BAB 1 Pendahuluan PT PLN KDI-Puuwatu
BAB 1 Pendahuluan PT PLN KDI-Puuwatu
BAB 1 Pendahuluan PT PLN KDI-Puuwatu
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
BAB I
PENDAHULUAN
A. IDENTITAS PELAKSANA
Pemrakarsa Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI
150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait adalah PT. PLN (Persero) Unit
Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan dengan identitas sebagai berikut:
B. LOKASI KEGIATAN
Secara administratif, Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari –
Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait berada di Kota
Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Panjang lintasan SUTT yang direncanakan
sejauh ± 15 km melalui 2 kecamatan, yaitu kecamatan Baruga dan Puuwatu.
Adapun nama-nama kelurahan yang dilalui dapat dilihat pada tabel berikut (table
1.1).
Pendahuluan I-1
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
Tabel 1.1. Nama kelurahan yang termasuk dalam lokasi rencana pembangunan
SUTT Kendari - Puuwatu
Jumlah
No Kelurahan Kecamatan Kota Provinsi Nomor Tower
Tower
Sulawesi TIP.001 s/d
Watubangga Baruga Kendari 7
1 Tenggara TIP.007
Jumlah TIP 47
Sumber: PT. PLN (Persero) UIP SULBAGSEL, 2018
Pendahuluan I-2
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
Pendahuluan I-3
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
C. DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV
Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait akan melalui lintasan sepanjang ± 15
km melalui 2 kecamatan, yaitu kecamatan Baruga dan Kecamatan Puuwatu.
Rencana pembangunan gardu induk 150 kV (peningkatan gardu induk 70 kV
Puuwatu ke gardu induk 150 kV Puuwatu) akan dibangun dengan luas lahan 230
m x 100 m di kelurahan Tobuuhaa kecamatan Puuwatu Kota Kendari. Secara
umum lahan jalur SUTT 150 kV gardu induk 150 kV – gardu induk 70 kV Kendari
didominasi oleh lahan perkebunan yang bercampur dengan semak. Status
kepemilikan tanah umumnya dikuasai oleh masyarakat dan pemerintah daerah.
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV gardu induk 150 kV – gardu
induk 70 kV Kendari terdiri dari 47 tapak tower dengan jarak antar tower berkisar
antara 300 m sampai dengan 350 m yang tersebar dibeberapa lokasi (daftar dan
desain tower terlampir). Adapun jenis tower yang akan digunakan dan luas lahan
yang dibutuhkan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.1. Jenis Tower yang akan dibangun dan luas lahan yang dibutuhkan
Jumlah
Ukuran Tanah/ Jumlah Luasan
No Uraian
Tapak Tower TIP Tanah
(m2)
Tower Suspension
1 15 m x 15 m 13 2.925
( Khusus Aa + 0 s/d Aa + 3 )
Tower Suspension
2 20 m x 20 m 3 1.200
( Khusus Aa + 6 s/d Aa + 15 )
3 Tower Tension ( Bb s/d Drd ) 20 m x 20 m 31 12.400
Gardu Induk 70 ke 150 kV
4 230 m x 100 m - 23.000
Puuwatu
Total 47 39.525
Sumber: PT. PLN (Persero) UIP SULBAGSEL, 2018
Pendahuluan I-4
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
melintasi beberapa ruas jalan (crossing) baik itu jalan desa maupun jalan
kabupaten.
- Jumlah Tower : 47 TIP, jenis Lattice tower
- Tinggi Tower : 31,2 m sampai dengan 45 m
- Konduktor/Kabel : 2 cct, 2 x Zebra, 2 x 430 mm
- Kawat Tanah : GSW 55 mm2 dan OPGW 60 mm2
- Crossing : Jalan.
Pendahuluan I-5
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
Pendahuluan I-6
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
GI Kendari 150 kV
GI Kendari 70 kV
Gambar 1.2. GI 150 kV Kendari di Kec. Baruga (kiri) dan GI 70kV Kendari di
Kec. Puuwatu (kanan)
Pendahuluan I-7
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
1. Tahap prakonstruksi
Survey Tapak Tower dan Gardu Induk Serta Penentuan jalur
Transmisi
Pembebasan lahan
2. Tahap konstruksi
Mobilisasi tenaga kerja konstruksi
Mobilisasi peralatan dan material
Pembangunan tower
Stringing/Penarikan konduktor (kabel)
Pembangunan gardu induk
Pendahuluan I-8
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
3. Tahap operasional
Pengoperasian dan pemeliharaan jaringan (penyaluran tenaga
listrik, pemeliharaan jaringan)
Pengoperasian gardu induk yang terhubung
Pendahuluan I-9
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
1 Aa + 0 10 6
2 Aa + 3 3 15
3 Aa + 6 3 13
4 Aa + 9 0 2
5 Aa + 12 0 2
6 Aa + 15 0 1
7 Bb + 0 13 4
8 Bb + 3 7 7
9 Bb + 6 1 7
Pendahuluan I - 10
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
10 Bb + 9 0 2
11 Bb + 12 1 1
12 Bb + 15 0 1
13 Cc + 0 5 0
14 Cc + 3 0 5
15 Cc + 6 0 3
16 Cc + 9 0 1
17 Cc + 12 0 0
18 Cc + 15 1 0
19 Dd + 0 1 1
20 Dd + 3 0 0
21 Dd + 6 0 2
22 Dd + 9 0 2
23 Dd + 12 0 0
24 Dd + 15 0 0
25 Drd + 0 2 1
26 Drd + 3 0 0
27 Drd + 6 0 1
28 Drd + 9 0 0
29 Drd + 12 0 0
30 Drd + 15 0 0
Jumlah Tower 47 13 3 31
Luas Tanah Untuk Tower(M2) 2.925 1.2 12.4
Luas Tanah Total (M2) 16.525
Gardu Induk 150 kV Kendari @230 m x 100 m 23.000
Total Luas Keseluruhan 39.525 m2
Sumber: PT. PLN (Persero) UIP SULBAGSEL, 2018
Secara umum lahan jalur SUTT 150 kV gardu induk 150 kV – gardu induk
70 kV Kendari didominasi oleh lahan perkebunan yang bercampur dengan semak.
Status kepemilikan tanah umumnya dikuasai oleh masyarakat dan pemerintah
daerah. Pembebasan lahan dilakukan dengan tahap sbb;
- Sosialisasi,
- Inventarisasi luas, status, dan kepemilikian tanah/tanaman
- Musyawarah ganti rugi tanah/tanaman bersama pejabat BPN/Camat
setempat,
Pendahuluan I - 11
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
Pendahuluan I - 12
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
038 tahun 2013. Besarnya nilai ganti rugi maupun kompensasi akan diberikan
berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh tim appraisal independen yang
ditunjuk oleh PT. PLN (Persero) UIP XIII. Sumber dana pengadaan tanah lokasi
SUTT 150 kV gardu induk 150 kV – gardu induk 70 kV Kendari beserta biaya ganti
rugi/kompensasinya direncanakan menggunakan sumber dana APLN.
Peraturan yang menjadi dasar dalam pembebesan lahan untuk kepentingan
Umum termasuk dalam bidang ketenagalistrikan :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012 Tentang
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 Tentang
Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan
Pendahuluan I - 13
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
Pendahuluan I - 14
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
Pendahuluan I - 15
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
2. TAHAP KONSTRUKSI
a). Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi
Kegiatan ini meliputi rekrutmen tenaga kerja skill dan non skill. Tenaga
kerja skill direkrut berdasarkan keahlian yang dimiliki dan berkaitan dengan
Pendahuluan I - 16
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
kegiatan pemasangan SUTT 150 kV dan gardu induk yaitu bidang civil engineering
dan electrical engineering. Kebutuhan kualifikasi tenaga kerja meliputi: tenaga
ahli, tenaga administrasi, tenaga pengawas lapangan, tukang dan buruh.
Pemenuhan kebutuhan tenaga ahli dan pengawas akan dilakukan dengan
mendatangkan tenaga ahli dari luar lokasi sesuai dengan bidang keahlian yang
dimiliki. Sementara tenaga kerja tukang dan buruh akan dipenuhi dari tenaga
lokal, yaitu berasal dari lokasi setempat. Untuk menjaga hubungan baik dengan
warga sekitar lokasi pembangunan tower, diharapkan agar pelaksana lapangan
juga melakukan perekrutan tenaga kerja kasar dr penduduk sekitar. Tenaga kerja
dari warga sekitar dapat diperbantukan salah satunya sebagai helper untuk
melangsir material ke lokasi pembangunan tower (site).
Tabel 1.4. Estimasi Jumlah tenaga kerja Konstruksi
Jumlah
No Uraian Pekerjaan Tenaga Keterangan
Kerja
Administrasi/Kantror
1 Project Direktor 1 orang
2 Project Control 2 orang
3 Fabrication Manager 1 orang
4 Engineering Manager 1 orang
5 Cunstruction Manager 1 orang
6 Procruitment Manager 1 orang
7 Finance Manager 1 orang
8 Site Manager 4 orang
9 Site Office 28 orang
Pekerjaan Fondasi Tower
10 Satu Grup Kerja 15 orang 1 tower, 14 Hari
Pekerjaan erection Tower
11 Satu Grup kerja 20 orang 1 tower, beban 4000 kg
Pendirian tower dan pemasangan isolator dan accessories
12 Satu Grup Kerja 14 orang 1 Tower, 6 Hari
penarikan kabel (stringing)
13 Satu Grup Kerja 43 orang 10 km, 1 Bulan
Pembangunan Gardu Induk
14 - Persiapan 10 Orang
- Pekerjaan Sipil 25 Orang 1 Grup Kerja
- Pekerjaan Mekanikal 20 Orang
Sumber: PT. PLN (Persero) UIP XIII, 2015
Pendahuluan I - 17
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
Pendahuluan I - 18
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
dalam pembangunan tower dibawa sampai ke lokasi yang terdekat dengan site.
Selanjutnya, jika tidak memungkinkan dapat diangkut dengan tenaga manusia.
Pengangkutan peralatan terdiri dari winch, puller, roda kawat, lifting road dan
tiang penyangga. Pengangkutan material terdiri dari:
- Jenis material pondasi meliputi: kayu, papan, batu gunung, stub, kerikil, pasir,
semen, dan batang tembaga untuk pembumian;
- Jenis material perlengkapan jaringan meliputi: ember, baut dan mur, jumper
wire, konduktor (kabel), aksesoris konduktor, kawat tanah (earth wire),
aksesoris kawat tanah, insulator set, tanduk arrester dan fittings.
Material tower dan kawat didatangkan dari luar lokasi kegiatan dan
didistribusikan ke setiap lokasi dan site. Material lainnya seperti batu gunung,
pasir dan bahan lainnya akan didapatkan dari daerah setempat yang terdekat.
Pengangkutan peralatan dan material yang akan digunakan untuk pembangunan
pondasi dan tower akan dilakukan dengan menggunakan kendaraan truk ke
lokasi tertentu (main road) yang kemudian diteruskan dengan pengangkutan
menggunakan tenaga buruh lokal ke lokasi tower yang dituju.
Pendahuluan I - 19
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
Tabel 1.5. Peralatan yang digunakan pada kegiatan Pembangunan Jaringan T/L
dan Gardu Induk
Jenis Kegiatan
No Peralatan
Konstruksi
1 Pembersihan tanah dan Cangkul, sabit, sekop, linggis, palu, meteran, bor
pengukuran posisi pondasi ukur
2 Penggalian tanah untuk Mesin pancang, molen, sekop, timba, ember
pondasi
3 Pondasi tower Mesin pancang, tempelate, teodolit, molen,
sekop, timba
4 Pendirian Tower Tools set, wing jimpole, katrol
5 Pemasangan isolator dan Tools set, wing jimpole, katrol
accessories
6 Stringing (Penarikan Engine winch (penarik), Tensioner (penegang),
Konduktor/Kawat) Montage Roll, Mesin Press, Come Along, Hand
Wind, Tirfor 2 dan 3 Ton, Tools Set, Tambang,
Lever Hoist, Anchor Sackle, Snatch Block, Sling
Bantu, Screw Anchor, Sling Skur, Joint Protector,
Swivel, Scaffolding, Mini engine Winch, Kaki Tiga,
Drum Jack, Gunting Konduktor.
7 Pembangunan Gardu Induk Buldozer, Excavator dan Vibrator enggine
8 Mobilisasi peralatan dan Truk gandeng dan Dump truck
material
Sumber; PT PLN (Persero) UIP SULBAGSEL, 2018
Pendahuluan I - 20
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
semen serta dicat agar tidak mudah berkarat. Pemasangan stub paling
menentukan mutu pemasangan tower, karena harus memenuhi syarat:
- Jarak antar stub harus benar
- Sudut kemiringan stub harus sesuai dengan kemiringan kaki tower
- Level titik hubung stub dengan kaki tower tidak boleh beda 2 mm
(milimeter).
c) Leg
Leg adalah kaki tower yang terhubung antara stub dengan body tower. Pada
tanah yang tidak rata perlu dilakukan penambahan atau pengurangan tinggi
leg. Sedangkan body harus tetap sama tinggi permukaannya.
Pengurangan leg ditandai: -1; -2; -3, dst
Penambahan leg ditandai: +1; +2; +3, dst
d) Common Body
Common body adalah badan tower bagian bawah yang terhubung antara leg
dengan badan tower bagian atas (super structure).
e) K frame
K frame adalah bagian tower yang terhubung antara common body dengan
bridge maupun cross arm. K frame terdiri atas sisi kiri dan kanan yang simetri.
f) Rambu tanda bahaya.
Rambu tanda bahaya berfungsi untuk memberi peringatan bahwa instalasi
SUTT mempunyai resiko bahaya. Rambu ini bergambar petir dan tulisan
”AWAS BERBAHAYA TEGANGAN TINGGI”
Rambu ini dipasang di kaki tower lebih kurang 5 meter diatas tanah sebanyak
dua buah disisi yang menghadap tower nomor kecil dan sisi yang menghadap
nomor besar.
g) Rambu identifikasi tower dan penghantar/jalur
Rambu identifikasi tower dan penghantar/jalur berfungsi untuk
memberitahukan identitas tower:
- Nomor tower
- Urutan fasa
- Penghantar/Jalur
Pendahuluan I - 21
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
h) Super structure
Super structure adalah badan tower bagian atas yang terhubung dengan
common body dan cross arm kawat fasa maupun kawat petir.
i) Bridge
Bridge adalah penghubung antara cross arm kiri dan cross arm tengah. Pada
tengah-tengah bridge terdapat kawat penghantar fasa tengah.
j) Anti Climbing Device (ACD)
ACD disebut juga penghalang panjat berfungsi untuk menghalangi orang yang
tidak berkepentingan untuk naik tower. ACD dibuat runcing, berjarak 10 cm
dengan yang lainnya dan dipasang di setiap kaki tower dibawah rambu tanda
bahaya.
k) Step bolt
Step bolt adalah baut yang dipasang dari atas ACD ke sepanjang badan tower
hingga super structure dan arm kawat petir. Berfungsi untuk pijakan petugas
sewaktu naik maupun turun dari tower.
l) Halaman Tower
Halaman tower adalah daerah tapak tower yang luasnya diukur dari proyeksi
ke atas tanah galian fondasi. Biasanya antara 3 hingga 8 meter di luar stub
tergantung pada jenis tower.
Jumlah tower yang akan dibangun sebanyak 47 unit dimulai dari TIP.OO1
terletak di Kelurahan Watubangga Kecamatan Baruga sampai TIP.047 di
Kelurahan Tobuuha Kecamatan Puuwatu Kota Kendari, rencana lokasi dan
koordinat setiap tower diperlihatkan seperti pada lampiran. Jenis tower yang akan
dibangun ini adalah jenis lattice tower. Jenis tower ini dipilih karena mudah dirakit
terutama untuk di daerah pegunungan dan jauh dari jalan raya. Tower yang
dibangun harus kuat terhadap beban yang bekerja padanya yaitu:
- Gaya berat tower dan kawat penghantar (gaya tekan)
- Gaya tarik akibat rentangan kawat
- Gaya angin akibat terpaan angin pada kawat maupun badan tower.
Pendahuluan I - 22
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
Tower yang akan dibangun terdiri atas tower Aa, Bb, Cc dan Drd Tower-
tower tersebut sebagian difungsikan sebagai tower tension dan sebagian
difungsikan sebagai tower suspension. Bila span konduktor (kabel) antar tower
lurus, maka digunakan tower suspension. Bila membentuk sudut maka digunakan
tower tension. Tower tension juga digunakan untuk menegangkan konduktor
(kabel) agar mengurangi nilai andongannya yang terjadi. Demikian juga apabila
tower tersebut merupakan tower incoming/outgoing pada gardu induk maka juga
menggunakan tower jenis tension. Untuk tower incoming/outgoing digunakan
tower tension gantry Drd. Tower tension yaitu tipe Bb dan Cc yang dibedakan
berdasarkan sudut yang dibentuknya. Adapun tower tipe Aa merupakan tower
jenis suspension.
Untuk menyesuaikan dengan kondisi topografi jalur transmisi maka
dibutuhkan penyesuaian kaki tower yaitu struktur yang menghubungkan antara
stub dengan body tower. Penyesuaian tersebut dapat berupa penambahan
ataupun pengurangan dari tinggi standarnya. Penambahan atau pun
pengurangan tersebut lebih dikenal dengan nama ekstension.
Kegiatan pembangunan tower terdiri atas berbagai sub kegiatan:
pematangan lahan, pembuatan fondasi tower, dan erection. Jumlah tower yang
akan dibangun sebanyak 47 unit dengan panjang jaringan sekitar ± 15 km.
Pematangan Lahan
Ada kalanya lokasi site pembangunan tower merupakan lahan yanga
masih alami ataupun merupakan lahan garapan warga. Lokasi tersebut harus
terlebih dahulu di”matangkan” sebelum dimulai pekerjaan fisik. Kegiatan
pematangan lahan terdiri dari pekerjaan pembersihan lahan dari semua jenis
tanaman penutup, perataan permukaan lahan, serta beberapa benda-benda
keras lainnya seperti batu dan kayu. Kegiatan pembersihan lahan dilakukan
secara manual dengan menggunakan alat sederhana mengingat lokasi kegiatan
sebagian besar memiliki topografi yang datar dan landai.
Kegiatan ini meliputi juga land clearing berupa penebangan
pohon/tanaman yang ada di lokasi tapak tower dan yang berada di jalur lintasan
kabel yang kemungkinan dapat mengganggu kabel SUTT. Dapat pula kegiatan
Pendahuluan I - 23
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
pematangan lahan beruapa pekerjaan cut and fill jika memang diperlukan. Untuk
mempermudah transportasi, juga harus dibuat temporary road untuk kelancaran
angkutan material ke lokasi tower.
Pendahuluan I - 24
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
Gambar 1.6. Jenis fondasi PC, yang digunakan pada daerah dengan tanah yang
normal/keras.
Pendahuluan I - 25
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
Gambar 1.7. Jenis Fondasi Kelas 6, yang digunakan pada daerah dengan tanah
yang lembek/berair/berlumpur
Halaman tower adalah daerah tapak tower yang luasnya diukur dari
proyeksi keatas tanah galian fondasi. Biasanya antara 3 hingga 8 meter di luar
stub tergantung pada jenis tower.
Pendahuluan I - 26
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
Leg adalah kaki tower yang terhubung antara stub dengan tower body.
Pada tanah yang tidak rata perlu dilakukan penambahan atau pengurangan tinggi
leg. Tower Body harus tetap sama tinggi permukaannya.
Pengurangan leg ditandai : -1; -2; -3
Penambahan leg ditandai : +1; +2; +3
Pendahuluan I - 27
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
- Ketebalan pasir urug bisa ditambah sesuai dengan kondisi lapangan dan
arahan dari pengawas.
Pendahuluan I - 28
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
6) Pengecoran
Jenis pengecoran yang dilaksanakan umunya ada dua, tergantung bagaimana
kondisi lapangan, yaitu:
- Pengecoran dengan ready mix
Pendahuluan I - 29
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
Pendahuluan I - 30
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
Gambar 1.14. Galian fondasi Tower SUTT 150 kV yang telah di urug
Erection
Ereetion Tower dilaksanakan setelah fondasi tower dinyatakan benar-
benar mengeras. Usai pengecoran fondasi tower, maka erection tower dapat
dilakukan minimal 28 hari pengecoran untuk mencapai kuat tekan maksimal
beton, namun dalam keadaan tertentu dapat digunakan zat additif untuk
mempercepat perkerasan beton dan erection dapat dilakukan dalam waktu 7 hari
setelah pengecoran. Erection tower dilakukan potong demi potong perbagian
tower dimulai dari bawah ke atas, cross arm dimulai dari bagian atas ke bawah,
dirangkai dengan sistem baut dan dilakukan pengikatan dengan baut.
Pendahuluan I - 31
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
Pendahuluan I - 32
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
2) Mobilisasi Material
Material yang telah disortir, diangkat ke truk, disusun sedemikian rupa, sesuai
pengalaman material yang ukurannya besar disusun dibawah, Plate diikat
sedang Baut, Mur dan ring dimasukkan kedalam goni. Setelah sampai ketitik
yang diantar, materialpun diturunkan (dibongkar) dengan cara material kecil-
kecil, Baut, Mur dan Ring serta Plate ditumpukkan dibagian bawah kemudian
ditimpa dengan material yang besar. Ini dilakukan disamping untuk
keamanan juga memudahkan pekerjaan pada saat pelangsiran material
ketitik tower.
3) Langsiran Material
Material yang telah ditumpuk dipinggir jalan kemudian dilangsir ketitik tower,
banyak cara yang dilakukan untuk melangsir material ketitik tower,
tergantung medan yang akan dilalui, pada umumnya metode yang digunakan
adalah melangsir material dengan menggunakan tenaga manusia. Material
diangkat (dipikul) sampai ketitik tower, perletakan material disebar dan
ditumpuk sesuai nomor dan jenisnya, untuk peletakan material ini diatur dan
diawasi oleh seorang mandor (tenaga Ahli) yang mengerti mana material yang
akan dipasang terlebih dahulu, selama pelangsiran material terus di chek
sesuai daftar pengiriman (List Material). Demikian hal ini dilakukan sampai
semua material sampai ke titik tower dan bila pada hari yang sama belum
dapat dilakukan pekerjaan Erection tower, material tower yang dilapangan
dijaga baik malam maupun siang hari.
4) Erection tower
Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan Erection
tower dengan berat 4000 kg perharinya sebanyak 20 orang. Dengan
perincian 8 orang dibagian atas, 4 orang turun naik dan 8 orang dibagian
bawah. Langkah awal yang dilakukan memasang Tiang Basis Pertama
disambung ke stub dengan plat, kemudian diangkat sampai tegak dengan
menggunakan tali dan dibaut, dilakukan diempat stub, selanjutnya ke empat
basis dihubungkan dengan material penyokong baik arah sisi maupun arah
Pendahuluan I - 33
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
5) Final Chek
Pekerjaan Final Chek adalah pekerjaan yang dilakukan setelah Tower
dierection, semua baut dikencangkan sesuai dengan ukuran dari mulai basis
pertama sampai dengan ke ujung tower, semua material dibersihkan dan
didata. Untuk keamanan material dari orang-orang yang tak bertanggung
jawab biasanya ujung baut dirusak sehingga mur tidak dapat dibuka, atau
semua baut dari basis pertama sampai dengan basis ke dua di lakukan
proses pengelasan.
Pendahuluan I - 34
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
Finishing
Yang termasuk finishing, meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut;
1) Perataan tanah sesuai dengan luas tanah yang dimiliki PT. PLN (persero) pada
tapak tower,
2) Pengerasan bolt dan nut tower, bila perlu sampai satu atau dua tingkat (seksi
stub), bolt dan nut dimatikan (dilakukan pengelasan) terutama pada aerah
yang rawan pencurian.
3) Pemasangan danger plate (tanda bahaya) dan number plate (nomor tower)
4) Pemasangan penghalang panjat tower
5) Pemasangan patok batas tanah milik PT. PLN (persero),
6) Penyempurnaan mata intan (plesteran kaki tower).
Pendahuluan I - 35
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
berdasarkan SNI 04-6918-2002 berjarak 13,5 meter. Untuk lebih jelasnya, jarak
bebas minimum vertikal dari konduktor disajikan pada tabel berikut.
Pendahuluan I - 36
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
Pendahuluan I - 37
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
Pendahuluan I - 38
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
Pendahuluan I - 39
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
Andongan diukur dengan transit dan target yang dipasang pada tower yang
dianggap sebagai sighting span. Sighting span pada suatu section dipilih
bergantung pada jarak span dalam 1 (satu) sagging section sebagai berikut :
Jika terdapat beberapa span dengan perbedaan level yang cukup besar
diantara tower – tower pada keseluruhan section, maka sighting span harus dipilih
span yang berdekatan dengan kedua ujung. Target (sagging board) dan transit
(pocket compass) dipasang pada tower yang berada pada kedua sisi sighting span
dibawah titik penopang konduktor sesuai hasil perhitungan sag.
Pendahuluan I - 40
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
Pendahuluan I - 41
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
Pendahuluan I - 42
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
Pendahuluan I - 43
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait
Pendahuluan I - 44