Sap Dermatitis
Sap Dermatitis
Sap Dermatitis
1. Pengertian Dermatitis.
2. Penyebab Dermatitis.
3. Tanda dan gejala Dermatitis.
4. Perawatan Dermatitis.
Hari/tanggal :
I. Latar Belakang
Dermatitis adalah peradangan pada kulit (imflamasi pada kulit) yang disertai
dengan pengelupasan kulit ari dan pembentukkan sisik. Jadi dermatitis adalah
peradangan kulit yang ditandai oleh rasa gatal. Kata dermatitis berarti adanya
inflamasi pada kulit. Ekzema merupakan bentuk khusus dari dermatitis.
Beberapa ahli menggunakan kata ekzema untuk menjelaskan inflamasi yang
dicetuskan dari dalam pada kulit. Prevalensi dari semua bentuk ekzema
adalah 4,66%, termasuk dermatitis atopik 0,69%, eczema numular 0,17%,
dan dermatitis seboroik 2,32% yang menyerang 2% hingga 5% dari
penduduk.
Eksim atau Dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang
mana kulit tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana
saja namun yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim
yang paling sering dijumpai adalah eksim atopik atau dermatitis atopik.
1
Gejala eksim akan mulai muncul pada masa anak anak terutama saat mereka
berumur diatas 2 tahun. Pada beberapa kasus, eksim akan menghilang dengan
bertambahnya usia, namun tidak sedikit pula yang akan menderita seumur
hidupnya. Dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan
dengan baik sehingga mengurangi angka kekambuhan. Peradangan ini dapat
dilihat dengan adanya ruam, kulit memerah yang dapat menimbulkan rasa
gatal. Kulit yang menderita dermatitis apabila mengalami lecet dan terinfeksi
akan mengeluarkan cairan yang dapat menimbulkan kerak dan dapat
mengelupas.
IV. Metode
Ceramah, diskusi/ tanya jawab.
V. Media
Leaflet.
2
VII. Proses Pelaksanaan
No Kegiatan Respon Waktu
Pasien/Keluarga
1 Pendahuluan 3 menit
a. Memberi salam Menjawab salam
b. Menyampaikan pokok Menyimak
bahasan
c. Menyampaikan tujuan Menyimak
d. Melakukan apersepsi menyimak
2 Isi 27 menit
Penyampaian materi tentang:
a. Definisi (pengertian)
Dermatitis Memperhatikan
b. Penyebab Dermatitis Memperhatikan
c. Tanda dan gejala
Dermatitis Memperhatikan
d. Penatalaksanaan
Dermatitis Memperhatikan
3 Penutup 15 menit
a. Diskusi Aktif bertanya
b. Kesimpulan Memperhatikan
c. Evaluasi Menjawab pertanyaan
d. Memberikan salam Menjawab salam
penutup
IX. Evaluasi
3
X. Referensi
Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8.
Volume 1. Editor Suzanne C. Smeltzer & Brenda, G. Bare. Jakarta: EGC.
4
Lampiran Materi Penyuluhan
Dermatitis
B. Penyebab Dermatitis
Penyebab dermatitis dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Dari luar (eksogen):
- Bahan kimia (detergen, asam, basa, oli, semen, dll)
- Fisik (sinar, suhu)
- Mikroorganisme (bakteri, jamur)
2. Dari dalam (endogen):
- Dermatitis atopic
5
D. Penatalaksanaan Dermatitis
Proteksi terhadap zat penyebab dan menghindarkan kontaktan merupakan
tindakan penting. Anti-hisatamin tidak diindikasikan pada stadium permulaan,
sebab tidak ada pembebasan hisatamin. Pada stadium berikutnya terjadi
pembebasan histamin secara pasif. Kortikosteroid diberikan bila penyakit
berat, misalnya prednison 20 mg/hari. Terapi topikal diberikan sesuai petunjuk
umum.
1. Kompres
Cara kompres:
- Rendam kain putih halus ke air
- Letakkan di lesi, 10-20 menit
-Ganti dengan kain dan air yang bersih
2. Antibiotik
Biasanya infeksi sekunder disebabkan oleh Gram positif. Diobati dengan
penicillin/ampicillin untuk penderita yang tidak alergi, buctrim, supristol,
septrin (efek aplasticanemia).
3. Antihistamin
4. Obat- obat topical
Karena kulit mudah diakses maka mudah pula diobati maka obat obat
topical dapat sering digunakan,beberapa obat dengan konsentrasi yang
tinggi dapat dioleskan langsung pada kulit yang sakit dengan sedikit
absorbsi sistemik sehingga efek samping sistemiknya juga sedikit. Adapun
obat topikalnya antara lain:
a. Lotion, lotion memiliki dua tipe: suspensi yang terdiri atas serbuk
dan dalam air yang perlu di kocok sebelum di gunakan ,dan larutan
jernih yang mengandung unsur - unsur aktif yang bisa di larutkan
seluruhnya.
b. Bedak, bedak biasanya memiliki bahan dasar talk, zinkoksida, bentonit
atau pati jagung dan ditaburkan pada kulit dengan alat pengocok atau
spons katun. Meski kerja medisnya singkat ,bedak merupakan preparat
higroskopis yang menyerap serta menahan kelembaban kulit dan
seprei.
6
c. Krim, krim dapat berupa suspensi minyak dalam air atau emulsi
air dalam minyak dengan unsur-unsur untuk mencegah bakteri ataupun
jamur.
d. Jel, jel merupakan emulsi semisolid yang menjadi cair ketila dioleskan
pada kulit, bentuk preparat topikal ini secara kosmetik dapat
diterima oleh pasien karena tidak terlihat setelah dioleskan dan juga
tidak terasa berminyak serta tidak meninggalkan noda.
e. Pasta, pasta merupakan campuran bedak dengan salep dan
digunakan pada keadaan inflamasi,pasta melekat pada kulit tetapi sulit
dihilangkan tanpa menggunakan minyak seperti minyak zaitun atau
minyak mineral.
f. Salep, salep bersifat menahan kehilangan air dan melumasi serta
melindungi kulit, bentuk preparat topikal ini lebih disukai untuk
kelainan kulit yang kronis atau terlokalisasi.
g. Preparat spray dan aerosol, dapat di gunakan untuk lesi yang
luas,bentuk ini akan mengisat ketika mengenai kulit sehinga harus
digunakan dengan sering.
h. Kortikosteroid, banyak dipakai dalam pengobatan kelainan
dermatologik untuk memberikan efek anti inflamasi, anti priritus dan
vasokontriksi.