Analisis Kebutuhan Dan Pengelolaan Traktor Tangan Pada Kegiatan Pengolahan Tanah Pertanian Di Desa Sumber Kalong PDF
Analisis Kebutuhan Dan Pengelolaan Traktor Tangan Pada Kegiatan Pengolahan Tanah Pertanian Di Desa Sumber Kalong PDF
Analisis Kebutuhan Dan Pengelolaan Traktor Tangan Pada Kegiatan Pengolahan Tanah Pertanian Di Desa Sumber Kalong PDF
SKRIPSI
Oleh:
Sayyidah Aisyah
NIM 111710201002
Pembimbing
Dosen Pembimbing Utama : Dr. Siswoyo Soekarno, S.TP., M.Eng.
Dosen Pembimbing Anggota : Dr. I.B. Suryaningrat, S.TP., M.M.
SKRIPSI
oleh
Sayyidah Aisyah
NIM. 111710201002
SKRIPSI
diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Studi Jurusan Teknik Pertanian (S1)
dan mencapai gelar SarjanaTeknologi Pertanian
oleh
Sayyidah Aisyah
NIM. 111710201002
PERSEMBAHAN
Keluarga saya, Bapak Drs. Supriyadi, Ibu Iswati, Kakak Sayyid Anas dan
Sayyidah Annisa, serta Adik Sayyid Akbar dan Sayyidah Lathifa untuk segala
doa, motivasi dan dukungan dalam menyambut masa depan yang lebih baik.
Digital Repository Universitas Jember
MOTO
Belajarlah cara menyelesaikan masalah yang ada, karena semua hal yang
terjadi akan menjadi sejarah dan pengalaman yang akan membimbing kita
kearah yang lebih baik di waktu-waktu mendatang.
(Nouvah)
Keberhasilan tidak di ukur dari apa yang telah anda raih, namun kegagalan
yang telah anda hadapi, keberhasilan yang membuat anda tetep berjuang
melawan rintangan yang bertubi-tubi.
(Mario Teguh)
Digital Repository Universitas Jember
PERNYATAAN
NIM : 111710201002
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan
dan paksaan dari pihak mana pun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika
ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.
Sayyidah Aisyah
NIM 111710201002
Digital Repository Universitas Jember
SKRIPSI
Oleh
Sayyidah Aisyah
111710201002
Pembimbing:
PENGESAHAN
hari : Jumat
tanggal : 26 Juni 2015
tempat : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember
Tim penguji:
Ketua, Anggota I,
Mengesahkan
Dekan,
SUMMARY
capable in three hamlets, while two other villages can not afford, while the value
infoware and organoware in all hamlets not worth it because the relevant
information and organizing alsintan never existed.
Based on economic analysis, the amount of the excess of tractors in the
village Sumber Kalong very financially viable for rent to farmers who do not have
a hand tractor or leased to a farmer in another village. The hand tractor rental
business is feasible because, owned by a positive NPV value or greater than zero
that is, 77,955,382; IRR is greater than the commercial interest rate (12%) ie,
12.2%; and BC ratio greater than one that is, 1.18.
Digital Repository Universitas Jember
RINGKASAN
parameter seperti, kecepatan traktor tangan tanpa beban, kecepatan traktor tangan
dengan beban, dan kapasitas kerja traktor tangan.
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Analisis Kebutuhan dan
Pengelolaan Traktor Tangan pada Kegiatan Pengolahan Tanah Pertanian di Desa
Sumber Kalong Kecamatan Kalisat”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan
kepada Rasul Muhammad SAW sebagai sebaik-baik teladan. Skripsi ini disusun
untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) pada
Program Studi Teknik Pertanian Fakulas Teknologi Pertanian Universtitas
Jember.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Siswoyo Soekarno, S.TP., M.Eng. selaku Dosen Pembimbing Utama yang
telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi untuk penyelesaian skripsi
ini;
2. Dr. I.B. Suryaningrat, S.TP., M.M. selaku Dosen Pembimbing Anggota yang
telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi untuk penyelesaian skripsi
ini;
3. Ir. Suhardjo Widodo, M.S. dan Dr. Ir. Tasliman, M.Eng. sebagai Dosen
Pembimbing Akademik;
4. Ir. Muharjo Pudjojono selaku dosen dan Komisi Bimbingan Jurusan Teknik
Pertanian;
5. Dr. Ir. Bambang Marhaenanto, M. Eng. selaku Ketua Jurusan Teknik
Pertanian;
6. Dr. Yuli Witono, S.TP., M.P. selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian;
7. Seluruh staf dan karyawan di lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian, terima
kasih atas bantuan dalam mengurus administrasi dan yang lainnya;
8. Ayahanda Drs. Supriyadi dan Ibunda Iswati, kakakku Sayyid Anas, S.E. dan
Sayyidah Annisa, S.Pd., M.Sc., serta adikku Sayyid Akbar Maulana dan
Sayyidah Lathifa yang selalu memberikan doa, dan dukungan setiap waktu;
Digital Repository Universitas Jember
9. Kepala Desa, Perangkat Desa, Petani Desa Sumber Kalong, dan sepupuku
Yulika yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian;
10. Teman-teman seperjuangan TEP 2011 Alen, Esa, Agil, Pujo, Fadol, Amsani,
Panda, Alfan, Vikri, Ubed, Haris, Ardika, Ayin, Vrita, Tiara, Rima, Mika, Eni,
Lastri, Savira, Irma, Clara, Judik, Taufik, Juned, Didi, Ade, Doni, Mbak Be,
Wendy, Tacik, Mama Beta, Dewi, Samsul, Fifi, Tanjung, Hariyadi, Agung,
Dani, Fauqi, Ugis, Gagas, Dian, Inak, Sinta, Dini, Kecap, Didik, Afif, Men,
Anang, Tirta, Teguh, Kukuh, Ajis, dan Farid yang telah membantu dan
memberikan informasi serta dukungan selama ini;
11. Motivator dalam penyusunan skripsi dan segala hal Marga Agung Guritno dan
Rizal Arifin Matondang;
12. Seluruh keluarga besar mahasiswa FTP, terutama teman-teman FTP 2011,
UKM-O SAHARA, dan HMJ IMATEKTA;
13. Teman-teman IMATETANI (Ikatan Mahasiswa Teknik Pertanian Indonesia)
yang telah membantu dengan saling berbagi literatur;
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu baik do’a, tenaga maupun pikiran dalam pelaksanaan penelitian
dan penyusunan skripsi ini.
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua orang.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... ii
HALAMAN MOTO ....................................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iv
HALAMAN PEMBIMBING ........................................................................ v
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ vi
SUMMARY. ................................................................................................... vii
RINGKASAN ................................................................................................. ix
PRAKATA ...................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 3
2.1 Pengolahan Tanah ........................................................................ 3
2.2 Traktor Tangan ............................................................................ 5
2.2.1 Kapasitas KerjaTraktor Tangan dan Efisiensi ................. 6
2.2.2 Penggunaan Traktor Tangan............................................ 9
2.3 Kesepadanan Teknologi ............................................................... 9
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 11
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................... 11
3.2 Alat dan Bahan Penelitian ........................................................... 11
3.2.1 Alat .................................................................................. 11
Digital Repository Universitas Jember
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Kapasitas Kerja Traktor Tangan ................................................................ 7
3.1 Hasil Pengujian Traktor Tangan ................................................................ 14
3.2 Nilai Kesepadanan Teknologi .................................................................... 15
4.1 Jumlah Penduduk Masing-Masing Dusun ................................................. 19
4.2 Penggunaan Lahan Desa Sumber Kalong .................................................. 20
4.3 Spesifikasi Traktor Tangan ........................................................................ 24
4.4 Spesifikasi Tenaga Penggerak.................................................................... 25
4.5 Hasil Pengujian Traktor Tangan ................................................................ 26
4.6 Hasil Pengujian Langsung Traktor Tangan (tanpa Beban) ........................ 27
4.7 Hasil Pengujian Langsung Traktor Tangan (dengan Beban) ..................... 27
4.8 Hasil Pengukuran Kapasitas Lapang Efektif.............................................. 28
4.9 Hasil Pengukuran Kapasitas Lapang Efektif Pengolahan Tanah II ........... 28
4.10 Jumlah Traktor Tangan Desa Sumber Kalong ......................................... 30
4.11 Nilai Kesepadanan Teknologi terhadap Penggunaan Traktor Tangan ..... 32
4.12 Analisis Biaya Traktor Tangan ................................................................ 38
4.13 Biaya Tetap Traktor Tangan .................................................................... 38
4.14 Biaya Tidak Tetap Traktor Tangan .......................................................... 39
Digital Repository Universitas Jember
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Traktor Tangan ......................................................................................... 6
3.1 Diagram Alir Penelitian ........................................................................... 12
4.1 Peta Desa Sumber Kalong ........................................................................ 18
4.2 Kantor Desa Sumber Kalong ................................................................... 19
4.3 Tata Guna Lahan Desa Sumber Kalong ................................................... 20
4.4 Papan Informasi ....................................................................................... 21
4.5 Kegiatan Pengolahan Tanah ..................................................................... 22
4.6 Pengolahan Tanah Pola Tepi .................................................................... 23
4.7 Traktor Tangan Quick G1000 .................................................................. 25
4.8 Pengukuran Kapasitas Kerja .................................................................... 26
4.9 Grafik Perbandingan Kecepatan Traktor Tangan
tanpa Beban dan Traktor Tangan dengan Beban ..................................... 28
4.10 Traktor Tangan ........................................................................................ 30
4.11 Sebaran Traktor Tangan di Desa Sumber Kalong................................... 31
4.12 Pengoperasian Traktor Tangan ............................................................... 33
4.13 Topografi Lahan yang Datar ................................................................... 34
4.14 Traktor Baru dan Bekas .......................................................................... 35
Digital Repository Universitas Jember
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
BAB 1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. menentukan kebutuhan traktor tangan yang digunakan di Desa Sumber
Kalong, dan
2. melakukan analisis ekonomi tentang penggunaan traktor tangan pada wilayah
kerja yang diamati di desa tersebut.
1.4 Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
kebutuhan traktor tangan terhadap luas lahan pertanian yang ada di Desa Sumber
Kalong, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember.
Digital Repository Universitas Jember
dan siap untuk masuk ke pengolahan tanah kedua yang bertujuan menghancurkan
dan mencampur bongkah tanah yang telah matang secara mesra (proses
penghancuran dan pembusukan) agar menjadi media tumbuh tanaman yang baik
(Kuipers dan Kowenhopn, 1983: 10).
Kuipers dan Kowenhopn (1983: 11) menyatakan bahwa tujuan
pengolahan tanah sebagai berikut:
1. menciptakan struktur tanah yang dibutuhkan untuk persemaian atau tempat
tumbuh benih. Tanah yang padat diolah sampai gembur, sehingga
mempercepat infiltrasi air, berkemampuan baik menahan hujan, memperbaiki
aerasi dan memudahkan perkembangan akar;
2. meningkatkan kecepatan infitrasi tanah sehingga menurunkan run off dan
mengurangi bahaya erosi;
3. menghambat atau mematikan tumbuhan pengganggu;
4. membenamkan tumbuh-tumbuhan atau sampah-sampah yang ada di atas
permukaan tanah ke dalam tanah sehingga menambah kesuburan tanah;
5. membunuh serangga, larva atau telur-telur serangga melalui perubahan tempat
tinggal dan terik matahari;
6. menyiapkan lahan sebagai media tumbuh tanaman yang baik.
Secara umum, tujuan mekanisasi pertanian adalah (Kuipers dan
Kowenhopn, 1983: 14):
1. mengurangi kejerihan kerja dan meningkatkan efisiensi tenaga manusia;
2. mengurangi kerusakan produksi pertanian;
3. menurunkan ongkos produksi;
4. menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas produksi;
5. meningkatkan taraf hidup petani;
6. memungkinkan pertumbuhan ekonomi subsistem (tipe pertanian kebutuhan
keluarga) menjadi tipe pertanian komersil (comercial farming).
Proses yang terjadi pada pengolahan tanah dengan bajak dapat
diasumsikan terdiri atas beberapa bagian proses. Untuk alat ini, proses yang
terjadi terdiri atas proses intake, main flow dan output.
Proses intake merupakan proses dimana suatu bagian/lapisan tanah dipisahkan
Digital Repository Universitas Jember
dari bagian utamanya. Proses main flow adalah proses yang terjadi selama tanah
bergerak sepanjang bagian alat (plough-body). Proses output mencakup
perubahan yang terjadi setelah irisan tanah terlepas dari alat (Kuipers dan
Kowenhopn, 1983: 15).
Menurut Gagelonia et al. (2005), pengolahan tanah dalam rangka
persiapan lahan pertanian dapat dilakukan dengan membajak menggukan hewan
seperti sapi dan kerbau, namun hal ini dianggap kurang efektif. Maka dari itu,
penggunaan traktor tangan dalam pengolahan tanah dirasa perlu digunakan.
Protokol pengoperasian traktor tangan juga perlu diperhatikan untuk memperoleh
hasil yang lebih baik.
jam atau jam per hektar atau hektar per jam per HP traktor (Suastawa et al., 2000:
10).
Kecepatan dalam pengolahan tanah merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kapasitas kerja efektif yang dapat dicapai dalam pengolahan tanah.
Kapasitas kerja efektif adalah faktor yang menentukan besarnya biaya
penggunaan alat persatuan luas (Yuswar, 2004).
Tabel 2.1 menunjukkan beberapa kapasitas kerja traktor tangan yang ada
di Indonesia.
Tabel 2.1 Kapasitas Kerja Traktor Tangan
Jenis Traktor HP Kemampuan Kerja
Jam kerja rata- Jam/Ha Ha/Jam
rata (jam/hari)
Quick G100 8,5 9,40 9,59 0,10426
DongFeng K75A 7,5 20,00 20,00 0,05000
Yanmar TF85 8,5 10,61 10,61 0,09426
Kubota RD65 6,5 15,00 15,00 0,06667
Mikawa T55 5,5 11,25 11,25 0,08889
Kubota GS300 5,5 10,13 10,13 0,09867
Sumber: Zulnadi (2009).
Kapasitas kerja dapat dibedakan menjadi kapasitas efektif dan kapasitas
teoritis. Kapasitas efektif merupakan waktu nyata yang diperlukan di lapangan
dalam menyelesaikan suatu unit pekerjaan tertentu. Kapasitas teoritis adalah hasil
kerja yang akan dicapai alat dan mesin bila seluruh waktu digunakan pada
spesifikasi operasinya (Suastawa et al., 2000: 12).
Kapasitas lapang teoritis (KLT) dapat dihitung dengan persamaan 2.1
(Suastawa et al., 2000: 12).
KLT = 0.36 (v x lP)…………..………………………..............(2.1)
Keterangan : KLT = Kapasitas lapang teoritis (ha/jam),
v = Kecepatan rata-rata (m/s),
lP = Lebar pembajakan rata-rata (m),
0.36 = Faktor konversi (1 m2/s = 0.36 ha/jam).
Untuk menghitung kapasitas lapang pengolahan efektif (KLE) diperlukan
data waktu kerja keseluruhan dari mulai bekerja hingga selesai (WK) dan luas
tanah hasil pengolahan keseluruhan (L). Persamaan yang digunakan untuk
Digital Repository Universitas Jember
menghitung KLE adalah dengan rumus seperti pada persamaan 2.2 (Suastawa et
al., 2000: 13).
KLE=L/WK……………………………..............…………….(2.2)
Keterangan : KLE = Kapasitas lapang efektif (ha/jam),
L = Luas lahan hasil pengolahan (ha),
WK = Waktu kerja (jam).
Kecepatan maju merupakan salah satu metode untuk meningkatkan
kapasitas kerja alat pertanian yaitu dengan menambah kecepatan maju berarti
meningkatkan kapasitas kerja alat pengolah tanah tanpa harus menambah berat
dan jumlah unit tenaga penggerak yang membebani tanah (Yuswar, 2004).
Menurut Djoyowasito (2002) dalam hasil penelitiannya mengatakan
bahwa semakin dalam kedalaman olah tanah kecepatan kerjanya semakin rendah.
Fenomena ini terjadi karena slip roda sangat tinggi pada waktu alat bekerja dan
juga banyaknya gulma yang terpotong serta bongkahan tanah yang terolah besar,
sehingga waktu untuk menempuh jarak yang ditentukan menjadi lama.
Efisiensi adalah ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu
proses. Semakin hemat atau sedikit penggunaan sumber daya, maka prosesnya
dikatakan semakin efisien. Proses yang efisien ditandai dengan perbaikan proses
sehingga menjadi lebih murah dan lebih cepat (Harry, 2010).
Efisiensi suatu traktor bergantung dari kapasitas lapang teoritis dan
kapasitas lapang efektif. Karena efisiensi merupakan perbandingan antara
kapasitas lapang efektif dengan kapasitas lapang teoritis yang dinyatakan dalam
bentuk (%). Rumus yang digunakan untuk mengetahui efisiensi pengolahan tanah
adalah sesuai persamaan 2.3 (Yuswar, 2004).
Efisiensi=KLE/KLT x 100%......................................................(2.3)
Keterangan : KLE = kapasitas lapang efektif,
KLT = kapasitas lapang teoritis.
Pada saat mengolah tanah menggunakan traktor dan alat bajak maka akan
diperoleh tanah terolah dengan luas tertentu dan selesai ditempuh dalam waktu
tertentu, sehingga kemampuan kerja lapang mengolah tanah tersebut, atau yang
dapat dinyatakan dalam satuan luas tanah terolah persatuan waktu. Semakin luas
Digital Repository Universitas Jember
tanah yang diselesaikan dalam waktu yang semakin singkat maka dikatakan
bahwa pekerjaan mengolah tanah tersebut mempunyai efisiensi tanah yang tinggi
(Yuswar, 2004).
Mulai
Survey
lapangan
Analisis Data
Biaya pokok
Analisis ekonomi terhadap traktor
operasional traktor tangan tangan, B/C
Ratio, NPV,
dan IRR
Selesai
Setelah mengetahui kapasitas kerja dari traktor tangan yang ada di desa
tersebut, maka tahapan berikutnya adalah:
a. menentukan kebutuhan traktor tangan,
b. menyimpulkan apakah jumlah traktor tangan yang ada di Desa Sumber
Kalong sudah memenuhi kebutuhan traktor tangan, melebihi kebutuhan
traktor tangan, atau bahkan masih belum memenuhi kebutuhan traktor tangan
yang dibutuhkan dalam mengolah lahan pertanian di desa tersebut.
2. Analisis Kesepadanan Teknologi
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan langsung, kesepadanan
teknologi penggunaan traktor tangan di desa tersebut dapat ditentukan melalui
penilaian berikut.
a. Nilai kesepadanan technoware (hardware dan software), dapat diartikan
bahwa alat dan mesin yang digunakan sepadan, ada kesesuain atau kecocokan
pada rancang bangun/kontruksi, pengoperasian dan pemeliharaan. Untuk
mengadopsi suatu teknologi harus mempertimbangkan rancangbangun,
kontruksi, pengoperasian, dan pemeliharaan. Ketepatan rancangbangun dan
kontruksi pada alat dan mesin yang digunakan akan meningkatkan kapasitas
kerja,kualitas dan efisiensi. Kapasitas kerja dan efisiensi akan dipengaruhi
oleh kondisi tanah, luas, dan bentuk petakan pada pengoperasian traktor.
Digital Repository Universitas Jember
3. Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi dilakukan untuk meninjau aspek finansial traktor
tangan dan menentukan kelayakan traktor tangan secara finansial. Penentuan
kelayakan finansial dapat diperoleh melalui perhitungan Tingkat Titik Impas atau
Break Even Point (BEP), Net Present Value, Tingkat Pengembalian Internal atau
Internal Rate of Return (IRR), Rasio Keuntungan dan Biaya atau Benefit Cost
Ratio (B/C), dan Periode Pengembalian Modal atau Pay Back Period (PBP).
Menurut Hamidah (2006), dalam penelitiannya mengenai Analisis Kebutuhan dan
Pengelolaan traktor tangan pada usaha pelayanan jasa alsintan, traktor tangan
dapat dikatakan layak untuk dijadikan bisnis apabila BCR > 1, NPV > 0, dan IRR
> suku bunga komersial.
a. NPV
( ) ( ) ........................(3.1)
Digital Repository Universitas Jember
Keterangan:
I = harga beli (investasi),
A = pendapatan per tahun,
n = umur ekonomis proyek (10 tahun),
i = tingkat suku bunga yang berlaku (12%),
SV = nilai sisa.
b. IRR
.......................(3.2)
IRR i1
NPV1
i2 i1
NPV1 NPV2 ...............(3.3)
keterangan:
NPV1 = NPV yang bernilai positif,
NPV2 = NPV yang bernilai negatif,
i1 = tingkat suku bunga saat menghasilkan NPV yang bernilai
positif,
i2 = tingkat suku bunga saat menghasilkan NPV yang bernilai
negatif.
Digital Repository Universitas Jember
c. BC Rasio
BC Rasio digunakan sebagai kriteria keputusan dalam pemilihan
alternatif Public Works dimana di dalam penerapannya, manfaat proyek dinikmati
masyarakat luas, biaya ditanggung pemilik proyek (pemerintah, badan sosial) dan
dinyatakan dalam persamaan (Suryaningrat, 2011: 59):
PW Benefits EUAB
B/C 1 ..................................................(3.4)
PW Costs EUAC
n
Bt Ct
1 i
t 1
t
Net B / C
Ct Bt
n
1 i
......................................(3.5)
t
t 1
Keterangan:
Bt = Benefit (penerimaan kotor pada tahun ke-t),
Ct = Cost (biaya kotor pada tahun ke-t),
n = umur ekonomis proyek,
i = tingkat suku bunga yang berlaku.
Digital Repository Universitas Jember
Gambar 4.1 Peta Desa Sumber Kalong (Sumber: Arsip Kantor Desa, 2014)
Desa seluas 496,30 Ha ini terdiri atas lima dusun yaitu, Dusun Krajan,
Dusun Plalangan, Dusun Krajan Barat Sungai, Dusun Sumber Waru, dan Dusun
Curah Mas. Kantor Desa Sumber Kalong berada di Dusun Krajan, tepat di jalan
utama desa, seperti pada gambar 4.2. Jumlah penduduk Desa Sumber Kalong
3741 jiwa, dan 30% penduduk Desa Sumber Kalong bermatapencaharian sebagai
Digital Repository Universitas Jember
petani. Jadi, dapat dikatakan jumlah petani di Desa Sumber Kalong sebanyak
1122 jiwa, dan 47,8% dari luas keseluruhan desa merupakan areal sawah, yaitu
seluas 237,26 Ha.
Berikut tabel 4.1 dan tabel 4.2 adalah tabel jumlah penduduk masing-
masing dusun di Desa Sumber Kalong dan penggunaan lahan dari keseluruhan
luas Desa Sumber Kalong:
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Masing-Masing Dusun
Jumlah Jumlah
Jumlah
Penduduk Penduduk Total
Dusun Petani
Laki-Laki Perempuan (jiwa)
(jiwa)
(jiwa) (jiwa)
Krajan 296 297 593 162
Plalangan 459 469 928 368
Barat Sungai 285 290 575 98
Curah Mas 416 423 839 256
Sumber Waru 397 409 806 238
Total 1.853 1.888 3.741 1122
Sumber: Data diolah (2015).
Berdasarkan tabel jumlah penduduk, dapat diketahui kepadatan populasi
penduduk di Desa Sumber Kalong sebesar 753,78 jiwa/km2, dengan rasio jenis
Digital Repository Universitas Jember
Pemukiman
Sawah
Ladang dan perkebunan
Kuburan
Lain-lain
Gambar 4.3 Tata Guna Lahan Desa Sumber Kalong (Sumber: Data diolah, 2015)
Digital Repository Universitas Jember
Berdasarkan tabel 4.2 dan gambar 4.3 dapat diketahui bahwa areal sawah
di desa tersebut cukup luas, karena 47,81% dari keseluruhan luas desa merupakan
areal sawah. Namun, apabila dibandingkan dengan luas areal sawah keseluruhan
di Kabupaten Jember, luas areal sawah di Desa Sumber Kalong hanya mencapai
0,28%. Berdasarkan data yang diperoleh dari evaluasi hasil pelaksanaan RKPD
tahun 2013, areal sawah yang ada di Kabupaten Jember seluas 84.665 Ha
(Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Jember Tahun 2015, 2014: 8).
Dengan luas areal sawah yang mencapai 237,28 Ha, potensi hasil
pertanian yang dimiliki Desa Sumber Kalong mencapai 2.847,31 ton padi per
tahunnya, karena mayoritas petani menanam padi dengan produktivitas padi
mencapai 12 ton/hektar/tahun. Lebih dari 20% dari keseluruhan Luas Desa
Sumber Kalong, tepatnya seluas 102,17 Ha berupa lokasi tambang batu, tanah
lapang, jalan, daerah berbukit, lahan-lahan yang belum dimanfaatkan dan belum
terjamah sama sekali, karena topografi dan kondisi yang tidak memungkinkan
untuk dihuni, serta jumlah penduduk yang tidak terlalu banyak sehingga tidak
membutuhkan pembukaan lahan baru untuk tempat tinggal. Gambar 4.4
merupakan papan informasi yang ada di Kantor Desa Sumber Kalong namun,
papan informasi ini tidak diperbaharui lagi sejak tahun 2009.
Gambar 4.4 Papan Informasi (Sumber: Kantor Desa Sumber Kalong, 2014)
Digital Repository Universitas Jember
Gambar 4.7 Traktor Tangan Quick G1000 (Sumber: Data diolah, 2015)
Tabel 4.4 Spesifikasi Tenaga Penggerak
Spesifikasi Tenaga Penggerak
Merk KUBOTA
Type 4 langkah
Model RD 85 DI-1
Tenaga Rata-rata 7, 5 / 2200 HP / RPM
Tenaga Maxsimum 8, 5 / 2400 HP / RPM
Bahan Bakar Solar Solar
Sistim Starting Engkol
Sistim Pendingin Radiator
Isi Bahan Bakar 9, 5 ltr
Isi Minyak Pelumas 2, 4 ltr
Berat 86 kg
Sistim Lampu IC Regulator
Sumber: Data diolah (2015)
Harga traktor tangan pada saat Bapak Haji Marzuki membeli pada tahun
2009 senilai Rp 16.000.000,00 sedangkan harga terbaru saat ini untuk tipe yang
sama adalah senilai Rp 19.600.000,00.
Digital Repository Universitas Jember
Seperti yang telah dijelaskan pada subbab 4.2, kegiatan pengolahan tanah
menggunakan traktor tangan Quick tipe G1000 dengan tenaga penggerak Kubota,
implemen bajak singkal yang memiliki lebar teoritis 27 cm, dan pengolahan tanah
pola tepi. Setelah melakukan pengukuran kecepatan maju traktor tangan sebanyak
lima kali pengulangan diperoleh kecepatan rata-rata sebesar 0,742 m/s.
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Langsung Traktor Tangan (dengan Beban)
No. Jarak (m) Waktu (s) v (m/s) Lebar Kerja (m)
1 10 19,25 0,519 0,24
2 10 18,82 0,531 0,24
3 10 17,54 0,570 0,25
4 10 17,64 0,567 0,26
5 10 19,23 0,520 0,25
Rata-rata 18,496 0,542 0,248
Sumber: Data primer diolah (2015).
Digital Repository Universitas Jember
0,8
0,7
0,6
0,2
0,1
0
1 2 3 4 5
Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Kecepatan Traktor Tangan tanpa Beban dan
Traktor Tangan dengan Beban
Jumlah traktor tangan yang ada di Desa Sumber Kalong ternyata sudah
memenuhi kebutuhan traktor tangan yang dibutuhkan, bahkan sudah melebihi
kebutuhan traktor tangan yang dibutuhkan, karena di Desa Sumber Kalong jumlah
traktor tangan yang ada mencapai 12 unit, seperti pada tabel 4.10.
Tabel 4.10 Jumlah Traktor Tangan Desa Sumber Kalong
Jam Kerja
No. Nama Dusun Tahun Beli Baru/Bekas
/hari
1 Marzuki Barat Sungai 2009 Baru 10
2 Abdurrahman Sumber Waru 2010 Bekas 10
3 Safi'i Sumber Waru 2010 Bekas 11
4 Ali Barat Sungai 2009 Baru 11
5 Wawan Plalangan 2011 Baru 8
6 Sizeh Plalangan 2009 Bekas 11
7 Dasuki Plalangan 2007 Bekas 10
8 Salam Curah Mas 2008 Bekas 10
9 Yuda Plalangan 2010 Baru 9
10 Zaman Hudi Barat Sungai 2009 Baru 10
11 Abdullah Krajan 2011 Bekas 10
12 Usman Krajan 2012 Bekas 8
Digital Repository Universitas Jember
pengoperasian traktor tangan yang sudah ada tanpa harus menyewa traktor tangan
dari desa lain, agar kegiatan pengolahan tanah pertanian dapat berjalan secara
optimal dan pemillik traktor tangan bisa mendapatkan keuntungan yang lebih
dengan memaksimalkan persewaan traktor tangan yang dimiliki. Selain itu,
apabila jumlah traktor tangan yang ada di Desa Sumber Kalong dioptimalakan
dengan manajemen pengoperasian yang baik maka kegiatan pengolahan tanah di
desa tersebut bisa selesai lebih cepat dari 90 hari, dengan demikian apabila
kegiatan pengolahan tanah bisa dipercepat, kegiatan penanaman atau musim
tanam juga akan lebih cepat. Jika pengoperasian traktor tangan yang ada di desa
telah dioptimalkan maka, traktor tangan selebihnya dapat disewakan ke desa lain
terdekat agar dapat meningkatkan nilai finansial traktor tangan sehingga pemilik
traktor tangan dapat memperoleh keuntungan yang lebih banyak dari kegiatan
usaha persewaan tarktor tangan.
Gambar 4.13 Topografi Lahan yang Datar (Sumber: Data Diolah, 2015)
(a) (b)
Gambar 4.14 (a) Traktor Baru dan (b) Traktor Bekas (Sumber: Data Diolah, 2015)
Digital Repository Universitas Jember
yang dilakukan adalah dengan menghitung biaya tetap dan biaya tidak tetap
pengoperasian traktor tangan. Biaya tetap meliputi: biaya penyusutan, biaya
bunga modal, pajak, dan biaya garasi. Biaya tidak tetap meliputi: biaya bahan
bakar, pelumas, suku cadang, operator, dan ban.
Tabel 4.12 Analisis Biaya Traktor Tangan
No. Parameter Nilai Satuan
1 Harga awal 16.000.000 Rp
2 Nilai akhir 1.600.000 Rp
3 Umur ekonomis 10 Tahun
4 Jam kerja per tahun 1800 Jam/tahun
5 Kapasitas kerja 0,065 Ha/jam
6 Tingkat suku bunga 12 %
7 Persentase asuransi - %
8 Persentase pajak 2 %
9 Konsumsi bahan bakar 0,55 l/Hp/jam
10 Daya motor 8 Hp
11 Harga bahan bakar 6400 Rp/l
12 Konsumsi pelumas 0,00444 l/Hp/jam
13 Harga pelumas 29.000 Rp/l
14 Upah operator 18.000 Rp/jam
15 Harga ban 1.200.000 Rp
16 Umur pakai ban 10 Tahun
17 Biaya sewa pengolahan tanah 1.000.000 Rp/Ha
Sumber: Data diolah (2015).
Biaya tetap adalah jenis biaya yang selama satu periode kerja jumlahnya
tetap, tidak bergantung pada jumlah produk yang dihasilkan (jumlah jam kerja
suatu mesin), biaya ini tetap ada dan harus diperhitungkan meskipun alat atau
mesin bekerja dalam waktu yang berbeda, dan besarnya besarnya biaya tetap
relatif tetap. Biaya penyusutan diperoleh dengan menggunakan metode garis lurus
(straight line method) karena metode paling mudah sehingga paling banyak
digunakan. Metode ini mengasumsikan depresiasi yang tetap tiap tahunnya.
Digital Repository Universitas Jember
Biaya tidak tetap adalah biaya-biaya yang dikeluarkan pada saat alat atau
mesin sedang beroperasi dan besarnya bergantung pada jumlah jam kerja
pemakaian. Berdasarkan perhitungan biaya tetap dan biaya tidak tetap traktor
tangan, maka biaya total traktor tangan adalah sebesar Rp 95.501.297,00 per
tahun, dan biaya pokok sebesar Rp 816.250,00 per hektar jadi, biaya pokok traktor
tangan dalam mengolah lahan seluas 90 Ha tiap tahunnya mencapai Rp
73.462.500,00. Sedangkan untuk tiap tahunnya traktor tangan memiliki
pendapatan sebesar Rp 90.000.000,00 jadi, dalam satu tahun traktor tangan
memiliki laba sebesar Rp 16.537.500,00, dan dalam jangka waktu 1 tahun traktor
tangan sudah mampu mengembalikan modal awal.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Desa Sumber Kalong dengan lahan pertanian seluas 237,276 Ha membutuhkan
traktor tangan sebanyak 5 unit untuk mengoptimalkan kegiatan pengolahan
tanah pertanian, dan jumlah keseluruhan traktor tangan yang ada di desa
tersebut sudah melebihi jumlah traktor tangan yang dibutuhkan. Penilaian
kesepadanan teknologi di Desa Sumber Kalong untuk nilai techonoware di
kelima dusun sudah sesuai, nilai humanware cukup mampu di tiga dusun
sedangkan 2 dusun lainnya tidak mampu, sedangkan nilai infoware dan
organoware di semua dusun tidak sepadan karena informasi terkait alsintan
dan pengorganisasiannya tidak pernah ada.
2. Berdasarkan analisis ekonomi, jumlah traktor yang berlebih di desa Sumber
Kalong sangat layak secara finansial untuk disewakan kepada petani yang tidak
memiliki traktor tangan ataupun disewakan kepada petani di desa lain. Usaha
persewaan traktor tangan tersebut dikatakan layak karena, nilai NPV yang
dimiliki positif atau lebih besar dari nol yakni, 77.955.382; nilai IRR yang
lebih besar dari suku bunga komersial (12%) yakni, 12,215%; dan BC Rasio
yang lebih besar dari satu yakni, 1,18.
5.2 Saran
Dalam penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan yang belum bisa
disempurnakan oleh penulis, maka dari itu disarankan untuk penelitian ke
depannya dapat memberikan gagasan mengenai pembentukan Unit Usaha
Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) yang nantinya dapat mengorganisir sistem
persewaan alat dan mesin pertanian, khususnya persewaan traktor tangan demi
mengoptimalkan kegiatan pengolahan tanah pertanian di desa yang belum
memiliki organisasi dalam bidang pelayanan jasa alsintan.
Digital Repository Universitas Jember
DAFTAR PUSTAKA
Dadhich, H., Poudel, K.R., dan Baral, T. 2009. Economics of Custom Hiring of
Tractor and Tractor Driven Farm Implements in the Sunsari District of
Nepal. Thailand: International Agricultural Engineering Conference 7-10
December 2009.
Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Barat. 2014. Unit Pelayanan Jasa Alsintan.
Sumatera Barat: Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Barat.
Gagelonia, E.C., Cordero, J.C., dan Tadeo, B.D. 2005. Engineering the Crop
Establishment System for Paddy Wet Seeding. Tokyo: Farm Machinery
Industrial Research Corp. Agricultural Mechanization in Asia, Africa,
and Latin America 2005 Vol.36 (2).
Hamidah. 2006. Analisis Kebutuhan dan Pengelolaan Traktor Tangan pada Usaha
Pelayanan Jasa Alsintan Pola Kerjasama Operasional di Kabupaten
Gresik. Jurnal Ilmu-Ilmu Ekonomi Vol.6 (2) September 2006: 76-85.
Harry, T. 2010. Uji Kinerja Traktor Tangan Yanmar Tipe TF580 pada Lahan
Basah dan Lahan Kering di Desa Dolok Hataran Kabupaten Simalungun.
Jurnal Teknologi Pertanian USU Vol. 28 (4): 23-29.
Rachmat. 2012. Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA): Sebuah Peluang Bisnis di
Pedesaan. www.wordpress.com/harapanrakyat-independent/upja/sebuah-
peluang-bisnis-di-pedesaan/. [diakses 30 Maret 2015]
Digital Repository Universitas Jember
Sutrisno, W. 1997. Studi Pemilihan Traktor Tangan untuk Pengolahan Lahan pada
Pengembangan Lahan Gambut Satu Juta Hektar. Sharing Jurnal
Pertanian IPB Vol. 8 (6): 28-33.
Suastawa, I. N., Hermawan, W., dan Sembiring, E.N. 2000. Konstruksi dan
Pengukuran Kinerja Traktor Pertanian. Teknik Pertanian. Bogor: Fateta
IPB.
Yuswar, Y. 2004. Perubahan Beberapa Sifat Fisik Tanah dan Kapasitas Kerja
Traktor Akibat Lintasan Bajak Singkal pada Berbagai Kadar Air Tanah.
www.unsyiah.ac.id/unsyiah-integrated-library-information-system/thesis.
[diakses 04 Desember 2014].
Zulnadi. 2009. Evaluation of the use of Hand Tractor and Needs in Kecamatan
Harau Kabupaten Limapuluh Kota. Jurnal Teknologi Pertanian USU
Vol. 25 (6): 30-36.
Digital Repository Universitas Jember
Batas Wilayah:
Utara : Desa Sumber Wringin
Timur : Desa Sumber Baru
Selatan : Desa Sukoreno
Barat : Desa Sukowiryo
Digital Repository Universitas Jember
0 0,5 1
Digital Repository Universitas Jember
c. Jumlah Penduduk
Jumlah Jumlah
Jumlah
Penduduk Penduduk Total
Dusun Petani
Laki-Laki Perempuan (jiwa)
(jiwa)
(jiwa) (jiwa)
Krajan 296 297 593 162
Plalangan 459 469 928 368
Barat Sungai 285 290 575 98
Curah Mas 416 423 839 256
Sumber Waru 397 409 806 238
Total 1.853 1.888 3.741 1122
Pemukiman
Sawah
Ladang dan perkebunan
Kuburan
Lain-lain
Digital Repository Universitas Jember
( )
b. KLE
( )
( )
Denah Lahan yang diolah:
20 m
5m
1
10m
2
2m
5m
3
4,5m
Luas lahan 1= 20m x 5m
= 100m2
Luas lahan 2= ( )
= ( )
= 210m2
Luas Lahan 3= ( )
= ( ) = 113,75m2
- NPV
( ) ( )
( ) ( )
- IRR
( )
( )
- B/C Rasio
( )
( )
Ppendapatan = 508.518.000
( )
( )
P biaya = 431.077.818
Digital Repository Universitas Jember
(a) (b)
Gambar 4. (a) Pengukuran Luas Sawah, dan (b) Pengukuran Kapasitas Kerja
Digital Repository Universitas Jember
(a) (b)
(a) (b)
(c)