Tanaman Toga
Tanaman Toga
Tanaman Toga
Abstrak
Telah dilakukan kajian pustaka untuk: (1) Menjelaskan prinsip dasar sensor serat optik untuk pengukuran beban bergerak; (2)
Menjelaskan cara membuat sensor serat optik untuk pengukuran beban bergerak; (3) Mengetahui pengaruh variasi beban
terhadap redaman (loss) pada sensor serat optik untuk pengukuran beban bergerak; dan (4) Mengetahui pengaruh kecepatan
massa berjalan terhadap redaman pada sensor serat optik untuk pengukuran beban bergerak. Prinsip dasar sensor serat optik
untuk pengukuran beban bergerak yaitu dengan memanfaatkan lekukan yang tajam (macrobending) pada sebuah kabel serat
optik yang dapat menyebabkan penurunan intensitas atau rugi daya. Sensor serat optik untuk pengukuran beban bergerak
dapat dibuat dengan memanfaatkan rugi-rugi daya yang dihasilkan akibat pemberian tekanan yang mengakibatkan lekukan
pada serat optik yang telah dilewatkan pada alat bending. Semakin besar massa yang melewati sensor, maka kerugian daya
yang dialami serat optik semakin besar. Variasi massa pada berbagai posisi menghasilkan trend grafik yang hampir sama,
sehingga gaya berat total beban berjalan merupakan penjumlahan dari gaya berat pada masing-masing sumbu dan tidak
dipengaruhi oleh variasi posisi beban. Benda yang memiliki kecepatan berbeda, akan menghasilkan puncak rugi-rugi yang
berbeda pula. Semakin besar kecepatan benda, maka semakin kecil nilai rugi-ruginya. Sebaliknya, semakin kecil kecepatan
benda, nilai rugi-rugi yang dihasilkan semakin besar.
mendekati pusat inti dan indeks bias terkecilnya saat (Pin) dengan daya keluaran (Pout) (Al-Bazzaz dan
mendekat ke arah kulit (Endra, 2007: 5-6). Saedi, 2008: 300).
Berdasarkan diameter intinya, serat optik
dibedakan menjadi single-mode dan multimode. (4)
Single-mode hanya dapat merambatkan gelombang (5)
cahaya satu mode atau berupa lintasan cahaya lurus. Berdasarkan hukum Ohm
Sedangkan Multi-mode mampu merambatkan V = I.R (6)
gelombang cahaya lebih dari satu atau banyak mode Persamaan (6) disubtitusikan ke dalam
sehingga disebut multi-mode (Wulandari, 2013: 12- persamaan (5), sehingga menjadi:
13)
Serat optik memiliki kemampuan mengkap sinar (7)
yang masuk ke dalam serat optik untuk dapat Hambatan merupakan variabel yang konstan
merambat di dalam inti hingga mencapai ujung sehingga P menjadi V2 sehingga rugi-rugi sebanding
output dengan nilai kisaran sudut tertentu yang dengan keluaran tegangan dinyatakan pada
disebut kerucut penerimaan (Crisp, 2005: 36). persamaan (8).
Besarnya sudut datang yang masuk ke dalam inti
serat dijelaskan melalui persamaan (2). (8)
(2)
di mana,
= sudut datang yang masuk ke inti serat
= sudut kritis
= indeks bias medium pertama (inti serat
optik)
= indeks bias medium kedua (kulit serat
Gambar 4. Rugi-Rugi yang Terjadi pada Serat Optik(PT.
optik) Telkom, 2004: 16)
Faktor-faktor yang menyebabkan rugi-rugi pada
transmisi serat optik ditunjukkan seperti Gambar 4.
Absorpsi terjadi disebabkan oleh zat kotoran yang
masih tersisa di bahan inti yang berasal dari proses
pembuatan serat optik akan menyerap sebagian
cahaya yang merambat di dalamnya sehingga cahaya
yang keluar dari serat optik telah berkurang
dayanya. (Crisp, 2005: 58).
Gambar 3. Kerucut Penerimaan (Rambe, 2003: 5)
Hubungan antara sudut penerimaan dan indeks
bias dinyatakan dengan tingkat numeris atau
Numerical Aperture (NA). NA dari sebuah serat
optik adalah parameter yang mengukur kemampuan
serat optik untuk mengumpulkan atau memerangkap
sinar cahaya (Crisp, 2005: 36). Jika medium di mana Gambar 5. Hamburan Raylegh (Crisp, 2005: 59)
tempat cahaya memasuki serat umumnya adalah Hamburan Rayleigh terjadi karena perubahan
udara maka indeks bias udara adalah 1 sehingga NA kecil pada kerapatan bahan yang hanya ada di
= sin . Nilai NA biasanya sekitar 0,20 sampai 0,29 lokasi-lokasi tertentu saja pada indeks bias bahan
untuk serat gelas, serat plastik memiliki NA yang inti dan bahan kulit, sehingga ketika cahaya
lebih tinggi dapat melebihi 0,5. melewatinya akan membuat cahaya menjadi
terpencar. Hamburan Rayleigh ini disebabkan oleh
(3)
ketidakmerataan komposisi bahan-bahan pembuat
Saat serat optik mentransmisikan cahaya, akan
serat optik dalam jumlah yang sangat kecil dan acak
mengalami redaman atau rugi daya yang disebabkan
sehingga tidak mungkin untuk menghilangkan
beberapa hal. Redaman atau dikenal dengan rugi-
seluruhnya. Selain itu, karena pergeseran-pergeseran
rugi serat optik merupakan pelemahan atau
kecil pada kerapatan bahan yang biasanya terjadi
berkurangnya daya optik yang dihasilkan dari
saat kaca silika memulai membeku dan menjadi
sumber cahaya ketika melewati serat optik. Rugi-
padat. Salah satu lokasi cacat ini dan Hamuran
rugi dinyatakan sebagai perbandingan daya masukan
Rayleigh yang ditimbulkannya ditujukkan dalam
perbangdingan intensitas cahaya output modulasi Gambar 12 merupakan skema alat bending
dengan intensitas cahaya referensi. dengan pin sejumlah 3. Dengan alat tersebut akan
diperoleh trend grafik yang linier dengan intensitas
tinggi dan memiliki korespondensi satu-satu sebagai
syarat bahwa alat yang dibuat dapat digunakan
sebagai sensor WIM. Serat optik dilewatkan lurus
pada sebuah alat bending kemudian diberi perlakuan
penekanan dari atas. Cahaya dari LED dilewatkan
pada serat optik yang dilewatkan pada alat bending.
Kemudian detektor menangkap sinyal output dari
serat optik yang dilewatkan alat bending.
(a) (a)
(b)
Gambar 13. Intensitas Referensi (Biru) dan Receiver
(b)
(Merah); (a) Sebelum Bending; (b) Setelah Bending (Ghozali, Gambar 14. Grafik Pengaruh Pergeseran terhadap Rugi-rugi
2013: 5) pada Model Tiga Lekukan Menggunakan POF, a. Diameter 0,5
mm, b. Diameter 3 mm (Wulandari, 2015: 48 )
Ghozali (2013) melakukan penelitian terhadap
sensor serat optik dengan tiga lekukan menghasilkan Gambar 15. menunjukkan hasil uji tekan sampel
rugi-rugi seperti pada Gambar 14. Dari model tiga fiber sensor menggunakan MTM (Material Test
lekukan didapatkan hasil semakin kecil diameter Machine). Dari Gambar 15 dapat dilihat penurunan
POF (Plastic Optical Fiber) menghasilkan rugi-rugi transmitansi dimulai dari gaya 23.871 N. Hal ini
yang semakin besar. Semakin besar pergeseran yang menunjukkan fiber sensor mulai dapat mendeteksi
menandakan semakin besar penekanan yang adanya tekanan pada gaya 25.000 N. Semakin besar
diberikan kepada serat POF maka intensitas cahaya gaya yang diberikan pada fiber sensor maka tekanan
yang diterima detektor semakin berkurang yang yang diterima oleh fiber sensor juga semakin besar.
menunjukkan rugi-rugi semakin besar. Hal ini mengakibatkan peristiwa macrobending pada
fiber sensor. Nilai kelinieratitas dari hasil uji tekan
sensor skala lapangan diperoleh 0.96216 artinya data
yang diperoleh hampir mendekati 1 atau dapat
disebut juga data yang diperoleh cukup baik dan
sensor serat optik layak digunakan sebagai sensor
beban bergerak (Yohanes, 2016: 40).
(18)
Persamaan (18) juga bisa ditulis menjadi
(19)
Berdasar persamaan (19) proses beban berjalan
diatas menunjukan nilai deformasi dari sensor
bergantung dari lamanya beban tersebut melakukan
Gambar 23. Grafik Hubungan antara Beban Total dengan
kontak dengan sensor. Semakin lama terjadinya Kedalaman Lembah pada Dua Kecepatan Berbeda (Hidayat,
kontak antara beban dengan sensor semakin besar 2015: 84)
pula nilai deformasi (Δx) dari sensor. Proses juga
akan menimbulkan rugi–rugi transmitansi yang 3. Kesimpulan dan Saran
semakin besar pula. Hal tersebut sesuai dengan
persamaan: Prinsip dasar sensor serat optik model untuk
pengukuran beban bergerak yaitu dengan
(20)
memanfaatkan lekukan yang tajam (macrobending)
Nilai Δx dalam hal ini diasumsikan pada
pada sebuah kabel serat optik yang dapat
pergeseran Δd. Kecepatan akan berbanding terbalik
menyebabkan penurunan intensitas atau rugi daya.
terhadap waktu. Sehingga jika kecepatan divariasi
Sensor serat optik untuk pengukuran beban bergerak
maka akan terjadi perubahan waktu sentuh terhadap
dapat dibuat dengan memanfaatkan rugi-rugi daya
sensor serat optik yang terlihat dari perubahan nilai
yang dihasilkan akibat pemberian tekanan dari
transmitansi (Hidayat, 2015: 83).
lekukan pada serat optik yang telah dilewatkan pada
Karena bertujuan untuk menghitung waktu
alat bending, ataupun serat optik yang dililitkan pada
sentuh beban berjalan yang mengenai sensor serat,
rubber. Semakin besar massa yang melewati sensor,
maka Δd dalam persamaan diatas adalah lebar sensor
maka kerugian daya yang dialami serat optik
serat optik dan Δt adalah waktu sentuh atau waktu
semakin besar. Variasi massa pada berbagai posisi
beban berjalan mengenai sensor serat optik. Dari
menghasilkan trend grafik yang hampir sama,
persamaan (20) terlihat bahwa kelajuan beban
sehingga gaya berat total beban berjalan merupakan
berjalan berbanding terbalik dengan waktu sentuh.
penjumlahan dari gaya berat per sumbu dan tidak
Hal ini yang menyebabkan terjadinya perbedaan
dipengaruhi posisi beban pada beban berjalan namun
penurunan transmitansi cahaya pada serat optik
mempengaruhi presentase berat yang terdistribusi
ketika kelajuanya bervariasi seperti yang
pada masing-masing sumbu kendaraan. Benda yang
ditunjukkan Gambar 23. Kecepatan yang besar akan
memiliki kecepatan berbeda,akan menghasilkan
menyebabkan kedalam yang kecil dan berlaku
puncak rugi-rugi yang berbeda pula. Semakin besar
sebaliknya.
kecepatan benda, maka semakin kesil nilai rugi-
Adanya hasil pengukuran yang berbeda ketika
ruginya, dan semakin kecil kecepatan benda, nilai
beban berjalan mempunyai kelajuan yang berbeda
rugi-rugi yang dihasilkan semakin besar.
dapat menimbulkan error pengukuran. Salah satu
upaya meminimalisir error yaitu dengan membuat
database berdasarkan kecepatan untuk
mengelompokkan beban berdasarkan kecepatan Daftar Pustaka
sehingga pengukuran menjadi lebih akurat (Hidayat,
Al-Bazzaz, Sabah H. S. (2008). Simulation of
2015: 84).
Single Mode Fiber Optics and Optical
Communication Components Using VC++.
IJCSNS International Journal of Computer
Science and Network Security, University of
Science and Technology, Sana’a, YEMEN.