditransfer ke Dept. B-2 :


Harga Pokok BDP Awal 6.000.000,-
Biaya Penyelesaian BDP Awal :
- BBB = 0
- BTK = 40% x 4.000 x 601 = 961.600,-
- BOP = 40% x 4.000 x 841 = 1.345.600,-
2.307.200,-
HP Produksi dari Periode Sekarang
= 36.000 x 1.930,- 69.480.000,-
HP Produk Selesai yang Ditransfer ke Dept B-2 77.787.200,-

Harga Pokok BDP Akhir :


- BBB = 100% x 5.000 x 488,- = 2.440.000,-
- BTK = 80% x 5.000 x 601,- = 2.404.000,-
- BOP = 80% x 5.000 x 841,- = 3.364.000,-
8.208.000,-
Jumlah Biaya yang Dibebankan dalam Dept. B-1 85.995.200,-

c. Biaya Produksi Per Kg yang Ditambahkan dalam Departemen B-2

Unsur Biaya Total Biaya Unit Ekuivalen Biaya Produksi


Produksi Per Satuan
(1) (2) (3) (2) : (3)
HP dr Dept. B-1 77.787.200,- 40.000 1.945,-
HP dr Dept. B-2 :
- Tenaga Kerja 30.000.000,- 42.000 714,-
- Overhead
Pabrik 40.000.000,- 40.200 995,-
Total 3.654,-

Unit Ekuivalen
Rumus : (( 100% - % BDP Awal ) x Unit BDP Awal ) + ( Unit Produk Selesai –
Unit BDP Awal ) + ( % Penyelesaian x Unit BDP Akhir ))
Tenaga Kerja = (( 100% - 40% ) x 6.000 ) + ( 42.000 – 6.000 ) +
( 60% x 4.000 )) = 42.000
Overhead Pabrik = (( 100% - 70% ) x 6.000 ) + (42.000 – 6.000 ) +
(60% x 4.000 )) = 40.200

Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 23


AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

PERTEMUAN
KEENAM
Biaya Bahan Baku ( BBB )

PT. Yudhistira Telecomm menggunakan metode Perpetual untuk pencatatan pembelian


dan penggunaan bahan baku. Data pembelian serta pemakaian bahan baku jenis A dalam
bulan Maret 2013 adalah sebagai berikut :
Tanggal Keterangan Unit Dibeli Harga/unit Unit Dipakai
1 Januari Saldo Awal 200 1.500,-
2 Januari Pembelian 300 1.700,-
5 Januari Pemakaian 200
10 Januari Pemakaian 150
15 Januari Pembelian 100 1.800,-
17 Januari Pembelian 50 1.600,-
20 Januari Pemakaian 150

Diminta :

Jika Perusahaan menggunakan Metode Last In First Out (LIFO), maka


hitunglah :
A. Biaya Pemakaian Bahan Baku selama Maret 2013
B. Persediaan Bahan Baku Akhir Maret 2013

Jika Perusahaan menggunakan Metode First In First Out (FIFO), maka


hitunglah :
A. Biaya Pemakaian Bahan Baku selama Maret 2013
B. Persediaan Bahan Baku Akhir Maret 2013

Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 24


AMIK DAN AMK BSI JAKARTA

Lembar Jawaban :

1. Metode Last In First Out ( LIFO )

1 Januari 200 x @ 1.500,-


2 Januari 300 x @ 1.700,-
5 Januari 200 x @ 1.700,- = 340.000,-
Sisa 200 x @ 1.500,-
100 x @ 1.700,-
10 Januari 100 x @ 1.700,- = 170.000,-
Sisa 150 x @ 1.500,-
15 Januari 100 x @ 1.800,-
17 Januari 50 x @ 1.600,-
20 Januari 50 x @ 1.600,- = 80.000,-
100 x @ 1.800,- = 180.000,-
Sisa 150 x @ 1.500,-

a. Biaya Pemakaian Bahan Baku selama Maret 2013


= 340.000,- + 170.000,- + 75.000,- + 80.000,- + 180.000,-
= 845.000,-
b. Persediaan Bahan Baku Akhir Maret 2013
= 150 x @ 1.500,-
= 225.000,-

2. Metode First In First Out ( FIFO )

1 Januari 200 x @ 1.500,-


2 Januari 300 x @ 1.700,-
5 Januari 200 x @ 1.500,- = 300.000,-
Sisa 300 x @ 1.700,-
10 Januari 150 x @ 1.700,- = 225.000,-
Sisa 150 x @ 1.700,-
15 Januari 100 x @ 1.800,-
17 Januari 50 x @ 1.600,-
20 Januari 150 x @ 1.700,- = 225.000,-
Sisa 100 x @ 1.800,-
50 x @ 1.600,-

a. Metode Pemakaian Bahan Baku selama Maret 2013


= 300.000,- + 255.000,- + 225.000,-
= 810.000,-
b. Persediaan Bahan Baku Akhir Maret 2013
= 100 x @ 1.800,- = 180.000,-
= 50 x @ 1.600,- = 80.000.-
260.000,-

Program Studi Manajemen Perpajakan, Akuntansi Dan KA Page 25

Anda mungkin juga menyukai