Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pasien
1 . Pengertian Pasien
bahwa pasien adalah mereka yang diobati dirumah sakit. Menurut (Soejadi, 1996)
pasien adalah orang yang memiliki kelemahan fisik atau mentalnya menyerahkan
ditetapkan oleh tenaga kesehatan atau para medis yang di obati dirumah sakit.
2. Kewajiban Pasien
Sakit atas pelayanan yang diterimanya selain itu ketentuan lebih lanjut mengenai
kesehatannya.
8
UNIVERSITAS MEDAN AREA
9
berkewajiban:
kesehatannya.
pelayanan yang diterima, memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur
3. Hak Pasien
Menurut (UU no.44 Tahun 2009: UU tentang Rumah Sakit pasal 31 dan
Rumah Sakit.
yang mempunyai Surat Izin Praktik ( SIP) baik di dalam maupun di luar
Rumah Sakit.
– data medisnya.
Rumah Sakit.
dirinya.
p. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
berhak :
diterimanya.
B. Kepuasan Pasien
Memahami kebutuhan dan kepuasan pasien adalah hal yang paling penting
mempengaruhi kepuasan pasien. Pasien yang puas adalah aset yang sangat
berharga karena apabila pasien merasa puas mereka akan terus melakukan
pemakaian terhadap jasa pilihannya, tetapi jika pasien merasa tidak puas mereka
akan memberitahukan dua kali lebih hebat kepada orang lain tentang pengalaman
buruknya. Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis
kepuasan pasien telah menjadi topik yang hangat dibicarakan secara global,
menjadikan semakin tinggi tuntutan para pelanggan atau pasien terhadap semua
produk jasa, khususnya kualitas pelayanan perawat oleh rumah sakit kepada
pasien.
para ahli, di antaranya adalah (Indarjati, 2001) yang menyebutkan ada tiga macam
perbandingan antara harapan dengan kenyataan, yaitu jika harapan atau kebutuhan
sama dengan layanan yang diberikan maka konsumen akan merasa puas. Jika
layanan pada konsumen kurang atau tidak sesuai dengan kebutuhan atau harapan
konsumen maka konsumen menjadi tidak puas. Kepuasan ini berkaitan dengan
faktor kebutuhan seseorang. Dalam arti bahwa kebutuhan itu telah terpenuhi,
alternatif sebelumnya. Selain itu, kepuasan pelanggan atau pasien tidak bersifat
satu dimensi dan dapat dilihat aspek – aspek kognitif, aspek afektif, aspek
perilaku.
sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk relatif bagus atau
jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan tujuan atau
orang lain dalam usaha memberikan kepuasan kepada orang lain. Dengan
maka tingkat kepuasan pasien semaki tinggi dan sebaliknya. Berbicara mengenai
2002) dalam mengevaluasi kepuasan terhadap jasa pelayanan yang diterima yaitu:
Pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa
produk atau jasa yang digunakan berkualitas. Persepsi konsumen terhadap kualitas
produk atau jasa dipengaruhi oleh dua hal yaitu kenyataan kualitas produk atau
b. Kualitas pelayanan
pasien akan merasa puas jika mereka memperoleh pelayanan yang baik atau
c. Faktor Emosional
Pasien yang merasa bangga dan yakin bahwa orang lain kagum terhadap
konsumen bila dalam hal ini pasien memilih rumah sakit yang sudah mempunyai
d. Harga
mempengaruhi pasien dari segi biaya yang dikeluarkan, biasanya semakin mahal
perawatan maka pasien mempunyai harapan yang lebih besar. Sedangkan rumah
sakit yang berkualitas sama tetapi berharga murah, memberi nilai yang lebih
e. Biaya
a. Kinerja (performance)
telah diterima sangat berpengaruh pada kepuasan yang dirasakan. Wujud dari
c. Keandalan (reliability)
peralatan pengobatan.
f. Service ability
penanganan yang cepat dan kompetensi yang tinggi terhadap keluhan pasien
sewaktu-waktu.
g. Estetika
Merupakan daya tarik rumah sakit yang dapat ditangkap oleh panca
indera. Misalnya : keramahan perawat, peralatan rumah sakit yang lengkap dan
Citra dan reputasi rumah sakit serta tanggung jawab rumah sakit.
Bagaimana kesan yang diterima pasien terhadap rumah sakit tersebut terhadap
prestasi dan keunggulan rumah sakit daripada rumah sakit lainnya dan tangggung
jawab rumah sakit selama proses penyembuhan baik dari pasien masuk sampai
pasien yaitu :
a. Kualitas Produk
Konsumen merasa puas bila membeli dan menggunakan suatu produk dan
kebutuhannya.
b. Harga
kepuasan bagi konsumen yang sensitif dan dengan cara ini juga perusahaan dapat
c. Service Quality
dari perusahaan tersebut, sehingga dapat tercipta kepuasaan konsumen dan pada
perusahaan tersebut.
d. Emotional Factor
mobil, pakaian, kosmetik, dan lainnya yang memiliki brand image yang baik.
e. Kemudahaan
layanan. Konsumen akan menjadi puas apabila pelayanannya relatif mudah dalam
layanannya.
mengukur atau indikator dari kepuasan pasien adalah terdiri dari aspek berikut ini:
keberadaan para pembeli pelayanan selalu mudah dan gampang ditemui bila
saat diperlukan.
selalu tanggap atau memberi respon kepada kebutuhan atau keperluan para
pelanggan.
pelanggan.
dalam bekerja.
selalu tuntas.
(Mosion Walter dan White, 1987, dalam Supardi, 2000) terdiri dari :
b. Harga : harga menjadi tolak ukur dalam kepuasan pasien seperti biaya
c. Pelayanan : pelayanan dalam rumah sakit juga hal yang penting seperti
mampu.
ruangan, tata ruang, bangunan dan desain jalanan yang tidak rumit.
dan biaya yang terjangkau. Dengan demikian pelayanan yang diberikan adalah
khususnya yang terjadi di institusi pelayanan kesehatan, dalam hal ini rumah
sakit. Standart ini dipergunakan sebagai pedoman dan tolak ukur kualitas
pelayanan rumah sakit. Di dalamnya berisi tentang tahapan yang harus dilakukan
Rumah sakit merupakan institusi padat modal karya, rumah sakit harus
membiayai gaji karyawan (perawat dan lainnya). Selain itu juga rumah sakit juga
c. Eksistensi institusi
berjalan atau tidaknya kegiatan pemasaran yang rasional, tingkat efesiensi dapat
mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan
prestasi kerja. Perawat yang memiliki kepusan kerja akan berusaha meningkatkan
organisasi jasa, kesetian dan ketidaksetiaan pelanggan sangat tergantung pada cara
perawat berhubungan dengan pasien. Perawat yang puas kemungkinan lebih besar
untuk ramah, ceria, responsif yang dihargai pelanggan karena pasien yang puas
kesetian pelanggan/pasien.
Pelanggan akan tetap setia menggunakan jasa suatu organisasi, hal ini
pelayanan.
pekerjaan seorang perawat yang dianggap baik, tepat dan benar, yang dirumuskan
a. Komunikasi
Yaitu tata cara informasi yang diberikan pihak penyedia jasa dan keluhan-
keluhan dari pasien. Bagaimana keluhan – keluhan pasien dengan cepat diterima
oleh penyedia jasa terutama perawat dalam memberikan bantuan terhadap keluhan
pasien. Misalnya, ada tombol panggilan di dalam ruang rawat inap, adanya ruang
informasi yang memadai terhadap informasi yang akan dibutuhkan pemakai jasa
rumah sakit seperti keluarga pasien maupun orang yang berkunjung di rumah
sakit.
kualitas pelayanan.
maka fasilitas pelayanan kesehatan dapat lebih lengkap seperti, peralatan medis,
memberikan pelayanan kesehatan tidak lengkap apabila kita tidak didukung oleh
suatu lembaga yang menaungi perawat dan apabila terjadi suatu hal yang tidak
diinginkan. Untuk memotivasi seorang perawat, selain kesadaran dari orang itu
sendiri, perlu orang lain yang memberi motivasi karena dengan kehadiran orang
Walaupun orang itu kaya, miskin, kita sebagai perawat tidak boleh
penyakit yang diderita pasien, dalam hal ini kita sebagai perawat harus mampu
pelayanan kesehatan pun harus dituntut untuk lebih memberikan pelayanan yang
datang sebagai konsumen maka kita harus melayani mereka dengan baik.
berpendidikan.
sebagai tenaga profesional yang bekerja di rumah sakit selama 24 jam secara
terus-menerus yang dibagi menjadi 3 (tiga) shift, yaitu pagi, sore dan malam.
Porsi waktu yang cukup lama kontak dengan klien, maka perawat mampunyai
andil yang cukup besar dalam melakukan asuhan keperawatn dengan pendekatan
proses keperawatan.
tetap (protap) yang telah ditetapkan karena kesalahan sekecil apapun yang
konsumen.
Leonard (1988) dari 10 dimensi service quality yang dihasilkan dari penelitian
sebelumnya, ditemukan intisari dari kualitas layanan yang dilebur menjadi lima
oleh pemberi jasa. ini meliputi fasilitas fisik (gedung, ruangan, dan
akurasi tinggi.
b. Pelayanan terpadu
diterapkan.
c. Penjamin kualitas
d. Adanya kesesuaian
e. Pemahaman
pelayanan.
Menurut Parasuraman, Zeithaml, Berry dan Leonard (1988) ciri – ciri dari
pelayanan perawat yaitu kualitas jasa sangat sulit untuk dilakukan evaluasi,
diberikan kepada Peserta paling lambat 15 (lima belas) hari sejak dokumen klaim
di wilayah tersebut dengan mengacu pada standar tarif yang ditetapkan oleh
Menteri Kesehatan. Dalam hal tidak ada kesepakatan atas besaran pembayaran,
diberikan.
JKN, peserta dapat meminta manfaat tambahan berupa manfaat yang bersifat non
yang lebih tinggi daripada haknya, dapat meningkatkan haknya dengan mengikuti
asuransi kesehatan tambahan, atau membayar sendiri selisih antara biaya yang
dijamin oleh BPJS Kesehatan dan biaya yang harus dibayar akibat peningkatan
dengan 31 Desember). Laporan yang telah diaudit oleh akuntan publik dikirimkan
melalui media massa elektronik dan melalui paling sedikit 2 (dua) media massa
cetak yang memiliki peredaran luas secara nasional, paling lambat tanggal 31 Juli
tahun berikutnya.
pandang rumah sakit saja tetapi harus dipandang dari sudut pandang pasien.
ikatan hubungan yang lebih kuat dengan rumah sakit dan pada akhirnya kepuasan
pelayanan memiliki kualitas dan memberikan kepuasan pada pasien maka perlu
dikemukan oleh para ahli, di antaranya adalah (Indarjati, 2001) yang menyebutkan
ada tiga macam kondisi kepuasan yang bisa dirasakan oleh konsumen berkaitan
dengan perbandingan antara harapan dengan kenyataan, yaitu jika harapan atau
kebutuhan sama dengan layanan yang diberikan maka konsumen akan merasa
puas. Jika layanan pada konsumen kurang atau tidak sesuai dengan kebutuhan
atau harapan konsumen maka konsumen menjadi tidak puas. Kepuasan ini
berkaitan dengan faktor kebutuhan seseorang. Dalam arti bahwa kebutuhan itu
mengenai alternatif sebelumnya. Selain itu, kepuasan pelanggan atau pasien tidak
bersifat satu dimensi dan dapat dilihat aspek – aspek kognitif, aspek afektif, aspek
BPJS ini dapat tingkat rasa puas yang dirasakan oleh pasien atau dari hasil
Oleh karena itu, maka dapat di nyatakan bahwa ada hubungan yang sangat
dikatakan bahwa distribusi yang dirasakan oleh pasien terutama dalam membantu
yang baik berarti pasien mendapat layanan yang cepat, diagnosis dan terapi yang
tepat, keramah tamahan yang cukup, pelayanan administrasi yang cepat dan biaya
Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kualitas
pelayanan perawat dengan kepuasan pasien rawat inap yang menggunakan BPJS
F. Kerangka Konseptual
G. Hipotesis