1-3 GGK

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

MIND MAPPING GAGAL GINJAL KRONIK PADA Tn.I DIRUANG MAMPLAM I RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.

ZAINOEL ABIDIN

RPD: Pasien mengatakan memiliki riwayat RPK: Keluarga mengatakan anggota keluarga
penyakit hipertensi sejak 2 tahun yg lalu juga memiliki riwayat hipertensi (+), dan adik
Tn. I
sampai sekarang, dan nyeri pinggang ± pasien mengalami penyakit yang sama
2tahun. pasien tidak memiliki riwayat penyakit dengan pasien (+)
lainnya.

Penurunan fungsi renal

Uremia adalah retensi


urea dan sampah Uremia Penimbunan protein dalam darah
nitrogen

Penurunan jumlah glomeruli

Penurunan klirens subtansi darah yang


seharusnya dibersihkan oleh ginjal

Kadar kreatinin serum Gangguan metabolisme Anoreksia, nausea,


meningkat protein vomitus

BUN Meningkat Perubahan nutrisi kurang


dari kebutuhan tubuh

Urin tidak dapat dikonsentrasikan


Ketidak seimbangan cairan
dan elektrolit
Natrium dan cairan
tertahan
Resiko kelebihan volume Ketidak seimbangan suplai oksigen
cairan Edema dan Sesak Nafas sesuai dengan kebutuhan tubuh

Acites
Gangguan perfusi Fungsi renal semakin
jaringan tubuh menurun

Produksi
Asidosis Metabolik Anemia
eritropoetin
menurun
LFG menurun Kelemahan, Kulit pucat

Kadar fosfat serum meningkat Intoleransi aktivitas


Kadar kalsium menurun

Definisi: Gagal ginjal kronik adalah Pemeriksaan penunjang:


GAGAL GINJAL Laboratorium:
gangguan fungsi renal yang progresif
KRONIK Hb , Leukosit, LED, trombosit, Ht,
dan irreversibel
billirubin, SGOT, SGPT, protein
total, Albumin, Globulin, Kreatinin
Etiologi: darah , Ureum darah , Asam
 Infeksi, misalnya urat, kolesterol, GDP
glomerulonefritis RPS : pasien datang ke RSUDZA pada tanggal 16 Foto lumbo sakral
 Penyakit vaskuler, hipertensi maret 2012 merupakan rujukan dari RS Meraxa USG Abdomen
 Gangguan jaringan penyambung dengan diagnosa batu ginjal + batu ureter +
 Gangguan kongenital dan Hidronefrotik sedang bilateral. Pasien mengeluh Dissability: GCS : Compos mentis,
herediter tidak bisa BAK 4hari SMRS, kemudian dipasang skala ketergantungan: 0, kekuatan
 Penyakit metabolik kateter, diberi obat2an dan BAK nya keluar. otot: 5.
 Nefropati toksik Pasiemn memiliki riwayat BAK berdarah dan
 Nefropati obstruktis riwayat keluar batu 1 minggu SMRS. Pasien
 Batu salauran kencing direncanakan operasi batu namun karena peralatan
 Batu diginjal kurang dirujuk ke RSUDZA.Mual muntah (+) ± 1 Gastrik Tube: ps tidak terpasang
minggu SMRS. Muntah hitam seperti kopi(-),BAK NGT, ps makan secara oral, porsi
warna kuning nvolume ±2000cc/hari, nyeri 1/4 porsi yang disediakan,
pinggang, kedua kaki oasien udem ±2minggu SMRS anoreksia, mual, diet makanan
ilang timbul. hasil pemeriksaan didapatkan: kes rendah protein, tinggi kalori, cairan
:CM. k/u : lemah, TD : 150/90 mmHg, T: 36,1C, RR -500cc/hari
:22x/i N : 76x/i BB: 60 kg.
Tiga kategori utama kondisi penyebab Gagal Intervensi diet:
Therapi:
ginjal: rendah protein tinggi kalori
- Bedrest
1. Pra renal (hipoperfusi ginjal dan laju filtrasi dan suplemen vitamin yang
- IVFD dextrosa 5% 20 gtt/i
glomerulus ): penipisan volume, harus dianjurkan.
- Diet 35 kkal/kgBB + protein 0,6
vasodilatas(sepsis atau anafilaksis), ggn fungsi Makanan yang dibatasi:
gr/KgBB
jantung Protein karena urea, asam
- Amlodipin 1x5mg
2. Intrarenal (kerusakan aktual jaringan ginjal): urat, dan asam organik akan
- Kalitake (kaya oxalat) 3x1
spt rasa terbakar, cedera akibat benturan, dan menumpuk secara cepat
- Allopurinol 3x100 mg
infeksi serta agens nefrotoksi dpt mnyebabkan dalam darah jika terdapat
nekrosis tubulus akut (ATN) gangguan klirens renal.
3. Post renal (obstruksi aliran urin): batu, tumor, Cairan 500ml-600ml/24jam.
hiperflasia prostat jinak, striktur, bekuan darah

Pengkajian primer: Breathing: Circulation: Exposure: Foley Cateter: pasien


Airway: I: ps bernafas spontan, RR: 22x/m, TD: 110/70 mmHg, akral T: 36,1C, pasien terpasang IVFD terpasang cateter, warna
I: ps bernafas spontan, nafas thoraks: asimetris ekstremitas bawah dingin Dextrosa 5% , pasien tampak lesu urin kuning, jumlah urin
dangkal dan teratur P: tactil premitus kanan=kiri dan tubuh teraba hangat, tidak nafsu makan, tidur tidak 1000cc/hari
P:- P: terdengar bunyi sonor pada kiri, mukosa bibir merah nyenyak, nyeri tekan di regio
P:- kanan, dan apeks paru kehitaman, tanda sianosi lumbal 2-3 kanan
A: terdengar bunyi vesikuler pada A: terdengar bunyi vesikuler pada perifer (-), edema (-). Heart Rate: HR: 85x/m
seluruh lapangan paru seluruh lapangan paru

Pengkajian Sekunder Pengkajian Sekunder


22 maret 2012: 27 maret 2012:
Pengkajian Sekunder Hb: 9,6 g/dl (13-17 gr/dl) Hb: 9,5 g/dl (13-17 gr/dl)
16 maret 2012: leukosit: 8,2 x103/µl/mm3 (4,1 – 10,5 leukosit: 5,6 x103/µl/mm3 (4,1 – 10,5
Hb: 10,3 g/dl (13-17 gr/dl) leukosit: 8 x103/µl/mm3 x 103 /UI) x 103 /UI)
Trombosit: 268 x103/µl, Ht: 28%, Trombosit: 332 x103/µl (150-400 x 103 Trombosit: 301 x103/µl (150-400 x 103
waktu pendarahan: 2’ waktu pembekuan: 7’ /UI) /UI)
kreatinin: 16,3 mg/dl ureum darah:225 mg/dl, Ht: 27%, (40-55%) Ht: 27,9%, (40-55%)
Na/K/Cl : 130/5,4/102 LED: 40 mm/jam (0-20 mm/jam) waktu pendarahan: 2’(1-7 menit) waktu pendarahan: 2’(1-7 menit)
KGDS: 136 waktu pembekuan: 7’( 5-15 menit) waktu pembekuan: 8’( 5-15 menit)
kreatinin: 3,8 mg/dl (0,6 – 1,1 gr/dl) kreatinin: 2,9 mg/dl (0,6 – 1,1 gr/dl)
ureum darah:72 mg/dl (0-20 m/dl) ureum darah:105 mg/dl (0-20 m/dl)
Dx 1: Perubahan nutrisi kurang Dx 2: Intoleransi aktivitas b.d Dx 3: cemas b. d persiapan
dari kebutuhan tubuh b.d penurunan produk energi operasi
anorexia dan mual
operasi

Tujuan: nutrisi pasien tercukupi Tujuan: membantu agar pasien Tujuan: pasien dapat tidur
sesuai dengan kebutuhan tubuh. dapat beraktifitas meskipun dengan nyenyak, tidak gelisah
dengan bantuan.
Kriteria hasil: menunjukkan Kriteria hasil: pasien dapat
kestabilan berat badan yang ideal Kriteria hasil: pasien dapat menceritakansebab
berpartisipasi dalam aktifitas yang kecemasan dan gelisah yang
Intervensi:
diperlukan dan menunjukkan di alaminya
1. Kaji pola makan
penurunan dalam tanda-tanda
2. Memberikan makanan sedikit Implementasi:
intileransi fisiologis
namun sering 1. Mengkaji kecemasan
3. Memberikan diet ginjal II 1700 Intervensi: pasien
kalori 1. Membantu ADL sesuai dengan 2. Melatih cara menarik nafas
4. Pantau input dan output kebutuhan dalam
5. Kolaborasi : pemberian anti 2. Mempertahankan tirah baring 3. Mengatur posisi senyaman
emetik 3. Membantu peningkatan mungkin
terhadap tingkat aktivitas 4. Memotivasi pasien
4. Membantu ROM aktif dan pasif 5. Memberikan informasi
5. Mempertahan kan sprei kering yang benar kepada pasien
dan bebas lipatan dan keluarga pasien

Implementasi tanggal 2 juni 2011 pukul Implementasi tanggal 2 juni 2011 Implementasi tanggal 2 juni 2011
pukul 16. 30 WIB : pukul 16. 30 WIB :
16 .30 WIB :
1. Membantu pasien beraktifitas 1. Mengkaji tingkat kecemasan
1. Mengkaji pola makan pasien, pasien
sesuai dengan kebutuhan pasien
makan dengan diet makanan biasa, porsi
2. Mempertahankan tirah baring 2. Melatih pasien cara relaksasi
1/4 piring dari porsi yang disediakan,
dengan posisi yang nyaman dengan cara menarik nafas dalam
pasien mengeluh tidak nafsu makan.
3. Membantu pasien meningkatkan untuk memberikan pasien
2. Menganjurkan pada keluarga untuk
tingkat aktivitas semampu pasien kenyamanan
memberikan makanan sedikit namun
4. Membantu ROM aktif dan pasif 3. Mengatur posisi pasien semi
sering
untuk melemaskan otot dan sendi- fowler
3. Memberikan diet ginjal 1500 k.kal
sendi yang kaku dan melancarkan 4. Mengajari pasien untuk lebih
4. Memantau input dan output pasien.
peredaran darah reflek dan berpikir positif.
5. Pasien mengatakan tidak ada gangguan
5. Mempertahan kan sprei kering dan 5. Memberikan informasi yang benar
pada saat BAK.
bebas lipatan tentang penyakit yang di derita
Evaluasi Dx 1 hari 1 tgl 3 juni 2011 Evaluasi Dx 2 hari 1 tgl 3juni 2011
S : Ps mengatakan perut kembung, tidak S : Ps mengatakan badannya terasa
nafsu makan, BAB keras. lemas, ps tidak sanggup bangun untuk Evaluasi Dx 3 hari 1 tgl 3 juni 2011
O : ps tampak pucat, frekuensi makan ¼ ke kamar mandi S : ps menyatakan tidak bisa tidur
porsi, ps tampak lemah, kreatinin: 6,3 O : K/U lemah, ps tirah baring dengan O : wajah terlihat pucat,
mg/dl, Hb 8,8 gr/ dl posisi kepala datar, Hb: 8,8 mg/dl K/U lemah, ps tirah baring dengan
A : masalah belum teratasi A : masalah belum teratasi posisi kepala datar, Hb: 8,8 mg/dl
P : Intervensi dilanjutkan P : Intervensi dilanjutkan A : masalah belum teratasi
I : I : P : Intervensi dilanjutkan
1. Kaji pola makan 1. Membantu ADL sesuai dengan I : Mengkaji tingkat kecemasan
2. Memberikan makanan sedikit namun kebutuhan pasien
sering 2. Mempertahankan tirah baring Memberikan informasi yang benar
3. Memberikan diet ginjal II 1700 kalori 3. Membantu peningkatan terhadap tentang penyakit pasien.
4. Memantau input dan output. tingkat aktivitas E : Ps mengatakan jantung bedebar –
E : Ps mengatakan perut kembung , tidak 4. Membantu ROM aktif dan pasif debar bila dokter datang untuk
nafsu makan, BAB keras. ps tampak pucat, 5. Mempertahan kan sprei kering dan melakukan pemeriksaan, malam tidak
frekuensi makan ¼ porsi, ps tampak lemah, bebas lipatan bisa tidur, gelisah. kreatinin: 6,3
kreatinin: 6,3 mg/dl masalah belum teratasi, E : Ps mengatakan badannya terasa mg/dl masalah belum teratasi,
Intervensi dilanjutkan, ps masih lemah, lemas, ps sanggup bangun untuk ke Intervensi dilanjutkan, ps masih
perut kembung, tidak nafsu makan. kamar mandi, keadaan umum lemah, lemah, perut kembung, tidak nafsu
TD: 140/80 mmHg, N: 79x/mnt, RR: ps tirah baring dengan posisi kepala makan.
22x/mnt, T: 35 9C, datar masalah belum teratasi, TD: 140/80 mmHg, N: 79x/mnt, RR:
Intervensi dilanjutkan , ps mengatakan 22x/mnt, T: 35 9C,
masih merasa lemas. Hb: 8,8

Evaluasi Dx 1 hari 2 tgl 4 juni 2011 Evaluasi Dx 2 hari 2 tgl 4 juni 2011 Evaluasi Dx 3 hr 2 tgl 4 juni 2011
S : Ps mengatakan masih tidak nafsu S : pasien mengatakan sanggup untuk S : Ps mengatakan jantung bedebar,
makan ke kamar mandi malam tidak bisa tidur, geisah
O : ps tampak pucat, frekuensi makan 3 O : ps masih tampak lemah O : ps tampak pucat, frekuensi makan
sendok, ps tampak lemah, kreatinin: A : masalah belum teratasi 3 sendok, ps tampak lemah, kreatinin:
6,3mg/dl, Hb : 8,8 mg/dl BB : 53 kg P : Intervensi dilanjutkan 6,3mg/dl, Hb : 8,8 mg/dl BB : 53 kg
A : masalah belum teratasi I :
P : Intervensi dilanjutkan 1. Membantu ADL sesuai dengan A : masalah belum teratasi
I : kebutuhan P : Intervensi dilanjutkan
1. Memberikan makanan sedikit namun 2. Mempertahankan tirah baring I : Mengkaji tingkat kecemasan
sering 3. Membantu peningkatan terhadap pasien
2. Memantau input dan output tingkat aktivitas Memberikan informasi yang benar
Evaluasi Dx 1 hari 3 tgl 6 juni 2011
Evaluasi Dx 2 hari 3 tgl 6 juni 2011
S : Ps mengatakan tidak merasa mual dan
S : Ps mengatakan tidak sanggup Evalusi Dx 3 hari 3 tgl 6 juni 2011
tidak nafsu makan, perut kembung
bangun, keluarga mengatakan ps S : Ps mengatakan pinggang kanannya
berkurang
banyak bergerak ditempat tidur tidak begitu nyeri,
Keluarga mengatakan ps tidak muntah,
O : ps masih tampak lemah O : pasien tampak tenang, wajah
kreatinin: 4,5 mg/dl
A : masalah belum teratasi masih sedikit pucat, Hb :9,0 mg/dl
O : K/U lemah, ps tampak sedikit pucat,
P : Intervensi dilanjutkan A : masalah teratasi sebagian
frekuensi makan 1/4 nasi yang disediakan,
I : P : Intervensi dilanjutkan
hasil lab tgl 4/06 2011 kreatinin: 4,5 mg/dl,
1. Menganjurkan keluarga untuk I : I : Mengkaji tingkat kecemasan
Hb: 9,0 mg/dl
membantu ADL sesuai dengan pasien
Evalusi Dx 3 hari 4 tgl 7 juni 2011
Evaluasi Dx 1 hari 4 tgl 7 juni 2011 Evaluasi Dx 2 hari 4 tgl 7 juni 2011 S : : Ps mengatakan tidur nyenyak
S : Ps masih tidak nafsu makan S : Ps mengatakan tidak sanggup O : pasien tampak tenang, wajah
O : ps tampak pucat, frekuensi makan ¼ bangun, keluarga mengatakan ps masih sedikit pucat, Hb :9,0 mg/dl
porsi, ps tampak lemah, kreatinin: 4,5 banyak bergerak ditempat tidur A : masalah teratasi sebagian
mg/dl, Hb 89,0 gr/ dl O : ps masih tampak lemah P : Intervensi dilanjutkan
A : masalah teratasi sebagian A : masalah belum teratasi I : Mengkaji tingkat kecemasan
Evaluasi Dx 2 hari 5 tgl 8 juni 2011
Evaluasi Dx 1 hari 5 tgl 8 juni 2011 Evalusi Dx 3 hari 5 tgl 8 juni 2011
S : Ps mengatakan tidak sanggup
S : Ps masih tidak nafsu makan S : Ps sedikit gelisah kerena ada
bangun, keluarga mengatakan ps
O : ps tampak pucat, frekuensi makan 1/2 jadwal untuk HD
banyak bergerak ditempat tidur
porsi, ps tampak lemah, hasil lab tgl 6/6 O : wajah tampak pucat
O : ps masih tampak lemah
2011 kreatinin: 6,7mg/dl, Hb 9,6 gr/ dl

Anda mungkin juga menyukai