Bab I, II, III
Bab I, II, III
Bab I, II, III
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Melakukan simulasi tahap-tahap dan teknik komunikasi trapeutik dan
mengaplikasikanya secara tepat sesuai dengan situasi dan kondisis klien
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui taha-tahap dalam komunikasi trapeutik
2. Untuk mengetahui teknik-teknik dalam komunikasi terapeutik
1
BAB II
TINJAUAAN TEORITIS
1. Fase pra-interaksi
Pra interaksi merupakan masa persiapan sebelum berhubungan dan
berkomunikasi dengan pasien. Anda perlu mengevaluasi diri tentang
kemampuan yang anda miliki. Jika merasakan ketidakpastian maka anda
perlu membaca kembali, diskusi dengan teman sekelompok atau diskusi
dengan tutor. Adapun hal yang perlu dilakukan pada fase ini adalah :
a. Mengumpulkan data tentang pasien
b. Mengeksplorasi perasaan, fantasi, dan ketakutan diri
c. Membuat rencana pertemuan dengan pasien (kegiatan,
waktu, tempat)
2
tindakan yang lalu. Umumnya dikaitkan dengan hal yang telah dilakukan
bersama pasien. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan adalah :
1. Memberikan salam dan tersenyum ke arah pasien
2. Melakukan validasi (kognitif, psikomotor, afektif)
3. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
4. Menjelaskan tujuan
5. Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
kegiatan
6. Menjelaskan kerahasiaan
3. Fase kerja
Fase kerja merupakan inti hubungan perawatan pasien yang terkait erat
dengan pelaksanaan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Tujuan tindakan
keperawatan adalah:
1) Meningkatkan pengertian dan pengenalan pasien akan dirinya,
perilakunya, perasaannya, pikirannya. Tujuan ini sering disebut tujuan
kognitif.
2) Mengembangkan, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
pasien secara mandiri menyelesaikan masalah yang dihadapi. Tujuan ini
sering disebut tujuan afektif atau psikomotor.
3) Melaksanakan terapi/ teknikal keperawatan
4) Melaksanakan pendidikan kesehatan
5) Melaksanakan kolaborasi
6) Melaksanakan observasi dan monitoring
4. Fase terminasi
Terminasi merupakan akhir dari setiap pertemuan perawat
dan pasien. Terminasi dibagi dua, yaitu terminasi sementara
dan terminasi akhir.
a. Terminasi sementara
3
Terminasi sementara adalah akhir dari tiap pertemuan perawat dan
pasien. Pada terminasi sementara, perawat akan bertemu lagi dengan
pasien pada waktu yang telah ditentukan, misalnya satu atau dua jam
pada hari berikutnya.
b. Terminasi akhir
Terminasi akhir terjadi jika pasien akan pulang dari rumah sakit atau
perawat selesai praktik di rumah sakit. Adapun komponen dari fase
terminasi adalah :
a) Menyimpulkan hasil kegiatan; evaluasi proses dan hasil
b) Memberikan reinforcement positif
c) Merencanakan tindak lanjut dengan pasien
d) Melakukan kontrak untuk pertemuan selanjutnya (waktu,
tempat, topik)
e) Mengakhiri kegiatan dengan cara yang baik.
2. Menunjukkan penerimaan
Perawat harus waspada terhadap ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang
menyatakan tidak setuju, seperti mengerutkan kening atau menggeleng
yang menyatakan tidak percaya.
4
3. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan
Tujuan perawat bertanya adalah untuk mendapatkan informasi yang
spesifik mengenai apa yang disampaikan oleh klien dengan
menggunakan kata-kata yang sesuai dengan konteks sosial budaya klien.
6. Mengklarifikasi
Klarifikasi terjadi saat perawat berusaha menjelaskan dalam kata-kata,
ide atau pikiran yang tidak jelas dikatakan oleh klien. Tujuannya adalah
untuk menyamakan pengertian.
7. Memfokuskan
Metode ini bertujuan untuk membatasi bahan pembicaraan sehingga
percakapan menjadi lebih spesifik dan mengerti, usahakan tidak memutus
pembicaraan ketika klien menyampaikan masalah yang penting.
5
9. Menawarkan informasi
Memberikan tambahan informasi seperti tindakan penyuluhan kesehatan
untuk klien. Penahanan informasi yang dilakukan saat klien
membutuhkan akan mengakibatkan klien menjadi tidak percaya.
6
15. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
Teknik ini memberikan kesempatan kepada klien untuk mengarahkan
hampir seluruh pembicaraan. Teknik ini juga mengindikasikan bahwa
perawat mengikuti apa yang dibicarakan dan tertarik dengan apa yang
akan dibicarakan selanjutnya.
18. Refleksi
Refleksi ini memberikan kesempatan kepada klien untuk mengemukakan
dan menerima ide dan perasaannya sebagai bagian dari dirinya sendiri.
Dengan demikian klien dapat mengemukakan pendapatnya, membuat
keputusan, dan memikirkan dirinya sendiri.
19. Assertive
Assertive adalah kemampuan dalam meyakinkan, mengekspresikan
pikiran dan perasaan diri dengan tetap menghargai orang lain.
Kemampuan asertif antara lain: berbicara jelas, mampu menghadapi
manipulasi pihak lain tanpa menyakiti hatinya, melindungi diri dari
kritik.
20. Humor
Humor merupakan hal yang penting dalam komunikasi verbal karena
tertawa mengurangi ketegangan dan rasa sakit akibat stres, serta
meningkatkan keberhasilan asuhan keperawatan.
7
BAB III
PENUTUP
3.2 KESIMPLAN
1. Fase pra-interaksi
2. Fase orientasi/ perkenalan
3. Fase kerja
4. Fase terminasi
8
20. Humor
3.2 SARAN
9
DAFTAR PUSTAKA
Dalami,Ermawati.2009. Buku Saku Komunikasi Keperawatan. Jakarta : Trans
Info Media.
10