DR Nurnaningsih Pemakaian Inotropik Dan Vasoaktif Pada Syok Septik
DR Nurnaningsih Pemakaian Inotropik Dan Vasoaktif Pada Syok Septik
DR Nurnaningsih Pemakaian Inotropik Dan Vasoaktif Pada Syok Septik
A(K)
3
Manajemen hemodinamik pada syok sepsis : 3
1. resusitasi cairan
2. terapi inotropik → me ↑ Cardiac Output (CO)
3. terapi vasopresor → me ↑ Tekanan Darah (TD)
INOTROPIK : VASOPRESOR
Obat yg memodulasi kekuatan Obat yg menyebabkan kontraksi
kontraksi otot jantung otot arteri dan kapiler
NATURAL : SINTETIS :
- EPINEFRIN -DOBUTAMIN
- NOREPINEFRIN -FENYLEFRIN
- DOPAMIN -EFEDRIN
Dopamin
• Katekholamin endogen yang berfungsi sebagai
neurotransmiter sentral dan merupakan
prekursor NE & epinefrin
• Efeknya ditentukan dosis
• Dosis rendah <5 µg/kg/mnt : dopaminergik
pada mesenterika dan ginjal
Dopamin
• Pilihan pertama pada syok refrakter cairan
• Vasopresor / inotrop, bergantung dosis
• 2-5 µg/kg/mnt : ekskresi ginjal ↑ sampai 50%,
Natrium sampai 100%
• 5-10 µg/kg/mnt : rangsangan reseptor ß1 :
kontraktilitas, HR & CO ↑ (inotropik &
kronotropik)
• > 10 µg/kg/mnt : α1 : vasokonstriksi arteri,
SVR↑, disritmia.
• Syok + → perlu ditambah inotropik lain,
vasopresor/vasodilator
• Sifat : me↑ MAP & CO ( SV↑ & HR ↑)
• Syok septik & sepsis berat : CI↑ karena SV↑
• Dosis > 20 µg/kg/mnt : tekanan jantung kanan
↑, HR↑
• Digunakan bila CO & TD ↓
Dobutamin
• Katekolamin agonis ß1 & antagonis α
• Efek inotrop kuat
• Efek kronotrop & vasopresor terbatas
• Dapat dikombinasi dengan NE
• Fungsi :
– memperbaiki kontraktilitas jantung → tekanan
atrium kiri ↓, SVR ↓, PVR ↓.
– Memperbaiki fungsi ginjal dan diuresis
• Isomer D : efek ß1 & 2
• Isomer L : ß1 & α1
• Efek yang dominan : stimulasi ß1
• Dosis syok : 2-28 µg/kg/menit
Farmakodinamik :
• Dosis < 5 µg/kg/menit : PVR ↓ , CO ↑, TD ↑
• Dosis > 5 µg/kg/menit : HR ↑, SVR tidak
berubah / ↓
• Pada syok septik & syok kardiogenik : 2,5 -10
µg/kg/menit
• Efek samping : menghambat fungsi trombosit,
meningkatkan kebutuhan oksigen miokard
• Dosis > 10 µg/kg/menit dapat menurunkan
afterload, SVR ↓ → hipotensi
Norepinefrin
• Mediator endogen
• Efek: agonis α, kurang pada agonis ß → MAP
• Lebih efektif menghilangkan hipotensi
• 0,01 – 3,3 µg/kg/mnt meningkatkan MAP
sesudah cairan dan dopamin.
• Efek terhadap ginjal : terjadi ischemia ginjal
pada hipotensi dan hipovolemia.
• NE meningkatkan TD tanpa memperburuk CI
dan fungsi organ.
• Penelitian :
Martin C et al. Chest 1993;103:1826-31 :
32 pasien diresusitasi dg dopamin atau NE.
Diamati 6 jam kemudian :
31% pada dopamin, 93% NE (1,5±1,2
µg/kg/mnt )
Epinefrin
• Disintesa, disimpan dan dilepaskan dari sel
khromafin di medulla adrenal.
• Efek : α & ß : meningkatkan CI dan tonus
vaskuler perifer → MAP↑
• Dosis rendah : efek ß
• 0,1-0,5 : CI↑
• Meningkatkan DO2 dan VO2
• Laktat dapat meningkat
• Berpotensi menurunkan aliran darah regional
terutama pada splanchnic
• Dapat meningkatkan TD pada kasus yang tidak
respon terhadap obat lain.
• Meningkatkan HR dan takhiaritmia, iskhemia
dan hipoglikemia
Kombinasi katekholamin
• Bila dopamin tak respon, bisa dikombinasi
dengan NE
– Bentuk eksogen ADH
– Bekerja pada ginjal – menahan air
– Vasokonstriksi pembuluh darah perifer
– Reseptor V1
– Untuk severe shock
– Dosis untuk syok pada anak :
– 0,3-2 miliunit/kgBB/menit (pada pasien syok
setelah bedah jantung)
• Adalah obat yang bekerja untuk menurunkan SVR dengan cara
mendilatasikan (melebarkan diameter pembuluh darah)
• Contoh :
– Nitroprusid
– Nitrogliserin
– Prostaglandin
– Prostasiklin
• Indikasi : Bila volume sekuncup kurang tetapi terjadi
vasokonstriksi sitemis contoh : kasus syok dengan tekanan
darah normal dan SVR tinggi, tidak membaik dengan cairan
dan inotropik
• Nitroprusid
– Dosis : 0,5 mcg/kgBB/mnt dinaikkan bertahap
hingga 10 mcg/kgBB/mnt hati – hati
hipotensi!!!
• Nitrogliserin
– Dosis < 1 mcg/kgBB/mnt : vasodilatasi arteri
koroner
– Dosis 1 mcg/kgBb/mnt : vasodilatasi paru
– Dosis 3 mcg/kgBb/mnt : vasodilatasi sistemik
• Obat yang bekerja sebagai inotrop dan vasodilator
• Contoh : golongan Phosphodiesterase Inhibitors (PDEIs)
Non-selektif Selektif
Ada risiko insufisiensi adrenal- berikan Bila tidak ada risiko - jangan beri
hidrokortison hidrokortison
BeMulai diberikan inotropik IV/IO, gunakan ketamin &
atropin IV/IM/IO untuk akses vena sentral dan kalau perlu
intubasi . Kelola syok dingin dengan titrasi dopamin dengan
dosis sampai 10 µg/kg/mnt
Tekanan darah normal Tekanan darah rendah, Syok Syok hangat (Warm Shock)
Syok dingin (Cold Shock) dingin (Cold Shock), dengan tekanan darah
- SVC > 70% dan Hb>10 : - SVC > 70% dan Hb>10 : rendah: ScvO2>70%: titrasi
beri cairan & epinefrin beri cairan & epinefrin, bila cairan &norepinefrin
masih hipotensif tambah Bila masih hipotensif
norepinefrin berikan vasopresin,
terlipresin atau angiotensin
- SVC < 70% : SVC < 70%, berikan Bila ScvO2 masih
Tambahkan vasodilator dobutamin, milrinon, <70%, berikan
atau PDE inhibitor tipe enoximone atau epinefrin dosis
III dan cairan loading levosimendan rendah
ECMO
Dikutip dari: Turner DA dan Cheiifetz IM, adaptasi dari Brierley, 2009
- SVC < 70% : Tambahkan vasodilator atau PDE
inhibitor tipe III dan cairan loading
Vasodilator :