Makalah Agama Pentakosta

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AGAMA

“PENTAKOSTA”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK V

NAMA : GUNAWAN
HARTALIA
IMAM
ISWAN
MONICA

KELAS : XII IPA 3


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena berkat dan kasihNya yang telah memberikan Kesempatan
bagi kami untuk melakukan interview dengan baik sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik yang mengenai
“gereja atau agama Pentakosta”.
Kami juga berterima kasih kepada bapak guru agama kami yang
telah memberikan tugas ini sehingga kami tahu apa persamaan dan
perbedaan dari gereja atau agama Pentakosta. Dan kami dapat
memahami berbagai macam agama. Dan kami juga berterima kasih
kepada semua teman-teman.
Apabila ada kesalahan yang terdapat dalam pembuatan
makalah ini kiranya supaya teman-teman dan bapak guru agama
kami dapat memaklumi nya dan kiranya bapak guru agama dan
teman-teman sekalian dapat memberikan saran dan mengkritik nya
juga. Sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini sehingga
makalah ini dapat diterima semua orang.
Daftar isi
1. Pendahuluan
a)Proses interview 1
b)Tempat dan jadwal 1
c)Sejarah singkat agama 1

2. Pembahasan/isi
Hasil interview
a) Kekhasan rohani 5
b) Ajaran- ajaran penting 5
c) Hari-hari besar 5
d) Bentuk kerjasama antar agama yang sudah dijalankan 5
e) Kitab suci 6
f) Harapan kedepan kehidupan beragama 6
g) Pandangan hidup terhadap katolik 6
h) Larangan-larangan yang tidak diperbolehkan 6
i) Apakah pentakosta itu hanya ada di indonesia 6

3.Penutup
a) kesimpulan 7
b) saran 7
1.Pendahuluan
a. Proses Interview.
Kami sangat diterima untuk melakukan interview ini dan interview
yang kami lakukan berjalan dengan baik. Sebelum melakukan interview ini
kami sangat kesulitan tetapi karena berkat kasih Tuhan kami dapat juga
melaksanakan nya dengan baik. Pihak yang kami interview sangat ramah
dan menyilahkan kami untuk melakukan hal-hal ini dan kami juga banyak
menanyakan beberapa hal yang menyangkut dalam pelajaran agama.
b. Tempat dan jadwal
kami melaksanakan proses interview bertepat di gereja pentakosta
pada hari minggu 11 oktober 2015-10
c. Sejarah singkat agama/gereja Pentakosta
Gereja-gereja Pantekosta di Indonesia berasal dari gerakan Pentakosta
yang timbul di Amerika Utara sekitar tahun 1906. Gerakan ini awalnya muncul
dalam Gerakan Methodis yang berkeinginan untuk kembali kepada kegairahan
dan kesederhanaan yang menekankan kembali kepada pertobatan secara
mendadak yang menjadi cita-cita dalam kebangunan Methodis dan
kesempurnaan Kristen seperti yang dianjurkan dalam Teologi Wesley. Dalam
perkembangnya penganut gerakan ini keluar dari Gereja Methodis dan
membentuk organisasi tersendiri. Pada tahun 1900 salah seorang tokoh
gerakan tersebut, Ch. F. Parham mengembangkan 3 pokok ajaran yang
kemudian hari menjadi ciri gerakan Pentakosta pada umumnya, yaitu tekanan
pada eskatologi, pada baptisan dengan Roh dan pada karunia-karunia
Roh, khususnya karunia lidah, sebagai tanda seseorang telah menerima
baptisan Roh.

Gerakan ini dengan cepat menyebar ke seluruh wilayah Amerika Serikat


dan negara-negara lain. Menurut data, pada tahun 1972 pengikut aliran
Pentakosta di seluruh dunia sudah mencapai 20 juta orang. Gereja Pentakosta
mempunyai ciri-ciri yang sama di seluruh dunia, antara lain : kebaktian yang
serba bebas, pemakaian Alkitab secara “spontan”, tak dipertanggungjawabkan
secara ilmiah, pembangunan jemaat melalui kegiatan kebangunan rohani yang
meliputi dorongan untuk bertobat dan hidup suci, dan anggapan bahwa dalam
lingkungan jemaat perlu ada karunia lidah dan karunia kesembuhan sebagai
tanda-tanda kesucian.

Sesuai watak gerakan Pentakosta yang bersifat spontan dan tidak


memiliki organisasi yang ketat, gerakan itu secara tidak terencana masuk ke
Indonesia dibawa oleh pedagang asal Inggris, J. Barnhard yang kemudian
menetap di Temanggung, Jawa Tengah. Dari Temanggung, gerakan ini
menyebar ke beberapa kota di Jawa, seperti Cepu dan Surakarta. Mulai tahun
1922, ajaran Pentakosta dibawa ke sana oleh Cornelius E. Groesbeck dan
Richard van Klaveren, yang diutus oleh Bethel Temple dari Seatle, Amerika
Serikat. Pada tahun 1923, tepatnya pada tanggal 19 Maret 1923 di Cepu
berdiri Vereninging De Pinkstergemeente In Nederlandsch Oost Indie (Jemaat
Pentakosta di Hindia Timur Belanda). Dan pada tanggal 30 Maret 1923,
badan tersebut mendapat SK Gubernur Hindia Belanda dengan Badan Hukum
No. 2924, tertanggal 4 Juni 1923 di Cipanas, Jawa Barat, serta diakui sebagai
Kerkgenootscap (Badan Gereja) dengan Beslit No. 33, Staatblad No. 368.
Perkembangan selanjutnya, gerakan ini dengan cepat menyebar dari Surabaya
ke seluruh Jawa Timur, Sumatera Utara, Minahasa, Maluku dan Irian.

Pada tahun 1937 jemaat tersebut berganti nama menjadi De


Pinksterkerk in Nederlands Oost Indie (Gereja Pentakosta di HTB), dan sejak
tahun 1942 mulai disebut Gereja Pentakosta di Indonesia (GPdI).

Para pemimpin kemudian membentuk Pinksterconvent (Sidang


Pentakosta) semacam badan pengurus yang bersifat longgar, sesuai dengan
gagasan Pentakosta mengenai organisasi gereja yang
berjiwa kongregasionalistis. Seiring dengan kemajuan organisasi tersebut,
ketidakcocokan di antara pengurus mulai nampak, dengan pokok persoalannya
antara lain:

a. Ajaran Yesus Only yang menganggap Nama Yesus meliputi tiga pribadi
Trinitas, sehingga pembaptisan cukup kalau dilakukan dalam nama Yesus
saja. Ajaran ini dibawa masuk dari Amerika Serikat oleh Van Gessel.

b. Ada tidaknya hak seorang perempuan untuk memegang kedudukan


kepemimpinan dalam gereja.

c. Hubungan antara jemaat setempat dengan organisasi pusat, misalnya


dalam hal milik gereja.
d. Prestise suku atau individual.

Keempat faktor tersebutlah yang menyebabkan terjadinya rentetan


perpecahan sehingga menyebabkan jumlah gereja Pentakosta dari 1 nama
gereja menjadi 25 nama gereja. Ini dapat dilihat dari beberapa pendeta yang
keluar memisahkan diri dari organisasi gereja Pentakosta dan mendirikan
gereja baru, seperti:

a) J. Thiessen pada tahun 1923 keluar dan mendirikan Pinksterbeweging,


kemudian dikenal dengan nama Gereja Gerakan Pentakosta (GGP).

b) M.A. van Alt pada tahun 1931 keluar dan mendirikan De Pinkerster
Zending, kini dikenal dengan nama Gereja Utusan Pentakosta (GUP).

c) F. van Akoude pada tahun 1931 keluar dan mendirikan Gemeente van
God, kemudian hari dikenal dengan nama Gereja Sidang Jemaat Allah.

d) Pdt. D. Sinaga pada tahun 1941 keluar dan mendirikan Gereja Pentakosta
Sumatera Utara (GPSU) atau dikenal dengan nama GPdI-Sinaga.

e) Pdt. Tan Hok Tjwan pada tahun 1946 keluar dan mendirikan Sing Ling
Kau Hwee yang kini dikenal dengan nama Gereja Isa Almasih (GIA).

f) Pdt. Renatua Siburian pada tahun 1948 keluar dan mendirikan Gereja
Pentakosta Sumatera Utara atau dikenal GPdI Siburian.

g) Pada tahun 1951 beberapa pendeta keluar dan mendirikan Gereja Sidang
Jemaat Pentakosta.

h) Pdt. T.G. Van Gessel dan H.C. Senduk pada tahun 1952 keluar dan
mendirikan Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS).

i) Pada tahun 1957 GBIS pecah dan Pdt. G. Sutupo dan Ing. Yuwono
mendirikan Gereja Bethel Tabernakel (GBT).

j) Pdt. Ishak Lew keluar pada tahun 1959 dan mendirikan Gereja Pentakosta
Pusat Surabaya (GPPS).

k) Pada tahun 1960 GBIS pecah lagi dan Pdt. A. Parera mendirikan Gereja
Nazareth Pentakosta (GNP).

l) Pdt. Karel Sianturi dan Pdt. Sianipar pada tahun 1966 keluar dan
mendirikan GPSU atau dikenal dengan nama GPdI-Sianturi.
m) Pdt. Korompis keluar pada tahun 1966 dan mendirikan Gereja
Pentakosta Indonesia (GPI).

n) Pada tahun 1967 para pemimpin gereja-gereja Pentakosta di Surabaya


dan Timor keluar dan mendirikan Gereja Pentakosta Elim (GPE).

o) Pada tahun 1969 GBIS pecah lagi dan Pdt. H.L. Senduk mendirikan Gereja
Bethel Indonesia (GBI) dan Pdt. Jacob Nahuway mendirikan GBI Mawar
Saron.

p) Pada tahun 1970 Gereja Bethel Tarbernakel pecah dan Ing. Yuwono
mendirikan Gereja Pentakosta Tarbernakel (GPT).

Meskipun perpecahan demi perpecahan terjadi, namun mereka tetap


berafiliasi pada satu nama yaitu Pentakosta, sehingga timbul inisiatif untuk
menyatukan kembali sikap dan pandangan gereja-gereja beraliran Pentakosta.
Hal ini diwujudkan dengan berdirinya Dewan Kerjasama Gereja-gereja Kristen
Pentakosta Seluruh Indonesia (DKGKPSI) dan Persekutuan Pentakosta
Indonesia (PPI). Tetapi pada tanggal 10 September 1979, kedua organisasi
tersebut membubarkan diri dan bergabung menjadi satu wadah dengan nama
Dewan Pentakosta Indonesia (DPI).
Pada Musyawarah Besar (Mubes) I DPI yang diadakan pada tahun 1984,
terpilih sebagai Ketua Umum adalah Pdt. W.H. Bolang.Dan pada Mubes II DPI
berhasil memilih Pdt. A.H. Mandey sebagai Ketua Umumnya. Dan Pada
Mubes DPI III di Caringin, Bogor, terpilih sebagai Ketua Umumnya adalah Pdt.
M.D. Wakkary. Hingga saat ini ada sekitar 58 Sinode/organisasi Gereja
beraliran Pentakosta yang bergabung dalam DPI.

Meskipun sudah mengalami perpecahan beberapa kali, namun GPdI tetap


merupakan gereja Pentakosta yang terbesar di Indonesia. Di antara Gereja-
gereja Pentakosta yang terbesar lainnya terdapat Gereja Bethel Indonesia dan
Gereja Sidang Jemaat Allah. Ada beberapa gereja Pentakosta yang sudah
masuk menjadi anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), seperti
Gereja Isa Almasih, Gereja Bethel Injil Sepenuh,Gereja Pentakosta Pusat
Surabaya, dan Gereja Gerakan Pentakosta. Jumlah anggota seluruh gereja
Pentakosta di Indonesia lebih kurang dua juta. Hal ini berarti, bahwa Gerakan
Pentakosta meliputu 10% seluruh umat Kristen di Indonesia.
2. Pembahasan/isi
Hasil interview
1)Kekhasan rohani
*Ibadah dengan bertepuk tangan
*berdoa dalam Roh Kudus (Bahasa Roh)
*Pujian dan Penyembahan
2)Ajaran-ajaran penting
* mutlak (harus percaya, menerima dan mengaku Yesus Kristus adalah
Tuhan dan Juruselamat dalam kasih Allah Bapa yang kekal)
(yoh1:12,Rom 10:9-10)
*oleh pertolonganRoh Kudus, dipanggil berdasarka deklarasi
kekuasaan, dilengkapi deklarasi kesetiaan untuk memproklamasikan
serta melaksanakan amanat Agung Tuhan Yesus Kristus. (Mat 28:18-
20)
* dengan semangat penyerahan diri kepada Roh Kudus dalam rangka
menghadirkan kasih Allah secara nyata. (Mat 22:37-39)
* membawa tanda syalom Kerajaan Allah kepada semua ciptaan-Nya.
(Yoh 14:27)
* berpedoman hidup dengan Iman, bekerja menurut panggilan. (Rom
1:17, 1Kor 9:19)
* mewujudkan misi kristus dengan melaksanakan amanat Agung Yesus
Kristus. (Mrk 16:15)
3)Hari-hari bersejarah/besar
* Hari Raya Natal (kelahiran Yesus)
* Hari Raya kematian Yesus (Paskah)
* Hari Raya kebangkitan Yesus
* Hari Raya kenaikan Yesus kristus ke Surga
* Hari Raya Pentakosta (turunya Roh Kudus)
4)Bentuk kerja sama antar agama yang sudah
dijalankan
* Gotong royong yang dilakukan di sekitar lingkungan hidup
* Merayakan hari-hari besar
* Menolong sesama yang sedang kesusahan
5)Kitab suci
kitab suci adalah sumber kebenaran dan hidup yang kekal.dimana
kitab suci itu mengajarkan hal-hal kebaikan. Dan kitab suci pada
pentakosta dipelajari dan didalami secara personal atau perorangan.
Kitab suci Pentakosta tidak memiliki ayat atau kittab deuterokanonika.
6)Harapan kedepan kehidupan beragama
Harapan nya adalah antar agama akan saling mengerti satu sama lain,
saling peduli sehingga apabila ada yang kesulitan dapat saling
membantu, tidak adanya konflik-konflik yang terjadi, adanya
kerukunan dan kedamaian yang tercipta di tengah-tengah kehidupan,
menolong sesama serta melayani orang- orang yg sedang krisis sosial.
7)Pandangan hidup agama terhadap katolik
Pandangan nya sangat bagus karena terhadap sesama manusia dapat
membantu satu sama lainnya. Adanya komunikasi antar beberapa
orang sehingga dapat bertukar informasi satu sama lain sehingga tidak
adanya perpecahan yang terjadi. Adanya kesamaan dan perbedaan
yaitu kitab suci dalam pentakosta dipelajari dan didalami secara
pribadi masing-masing.
8)Larangan” yang tidak diperbolehkan
- memakan darah
- menyembah patung
9)Apakah pentakosta itu hanya ada di
indonesia?
Tidak, karena pentakosta ada di Amerika Serikat, belanda, inggris dan
cepat beredar di belahan bumi lain nya. Di katakan pentakosta ada di
berbagai belahan bumi lain karena Pentakosta berasal dari gerakan
Amerika serikat. Awal masuk gereja pentakosta di bawa oleh
seseorang yang berasal dari inggris jadi pentakosta tidak hanya ada di
indonesia melainkan berada di belahan bumi.
3. Pentutup
a. Kesimpulan
bahwa ada persamaan dan perbedaan dari cara hidup beragama.
Kesamaannya adalah sama-sama mengimani yesus kristus yang
menjadi Juru Selamat umat manusia. Dan sumber kebenaran itu
merupakan Kitab Suci. Perbedaan nya adalah cara-cara yang ada
dilakukan di dalam gereja seperti di gereja Pentakosta beribadah
dengan bertepuk tangan sedangkan di Gereja Katolik tidak ada
bertepuk tangan. Di gereja Pentakosta berdoa dalam roh Kudus
sedangkan di Gereja Katolik tidak ada.

b.Saran
1) Anggota kelompok
Saran dari kami adalah agar berkehidupan beragama itu harus saling
rukun, tidak adanya perpecahan satu sama lain meskipun ada
perbedaannya. kegiatan kerja sama antar agama harus semakin
ditingkatkan serta dijalankan dan kepedulian semakin ditingkatkan
juga
2) Dari pihak yang di interview
Semakin kokohnya agama kristen akan membuat kita tidak adanya
perpecahan sehingga kita harus rajin beribadah dan saling
menolong satu sama lain dan berkomunikasi agar agama kita dapat
menjadi aman dan tentram dan muncul cinta kasih di dalam
kehidupan

Anda mungkin juga menyukai