Administrasi Dan Hukum Dalam Perencanaan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 24

ADMINISTRASI DAN HUKUM

DALAM PERENCANAAN

• ADMINISTRASI DALAM
PERENCANAAN TATA
RUANG
• HUKUM DALAM
PERENCANAAN TATA
RUANG

NIA KURNIASARI ADMINISTRASI DAN HUKUM 1


PL-UNISBA DALAM PERENCANAAN
ADMINISTRASI DALAM
PERENCANAAN TATA RUANG
• PENGERTIAN ADMINISTRASI
• Aspek-aspek administrasi pembangunan
secara konsepsual dan yang nyata diterapkan
saat ini.
• Implikasi administrasi dalam proses dan
prosedur penataan ruang maupun penataan
administrasi pembangunan wilayah dan kota
• Bentuk kemitraan pemerintah-pemerintah dan
pemerintah-swasta.
• POAC
• Proses dan prosedur perencanaan.
• Proses dan Prosedur Jasa Konsultansi
• Pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan
ruang.
• Perijinan dalam Pemanfaatan dan pengendalian
pemanfaatan ruang.
• Penataan batas administrasi wilayah / daerah.
• Kerjasama antar daerah.
• STUDI KASUS

NIA KURNIASARI ADMINISTRASI DAN HUKUM 2


PL-UNISBA DALAM PERENCANAAN
HUKUM DALAM PERENCANAAN
TATA RUANG
• PENGERTIAN HUKUM
• Aspek-aspek HUKUM secara Konsepsual dan
yang Nyata Diterapkan Saat Ini.
• Implikasi HUKUM dalam Proses dan Prosedur
Penataan Ruang maupun Penataan Administrasi
Pembangunan Wilayah dan Kota
• Sumber-sumber Hukum
• Tingkatan Hukum
• Aspek Peraturan Perundang-undangan
Perencanaan Wilayah dan Kota.
• Aspek Otoritas dan Kelembagaan Perencanaan
• Proses Legalisasi Produk Hukum Perencanaan
Tata Ruang.
• Produk Hukum Perencanaan Tata Ruang
• STUDI KASUS

NIA KURNIASARI ADMINISTRASI DAN HUKUM 3


PL-UNISBA DALAM PERENCANAAN
PENGERTIAN ADMINISTRASI

ADMINISTRASI (Kresno Aji) adalah


suatu rangkaian kegiatan atau aktifitas
pekerjaan/perbuatan/tindakan/usaha
yang dilaksanakan dalam satu kerangka
kerjasama dalam mencapai tujuan
tertentu.

Administrator = pelaku administrasi =


presiden, gubernur, bupati, camat, hingga kepala
desa yang merupakan ADMINISTRATOR sesuai
dengan wilayah kerja masing-masing secara
yuridis maupun faktual.

PERAN ADMINISTRATOR dalam perencanaan


dan implementasinya sangat dominan sebagai
penentu kebijakan.

NIA KURNIASARI ADMINISTRASI DAN HUKUM 4


PL-UNISBA DALAM PERENCANAAN
KEPEMERINTAHAN (GOVERNANCE)
• UNDP;1997:9 = THREE LEGS OF GOVERNANCE :
GOVERNANCE is defined ECONOMIC GOVERNANCE : mencakup
as the exercise of political, proses pembuatan keputusan yang
mempengaruhi langsung ataupun tidak
economic, and langsung aktifitas ekonomi negara atau
administrative authority to berhubungan dengan ekonomi lainnya. Implikasi
manage a nation’s affairs. EG = equity, powerty, and quality of life.
POLITICAL GOVERNANCE : merujuk pada
proses pembuatan keputusan dan
• It is complex mechanism, implementasi kebijakan suatu negara yang
process, relationships and legitimate dan autoritatif. Karena negara
memiliki sistem pemerintahan (TRIAS POLITICA
institutions through which Montesquieu) = legislatif, eksekutif, dan yudicial
citizens and groups yang mewakili kepentingan pluralis dan
memperbolehkan setiap warga negara memilih wakil-
articulate their interests, wakilnya secara bebas.
exercise their rights and ADMINISTRATIVE GOVERNANCE : sistem
obligations and madiate implementasi kebijakan yang melaksanakan
their differences. sektor publik secara efisien, tidak memihak,
akuntabel, dan terbuka.

NIA KURNIASARI ADMINISTRASI DAN HUKUM 5


PL-UNISBA DALAM PERENCANAAN
ADMINISTRASI NEGARA adalah “administrasi” sistem
organisasi dan manajemen mengenai “negara” dalam keseluruhan unsur
dan dinamika aksi dan interaksi intra dan antar unsur negara.

Arti Penting ETIKA bagi BIROKRASI


Karena etika mempersoalkan baik dan buruk dan bukan
benar dan salah tentang sikap dan tindakan serta perilaku
manusia dalam berhubungan dengan sesamanya baik dalam
masyarakat maupun organisasi publik/bisnis, maka etika
mempunyai peran penting dalam praktek
administrasi negara.

NIA KURNIASARI ADMINISTRASI DAN HUKUM 6


PL-UNISBA DALAM PERENCANAAN
“DIKOTOMI POLITIK DAN ADMINISTRASI”
(menurut Wilson) PEMERINTAH memiliki dua fungsi yang BERBEDA

• Fungsi POLITIK, yaitu


kaitannya dengan
pembuatan kebijakan dan
pernyataan keinginan
negara.
• Fungsi ADMINISTRASI,
yaitu berkenaan dengan
pelaksanaan kegiatan-
kegiatan tersebut.

“Discretionary Power” keleluasaan untuk menafsirkan suatu kebijakan


Politik dalam bentuk program dan proyek.
Maka tidak ada jaminan kewenangan tersebut dilakukan secara benar/baik.

NIA KURNIASARI ADMINISTRASI DAN HUKUM 7


PL-UNISBA DALAM PERENCANAAN
PRINSIP NILAI ETIKA ADMINISTRASI NEGARA
(GOOD GOVERNANCE, JOKO WIDODO, 2001 : 251-258)

1. Nilai Efisiensi, artinya tidak boros. Sikap, perilaku, dan perbuatan birokrasi publik (administrasi
negara) dikatakan baik jika efisien (tidak boros). Artinya menurut Muhadjir Darwin (1999) mereka akan
menggunakan dana publik (risorsis publik) secara hati-hati agar memberikan hasil yang sebesar-besarnya
bagi publik. Risorsis publik tidak boleh digunakan untuk proyek-proyek yang tidak menyentuh
kepentingan masyarakat luas.
2. Nilai membedakan Milik Privat dengan Milik Kantor. Birokrasi publik yang baik
adalah birokrasi publik yang dapat membedakan mana yang milik kantor dan mana yang milik pribadi.
Artinya mereka tidak menggunakan milik kantor untuk kepentingan pribadi.
3. Nilai Impersonal, dalam melaksanakan hubungan antara bagian satu dengan yang lain, antara satu
orang dengan yang lain dalam bingkai kerjasama kolektif yang diwadahi oleh organisasi, hendaknya
dilakukan secara formal (impersonal) dan tidak pribadi (personal).
4. Nilai merytal sistem, berkaitan dengan penerimaan (recruitment) atau promosi (promotion),
sebaiknya dilakukan dengan meryt sistem dan bukan spoil sistem. Merytal Sistem merupakan suatu
sistem penarikan pegawai atau promosi pegawai yang tidak didasarkan pada hubungan kekerabatan,
patrimonial (anak, keponakan, famili, alumni, daerah, golongan, dll) akan tetapi didasarkan pada
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), kemampuan (capable), dan pengalaman (experience)
yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan. Sedangkan Spoil Sistem merupakan konsepsi sebaliknya
dari merital sistem. Merytal Sistem ini akan menjadikan orang yang terlibat dalam kegiatan
kerjasama tadi menjadi “cakap dan professional” (professional and capable) dalam
menjalankan tugas dan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.

NIA KURNIASARI ADMINISTRASI DAN HUKUM 8


PL-UNISBA DALAM PERENCANAAN
PRINSIP NILAI ETIKA ADMINISTRASI NEGARA
(GOOD GOVERNANCE, JOKO WIDODO, 2001 : 251-258) Lanjutan ….

5. Nilai Responsible, berkaitan 6. Nilai Accountable, berkaitan dengan


dengan pertanggungjawaban birokrasi pertanggungjawaban birokrasi publik dalam
publik dalam menjalankan tugas dan menjalankan tugas dan kewenangannya.
kewenangannya. Birokrasi publik yang Birokrasi publik yang baik adalah yang
baik adalah yang responsibel. akuntabel. Akuntabilitas menurut Hatry
Responsibilitas menurut Friedrich
(1998) merupakan konsep yang (1997) merupakan suatu istilah yang
berkenaan dengan standar professional diterapkan untuk mengukur apakah dana
dan kompetensi teknis yang dimiliki publik telah digunakan secara tepat untuk
administrator dalam menjalankan tujuan dimana dana publik tadi ditetapkan
tugasnya. dan tidak digunakan secara ilegal.

7. Nilai Responsiveness, berkaitan dengan


daya tanggap dan menanggapi apa yang menjadi keluhan, masalah, aspirasi publik.
Birokrasi publik yang baik adalah yang responsif (mempunyai daya tanggap yang tinggi
Dan cepat menanggapi) apa yang menjadi keluhan, masalah dan aspirasi publik.
Responsivitas merupakan pertanggungjawaban
Dari sisi yang menerima pelayanan (masyarakat).

NIA KURNIASARI ADMINISTRASI DAN HUKUM 9


PL-UNISBA DALAM PERENCANAAN
APA YANG DIMAKSUD DENGAN HUKUM ?

?
• EDWARD JENKS; “Our
definition also states that a law
is a rule of conducts.” = Hukum
adalah peraturan tentang tingkah laku. The book
of english law, 5 th edition, London, 1954, page 4 & 5.

• PROF. MR. DRS. E. UTRECHT ; “


Hukum adalahhimpunan petunjuk-
petunjuk hidup yang berisi
perintah-perintah dan larangan-
larangan, yang mengatur tata
tertib dalam suatu masyarakat.”
Pengantar dalam Hukum Indonesia, cetakan ke-4, 1957.

NIA KURNIASARI ADMINISTRASI DAN HUKUM 10


PL-UNISBA DALAM PERENCANAAN
FUNGSI DAN TUJUAN HUKUM
FUNGSI HUKUM TUJUAN HUKUM
Menginginkan adanya suatu tata VAN APELDOORN ;Tujuan
tertib masyarakat baik yang hukum adalah penyusunan,
berupa tata tertib dalam sikap dan pengaturan masyarakat secara
perilaku maupun tata tertib dalam damai.
perbuatan dan tindakan ; sehingga
akan menghasilkan suatu Tujuan hukum harus dicari
masyarakat yang tertib, aman, dan dalam keadilan
damai. ketentuan
hukum
Kaidah yang bertujuan
mempertahankan tata tertib
masyarakat terdapat dalam : agama,
kebiasaan, adat istiadat, masyarakat,
hukum, dan kesusilaan (semua kaidah UNSUR KEADILAN DARI HUKUM
yang ada didalam pergaulan Tidak membenarkan penyamarataan, karena
kemasyarakatan yang tidak merupakan Keadilan menghendaki tiap-tiap soal
hukum, kebiasaan, atau agama). ditinjau sendiri-sendiri
(SUUN CUIQUE TRIBUERE)

NIA KURNIASARI ADMINISTRASI DAN HUKUM 11


PL-UNISBA DALAM PERENCANAAN
EUGEN EHRLICH; PEMBAGIAN HUKUM
Hukum terdiri
dari :
a. Hukum sebagai HUGO SINXHEIMER ;
kaidah penentu Hukum meliputi :
(Entscheidung- 1.Hukum NORMATIF yaitu kaidah-
norman), yaitu kaidah yang memberikan kewajiban
peraturan- Kepada orang-orang untuk
peraturan yang Siapa kaidah-kaidah tadi berlaku.
dibuat oleh 2. Kenyataan Hukum, yaitu hukum
badan sebagaimana dikenal orang
Dari
perundang- Dalam kehidupan hukum
sudut ILMU
undangan atau PENGETAHUAN
Sebenarnya.
oleh praktek (secara ilmiah), hukum
hukum serta adalah
dipakai oleh Pencerminan dari
hakim sebagai Dari sudut PRAKTIS, kehidupan masyarakat
dasar-dasar HUKUM adalah suatu larangan Atau kehidupan manusia
putusannya. Sendiri dilihat dari
Atau satu keharusan (kaidah). Sudut tertentu.
b. Hukum sebagai
kebiasaan.
(Yudi Wagio, 1989) (Yudi Wagio,
1989)

NIA KURNIASARI ADMINISTRASI DAN HUKUM 12


PL-UNISBA DALAM PERENCANAAN
NORMA Terdiri dari :
1. Norma AGAMA
2. Norma KESUSILAAN
3. Norma KEPATUHAN
4. Norma HUKUM, adalah aturan-aturan
hidup yang bersifat memaksa. Hukum
adalah keseluruhan aturan hidup yang
memaksakan untuk melindungi kepentingan-
kepentingan dalam masyarakat.
Apa BEDA Tugas tertib hukum adalah membuat
Norma norma-norma untuk melindungi semua
Hukum dengan kepentingan yang membutuhkan lindungan
Norma lainnya yang dipaksakan.
Tertib Hukum adalah tertib yang

?
NIA KURNIASARI
berdasarkan hukum dan tertib yang
dikehendaki oleh hukum.

ADMINISTRASI DAN HUKUM 13


PL-UNISBA DALAM PERENCANAAN
BEDA norma hukum
dengan norma lainnya
• NORMA HUKUM
ditujukan kepada
masyarakat, norma-norma Bentuk
yang lain kepada HUBUNGAN HUKUM :
perseorangan. Keturunan, keluarga,
Tetangga, perdagangan,
• NORMA HUKUM bermasyarakat,
bersifat memaksa, perencanaan Pembangunan,
bernegara, dll.
sedangkan norma lainnya
tidak memaksa.
Setiap hubungan hukum memiliki dua segi :
HAK (wewenang) dan KEWAJIBAN.
NIA KURNIASARI ADMINISTRASI DAN HUKUM 14
PL-UNISBA DALAM PERENCANAAN
OBJEKTIF DAN
HUKUM
HUKUM SUBJEKTIF

HUKUM OBJEKTIF adalah hukum untuk


menunjukkan norma-norma atau kaidah-
kaidah yang mengatur hubungan antara
orang-orang.

HUKUM SUBJEKTIF adalah hukum


untuk menunjukkan hubungan-hubungan
yang diatur oleh hukum objektif,
Termasuk berdasarkan hubungan-hubungan mana
kedalam Hukum seseorang berhak (berwenang) atas
apakah kegiatan sesuatu dan yang lainnya berkewajiban
Perencanaan tata Ruang berbuat sesuatu.
???
NIA KURNIASARI ADMINISTRASI DAN HUKUM 15
PL-UNISBA DALAM PERENCANAAN
SUMBER-SUMBER
HUKUM POSITIF
Menurut PROF. MR. DR.
L.J. VAN APELDOORN :
• SUMBER HUKUM DALAM
ARTI SEJARAH.
• SUMBER HUKUM DALAM Dipandang dari sudut kinerja,
ARTI SOSIOLOGIS. hukum dibagi dua yaitu :
• SUMBER HUKUM DALAM a. Hukum Memaksakan yaitu
ARTI FILSAFAT. hukum yang harus ditaati oleh
semua pihak.
• SUMBER HUKUM DALAM
ARTI FORMAL. b. Hukum Mengatur disebut
juga hukum tambahan,
dispositif, relatif. Bersifat
melengkapi hukum yang ada.

NIA KURNIASARI ADMINISTRASI DAN HUKUM 16


PL-UNISBA DALAM PERENCANAAN
BERSEGI
SATU

PERBUATAN
HUKUM
BERSEGI
DUA

PERBUATAN
SUBJEK HUKUM PERBUATAN SEPERTI
“ZAAKWARNEMING”

PERBUATAN
LAIN YANG BUKAN
PH PERBUATAN
HUKUM PERBUATAN YANG
BERTENTANGAN DENGAN
PERISTIWA YANG AZAS-AZAS HUKUM
Contoh :Kelahiran,
BUKAN PERBUATAN Kematian, dan
(PASAL 1365 KUH SIPIL)
SUBJEK HUKUM Lewat Waktu.

PERISTIWA HUKUM (PH)


NIA KURNIASARI ADMINISTRASI DAN HUKUM 17
PL-UNISBA DALAM PERENCANAAN
KAIDAH (NORMA)
KAIDAH (NORMA) ialah
HUKUM peraturan tentang
Tingkah laku, peraturan
kepatuhan (kelayakan)

KAIDAH (NORMA) HUKUM adalah


pratingkah laku yang berlaku untuk umum,
yang dinyatakan dalam bentuk tertentu.

KAIDAH (NORMA) HUKUM adalah


peraturan kepatutan, yang juga mengandung
suatu pertimbangan, peraturan ini bisa
merupakan suatu perintah atau suatu larangan
atau suatu izin. Sehingga kaidah hukum mempunyai
sifat “keumuman” (general). Oleh karena itu kaidah
(norma) hukum disusun secara abstrak dan berlaku untuk
umum.

NIA KURNIASARI ADMINISTRASI DAN HUKUM 18


PL-UNISBA DALAM PERENCANAAN
Teori “Stufenbau der Rechtserzeugung”
(Perwujudan hukum yang disusun secara bertingkat)
kaitannya dengan Kaidah (norma) Hukum adalah :
a. a. perintah Kaidah (norma) hukum
harus dipenuhi oleh yang
berkepentingan dan dilakukan
secara nyata .
b. Kaidah (norma) hukum bersifat
memaksa, khusus kaidah hukum
dari perundang-undangan yang
memiliki kekuasaan asli , demikian
pula dengan menetapkan adanya
paksaan terhadap
pelanggaran/pengabaian kaidah
hukum tersebut. Undang-undang
yang dijabarkan kedalam peraturan
– peraturan tidak mempunyai
kekuasaan asli untuk menetapkan
paksaan.

NIA KURNIASARI ADMINISTRASI DAN HUKUM 19


PL-UNISBA DALAM PERENCANAAN
Kaidah (norma) hukum dan (rechtstaat)
Kaidah (norma) hukum dibedakan kedalam tiga jenis :
– Kaidah (norma) hukum yang mempunyai alat paksaan karena
kekuatannya sendiri.
– Kaidah (norma) hukum yang mempunyai alat paksaan
berdasarkan kekuasaaan undang-undang atau yang diturunkan
undang –undang.
– Kaidah (norma) hukum yang menurut wataknya tidak pernah
dipertalikan dengan alat-alat paksaan.
Apa sebenarnya negara hukum (rechtstaat) ?
Pelopor : YUCIUS STAHL.
Terdapat dua pandangan negara hukum (rechtstaat) :
• negara hukum (rechtstaat) menurut paham Jerman
• negara hukum (rechtstaat) menurut paham Carl Schmidt.
NIA KURNIASARI ADMINISTRASI DAN HUKUM 20
PL-UNISBA DALAM PERENCANAAN
Unsur-unsur negara hukum
(rechtstaat) menurut paham Jerman

 adanya hak azasi atau hak – hak dasar atas rakyat


(grondrechten)
 Adanya pemisahan kekuasaan (scheiding van
machten)
 Adanya peraturan hukum mengenai administrasi.
 Adanya pengadilan administrasi.
Negara menyelenggarakan seluruh kepentingan
rakyat dengan syarat tidak melanggar hak
azasi rakyat.
NIA KURNIASARI PL-UNISBA ADMINISTRASI DAN HUKUM DALAM 21
PERENCANAAN
Negara hukum (rechtstaat)menurut
Carl Schmidt memiliki dua sendi
1. Hak azasi atau hak – hak dasar atas
rakyat (grondrechten)
2. Adanya pemisahan kekuasaan (scheiding
van machten)

Tujuan utama : membatasi segala gejala


negatif dari faham demokrasi dalam suatu
negara hukum = lebih dikenal dengan
Democratische Rechstaat.
NIA KURNIASARI PL- ADMINISTRASI DAN HUKUM DALAM
UNISBA PERENCANAAN 22
Dengan demikian
paham manakah yang
dianut NKRI ?
• Berdasarkan psl 1 ayat 1 dan 2 UUD 1945 adalah
hasil gabungan dari kedua teori tersebut dengan
menitikberatkan atas segala sesuatu kepada
hukum secara formal yuridis.
• NKRI gandrung dengan Rule Of Law dan Law
Enforcement, demikian pula didalam pelaksanaan
perencanaan pembangunan selalu dilandasi
dengan hukum ; hukum diatas segala-galanya;
karena NKRI sebagai negara hukum.
• Bagaimana dengan kasus-kasus penyimpangan ?
NIA KURNIASARI ADMINISTRASI DAN HUKUM 23
PL-UNISBA DALAM PERENCANAAN
Alhamdulillah

Sekian… Terimakasih …

NIA KURNIASARI PL- ADMINISTRASI DAN HUKUM


UNISBA DALAM PERENCANAAN 24

Anda mungkin juga menyukai