Pemantauan Terapi Obat (PTO) adalah proses memastikan terapi obat yang aman dan efektif untuk pasien dengan melakukan pengkajian pilihan obat, dosis, dan respons terapi serta mendeteksi reaksi obat tidak diinginkan menggunakan kerangka kerja SOAP. PTO dilakukan untuk pasien dengan kondisi tertentu seperti polifarmasi, gangguan organ, geriatri, dan obat-obatan beresiko. Hasil identifikasi masalah ter
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
439 tayangan2 halaman
Pemantauan Terapi Obat (PTO) adalah proses memastikan terapi obat yang aman dan efektif untuk pasien dengan melakukan pengkajian pilihan obat, dosis, dan respons terapi serta mendeteksi reaksi obat tidak diinginkan menggunakan kerangka kerja SOAP. PTO dilakukan untuk pasien dengan kondisi tertentu seperti polifarmasi, gangguan organ, geriatri, dan obat-obatan beresiko. Hasil identifikasi masalah ter
Pemantauan Terapi Obat (PTO) adalah proses memastikan terapi obat yang aman dan efektif untuk pasien dengan melakukan pengkajian pilihan obat, dosis, dan respons terapi serta mendeteksi reaksi obat tidak diinginkan menggunakan kerangka kerja SOAP. PTO dilakukan untuk pasien dengan kondisi tertentu seperti polifarmasi, gangguan organ, geriatri, dan obat-obatan beresiko. Hasil identifikasi masalah ter
Pemantauan Terapi Obat (PTO) adalah proses memastikan terapi obat yang aman dan efektif untuk pasien dengan melakukan pengkajian pilihan obat, dosis, dan respons terapi serta mendeteksi reaksi obat tidak diinginkan menggunakan kerangka kerja SOAP. PTO dilakukan untuk pasien dengan kondisi tertentu seperti polifarmasi, gangguan organ, geriatri, dan obat-obatan beresiko. Hasil identifikasi masalah ter
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2
PEMANTAUAN TERAPI OBAT
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
0 1/1 Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh STANDAR Direktur, PROSEDUR OPERASIONAL dr. Meri Herliza Pemantauan Terapi Obat (PTO) adalah suatu proses yang mencakup kegiatan untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif dan rasional bagi pasien. PENGERTIAN Kegiatan ini mencakup pengkajian pilihan obat, dosis, cara pemberian obat, resepon terapi, reaksi obat yang tidak dikehendaki (DRP) Sebagai acuan dalam memastikan terapi obat yang aman, efektif, dan rasional TUJUAN bagi pasien KEBIJAKAN 1. 1. Kondisi pasien yang perlu dilakukan PTO antara lain: a. Pasien yang masuk rumah sakit dengan multi penyakit sehingga menerima polifarmasi b. Pasien dengan gangguan fungsi organ terutama hati dan ginjal c. Pasien geriatri dan pediatri d. Pasien hamil dan menyusui e. Pasien dengan perawatan intensif f. Pasien yang menerima regimen yang kompleks: polifarmasi, variasi rute pemberian, variasi aturan pakai, cara pemberian khusus (contoh inhalasi, drip intravena), dsb. g. Pasien yang menerima obat dengan resiko tinggi yaitu bila menerima: 1) Obat dengan indeks terapi yang sempit (contoh: digoxin, fenitoin) 2) Obat yang bersifat nefrotoksik (contoh: gentamisin) dan hepatotoksik (Contoh: OAT) 3) Obat antikoagulan (contoh: warfarin, heparin) 4) Obat yang sering menimbulkan ROTD (contoh: metokloprami, AINS) PROSEDUR 5) Obat kardiovaskular (contoh: nitrogliserin) 2. Metode pelaksanaan pemantauan terapi obat adalah dengan menggunakan kerangka SOAP sebagai berikut: S = Subjective (gejala yang dikeluhkan pasien) O = Objective (gejala yang terukur oleh tenaga kesehatan) A = Assesment (Analisa berdasarkan data S dan O) P = Plans (rencana untuk menyelesaikan masalah) 3. Setelah data terkumpul, dilakukan analisa untuk identifikasi adanya masalah terkait obat, antara lain: a. Ada indikasi tetapi tidak diterapi b. Pemberian obat tanpa indikasi c. Pemilihan obat yang tidak tepat d. Dosis terlalu tinggi e. Dosis terlalu rendah f. Reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD) g. Interaksi obat 4. Hasil identifikasi masalah terkait obat dikomunikasikan kepada tenaga kesehatan terkait UNIT TERKAIT 1. Instalasi farmasi