BAB 1 Pendahuluan PT PLN KDI-Puuwatu

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 44

Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)

Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

BAB I
PENDAHULUAN

A. IDENTITAS PELAKSANA
Pemrakarsa Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI
150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait adalah PT. PLN (Persero) Unit
Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan dengan identitas sebagai berikut:

Pelaksana : PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan


Sulawesi Bagian Selatan
Jenis Badan Hukum : Perseroan Terbatas (PT)
Alamat : Jalan Letjend Hertasning, Panakukang, Kota
Makassar Provinsi Sulawesi Selatan, 90222.
Nomor telepon : 0411-452519 (4 Saluran)
Bidang Usaha/Kegiatan : Bidang Ketenagalistrikan
Izin Lingkungan : No. 285/DPM-PTSP/III/2017 (terlampir)
SKKL : No. 286/DPM-PTSP/III/2017 (terlampir)
Penanggungjawab : I Putu Riasa
Jabatan : General Manager

B. LOKASI KEGIATAN
Secara administratif, Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari –
Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait berada di Kota
Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Panjang lintasan SUTT yang direncanakan
sejauh ± 15 km melalui 2 kecamatan, yaitu kecamatan Baruga dan Puuwatu.
Adapun nama-nama kelurahan yang dilalui dapat dilihat pada tabel berikut (table
1.1).

Pendahuluan I-1
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

Tabel 1.1. Nama kelurahan yang termasuk dalam lokasi rencana pembangunan
SUTT Kendari - Puuwatu

Jumlah
No Kelurahan Kecamatan Kota Provinsi Nomor Tower
Tower
Sulawesi TIP.001 s/d
Watubangga Baruga Kendari 7
1 Tenggara TIP.007

Sulawesi TIP.008 s/d


Abeli Dalam Puuwatu Kendari 16
2 Tenggara TIP.023

Sulawesi TIP.024 s/d


Puuwatu Puuwatu Kendari 9
3 Tenggara TIP.032

Sulawesi TIP.033 s/d


Punggolaka Puuwatu Kendari 7
4 Tenggara TIP.039

Sulawesi TIP.040 s/d


Lalodati Puuwatu Kendari 4
5 Tenggara TIP.043

Sulawesi TIP.044 s/d


Tobuuha Puuwatu Kendari 4
6 Tenggara TIP.047

Jumlah TIP 47
Sumber: PT. PLN (Persero) UIP SULBAGSEL, 2018

Untuk lokasi kegiatan rencana pembangunan SUTT 150 kV Kendari -


Puuwatu dan Gardu Induk Terkait dapat dilihat pada Gambar 1.1, yang dimana
meperlihatkan letak lokasi lintasan SUTT yang berada di kecamatan Baruga dan
kecamatan Puuwatu.

Pendahuluan I-2
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

Gambar 1.1. Lokasi Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari –


Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait (A3)

Pendahuluan I-3
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

C. DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV
Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait akan melalui lintasan sepanjang ± 15
km melalui 2 kecamatan, yaitu kecamatan Baruga dan Kecamatan Puuwatu.
Rencana pembangunan gardu induk 150 kV (peningkatan gardu induk 70 kV
Puuwatu ke gardu induk 150 kV Puuwatu) akan dibangun dengan luas lahan 230
m x 100 m di kelurahan Tobuuhaa kecamatan Puuwatu Kota Kendari. Secara
umum lahan jalur SUTT 150 kV gardu induk 150 kV – gardu induk 70 kV Kendari
didominasi oleh lahan perkebunan yang bercampur dengan semak. Status
kepemilikan tanah umumnya dikuasai oleh masyarakat dan pemerintah daerah.
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV gardu induk 150 kV – gardu
induk 70 kV Kendari terdiri dari 47 tapak tower dengan jarak antar tower berkisar
antara 300 m sampai dengan 350 m yang tersebar dibeberapa lokasi (daftar dan
desain tower terlampir). Adapun jenis tower yang akan digunakan dan luas lahan
yang dibutuhkan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.1. Jenis Tower yang akan dibangun dan luas lahan yang dibutuhkan
Jumlah
Ukuran Tanah/ Jumlah Luasan
No Uraian
Tapak Tower TIP Tanah
(m2)
Tower Suspension
1 15 m x 15 m 13 2.925
( Khusus Aa + 0 s/d Aa + 3 )
Tower Suspension
2 20 m x 20 m 3 1.200
( Khusus Aa + 6 s/d Aa + 15 )
3 Tower Tension ( Bb s/d Drd ) 20 m x 20 m 31 12.400
Gardu Induk 70 ke 150 kV
4 230 m x 100 m - 23.000
Puuwatu
Total 47 39.525
Sumber: PT. PLN (Persero) UIP SULBAGSEL, 2018

Jumlah tower yang direncanakan berjumlah 47 Tower Interconnection


Point (TIP) yang merupakan tower transmisi dua sirkit untuk dipasang
konduktor/kabel dalam formasi vertikal, dengan kawat tanah berada vertikal di
atas konduktor/kabel yang paling atas. Lokasi bentangan konduktor/kabel

Pendahuluan I-4
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

melintasi beberapa ruas jalan (crossing) baik itu jalan desa maupun jalan
kabupaten.
- Jumlah Tower : 47 TIP, jenis Lattice tower
- Tinggi Tower : 31,2 m sampai dengan 45 m
- Konduktor/Kabel : 2 cct, 2 x Zebra, 2 x 430 mm
- Kawat Tanah : GSW 55 mm2 dan OPGW 60 mm2
- Crossing : Jalan.

Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi)


tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi).
Penyaluran (transmisi) merupakan sub sistem dari sistem tenaga listrik, berarti
gardu induk merupakan sub-sub sistem dari sistem tenaga listrik. Sebagai sub
sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk dalam pengoperasiannya
tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan.
Gardu induk 150 kV yang akan dibangun merupakan jenis gardu induk
konvensional yang menggunakan isolasi udara antara bagian yang bertegangan
yang satu dengan bagian yang bertegangan lainnya. Gardu induk jenis ini adalah
gardu induk yang sebagian besar komponennya di tempatkan di luar gedung,
kecuali komponen kontrol, sistem proteksi dan sistem kendali serta komponen
bantu lainnya, ada di dalam gedung. Adapun komponen-komponen atau bagian-
bagian sipil dan mekanikal dari sebuah sistem gardu induk dapat dilihat pada tabel
berikut ini
Tabel 1.2. Komponen (Bagian) Sipil dan Mekanikal Gardu Induk
No Bagian Komponen Sipil dan Mekanikal
1 Switch Yard a. Pondasi (dudukan) peralatan;
- Transformator Daya.
- Circuit Breaker (CB).
- Disconnecting Switch (DS).
- Capasitor Voltage Transformer (CVT).
- Current Transformer (CT).
- Lightning Arrester (LA).
- Potential Transformer (PT).
- Potential Device (PD)
b. Got Kabel;
- Adalah tempat peletakan kabel yang
menghubungkan antara peralatan di switch yard,
maupun antara peralatan di switch yard dengan
peralatan di gedung kontrol.

Pendahuluan I-5
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

No Bagian Komponen Sipil dan Mekanikal


- jenis (dimensi) kabel duct : D 250, D-300, D-400,
D-600, D-900, D-1200 dan D- 1500 tergantung
kebutuhan.
c. Komponen mekanikal;
- Serandang, terdiri dari : serandang peralatan,
serandang post, serandang beam.
- Rak kabel dan plat bordes untuk penutup got
kabel.
- Pagar keliling GI
2 Gedung Kontrol a. Komponen Sipil;
- Ruang peralatan kontrol (kendali) & ruang
cubicle.
- Ruang operator.
- Ruang kantor GI.
- Ruang Relay
- Ruang komunikasi
- Ruang battery
- Pondasi peralatan (panel relay, panel kontrol,
cubicle, dan lain-lain).
- Got kabel (cable duct)
b. Komponen Mekanikal;
- Air conditioning (AC).
- Rak kabel yang dijadikan sebagai penempatan
kabel, yang menghubungkan antara peralatan
yang ada di switch yard dengan komponen yang
ada di gedung kontrol, maupun yang
menghubungkan komponen yang ada digedung
kontrol.
3 Sarana/Prasarana a. Jalan di area switch yard, jalan masuk ke GI, jalan di
sekeliling gedung kontrol.
b. Pagar keliling GI.
c. Tempat parkir kendaraan dan halaman gedung
kontrol.
d. Saluran air limbah dan saluran air di area switch yard.
e. Gudang tempat penyimpanan material/ peralatan.
f. Kamar mandi/ WC.
g. Pos keamanan (Pos Satpam).
h. Taman di sekeliling gedung kontrol.
i. Fasilitas air bersih.
4 Sistem proteksi a. Proteksi Transformator Daya
b. Proteksi Penghantar SUTT
c. Proteksi Busbar dan Proteksi Penyulang 20 kV
5 Komponen Listrik a. Konduktor tembaga atau plat tembaga untuk
Penunjang grounding peralatan.
b. Cable Schoon BC untuk grounding peralatan.
c. Ground Rod untuk instalasi pembumian peralatan.
d. GSW atau ground wire (kawat pentanahan).
e. Klem-klem untuk GSW, terdiri dari : Tension Clamp,
Jumper Clamp, PG Clamp

Pendahuluan I-6
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

No Bagian Komponen Sipil dan Mekanikal


f. Kabel kontrol, yang terdiri dari jenis kabel : NYY, CVVS,
NYM, NYMT, NYCY, dan lain-lain. Kabel-kabel ini terdiri
dari berbagai ukuran.
g. Kabel daya 20 KV (XLPE atau jenis lainnya).
h. Termination kit dan sepatu kabel.
i. Komponen pengatur beban.
j. Komponen SCADA.
k. Instalasi penerangan dalam gedung maupun pada
halaman (sekitar gedung kontrol) dan pada switch
yard.
l. Instalasi Air Conditioning (AC) pada gedung kontrol
Sumber: PT. PLN (Persero) UIP SULBAGSEL, 2017

Pembangunan Gardu Induk (GI) dilaksanakan di Kecamatan Baruga dan


Kecamatan Puuwatu Kota Kendari. Untuk sementara ini GI di Puuwatu (GI 70 kV
Kendari) sebagai GI eksisting telah beroperasi, sedangkan GI di Kecamatan
Baruga (GI 150 kV Kendari) masih dalam tahap konstruksi (pembangunan fisik
bangunan GI).

GI Kendari 150 kV

GI Kendari 70 kV

Gambar 1.2. GI 150 kV Kendari di Kec. Baruga (kiri) dan GI 70kV Kendari di
Kec. Puuwatu (kanan)

Pendahuluan I-7
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

Gambar 1.3. Layout Gardu Induk 150 kV

Secara tahapan, Pembangunan SUTT 150 kV Kendari-Puuwatu (GI 150 kV


Kendari - GI 70 kV Kendari) Terkait akan melalui tahap pra konstruksi, tahap
konstruksi dan tahap operasional, sebagai berikut;

1. Tahap prakonstruksi
 Survey Tapak Tower dan Gardu Induk Serta Penentuan jalur
Transmisi
 Pembebasan lahan
2. Tahap konstruksi
 Mobilisasi tenaga kerja konstruksi
 Mobilisasi peralatan dan material
 Pembangunan tower
 Stringing/Penarikan konduktor (kabel)
 Pembangunan gardu induk

Pendahuluan I-8
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

3. Tahap operasional
 Pengoperasian dan pemeliharaan jaringan (penyaluran tenaga
listrik, pemeliharaan jaringan)
 Pengoperasian gardu induk yang terhubung

Hingga pelaksanaan pemantauan periode semester I tahun 2018 (Bulan


Januari – Juni 2018) dilakukan, pelaksanaan Kegiatan Pembangunan SUTT 150
kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait telah
memasuki tahap konstruksi.

1. TAHAP PRA KONSTRUKSI


a). Survey Tapak Tower Dan Gardu Induk Serta Penentuan jalur Transmisi
Pihak PT. PLN (Persero) UIP XIII telah melakukan survey dan penentuan
jalur transmisi dan lokasi gardu induk untuk rencana pembangunan Transmission
Line 150 kV GI Kendari 150 kV – GI Kendari 70 kV sebelum melaksanakan
kegiatan studi UKL-UPL. Penentuan lokasi Transmission Line ditentukan
berdasarkan pertimbangan teknis, ekonomi, dampak lingkungan, dan aspek
sosial. Survey lapangan dibutuhkan untuk menyesuaikan tata ruang, kondisi
topografi, karakteristik flora dan fauna, karakteristik masyarakat, dan status
kepemilikan lahan.
Kegiatan suvei yang dilakukan mencakup survey topografi dan survey
mekanika tanah. Survey topografi bertujuan untuk menentukan jalur yang akan
dilalui oleh jaringan transmisi. Kegiatan survey topografi meliputi:
- Pengukuran profil memanjang dan situasi jalur.
- Pematokan dan pengukuran situasi tower setelah pekerjaan perencanaan
lokasi tower.
- Pengolahan data dan penggambaran.
- Perencanaan lokasi tower (tower spotting) dan penentuan jalur jaringan
transmisi

Survey mekanika tanah bertujuan untuk mengumpulkan data keadaan


tanah (permukaan dan bagian dalam) serta memberikan saran konstruksi tower
yang sesuai. Kegiatan ini meliputi:

Pendahuluan I-9
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

- Pekerjaan sondir dengan kapasitas 2 ton hingga mencapai kedalaman


tanah keras atau cone resistance 150 kg/cm2.
- Boring test dengan bor tangan (Hand-Auger ”A”) dengan kedalaman
sampai 6 meter dari permukaan tanah.
- Pengambilan contoh tanah.
- Analisis Laboratorium: Lithologi soil description, Specific gravity test.

Sementara lokasi gardu induk ditetapkan berdasarkan pada pertimbangan


pusat beban kelistrikan. Untuk penyesuaian rencana SUTT dan gardu induk
selanjutnya akan dilakukan survey detail dengan melibatkan pihak pemerintah
setempat, tokoh masyarakat dan masyarakat yang diperkirakan terkena dampak
langsung dari rencana pembangunan SUTT tersebut.

b). Pembebasan Lahan


Lokasi yang akan dibebaskan adalah lahan tapak tower untuk pembangunan
SUTT 150 kV dan lahan untuk gardu induk 150 kV Kendari. Total luas lahan yang
akan dibebaskan adalah seluas 39.525 m2 yang terdiri dari luas lahan sekitar
16.525 m2 untuk 47 tower dan 23.000 m2 untuk lahan gardu induk 150 kV. Selain
kegiatan pembebasan lahan juga akan dilakukan pemberian kompensasi
terhadap tanaman atau objek lain yang berada disepanjang jalur transmisi.
Adapun rencana luas pembebasan lahan ini dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 2.2. Rencana luas lahan yang akan dibebaskan


Ukuran Tanah (m2)
No Jenis Tower Jumlah
15 x 15 m 20 x 20 m 20 x 20 m

1 Aa + 0 10 6

2 Aa + 3 3 15

3 Aa + 6 3 13

4 Aa + 9 0 2

5 Aa + 12 0 2

6 Aa + 15 0 1

7 Bb + 0 13 4

8 Bb + 3 7 7

9 Bb + 6 1 7

Pendahuluan I - 10
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

10 Bb + 9 0 2

11 Bb + 12 1 1

12 Bb + 15 0 1

13 Cc + 0 5 0

14 Cc + 3 0 5

15 Cc + 6 0 3

16 Cc + 9 0 1

17 Cc + 12 0 0

18 Cc + 15 1 0

19 Dd + 0 1 1

20 Dd + 3 0 0

21 Dd + 6 0 2

22 Dd + 9 0 2

23 Dd + 12 0 0

24 Dd + 15 0 0

25 Drd + 0 2 1

26 Drd + 3 0 0

27 Drd + 6 0 1

28 Drd + 9 0 0

29 Drd + 12 0 0

30 Drd + 15 0 0
Jumlah Tower 47 13 3 31
Luas Tanah Untuk Tower(M2) 2.925 1.2 12.4
Luas Tanah Total (M2) 16.525
Gardu Induk 150 kV Kendari @230 m x 100 m 23.000
Total Luas Keseluruhan 39.525 m2
Sumber: PT. PLN (Persero) UIP SULBAGSEL, 2018
Secara umum lahan jalur SUTT 150 kV gardu induk 150 kV – gardu induk
70 kV Kendari didominasi oleh lahan perkebunan yang bercampur dengan semak.
Status kepemilikan tanah umumnya dikuasai oleh masyarakat dan pemerintah
daerah. Pembebasan lahan dilakukan dengan tahap sbb;
- Sosialisasi,
- Inventarisasi luas, status, dan kepemilikian tanah/tanaman
- Musyawarah ganti rugi tanah/tanaman bersama pejabat BPN/Camat
setempat,

Pendahuluan I - 11
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

- Pembayaran ganti rugi tanah/tanaman; pelaksanaan pembayaran ganti


rugi akan dilakukan oleh pihak proyek langsung ke pemilik lahan.

Proses pembebasan lahan berpedoman pada peraturan perundang-


undangan yang berlaku dan harga dasar tanah setempat. Sementara pemberian
kompensasi didasarkan pada pendekatan optimalisasi lahan, indeks
pemanfaatan fungsi tanah dan bangunan, status tanah dan harga tanah dengan
ketentuan sebagai berikut;
- Optimalisasi lahan 10 %
- Indeks Pemanfaatan Fungsi Tanah dan Bangunan
o bangunan :1
o tanah untuk mendirikan bangunan :1
o tanah pekarangan : 0,5
o ladang, kebun : 0,3
o tanah sawah : 0,1
- Status Tanah
o tanah hak milik (bersertifikat) : 100 %
o tanah hak milik adat : 90 %
o tanah hak guna bangunan : 80 %
o tanah hak guna usaha : 80 %
o tanah hak pakai : 70 %
o tanah wakaf : 100 %
- Harga Tanah NJOP

Perkiraan nilai Ganti Kerugian Obyek Pengadaan tanah yang


meliputi tapak tower (tanah, tanaman dan tegakan), ROW dan kompensasi tanah
yang dilintasi SUTT tersebut dan/atau kerugian lain yang dapat dinilai mengacu
pada nilai NJOP dan peraturan pemerintah daerah. Apabila tidak terdapat
transaksi jual beli pada waktu yang berdekatan, maka NJOP ditentukan melalui
perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis atau nilai perolehan baru,
atau NJOP pengganti. Sedangkan pemberian kompensasi atas tanah dan
bangunan yang dilalui oleh SUTT akan mengacu kepada Permen EDSM Nomor

Pendahuluan I - 12
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

038 tahun 2013. Besarnya nilai ganti rugi maupun kompensasi akan diberikan
berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh tim appraisal independen yang
ditunjuk oleh PT. PLN (Persero) UIP XIII. Sumber dana pengadaan tanah lokasi
SUTT 150 kV gardu induk 150 kV – gardu induk 70 kV Kendari beserta biaya ganti
rugi/kompensasinya direncanakan menggunakan sumber dana APLN.
Peraturan yang menjadi dasar dalam pembebesan lahan untuk kepentingan
Umum termasuk dalam bidang ketenagalistrikan :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012 Tentang
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 Tentang
Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan

Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum diselenggarakan oleh


Pemerintah dalam hal ini pemerintah Provinsi. Jika tanah < 5 ha, dapat dilakukan
langsung oleh PT. PLN dengan pihak pemegang hak atas tanah.

Pendahuluan I - 13
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

 Tahapan Pengadaan Tanah adalah sebagai berikut :


 perencanaan;
 persiapan;
 pelaksanaan; dan
 penyerahan hasil.
 Perencanaan Pengadaan Tanah meliputi :
 pemberitahuan rencana pembangunan;
 pendataan awal lokasi rencana pembangunan; dan
 Konsultasi publik rencana pembangunan.
 Pelaksanaan Pengadaan Tanah meliputi :
 inventarisasi dan identifikasi penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan
pemanfaatan tanah;
 penilaian ganti kerugian;
 musyawarah penetapan ganti kerugian;
 pemberian ganti kerugian; dan
 pelepasan tanah instansi.
 Pengadaan tanah dilakukan dengan cara
 Jual Beli (uang)
 Tukar menukar (tanah penggati)
 Sewa
 Pinjam pakai
 Kerjasama (kepemilikan saham)
 Permukiman kembali
 Besarnya biaya pengadaan tanah ditentukan oleh :
 Jasa penilai/Penilai Publik
 Skema analisis manfaat dan biaya dengan pertimbangan tata kelola yang
baik
 Pertimbangan dalam penentuan nilai besaran ganti rugi adalah tanah,
ruang atas tanah dan bawah tanah, bangunan, tanaman, benda yang
berkaitan dengan tanah dan keruguan lain yang dapat dinilai.

 Dalam hal tidak terjadi kesepakatan mengenai bentuk dan/atau besarnya


Ganti Kerugian, pihak yang berhak dapat mengajukan keberatan kepada
pengadilan (negeri hingga Mahkamah Agung)
 Dalam hal Pihak yang Berhak menolak bentuk dan/atau besarnya Ganti
Kerugian berdasarkan hasil musyawarah, atau putusan pengadilan

Pendahuluan I - 14
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

negeri/Mahkamah Agung, Ganti Kerugian dititipkan di pengadilan negeri


setempat.

Kebutuhan waktu dalam pengadaan lahan :


 Tahapan pengadaan lahan adalah maksimum 458 hari termasuk waktu
keberatan hingga ke MA.
 persiapan;  258 Hari
Pemberitahuaan rencana pembangunan  20 hari
Pendataan awal  maks 30 hari kerja
Konsultasi Publik  60 Hari  Ulang 30 Hari
Kajian Rekomendasi  14 hari
Gugatan Penetapan lokasi hingga ke MA  104 hari
 pelaksanaan;  200 Hari
Inventarisasi  72 hari
Ganti rugi hingga keberatan ke MA  128 Hari
Hingga saat ini, proses pembebasan lahan masih berlangsung. Dari 47 TIP yang
direncanakan, tersisa 19 tapak TIP yang belum selesai proses pembebasan lahannya.
Berikut tabel pembebasan lahan.
Tabel 1.3. Daftar status pembebasan lahan tapak tower
No. TIP Nama Pemilik Kecamatan Kelurahan Status
1 TIP 1 Suardin Ibrahim Baruga Watubangga Telah Bebas
2. TIP 2 Tomas Baruga Watubangga Telah Bebas
3. TIP 3 Sindiku Baruga Watubangga Telah Bebas
4. TIP 4 Lubu Baruga Watubangga Telah Bebas
5. TIP 5 Tanaka Baruga Watubangga Telah Bebas
6. TIP 6 Enggomo Bahtiar Baruga Watubangga Telah Bebas
7. TIP 7 Denis (lokasi lama) Baruga Watubangga Digeser
TIP 7.A Denis (lokasi baru) Baruga Watubangga Telah Bebas
8. TIP 8 Alwi (lokasi lama) Abeli dalam Puuwatu Digeser
TIP 8.A Alwi (lokasi baru) Abeli dalam Puuwatu -
9. TIP 9 Riko Yolwans Abeli dalam Puuwatu Telah Bebas
10. TIP 10 Jalil (1) Abeli dalam Puuwatu Telah Bebas
Hasan (2) Abeli dalam Puuwatu Telah Bebas
11. TIP 11 M. Basri Abeli dalam Puuwatu Telah Bebas
12. TIP 12 Alm. Laoge/Darmin Abeli dalam Puuwatu Telah Bebas
13. TIP 13 Hudira Abeli dalam Puuwatu Telah Bebas
14. TIP 14 Purwanti (1) Abeli dalam Puuwatu Telah Bebas
Abd. Hamid Abeli dalam Puuwatu Telah Bebas
15. TIP 15 Lukman Holy (1) Abeli dalam Puuwatu Telah Bebas
Rustam (2) Abeli dalam Puuwatu Telah Bebas

Pendahuluan I - 15
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

16. TIP 16 Rusdin (1) Abeli dalam Puuwatu Telah Bebas


Buyung Paresi (2) Abeli dalam Puuwatu Telah Bebas
17. TIP 17 H. Abd Rahman Abeli dalam Puuwatu Telah Bebas
18. TIP 18 H. Surunudin (lama) Abeli dalam Puuwatu Digeser
TIP 18.A H. Surunudin (baru) Abeli dalam Puuwatu -
19. TIP 19 Saharudin (lama) Abeli dalam Puuwatu Digeser
TIP 19.A Abd. Hamid (baru) Abeli dalam Puuwatu Telah Bebas
20. TIP 20 Baharuddin Abeli dalam Puuwatu Telah Bebas
21. TIP 21 Alm. Lika/Boy (1) Abeli dalam Puuwatu Telah Bebas
Jainal Mustafa (2) Abeli dalam Puuwatu Telah Bebas
22. TIP 22 Komang Abeli dalam Puuwatu -
23. TIP 23 H. Anwar Abeli dalam Puuwatu -
24. TIP 24 Drs.H.Tumbu S. Puuwatu Puuwatu -
25. TIP 25 H. Surunudin Puuwatu Puuwatu -
26. TIP 26 H. Surunudin Puuwatu Puuwatu -
27. TIP 27 H. Surunudin Puuwatu Puuwatu -
28. TIP 28 Kementrian Puuwatu Puuwatu -
Pertanian (BPTP)
29. TIP 29 Abd. Rahim Puuwatu Puuwatu Telah Bebas
30. TIP 30 NN (identifikasi) Puuwatu Puuwatu -
31. TIP 31 NN (identifikasi) Puuwatu Puuwatu -
32. TIP 32 NN (identifikasi) Puuwatu Puuwatu -
33. TIP 33 Ones Balaka Watulondo Puuwatu Telah Bebas
34. TIP 34 Drs. HM. Anwar Watulondo Puuwatu Telah Bebas
35. TIP 35 Ratna Dewi Watulondo Puuwatu Telah Bebas
36. TIP 36 Drs. H. Laora Puunggolaka Puuwatu Telah Bebas
37. TIP 37 Laseno Puunggolaka Puuwatu -
38. TIP 38 Landuma Puunggolaka Puuwatu Telah Bebas
39. TIP 39 Laimara Lalodati Puuwatu -
40. TIP 40 Tawi Lalodati Puuwatu Telah Bebas
41. TIP 41 M. Mondang Lalodati Puuwatu -
42. TIP 42 Waode Ndoha Lalodati Puuwatu -
43. TIP 43 Marippe Lalodati Puuwatu -
44. TIP 44 NN (identifikasi) Tobuuha Puuwatu -
45. TIP 45 Marippe Tobuuha Puuwatu -
46. TIP 46 Denaha Tobuuha Puuwatu Telah Bebas
47. TIP 46 Denaha Tobuuha Puuwatu Telah Bebas
Sumber: PT. PLN (Persero) UIP SULBAGSEL, 2018

2. TAHAP KONSTRUKSI
a). Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi
Kegiatan ini meliputi rekrutmen tenaga kerja skill dan non skill. Tenaga
kerja skill direkrut berdasarkan keahlian yang dimiliki dan berkaitan dengan

Pendahuluan I - 16
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

kegiatan pemasangan SUTT 150 kV dan gardu induk yaitu bidang civil engineering
dan electrical engineering. Kebutuhan kualifikasi tenaga kerja meliputi: tenaga
ahli, tenaga administrasi, tenaga pengawas lapangan, tukang dan buruh.
Pemenuhan kebutuhan tenaga ahli dan pengawas akan dilakukan dengan
mendatangkan tenaga ahli dari luar lokasi sesuai dengan bidang keahlian yang
dimiliki. Sementara tenaga kerja tukang dan buruh akan dipenuhi dari tenaga
lokal, yaitu berasal dari lokasi setempat. Untuk menjaga hubungan baik dengan
warga sekitar lokasi pembangunan tower, diharapkan agar pelaksana lapangan
juga melakukan perekrutan tenaga kerja kasar dr penduduk sekitar. Tenaga kerja
dari warga sekitar dapat diperbantukan salah satunya sebagai helper untuk
melangsir material ke lokasi pembangunan tower (site).
Tabel 1.4. Estimasi Jumlah tenaga kerja Konstruksi
Jumlah
No Uraian Pekerjaan Tenaga Keterangan
Kerja
Administrasi/Kantror
1 Project Direktor 1 orang
2 Project Control 2 orang
3 Fabrication Manager 1 orang
4 Engineering Manager 1 orang
5 Cunstruction Manager 1 orang
6 Procruitment Manager 1 orang
7 Finance Manager 1 orang
8 Site Manager 4 orang
9 Site Office 28 orang
Pekerjaan Fondasi Tower
10 Satu Grup Kerja 15 orang 1 tower, 14 Hari
Pekerjaan erection Tower
11 Satu Grup kerja 20 orang 1 tower, beban 4000 kg
Pendirian tower dan pemasangan isolator dan accessories
12 Satu Grup Kerja 14 orang 1 Tower, 6 Hari
penarikan kabel (stringing)
13 Satu Grup Kerja 43 orang 10 km, 1 Bulan
Pembangunan Gardu Induk
14 - Persiapan 10 Orang
- Pekerjaan Sipil 25 Orang 1 Grup Kerja
- Pekerjaan Mekanikal 20 Orang
Sumber: PT. PLN (Persero) UIP XIII, 2015

Pendahuluan I - 17
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

Untuk pekerjaan fondasi yang meliputi pekerjaan pembersihan tanah dan


pengukuran posisi fondasi, penggalian tanah untuk fondasi dan fondasi tower,
akan dikerjakan oleh tenaga kerja lokal masing-masing 1 grup yang berjumlah 15
org/tower/hari dan dikerjakan selama 14 hari. Sementara untuk pendirian tower
dan pemasangan isolator dan accessories akan dilakukan oleh 1 grup yang
berjumlah 14 org/tower/hari selama 6 hari kerja. Untuk pekerjaan penarikan
kabel (stringing) akan dilakukan oleh 1 grup yang berjumlah 43 org/bulan untuk
panjang bentangan 10 km. Untuk pembangunan gardu induk, dibutuhkan satu
grup kerja dengan jumlah sekitar 55 orang.
Hingga saat ini, kegiatan konstruksi pondasi dilaksanakan pada TIP 3, TIP
4, TIP 9 dan TIP 16. Kegiatan konstruksi dilaksanakan oleh PT. Isperial Tunggal
Contractor yang beralamat di Jalan Hertasning Barat II Komp. GPI Blok E/7.

Gambar 1.4. Foto Pekerjaan Pondasi

Untuk pekerjaan pondasi yang meliputi pekerjaan pembersihan tanah dan


pengukuran posisi pondasi, penggalian tanah untuk pondasi dan pondasi tower,
akan dikerjakan oleh tenaga kerja lokal masing-masing 1 grup yang berjumlah 8-
15 orang/tower/hari dan dikerjakan selama 14-28 hari. Sementara untuk
pendirian tower dan pemasangan isolator dan accessories akan dilakukan oleh 1
grup yang berjumlah 15-20 org/tower/hari selama 5-7 hari. Untuk pekerjaan
penarikan kawat (stringing) akan dilakukan oleh 1 grup yang berjumlah 30-35
org/bulan untuk panjang bentangan 10 km.

b). Mobilisasi Peralatan dan Material


Kegiatan ini meliputi persiapan kendaraan pengangkut dan pengangkutan
alat dan material dari gudang ke tapak proyek. Alat dan material yang digunakan

Pendahuluan I - 18
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

dalam pembangunan tower dibawa sampai ke lokasi yang terdekat dengan site.
Selanjutnya, jika tidak memungkinkan dapat diangkut dengan tenaga manusia.
Pengangkutan peralatan terdiri dari winch, puller, roda kawat, lifting road dan
tiang penyangga. Pengangkutan material terdiri dari:
- Jenis material pondasi meliputi: kayu, papan, batu gunung, stub, kerikil, pasir,
semen, dan batang tembaga untuk pembumian;
- Jenis material perlengkapan jaringan meliputi: ember, baut dan mur, jumper
wire, konduktor (kabel), aksesoris konduktor, kawat tanah (earth wire),
aksesoris kawat tanah, insulator set, tanduk arrester dan fittings.

Gambar 1.5. Kegiatan Mobilisasi dan Lansiran Material Tower.

Peralatan yang akan digunakan dalam tahap pembangunan/konstruksi


antara lain molen, mesin stringing, alat pancang dan sebagainya tergantung lokasi
tower yang akan dipasang. Jenis peralatan yang akan digunakan pada seluruh
kegiatan pada tahap konstruksi ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Material tower dan kawat didatangkan dari luar lokasi kegiatan dan
didistribusikan ke setiap lokasi dan site. Material lainnya seperti batu gunung,
pasir dan bahan lainnya akan didapatkan dari daerah setempat yang terdekat.
Pengangkutan peralatan dan material yang akan digunakan untuk pembangunan
pondasi dan tower akan dilakukan dengan menggunakan kendaraan truk ke
lokasi tertentu (main road) yang kemudian diteruskan dengan pengangkutan
menggunakan tenaga buruh lokal ke lokasi tower yang dituju.

Pendahuluan I - 19
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

Tabel 1.5. Peralatan yang digunakan pada kegiatan Pembangunan Jaringan T/L
dan Gardu Induk
Jenis Kegiatan
No Peralatan
Konstruksi
1 Pembersihan tanah dan Cangkul, sabit, sekop, linggis, palu, meteran, bor
pengukuran posisi pondasi ukur
2 Penggalian tanah untuk Mesin pancang, molen, sekop, timba, ember
pondasi
3 Pondasi tower Mesin pancang, tempelate, teodolit, molen,
sekop, timba
4 Pendirian Tower Tools set, wing jimpole, katrol
5 Pemasangan isolator dan Tools set, wing jimpole, katrol
accessories
6 Stringing (Penarikan Engine winch (penarik), Tensioner (penegang),
Konduktor/Kawat) Montage Roll, Mesin Press, Come Along, Hand
Wind, Tirfor 2 dan 3 Ton, Tools Set, Tambang,
Lever Hoist, Anchor Sackle, Snatch Block, Sling
Bantu, Screw Anchor, Sling Skur, Joint Protector,
Swivel, Scaffolding, Mini engine Winch, Kaki Tiga,
Drum Jack, Gunting Konduktor.
7 Pembangunan Gardu Induk Buldozer, Excavator dan Vibrator enggine
8 Mobilisasi peralatan dan Truk gandeng dan Dump truck
material
Sumber; PT PLN (Persero) UIP SULBAGSEL, 2018

c). Pembangunan Tower


Tower adalah konstruksi bangunan yang kokoh, berfungsi untuk
menyangga/ merentang kawat penghantar dengan ketinggian dan jarak yang
cukup agar aman bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Adapun bagian-bagian
tower yang akan dibangun sebagai berikut:
a) Fondasi
Fondasi adalah konstruksi beton bertulang untuk mengikat kaki tower (stub)
dengan bumi. Jenis fondasi tower beragam menurut kondisi tanah tempat
tapak tower berada dan beban yang akan ditanggung oleh tower
b) Stub
Stub adalah bagian paling bawah dari kaki tower, dipasang bersamaan
dengan pemasangan fondasi dan diikat menyatu dengan fondasi. Bagian atas
stub muncul dipermukaan tanah sekitar 0,5 sampai 1 meter dan dilindungi

Pendahuluan I - 20
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

semen serta dicat agar tidak mudah berkarat. Pemasangan stub paling
menentukan mutu pemasangan tower, karena harus memenuhi syarat:
- Jarak antar stub harus benar
- Sudut kemiringan stub harus sesuai dengan kemiringan kaki tower
- Level titik hubung stub dengan kaki tower tidak boleh beda 2 mm
(milimeter).
c) Leg
Leg adalah kaki tower yang terhubung antara stub dengan body tower. Pada
tanah yang tidak rata perlu dilakukan penambahan atau pengurangan tinggi
leg. Sedangkan body harus tetap sama tinggi permukaannya.
Pengurangan leg ditandai: -1; -2; -3, dst
Penambahan leg ditandai: +1; +2; +3, dst
d) Common Body
Common body adalah badan tower bagian bawah yang terhubung antara leg
dengan badan tower bagian atas (super structure).
e) K frame
K frame adalah bagian tower yang terhubung antara common body dengan
bridge maupun cross arm. K frame terdiri atas sisi kiri dan kanan yang simetri.
f) Rambu tanda bahaya.
Rambu tanda bahaya berfungsi untuk memberi peringatan bahwa instalasi
SUTT mempunyai resiko bahaya. Rambu ini bergambar petir dan tulisan
”AWAS BERBAHAYA TEGANGAN TINGGI”
Rambu ini dipasang di kaki tower lebih kurang 5 meter diatas tanah sebanyak
dua buah disisi yang menghadap tower nomor kecil dan sisi yang menghadap
nomor besar.
g) Rambu identifikasi tower dan penghantar/jalur
Rambu identifikasi tower dan penghantar/jalur berfungsi untuk
memberitahukan identitas tower:
- Nomor tower
- Urutan fasa
- Penghantar/Jalur

Pendahuluan I - 21
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

- Nilai tahanan pentanahan kaki tower

h) Super structure
Super structure adalah badan tower bagian atas yang terhubung dengan
common body dan cross arm kawat fasa maupun kawat petir.
i) Bridge
Bridge adalah penghubung antara cross arm kiri dan cross arm tengah. Pada
tengah-tengah bridge terdapat kawat penghantar fasa tengah.
j) Anti Climbing Device (ACD)
ACD disebut juga penghalang panjat berfungsi untuk menghalangi orang yang
tidak berkepentingan untuk naik tower. ACD dibuat runcing, berjarak 10 cm
dengan yang lainnya dan dipasang di setiap kaki tower dibawah rambu tanda
bahaya.
k) Step bolt
Step bolt adalah baut yang dipasang dari atas ACD ke sepanjang badan tower
hingga super structure dan arm kawat petir. Berfungsi untuk pijakan petugas
sewaktu naik maupun turun dari tower.
l) Halaman Tower
Halaman tower adalah daerah tapak tower yang luasnya diukur dari proyeksi
ke atas tanah galian fondasi. Biasanya antara 3 hingga 8 meter di luar stub
tergantung pada jenis tower.

Jumlah tower yang akan dibangun sebanyak 47 unit dimulai dari TIP.OO1
terletak di Kelurahan Watubangga Kecamatan Baruga sampai TIP.047 di
Kelurahan Tobuuha Kecamatan Puuwatu Kota Kendari, rencana lokasi dan
koordinat setiap tower diperlihatkan seperti pada lampiran. Jenis tower yang akan
dibangun ini adalah jenis lattice tower. Jenis tower ini dipilih karena mudah dirakit
terutama untuk di daerah pegunungan dan jauh dari jalan raya. Tower yang
dibangun harus kuat terhadap beban yang bekerja padanya yaitu:
- Gaya berat tower dan kawat penghantar (gaya tekan)
- Gaya tarik akibat rentangan kawat
- Gaya angin akibat terpaan angin pada kawat maupun badan tower.

Pendahuluan I - 22
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

Tower yang akan dibangun terdiri atas tower Aa, Bb, Cc dan Drd Tower-
tower tersebut sebagian difungsikan sebagai tower tension dan sebagian
difungsikan sebagai tower suspension. Bila span konduktor (kabel) antar tower
lurus, maka digunakan tower suspension. Bila membentuk sudut maka digunakan
tower tension. Tower tension juga digunakan untuk menegangkan konduktor
(kabel) agar mengurangi nilai andongannya yang terjadi. Demikian juga apabila
tower tersebut merupakan tower incoming/outgoing pada gardu induk maka juga
menggunakan tower jenis tension. Untuk tower incoming/outgoing digunakan
tower tension gantry Drd. Tower tension yaitu tipe Bb dan Cc yang dibedakan
berdasarkan sudut yang dibentuknya. Adapun tower tipe Aa merupakan tower
jenis suspension.
Untuk menyesuaikan dengan kondisi topografi jalur transmisi maka
dibutuhkan penyesuaian kaki tower yaitu struktur yang menghubungkan antara
stub dengan body tower. Penyesuaian tersebut dapat berupa penambahan
ataupun pengurangan dari tinggi standarnya. Penambahan atau pun
pengurangan tersebut lebih dikenal dengan nama ekstension.
Kegiatan pembangunan tower terdiri atas berbagai sub kegiatan:
pematangan lahan, pembuatan fondasi tower, dan erection. Jumlah tower yang
akan dibangun sebanyak 47 unit dengan panjang jaringan sekitar ± 15 km.
Pematangan Lahan
Ada kalanya lokasi site pembangunan tower merupakan lahan yanga
masih alami ataupun merupakan lahan garapan warga. Lokasi tersebut harus
terlebih dahulu di”matangkan” sebelum dimulai pekerjaan fisik. Kegiatan
pematangan lahan terdiri dari pekerjaan pembersihan lahan dari semua jenis
tanaman penutup, perataan permukaan lahan, serta beberapa benda-benda
keras lainnya seperti batu dan kayu. Kegiatan pembersihan lahan dilakukan
secara manual dengan menggunakan alat sederhana mengingat lokasi kegiatan
sebagian besar memiliki topografi yang datar dan landai.
Kegiatan ini meliputi juga land clearing berupa penebangan
pohon/tanaman yang ada di lokasi tapak tower dan yang berada di jalur lintasan
kabel yang kemungkinan dapat mengganggu kabel SUTT. Dapat pula kegiatan

Pendahuluan I - 23
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

pematangan lahan beruapa pekerjaan cut and fill jika memang diperlukan. Untuk
mempermudah transportasi, juga harus dibuat temporary road untuk kelancaran
angkutan material ke lokasi tower.

Pembangunan Fondasi Tower


Setelah pekerjaan pematangan lahan selesai dilakukan, selanjutnya dapat
dilakukan pekerjaan galian tapak fondasi. Bagian ini lebih terkonsentrasi pada
pekerjaan sipil dimana seluruh pekerjaaannya mengacu pada gambar kerja.
Pemilihan konstruksi fondasi disesuaikan dengan karakteristik daerah tempat
pemasangan tower untuk jenis fondasi normal dipilih untuk daerah yang dinilai
cukup keras tanahnya, spesial: pancang (fabrication dan cassing), dipilih untuk
daerah yang lembek/tidak keras sehingga harus diupayakan mencapai tanah
keras yang lebih dalam. Raft, dipilih untuk daerah berawa/berair. Auger, dipilih
karena mudah pengerjaannya dengan mengebor dan mengisinya dengan semen
dan rock drilled, dipilih untuk daerah berbatuan.

Tabel 1.6. Jenis Fondasi yang digunakan Pada Tower Transmisi


No Jenis Fondasi Keterangan
1 Fondasi Kelas 1 - Untuk tanah yang sangat bagus, tidak berbatu
dan tidak mengandung air tanah
- Merupakan fondasi beton bertulang Pad
Chimney
- Kedalaman fondasi ini rata-rata 3 m.
2 Fondasi Kelas 2 - Untuk tanah yang bagus, tidak berbatu dan
tidak ada air tanah
- Merupakan fondasi PC dengan kedalaman
fondasi ini rata-rata 3 m.
3 Fondasi Kelas 3 - Untuk kondisi tanah normal, tidak mengandung
air tanah
- Merupakan fondasi PC dengan kedalaman
fondasi ini rata-rata 3 m.
- Penggunaan fondasi kelas 1, 2, dan 3 di lokasi
pekerjaan tergantung pada hasil soil
investigation untuk mendapatkan nilai Qc
tanah.
4. Fondasi Kelas 4 - Digunakan pada kondisi tanah berbatu masif
(rock)
- Konstruksi fondasi menggunakan angkur.
5. Fondasi Kelas 5 - Untuk tanah yang jelek dengan muka air
dangkal,

Pendahuluan I - 24
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

- Merupakan bentuk fondasi PC dengan pad


yang diperbesar untuk mendapatkan luasan
permukaan yang luas.
- Disebut juga dengan fondasi rakit/raft.
6. Fondasi Kelas 6 - Untuk kondisi tanahyang berlumpur sangat
jelek,
- Merupakan fondasi dalam dan menggunakan
pile/pancang hingga lapisan tanah keras.
7. Fondasi Kelas 7 - Merupakan jenis fondasi PC yang sama dengan
fondasi kelas 1, 2, dan 3.
- Untuk tanah normal equal fondasi kelas 3,
namun air tanah dangkal, dimana muka air
tanah berada di atas fondasi.
Sumber; PT PLN (Persero) UIP SULBAGSEL, 2018

Adapun gambar jenis fondasi yang digunakan dalam pembangunan tower


transmisi dapat dilihat pada gambar-gambar berikut,

Gambar 1.6. Jenis fondasi PC, yang digunakan pada daerah dengan tanah yang
normal/keras.

Pendahuluan I - 25
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

Gambar 1.7. Jenis Fondasi Kelas 6, yang digunakan pada daerah dengan tanah
yang lembek/berair/berlumpur

Halaman tower adalah daerah tapak tower yang luasnya diukur dari
proyeksi keatas tanah galian fondasi. Biasanya antara 3 hingga 8 meter di luar
stub tergantung pada jenis tower.

Gambar 1.8. Halaman Tower SUTT 150 kV

Pendahuluan I - 26
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

Leg adalah kaki tower yang terhubung antara stub dengan tower body.
Pada tanah yang tidak rata perlu dilakukan penambahan atau pengurangan tinggi
leg. Tower Body harus tetap sama tinggi permukaannya.
Pengurangan leg ditandai : -1; -2; -3
Penambahan leg ditandai : +1; +2; +3

Gambar 1.9. Leg Extension Tower SUTT 150 kV

Adapun pekerjaan fondasi tower SUTT 150 kV secara umum dilakukan


dengan langkah-langkah sebagai berikut,
1) Setting tapak fondasi
- Pekerjaan pematokan as tower, dibuat permanen dari campuran beton
dan tertanam di tanah, untuk mengantisipasi patok digeser atau tergeser.
- Perlu dicek sudut arah tower dan lokasi tapak sesuai dengan lahan yang
dibebaskan.
2) Pekerjaan galian tanah
- Dilakukan setelah posisi dan metode galian disetujui oleh pengawas
- Galian tanah ini diperlukan untuk tipe fondasi PC.
- Metode galian disesuaikan dengan keadaan/jenis tanah.
3) Pasir urug dan lantai kerja (Lean Concrete)
- Lapisan pasir urug (5-10) cm sesuai gambar approval dan kemudia diberi
spesi beton sebagai LC 5 cm.

Pendahuluan I - 27
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

- Ketebalan pasir urug bisa ditambah sesuai dengan kondisi lapangan dan
arahan dari pengawas.

Gambar 1.10. Lantai kerja Fondasi Tower SUTT 150 kV

4) Setting Stub dan Cleats


- Stub tower disetting sesuai gambar towe approval back to back tower
- Pada bagian bawah stub diberi umpak beton (30x30x20) cm sebagai
dudukan agar stabil
- Setting stub dilakukan lebih dahulu sebelum besi tulangan dirangkai
- Stub tower dikunci dalam posisi stabil agar tidak bergerak saat
pengecoran
- Jumlah cleats minimal 2 set sesuai gambar.

Gambar 1.11. Ilustrasi Setting stub Fondasi Tower SUTT 150 kV

Pendahuluan I - 28
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

5) Pembesian dan bekisting


- Menggunakan besi tulangan telah lulus uji tarik di lab dan memenuhi
persyaratan kuat tarik besi
- Dimensi, jarak dan jumlah tulangan sesuai dengan gambar approval
- Tulangan yang digunakan bersih dan bebas karat
- Beton decking/tahu beton minimal 4 buah dalam 1 m2
- Pada saat merangkai besi tulangan, stub tower jangan sampai bergeser
- Pengawas memastikan dimensi bekisting terpasang kokoh dan sesuai
ukuran
- Harus dipastikan grounding tower telah terpasang

Gambar 1.12. Ilustrasi Pembesian Fondasi Tower SUTT 150 kV

6) Pengecoran
Jenis pengecoran yang dilaksanakan umunya ada dua, tergantung bagaimana
kondisi lapangan, yaitu:
- Pengecoran dengan ready mix

Pendahuluan I - 29
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

Ready mix merupakan produksi dari sebuah pabrik pencampur (dikenal


dengan batching plan) kemudian diangkut dengan truk molen. Sistem
pencampuran bisa melalui alat batchin plan, kemudian campuran beton
yang sudah jadi sesuai dengan komposisi campuran beton yang
dikehendaki dituangkan kedalam truk molen (dikenal dengan sistem
basah). Sistem pencampuran yang lain bahwa komponen beton
ditakar menggunakan alat, setelah sesuai dengan komposisi beton
rencana kemudian ditungkan kedalam truk molen (dikenal dengan
system kering) dan truk molen tadi selain sebagai pengangkut ke tujuan
yang dikehendaki juga sebagai tempat pengadukan beton. Pengecoran
ready mix dilakukan apabila terdapat akses jalan menuju lokasi fondasi
tower yang dapat dijangkau dengan truk molen.
- Pengecoran Site Mix
Pengecoran dengan sistim site mix adalah pelaksanaan pengecoran
dimana proses pencampuran dan pengadukan beton dilakukan di
lapangan/di lokasi kerja. Site mix lazimnya dikenal dengan 2 metode
yaitu dengan pencampuran manual (tenaga manusia mengunakan
sekop, cangkul) dan yang kedua dengan menggunakan mesin molen.
Pengecoran site mix dilakukan apabila lokasi tower tidak memungkinkan
untuk dijangkau dengan kendaraan.

Gambar 1.13. Ilustrasi Pengecoran Fondasi Tower SUTT 150 kV

Pendahuluan I - 30
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

7) Urugan kembali galian fondasi


- Tanah bekas galian fondasi dapat diurug kembali dalam waktu minimal 7
hari setelah pengecoran,
- Pengurugan dilakukan bertahap/per layer dan dilakukan pemadatan
dengan alat pemadat,
- Tanah urugan adalah tanah bekas galian fondasi, kecuali tanah tersebut
tidak layak sebagai tanah urugan, harus mendatangkan tanah urugan
dari luar,
- Fondasi diurug sampai batas 30 cm dari top cor chimney,
- Jika secara teknis dibutuhkan slope deflection, pengawas PLN dapat
memberi perintah tertulis ke kontraktor pelaksana.

Gambar 1.14. Galian fondasi Tower SUTT 150 kV yang telah di urug

Erection
Ereetion Tower dilaksanakan setelah fondasi tower dinyatakan benar-
benar mengeras. Usai pengecoran fondasi tower, maka erection tower dapat
dilakukan minimal 28 hari pengecoran untuk mencapai kuat tekan maksimal
beton, namun dalam keadaan tertentu dapat digunakan zat additif untuk
mempercepat perkerasan beton dan erection dapat dilakukan dalam waktu 7 hari
setelah pengecoran. Erection tower dilakukan potong demi potong perbagian
tower dimulai dari bawah ke atas, cross arm dimulai dari bagian atas ke bawah,
dirangkai dengan sistem baut dan dilakukan pengikatan dengan baut.

Pendahuluan I - 31
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

Gambar 2.1. Ilustrasi pekerjaan erection Tower SUTT 150 kV

Pekerjaan Erection Tower dalam pelaksanaannya dibagi atas beberapa


item pekerjaan yaitu;
1) Sortir Material
Pekerjaan persiapan yang dilakukan sebelum men-sortir material tower ini
adalah menyiapkan gambar-gambar kerja, Faking List dan daftar list materil
per set tower. Material disortir dimulai dari material yang paling bawah (Basic)
tower, disortir sesuai dengan jumlah dan jenis untuk setiap set tower. Material
tower disusun satu tumpuk, plate juga disusun dalam satu tumpukan
demikian juga halnya dengan baut, mur dan ring, sebagai pedoman dalam
mensortir material digunakan daftar (list) material per set tower yang delah
disiapkan terlebih dahulu. Dikarenakan banyak dan ragamnya jenis material
tower yang akan disortir, guna memudahkan dalam pelaksanaan penyortiran
setiap tumpukan tower ditandai sesuai dengan nomor material. Umumnya
material digudang ditumpuk sesuai dengan daftar faking list (untuk nomor
dan jenis yang sama ditumpuk (difak) dalam satu tumpukan. Inilah tujuan dari
menyortir, dari setiap tumpukan diambil sesuai jumlah untuk satu set tower
dan dikumpulkan sehingga membentuk tumpukan yang baru, yang isi nya
satu set tower. Tumpukan set tower ini akan di cek ulang kembali pada saat
dinaikkan ke truk untuk dikirim ke lapangan.

Pendahuluan I - 32
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

2) Mobilisasi Material
Material yang telah disortir, diangkat ke truk, disusun sedemikian rupa, sesuai
pengalaman material yang ukurannya besar disusun dibawah, Plate diikat
sedang Baut, Mur dan ring dimasukkan kedalam goni. Setelah sampai ketitik
yang diantar, materialpun diturunkan (dibongkar) dengan cara material kecil-
kecil, Baut, Mur dan Ring serta Plate ditumpukkan dibagian bawah kemudian
ditimpa dengan material yang besar. Ini dilakukan disamping untuk
keamanan juga memudahkan pekerjaan pada saat pelangsiran material
ketitik tower.

3) Langsiran Material
Material yang telah ditumpuk dipinggir jalan kemudian dilangsir ketitik tower,
banyak cara yang dilakukan untuk melangsir material ketitik tower,
tergantung medan yang akan dilalui, pada umumnya metode yang digunakan
adalah melangsir material dengan menggunakan tenaga manusia. Material
diangkat (dipikul) sampai ketitik tower, perletakan material disebar dan
ditumpuk sesuai nomor dan jenisnya, untuk peletakan material ini diatur dan
diawasi oleh seorang mandor (tenaga Ahli) yang mengerti mana material yang
akan dipasang terlebih dahulu, selama pelangsiran material terus di chek
sesuai daftar pengiriman (List Material). Demikian hal ini dilakukan sampai
semua material sampai ke titik tower dan bila pada hari yang sama belum
dapat dilakukan pekerjaan Erection tower, material tower yang dilapangan
dijaga baik malam maupun siang hari.

4) Erection tower
Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan Erection
tower dengan berat 4000 kg perharinya sebanyak 20 orang. Dengan
perincian 8 orang dibagian atas, 4 orang turun naik dan 8 orang dibagian
bawah. Langkah awal yang dilakukan memasang Tiang Basis Pertama
disambung ke stub dengan plat, kemudian diangkat sampai tegak dengan
menggunakan tali dan dibaut, dilakukan diempat stub, selanjutnya ke empat
basis dihubungkan dengan material penyokong baik arah sisi maupun arah

Pendahuluan I - 33
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

diagonal. Untuk menaikkan tiang basis ke dua, steling dibedirikan diujung


salah satu tiang basis diikat kuat, diujung steling diletakkan blok rol, basis
kedua diangkat keatas sampai ujung bawahnya ketemu dengan ujung atas
basis pertama kemudian dihubungkan dengan plate, sementara basis
dinaikkan, material penyokong dipersiapkan dibawah, palte-plate sambung
dipasang di material penyokong, kemudian keempat basis dihubungkan
dengan material penyokong dan dibaut. Untuk selanjutnya pekerjaan
dilakukan sesuai dengan cara seperti pada basis kedua sampai dengan ke
pinggang, demikian juga halnya dengan pemasangan cros arm. Cros arm
dijalin dibawah kemudian diangkat disambung dengan plate dan dibaut,
sampai dengan seluruh komponen material terpasang seluruhnya.

Gambar 2.2. Ilustrasi Pelaksanaan pekerjaan erection Tower SUTT 150 kV

5) Final Chek
Pekerjaan Final Chek adalah pekerjaan yang dilakukan setelah Tower
dierection, semua baut dikencangkan sesuai dengan ukuran dari mulai basis
pertama sampai dengan ke ujung tower, semua material dibersihkan dan
didata. Untuk keamanan material dari orang-orang yang tak bertanggung
jawab biasanya ujung baut dirusak sehingga mur tidak dapat dibuka, atau
semua baut dari basis pertama sampai dengan basis ke dua di lakukan
proses pengelasan.

Pendahuluan I - 34
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

Finishing
Yang termasuk finishing, meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut;
1) Perataan tanah sesuai dengan luas tanah yang dimiliki PT. PLN (persero) pada
tapak tower,
2) Pengerasan bolt dan nut tower, bila perlu sampai satu atau dua tingkat (seksi
stub), bolt dan nut dimatikan (dilakukan pengelasan) terutama pada aerah
yang rawan pencurian.
3) Pemasangan danger plate (tanda bahaya) dan number plate (nomor tower)
4) Pemasangan penghalang panjat tower
5) Pemasangan patok batas tanah milik PT. PLN (persero),
6) Penyempurnaan mata intan (plesteran kaki tower).

d). Stringing/Penarikan Konduktor (Kabel)


Penarikan kawat (stringging), yang dimaksud disini adalah memasang
konduktor (kabel) pada tower transmisi tegangan tinggi yang meliputi
pemasangan insulator set, penarikan konduktor (kabel), dan pemasangan
peralatan bantu (accessories). Pekerjaan ini dilakukan setelah erection tower
selesai dan isolator selesai dipasang, akan tetapi sebelum melakukan pekerjaan
ini terlebih dahulu dilakukan pembersihan ruang bebas yang akan dilalui oleh
konduktor (kabel).
Kegiatan pembersihan ruang bebas akan dilaksanakan setelah lahan
tapak tower dibebaskan. Pembersihan tapak tower dari tanaman akan dilakukan
dengan penebangan dengan menggunakan alat-alat manual. Khusus untuk areal
persawahan, sebelum pembersihan rencana tapak tower terlebih dahulu akan
dilakukan pemadatan tanah. Luas areal yang akan dibersihkan sesuai dengan
luas lahan yang akan dibebaskan untuk rencana tapak tower, kecuali pada hal-
hal yang khusus seperti areal dengan tanaman yang tinggi di bawah kabel.
Gambaran ruang bebas, penampang melintang dan penampang
memanjang disajikan dalam bentuk sketsa pada Gambar 11, Gambar 12 dan
Gambar 13. Jarak bebas minimum antara penghantar SUTT dengan jalan

Pendahuluan I - 35
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

berdasarkan SNI 04-6918-2002 berjarak 13,5 meter. Untuk lebih jelasnya, jarak
bebas minimum vertikal dari konduktor disajikan pada tabel berikut.

Tabel 1.7. Jarak Bebas Minimum Vertikal dari Konduktor (kabel)


Jaringan
No Lokasi
150 kV (m)
1 Lapangan terbuka atau daerah terbukaa 8,5
2 Daerah dengan keadaan tertentub 5
3 Bangunan, jembatanb, tanaman/tumbuhan, hutan 5
4 Perkebunan 9
5 Jalan/Jalan raya, Rel KA a 13,5
6 Lapangan Umum a, SUTT lain, SUTR, SUTM 4
7 Komunikasi, Antena dan Kereta Gantung b Titik tertinggi tiang 4
kapal pada kedudukan air pasang/tertinggi pada lalulintas air
Sumber; SNI 04-6918-2002
Ket;
a = Jarak bebas minimum vertikal dihitung dari permukaan bumi atau permukaan jalan/Rel
b = Jarak bebas minimum vertikal dihitung sampai titik tertinggi terdekatnya

Gambar 1.15. Penampang Memanjang Ruang Bebas

Pendahuluan I - 36
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

Gambar 1.16. Pandangan Atas Ruang Bebas

Gambar 1.17. Ruang Bebas Tower SUTT 150 kV.

Pendahuluan I - 37
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

Setelah melakukan kegiatan penebangan/pembersihan ruang bebas,


pekerjaan stringging/penarikan konduktor (kabel) dapat dilaksanakan secara
bertahap dari satu seksi ke seksi berikutnya secara berurutan. Penetapan lokasi
untuk tower penegang atau tension tower harus dipilih pada daerah yang cukup
luas dan terbuka karena akan digunakan untuk tempat drum konduktor (kabel),
tensioner, dan peralatan lainnya. Penarikan dilakukan setelah ujung konduktor
(kabel) disambungkan ke york dan dikaitkan ke kawat pancingan dan kemudian
ditarik oleh pelaksana stringing ke tempat mesin penarik. Selanjutnya mesin
penarik difungsikan paralel dengan mesin penegang di rump site melalui
koordinasi di rump site.

Gambar 1.18. Cara Menegangkan Kawat

Proses stringing/penarikan konduktor (kabel) dilaksanakan melalui


beberapa tahap, secara garis besar tahapan pekerjaan terdiri dari;
a) Pekerjaan persiapan
b) Mengangkut material ke lokasi pekerjaan.
c) Memasang Insulator set dan montage roll
d) Menarik konduktor dan earth wire
e) Sagging dan clamping
f) Memasang peralatan/material aksesoris
g) Memeriksa kelengkapan dan finalisasi stringing

Pendahuluan I - 38
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

Gambar 1.19. Ilustrasi Pekerjaan penarikan kawat transmisi SUTT 150 kV

Untuk melindungi konduktor (kabel) fasa dari sambaran petir, dipasang


kawat pelindung di atas konduktor (kabel) yang disambungkan ke bumi guna
menyalurkan arus petir atau sering disebut sebagai kawat tanah. Jaringan
transmisi ini menggunakan kawat tanah dari jenis kawat baja tanah (GSW)
berkonfigurasi ganda. Agar tegangan balik petir yang mungkin menimbulkan
loncatan listrik pada penghantar dapat dibatasi, tahanan (resistansi) kaki menara
harus diusahakan sekecil mungkin, ± 5 ohm, maksimum 10 ohm. Pembumian
kaki menara dapat dilakukan dengan bantuan batang-batang pembumian, kawat
pembumian atau penyeimbang (counterpoise) pada tanah yang tahanan jenisnya
tinggi (tanah berbatu).

Gambar 1.20. Jenis Pembumian

Pendahuluan I - 39
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

Andongan diukur dengan transit dan target yang dipasang pada tower yang
dianggap sebagai sighting span. Sighting span pada suatu section dipilih
bergantung pada jarak span dalam 1 (satu) sagging section sebagai berikut :

Tabel 1.8. Kondisi Pemilihan Sighting Span


Jumlah span/sagging Jumlah
Pemilihan sighting span
section sighting span
3 span atau kurang 1 Span panjang
6 span atau kurang 2 atau lebih Span terpanjang atau span akhir
7 span atau kurang 3 atau lebih Span panjang diikat dengan pusat
section dan span pendek dngan
kedua ujung section
Sumber: PT. PLN (Persero) UIP SULBAGSEL, 2018

Jika terdapat beberapa span dengan perbedaan level yang cukup besar
diantara tower – tower pada keseluruhan section, maka sighting span harus dipilih
span yang berdekatan dengan kedua ujung. Target (sagging board) dan transit
(pocket compass) dipasang pada tower yang berada pada kedua sisi sighting span
dibawah titik penopang konduktor sesuai hasil perhitungan sag.

Gambar 1.21. Bentuk Andongan (Sag, Doorhang, Lendutan, Julai)

e). Pembangunan Gardu Induk


Komponen peralatan gardu induk dipasang sesuai dengan desain dan tata
letak yang ditentukan. Pemasangan tersebut meliputi komponen peralatan utama
switchyard, gedung kontrol, peralatan proteksi dan peralatan penunjang. Dalam

Pendahuluan I - 40
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

pemasangan tersebut skema hubungan antar peralatan harus diperhatikan


secara teliti untuk menghindari kesalahan pemasangan.
Adapun tahapan-tahapan dalam konstruksi pembangunan gardu induk
meliputi kegiatan sebagai berikut;
1) Persiapan pekerjaan,
Terdiri dari dua item pekerjaan yaitu persiapan administrasi dan persiapan
teknis. Informasi detail tentang pelaksanaan pembangunan gardu induk ini
penekanannya lebih difokuskan pada pekerjaan kelistrikan. Pekerjaan sipil
hanya akan disampaikan secara garis besar.
2) Pelaksanaan pekerjaan sipil dan mekanikal,
Pembangunan gardu induk, didahului pelaksanaan pekerjaan sipil. Pekerjaan
listrik dilaksanakan setelah pekerjaan sipil selesai atau setidaktidaknya ada
beberapa item pekerjaan listrik yang bisa dikerjakan setelah pekerjaan sipil
berjalan.
- Pekerjaan sipil prasarana dan sarana (umum);
 Melaksanakan uitzet dan pematokan (pemasangan bouwplank).
 Urugan dan pematangan tanah.
 Pemasangan pagar keliling GI.
 Pembuatan saluran air pematusan.
 Pembuatan jalan masuk ke switch yard dan ke gedung kontrol.
 Pembuatan jalan sekeliling switch yard dan gedung kontrol
- Pekerjaan sipil switch yard;
 Melaksanakan uitzet dan pematokan (pemasangan bouwplank).
 Pembuatan pondasi peralatan (Trafo, CB, DS, CVT, CT, LA, TPS, PT).
 Pembuatan pondasi serandang post.
 Pembuatan got kabel (cable duct) dengan berbagai ukuran.
- Pekerjaan sipil gedung kontrol (control building);
 Melaksanakan uitzet dan pematokan (pemasangan bouwplank).
 Pembuatan gedung kontrol gardu induk, beserta ruang operator,
ruang kerja (kantor) GI dan ruang-ruang lain yang diperlukan.
 Pembuatan pondasi peralatan (panel relay, panel kontrol, cubicle,
dan lain-lain).
 Pembuatan got-got kabel yang ada dalam gedung kontrol, yang
menghubungkan ke switch yard.
 Pembuatan sarana parkir dan jalan di sekeliling gedung kontrol
 Pembuatan kamar mandi dan WC.

Pendahuluan I - 41
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

 Pembuatan saluran buang air.


- Pekerjaan mekanikal;
 Pembuatan dan pemasangan serandang peralatan ( CB, DS, CVT, CT,
LA, PT).
 Pembuatan dan pemasangan serandang post (support).
 Pembuatan dan dan pemasangan serandang beam (gantry).
 Pembuatan dan pemasangan rak-rak kabel dan plat bordes tutup got
kabel.
 Pemasangan air conditioner (AC) di gedung kontrol, ruang operator
dan kantor gardu induk

Gambar 1.22. Ilutrasi Pekerjaan Sipil dan Mekanikal Gardu Induk

3) Pemasangan trafo, neutral current transformer (NCT) dan neutral grounding


resistance (NGR),
4) Pemasangan disconnecting switch (DS), circuit breaker (CB) & rel (busbar)
5) Pemasangan lightning arrester (LA), current transformer (CT) & capasitor
voltage transformer (cvt)
6) Pemasangan panel kontrol (control panel) & panel relay (relay panel)

Pendahuluan I - 42
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

7) Pemasangan sel tegangan menengah (cubicle) 20 kv


8) Pemasangan pentanahan (grounding) dan kawat tanah (ground wire)
9) Pemasangan panel AC/DC dan battery
10)Penggelaran (penarikan) kabel kontrol dan pengkabelan (wiring)
11)Pekerjaan finishing dilakukan setelah semua pekerjaan selesai dikerjakan,
sehingga dapat diketahui apabila terdapat kekurangan atau kesalahan.
Pekerjaan finishing ini termasuk Pengencangan (pengerasan) bolt dan nut,
sekrup-sekrup dan setting pada semua peralatan maupun serandang yang
telah terpasang serta membersihkan lokasi pekerjaan dari sisa-sisa dan
potongan-potongan material, kupasan kabel dan kotoran (limbah) lainnya.

Gambar 1.23. Ilutrasi Pekerjaan Kelistrikan Gardu Induk

D. PERKEMBANGAN LINGKUNGAN SEKITAR


Perkembangan lingkungan di sekitar lokasi kegiatan berdasarkan hasil
identifikasi dan tindak lanjut dari pengelolaan lingkungan serta perkembangan
masyarakat di sekitar lokasi kegiatan, ada beberapa kegiatan lain yang sedang
berjalan di sepanjang kegiatan pembangunan SUTT 150 kV Kendari-Puuwatu (GI

Pendahuluan I - 43
Laporan Hasil Pelaksanaan RKL-RPL Periode Semester I 2018 (Januari – Juni 2018)
Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Kendari – Puuwatu (GI 150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari) dan GI terkait

150 kV Kendari – GI 70 kV Kendari dan GI terkait. Kegiatan tersebut diantaranya


aktifitas pemukiman masyarakat, aktifitas kebun masyarakat, terminal, serta
aktivitas pembukaan dan peningkatan jalan.
Selain itu, dari 47 TIP terdapat 20 TIP yang belum dibebaskan serta
terdapat 7 TIP bergeser dari koordinat awal. Selama tahap konstruksi ini
berlangsung, pemrakarsa telah bekerja sama dengan kontraktor PT. Isperial
Tunggal Contractor yang beralamat di Jalan Hertasning Barat II Komp. GPI Blok
E/7. Kegiatan pembangunan baru dimulai pada bulan Mei 2018, sehingga sampai
saat ini baru 4 TIP yang masih dalam tahap pembuatan pondasi.

Pendahuluan I - 44

Anda mungkin juga menyukai