4 - Bab4 - Peralatan Pengukuran Perawatan Dan Perbaikan - Ok
4 - Bab4 - Peralatan Pengukuran Perawatan Dan Perbaikan - Ok
4 - Bab4 - Peralatan Pengukuran Perawatan Dan Perbaikan - Ok
PERALATAN UKUR
PERAWATAN DAN
PERBAIKAN
47 | P a g e
4.1. Kegiatan Pembelajaran : Peralatan Ukur Mekanis
Amati peralatan ukur mekanis yang ada dibengkel sekolah, kemudian diskusikan
nama alat dan fungsinya.
Peralatan ukur yang digunakan di bengkel kerja dapat digolongkan menjadi : alat
ukur mekanis dan alat ukur elektronis.
a. Mistar/Peggaris
Mistar merupakan alat ukur mekanis untuk mengetahui besaran jarak,
panjang, lebar dan tinggi suatu benda. Tingkat ketelitian mistar masih
relatif kasar, biasanya dalam mili meter [mm] atau 0,5 [mm].
Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang
berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga
siku-siku 30°–60°). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam,
48 | P a g e
berbentuk pita dan sebagainya. Juga terdapat penggaris yang dapat
dilipat.
Macam-macam penggaris :
49 | P a g e
Gambar Penggaris pita gulung
Bagian-bagian:
50 | P a g e
[1]. Rahang pengukur bagian luar
51 | P a g e
Untuk pengukuran dengan satuan imperial dianalogkan caranya
dengan penentuan ketelitian metrik.
Sebagai alat ukur yang relatif cukup teliti, untuk menjaga akurasi
pengukuran sangat penting dilakukan pemeriksaan terjadinya
pergeseran skala pada mistar sorong secara periodik, atau setiap akan
digunakan.
52 | P a g e
Gambar skala mistar sorong dengan ketelitian 0,05mm
53 | P a g e
Utama, dimana 0,9 adalah sedikit kurang dari 1 kekurangannya adalah
nilai ketelitian mistar sorong tersebut.
54 | P a g e
Gambar Mengukur Diameter Dalam
55 | P a g e
Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang sorong hingga ujung lancip
menyentuh dasar tabung, putar pengunci ke kanan.
Cara membaca:
Cari garis dari skala nonius yang lurus dengan skala utama,
kalikan jumlah strip nonius dengan nilai ketelitiannya sebagai
pecahan dari skala utama.
Contoh 1:
Contoh 2:
56 | P a g e
Dari pengukuran kedalaman ditemukan hasil pada skala
berikut ini, berapakah ketelitian mistar sorong yang
digunakan? Berapakah hasil ukurnya ?
Jawab :
c. Micrometer
Dari namanya bisa diketahui nilai ketelitian dari alat ini yaitu dalam
satuan mikron = 0,01mm. Sehingga jika dibandingkan dengan mistar
sorong mikrometer memilliki ketelitian dua kali lipat dibandingkan
mistar sorong dengan ketelitian 0,02mm, dan memilliki ketelitian
sepuluh kali lipat dibandingkan mistar sorong dengan ketelitian
0,1mm.
Sehingga untuk pengukuran bagian-bagian yang presisi dituntut
menggunakan mikrometer.
57 | P a g e
Sebelum digunakan mikrometer harus di kalibrasi untuk menjamin
pengukuran dilakukan dengan tepat.
1) Mikrometer Luar
58 | P a g e
a. Landasan diam
c. Pengunci
d. Ulir nonius
f. Selubung pengoperasian
g. Rechet pengoperasian
2) Mikrometer dalam
59 | P a g e
Gambar Mikrometer Dalam untuk pengukuran 5 – 30 mm
60 | P a g e
Gambar Mikrometer Dalam untuk pengukuran 1-6,5 inch.
61 | P a g e
Gambar Bagian Cylinder Bore
Gauge
62 | P a g e
diameter dalam housing hydraulic cylinder atau diameter dalam
lain yang tempatnya tidak sempit atau bebas.
63 | P a g e
Jarum besar = 25 x 0,01 mm = 0,25 mm +
3) Mikrometer kedalaman
64 | P a g e
Gambar Mikrometer Kedalaman.
65 | P a g e
d. Spring scale/Spring Balance
Cara menggunakan:
Sumber : http://catatan-piper-comex.blogspot.com/2011/10/apa-
itu-preload-bearing.html
66 | P a g e
Pre load diartikan sebagai beban awal, sehingga preload
bearing dapat diartikan sebagai beban awal yang sengaja
diberikan kepada bearing (taper roller) agar roller mendapat
beban yang sesuai, dengan cara disetel celah/clearance-nya
sehingga tidak memiliki internal axial clearance.
4.1.3. Tugas
a.
b.
67 | P a g e
3. Ketelitian Verier Caliper ada beberapa macam : 0.02mm, 0.05mm
dan 0,1mm. Ketelitian Micrometer adalah 0,01mm.
4. Untuk mengukur komponen utama mesin seperti poros dan
bantalannya alat yang tepat digunakan adalah mikrometer.
5. Hasil ukur:
a. 43,5mm
b. 5,88mm
68 | P a g e
4.2. Kegiatan Pembelajaran : Peralatan Ukur Listrik
Amati peralatan ukur listrik yang ada dibengkel kerja, kemudian diskusikan nama
alat dan fungsinya.
a. Volt Meter
Volt meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial
atau tegangan pada suatu rangkaian listrik
69 | P a g e
Gambar DC Volt meter analog
b. Amper Meter
70 | P a g e
Gambar Amper Meter
Alat-alat ukur khusus Volt meter dan Amper Meter seperti yang
ditunjukkan diatas lazim digunakan untuk pengukuran/pantauan kerja
sistem dan dipasang pada panel instrumen.
c. Ohm meter
Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tahanan/beban
listrik yang ada pada suatu rangkaian.
Tahanan hanya aman diukur jika tidak terdapat arus yang mengalir
padanya. Sehingga untuk mengukur tahanan suatu benda/rangkaian
harus diputuskan dari sumber tegangan.
Jarang ditemui ohm meter yang terpisah di bengkel kerja. Adapun contoh
ohm meter sebagai berikut:
71 | P a g e
d. Tacho Meter/ Rpm Meter
Tacho meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur putaran.
Secara elektrik tachometer mengukur frekwensi sinyal dari yang
dihasilkan dari sebuah benda berputar dan didisplaikan sebagai gerakan
jarum atau angka digital..
e. Dwell tester
Dwell tester biasa daijadikan satu set dengan Tachometer. Dwell tester
mengukur sudut Dwell dari sinyal sinyal pengapian.
72 | P a g e
Gambar sudut Pengapian dan sudut dwell
73 | P a g e
Frekwensi (Hertz) dan Pengukur Inductance (henry) Pengetes dioda dan
transistor.
Ada dua macam AVO Meter yang dapat ditemui, yaitu AVO Analog dan
Avo Digital.
74 | P a g e
Gambar Bagian-bagian AVO Meter
Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe AVO meter yang satu
dengan yang lain batas ukurannya belum tentu sama.
75 | P a g e
6. Saklar pemilih polaritas (Polarity Selector Switch), berfungsi untuk
memilih polaritas DC atau AC.
7. Kotak meter (Meter Cover), berfungsi sebagai tempat komponen-
komponen AVO meter.
8. Jarum penunjuk meter (Knife –edge Pointer), berfungsi
sebagai penunjuk besaran yang diukur.
9. Skala (Scale), berfungsi sebagai skala pembacaan meter.
76 | P a g e
Gambar AVOMeter Pengukur Arus DC
77 | P a g e
Jika tidak diketahui spesifikasisumber tegangan, untuk keamanan
dan mendapatkan ketelitian yang paling tinggi, usahakan jarum
penunjuk meter berada pada kedudukan paling maksimum,
caranya dengan memperkecil batas ukurnya secara bertahap dari
1000 V ke 500 V; 250 V dan seterusnya. Dalam hal ini yang perlu
diperhatikan adalah bila jarum sudah didapatkan kedudukan
maksimal jangan sampai batas ukurnya diperkecil lagi, karena dapat
merusakkan AVO meter.
Sumber gambar :
http://ahmadfahrudintkr3.blogspot.com/2013/04/cara-membaca-
multimeter-avometer-analog.html
Cara membaca :
Cari skala baca DCV sesuai yang ditunjuk pada selektor (50 DCV)
78 | P a g e
Jadi hasil ukurnya adalah lima strip setelah 10V = 15 Volt.
79 | P a g e
Gambar Mengukur ACV dengan AVO Digital
80 | P a g e
Untuk pembahasan kita kali ini kita akan menggunakan Batas
Ukur 250
3) Karena ini pengukuran AC, maka posisi penempatan probe bisa
bolak-balik.
81 | P a g e
5) Baca dan Perhatikan hasil penunjukan jarum penunjuk.
82 | P a g e
Dari gambar di atas diketahui bahwa diantara 200-250 terdapat
10 strip, sehingga besar setiap strip (kita anggap simbol bobot
83 | P a g e
Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa JP (Jarum
Penunjukan) =220. Sekarang kita tinggal memasukkan dalam
rumus.
sumber : http://musyafak.blog.unissula.ac.id/2012/04/16/alat-
ukur-listrik/
84 | P a g e
10Ω.
j. Apabila dengan batas ukur x 10 jarum penunjuk meter masih
berada di bagian kiri daerah tahanan, maka batas ukurnya
diubah lagi menjadi KΩ dan dilakukan proses kalibrasi yang
sama seperti waktu mengganti batas ukur x 10. Pembacaan
hasilnya pada skala KΩ, yaitu angka penunjukan jarum meter
dikalikan dengan 1 K Ω.
Dengan AVO digital tahanan juga dapat diukur, atur selektor pada
posisi ukur Ohm dan pilih skala sampai diperoleh hasil ukur yang
akurat. Pembacaan lansung tertera sebagai berikut:
85 | P a g e
Gambar mengukur tahanan dengan AVO digital
PERHATIAN !!!
86 | P a g e
g. Osiloskop
Oscilloscope adalah alat ukur yang mana dapat menunjukkan kepada kita
'bentuk' dari sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari tegangan
terhadap waktu pada layarnya. Itu seperti layaknya voltmeter dengan
fungsi kemampuan lebih, penampilan tegangan berubah terhadap waktu.
Sebuah graticule setiap 1cm grid membuat anda dapat melakukan
pengukuran dari tegangan dan waktu pada layar (sreen).
Gambar Osiloskop
87 | P a g e
Kabel Osiloskop
88 | P a g e
Gambar Kabel Kit Osiloskop
Penggunaan Osciloscope
89 | P a g e
Amplitude adalah tegangan maksimum yang dapat dicapai sinyal,
diukur dalam volts, V.
diukur dalam detik (s), tetapi perioda dapat sependek millidetik (ms)
dan microdetik (µs) biasa digunakan juga. 1ms = 0.001s dan 1µs =
0.000001s.
Pengaturan Osiloskop
90 | P a g e
- Trigger : Berfungsi untuk menghentikan sinyal pada level tegangan
pada pengaturan trigernya
h. Flux meter
i. Capasitance Meter
Capacitancy Meter digunakan untuk mengukur kapasitas kondensator.
Sebelum diukur kondensator harus dikosongkan terlebuh dahulu
91 | P a g e
muatannya dengan cara menghubung singkatkan kedua kaki
kondensator.
4.2.3. Tugas
Buatlah rangkuman tentang peralatan ukur elektris
92 | P a g e
4.2.5. Lembar Jawaban Tes Formatif
1. Alat-alat ukur elektrik: Volt meter DC, Volt meter AC, Ampere meter,
Ohm meter, AVO meter, Flux meter, Capacitancy meter.
2. Pengukuran utama yang dapat dilakukan menggunakan AVO meter
adalah mengukur Arus, Tegangan dan Tahanan.
3. Jika ingin mengukur tegangan sumber pada mobil menggunakan
AVO analog, selektor AVO diposisikan pada posisi DCV diatas 12
Volt.
4. Cara mengukur arus pada sebuah rangkaian lampu :
a. Posisikan selektor AVO meter pada pengukuran 10 A.
b. Pasang kabel hitam pada common dan kabel merah pada 10 A.
c. Putus rangkaian terlebih dahulu
d. Pasangkan kabel positif AVO meter pada sisi yang mengarah
pada terminal + baterai dan kabel negatif AVO meter pada sisi
yang mengarah pada terminal - baterai.
e. Baca hasil pengukuran, jika terukur kecil (mA) lepas pengukuran,
selektor bisa diganti ke posisi DCmA dan kabel merah dirubah ke
terminal DCmA.
f. Hubungkan kabel pengukur pada sisi menuju terminal + baterai
kembali.
g. Baca hasil ukur.
5. Hasil ukur:
a. 26 Kohm
b. 22 Volt
93 | P a g e
3. Melakukan praktek pengukuran arus pada rangkaian seri, paralel dan
campuran.
4. Mengukur tahanan berbagai macam resistor, kumparan ignition coil
konvensional, komparan dinamo dan lain-lain.
5. Mengukur sudut dwell pengapian konvensional
6. Mengukur timing pengapian
7. Mengukur sinyal DC dengan oscilloscope
8. Mengukur sinyal AC dengan oscilloscope
9. Mengukur kapasitas kondensator
10. Mengukur kekuatan medan magnet kumparan yang dialiri listrik.
94 | P a g e