Gambar Teknik
Gambar Teknik
Gambar Teknik
GAMBAR TEKNIK
TEKNIK OTOMOTIF
KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN UMUM
Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan mampu menggambar
teknik dasar, membaca dan memahami gambar teknik otomotif.
B. TUJUAN KHUSUS
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Gambar
Teknik ini guna memfasilitasi peserta sehingga pada akhir diklat diharapkan
memiliki kemampuan sebagai berikut: Membaca dan memahami dan
menggambar gambar teknik. teknik dasar, termasuk pengenalan macam-
macam peralatan gambar, standarisasi dalam pembuatan gambar, serta
praktik menggambar dan membaca gambar teknik, dan menentukan letak
dan posisi komponen otomotif berdasarkan gambar buku manual
BAB II
MEMBACA DAN MEMAHAMI GAMBAR TEKNIK
Lapangan kerja utama di industri otomotif bagi lulusan SMK adalah after sales, yaitu
pekerjaan yang menangani kendaraan setelah diproduksi oleh pabrik, setelah
kendaraan diterima oleh masyarakat sebagai pemakai. Jabatan pekerjaan di bidang
ini biasanya disebut dengan Mekanik Mobil, Mekanik Alat Berat, Mekanik
Sepedamotor. Ruang lingkup pekerjaan ini meliputi pemeliharaan kendaraan atau
perawatan dan perbaikan kendaraan yang dilakukan di bengkel kendaraan seperti
bengkel mobil, bengkel alat berat, bengkel sepeda motor, bengkel pengecatan,
bengkel spooring dan balancing, bengkel AC (Air Conditioning), bengkel Understel,
dan sebagainya.
2) Pensil Gambar
Untuk membuat gambar dibutuhkan sebuah pensil gambar. Pensil gambar ada yang
bebentuk batang pensil dan ada yang berupa pensil mekanik.
Pensil gambar juga mempunyai kualitas warna dan kekerasan. Tingkat kekerasan
pensil dinyatakan dengan huruf dan angka. Menurut kekerasannya, pensil
dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu keras (H), sedang (F) dan lunak (B). Huruf H
(Hard) menunjukan pensil yang keras (semakin besar angkanya maka semakin
keras). Huruf B (Black) menunjukan pensil yang lunak (semakin besar angkanya
maka semakin lunak).
Huruf F (Fine/Firm), dan huruf HB (Half Black) menunjukkan pensil dengan tingkat
kekerasan sedang.
3) Mistar Gambar
Mistar gambar yang sering dipakai pada gambar teknik ada beberapa jenis. Yaitu
mistar segitiga, mistar T dan mistar skala.
Mistar Segitiga
Mistar segitiga digunakan untuk membuat garis-garis tegak lurus atau garis sejajar,
baik tegak maupun mendatar. Mistar segitiga ada dua jenis, yaitu mistar siku 45° dan
mistar segitiga siku 30° dan 60°. Berikut ini adalah gambar kedua jenis mistar
segitiga tersebut.
Mistar T
Mistar T digunakan untuk menuntun mistar segitiga dan menarik garis mendatar.
Penarikan garisnya dilakukan dengan menggoreskan pensil dari kiri ke kanan.
Mistar Skala
Mistar skala mempunyai skala tertentu pada bagian sisinya. Pada mistar skala telah
dicantumkan ukuran sebenarnya pada skala tertentu, misalnya mm, cm, atau inchi.
Cara menggunakan penggaris T dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
5) Jangka
Jangka digunakan untuk menggambar lingkaran atau busur lingkaran, baik dengan
ujung pensil maupun dengan tinta. Ada empat macam jangka yang biasa digunakan
dalam gambar teknik, yaitu jangka besar, jangka Orleans, jangka pegas dan jangka
bagi
Jangka Pegas sama fungsinya dengan jangka orleans, yaitu dapat digunakan
untuk membuat lingkaran kecil dengan baik.
Jangka bagi digunakan untuk membagi garis dalam jumlah yang dikehendaki.
Penggunaan Jangka
Konstruksi Jangka
Dari konstruksi jangka di atas, bagian kepala jangka harus dikartel supaya
pada saat jangka diputar tidak sukar dan licin. Bagian dari kaki jangka
harus terjepit tetapi tetap masih bisa digerakkan. Jarum jangka yang
terletak pada bagian ujung jangka mempunyai dua ujung yang tajam
dimana pada bagian ujung yang satu mempunyai titik yang kecil dan dada.
6) Penghapus
Untuk menghapus bekas goresan pensil, dipergunakan karet penghapus yang lunak,
sedangkan untuk menghapus goresan tinta, dipergunakan karet penghapus yang
agak keras. Penghapus banyak jenis warnanya
7) Rapido
Untuk membuat gambar dengan tinta, dapat menggunakan trek pen. Akan tetapi hal
ini tidak praktis karena tinta dapat menetes keluar dan harus menyetel berkali-kali
untuk membuat garis dengan ketebalan yang dikehendaki.
Rapido bersifat refill atau dapat diisi ulang jika tinta telah habis, oleh karena itu
rapido perlu dilengkapi dengan tinta gambar. Rapido memiliki bermacam-macam
ukuran (dilihat dari ukuran penanya), dari 0,1 - 2,0 mm.
Dalam menarik garis dengan rapido sebaiknya ditempelkan saja pada kertas, jangan
ditekan, kemudian ditarik dengan kemiringan antara 60°–80° dari arah kiri ke kanan.
di samping itu jangan menarik garis dari arah atas ke bawah.
Bagian – bagian rapido
Keterangan :
1. Rapido
2. Kepala luar
3. Kepala dalam
4. Tutup
5. Kunci pembuka tinta
6. Tabung tinta
7. Rumah
8) Mal
Fungsi mal sebagai alat bantu untuk menggambar atau untuk mempercepat proses
penggambaran berbagai macam bentuk. Untuk keseragaman dan kerapian dalam
membuat tulisan digunakan sablon atau mal huruf dan angka. Untuk membuat
gambar lambang-lambang dan bentuk-bentuk digunakan sablon atau mal bentuk.
Mal ellips digunakan untuk membuat bentuk ellips-ellips kecil. Sama dengan mal
lingkaran, mal ellips juga dilengkapi dengan empat garis sumbu.
Untuk menghindari papan gambar bengkok atau lengkung akibat perubahan cuaca,
maka pada bagian bawah papan gambar dilengkapi dengan dua buah kaki yang
miring. Kaki papan gambar juga berfungsi sebagai tempat kedudukan papan gambar.
Permukaan papan gambar harus rata akan tetapi akan lebih baik jika permukaan
papan gambar dilapisi dengan kertas gambar putih tebal lalu dilapisi kembali dengan
plastik bening yang cukup tebal pula.
Mesin gambar adalah alat yang dapat menggantikan fungsi alat-alat gambar lainnya
seperti busur lingkaran, penggaris T, segitiga dan ukuran. Meskipun mesin gambar
sudah dilengkapi dengan dua buah mistar gambar yang saling tegak lurus dan dapat
bergerak bebas pada saat menggambar, mistar gambar tersebut tetap dijaga kondisi
dalam posisi tegak lurus.
Ketika berhadapan dengan komponen yang utuh, misalnya mesin, transmisi atau
Bila kita mempunyai suatu gagasan atau suatu ide teknik abstrak
yang melintas di hati kita, misalnya membuat suatu mesin dengan
energi pasang surut air laut, membuat mesin dengan energi gravitasi
bumi, membuat ECU (electronic control unit) dan ide-ide teknik lainnya,
gagasan-gagasan tersebut perlu kita ungkapkan dalam bentuk gambar.
2. Standarisasi
Orang-orang yang terkait dalam bidang gambar teknik mesin antara lain
para siswa yang sedang belajar dalam bidang teknik mesin, para
perencana produk, operator-operator (mesin, perakitan, service, dan reparasi),
juga pengontrol mutu dari suatu produksi mesin. Oleh karena itu, supaya
tidak terjadi kesalah pahaman dalam membaca dan membuat gambar,
perlu kiranya orang-orang yang terkait dalam bidang di atas mengetahui
tentang standar. Standar tersebut merupakan suatu keseragaman yang berfungsi
untuk menghindari salah pengertian dalam komunikasi teknik.
3. Macam-macam Standar
a. Jepang (JIS),
b. Belanda (NEN) ,
c. Jerman (DIN),
d. Indonesia (SII), dan
e. Standar Internasional (ISO).
4. Standar ISO
ISO (International Standardization for Organization) bertujuan untuk menyatukan
pengertian teknik antar bangsa dengan jalan membuat standar.
Dari standar-standar yang dibuat tersebut kemudian dibawa ke forum internasional
dengan tujuan :
a. memudahkan perdagangan nasional maupun internasional
b. memudahkan komunikasi teknik
c. bagi negara-negara berkembang, memberi petunjuk-petunjuk
praktis pada persoalan khusus dalam bidang teknik
Oleh karena gambar merupakan bahasa teknik dan alat komunikasi teknik
secara Internasional serta SII mengacu pada standar ISO, maka gambar teknik
yang akan kita pelajari adalah gambar teknik yang diharapkan akan
memenuhi salah satu tujuan ISO, yaitu memudahkan komunikasi teknik.
Dengan kata lain, yang akan dibahas dalam buku ini yaitu gambar teknik
dengan sistem ISO.
6. Macam Macam Garis dan Kegunaannya
Dalam kegiatan menggambar ini dikenal beberapa macam garis berikut
kegunaannya masing- masing.
a. Garis tebal atau disebut juga garis tebal kontinu digunakan untuk membuat
garis tepi, garis- gambar, dan garis nyata lainnya.
b. Garis tipis kontinu, digunakan untuk garis-garis ukur, garis arsir, dan
garis proyeksi serta garis- garis bantu lainnya.
c. Garis kontinu bebas, digunakan untuk garis batas dari pemotongan sebagian.
d. Garis-garis gores tipis, digunakan untuk menyatakan garis-garis gambar yang
tidak terlihat atau terhalang.
Garis sumbu atau garis strip-titik, digunakan untuk garis sumbu gambar
7. Proyeksi Piktorial
Untuk menampilkan gambar-gambar tiga dimensi pada sebuah
bidang dua dimensi, dapat kita lakukan dengan beberapa macam cara
proyeksi sesuai dengan aturan menggambar. Beberapa macam cara
proyeksi itu antara lain:
a. proyeksi piktorial dimetri c. proyeksi piktorial miring
b. proyeksi piktorial isometri d. perspektif.
Untuk membedakan masing-masing proyeksi tersebut, dapat kita lihat
pada gambar 3.
8. Proyeksi Isometris
a. Ciri Proyeksi Isometris
Untuk mengetahui apakah suatu gambar disajikan dalam bentuk proyeksi
isometris atau untuk menyajikan gambar tiga dimensi pada bidang dengan
proyeksi isometris, perlu kiranya kita mengetahui terlebih dahulu ciri dan
syarat-syarat untuk membuat gambar dengan proyeksi tersebut. Adapun ciri-
ciri gambar dengan proyeksi isometris adalah:
1) Ciri pada sumbu
• Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30° terhadap garis
mendatar.
• Sudut antara sumbu satu dan sumbu lainnya 120°.
2) Ciri pada ukuran
Panjang gambar pada masing masing sumbu sama dengan panjang
benda yang digambarnya.
pada gambar.
Gambar 21. Ketiga Bidang Yang Saling Tegak Lurus Tersebut Dibuka
Penampilan Gambar
Untuk penampilan gambar berikutnya, garis sumbu dan garis bantu tidak
diperlukan lagi (dihilangkan). Jadi yang tampak hanya pandangannya saja. Perlu
ditegaskan kembali bahwa untuk proyeksi di kuadran I (proyeksi Eropa),
a. Tanda Pemotongan
Untuk menjelaskan gambar yang dipotong, perlu adanya tanda pemotongan
yang sudah ditetapkan sesuai dengan aturan-aturan menggambar
teknik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada gambar yang diarsir antara lain:
a. sudut dan ketebalan garis arsiran
b. bidang atau pengarsiran pada bidang yang luas
c. pengarsiran bidang yang berdampin~an
d. pengarsiran benda-benda tipis
e. peletakan angka ukuran pada gambar yang diarsir
f. macam-macam garis arsiran yang disesuaikan dengan bendanya.
Dari tabel di atas kita dapat menentukan ketebalan garis arsiran yang
disesuaikan dengan garis gambarnya. Jika garis tepi/gambar mempunyai
ketebalan 0,5 mm maka garis-garis arsirnya dibuat setebal 0,25 mm.
Sudut dan ketebalan garis arsiran dapat dilihat pada gambar berikut.
f. Macam-macam Arsiran
Garis gambar tidak boleh digunakan sebagai garis ukur. Garis sumbu boleh
digunakan sebagai garis bantu, tetapi tidak boleh digunakan langsung sebagai
garis ukur.
Untuk menempatkan garis ukur yang sejajar, ukuran terkecil ditempatkan
pada bagian dalam dan ukuran besar ditempatkan di bagian luar. Hal
ini untuk menghindari perpotongan antara garis ukur dan garis bantu.
Jika terdapat perpotongan garis bantu dengan garis ukur, garis
bantunya diperpanjang 1 mm dari ujung anak panahnya.
Garis ukur pada umumnya tegak lurus terhadap garis bantunya, tetapi
pada keadaan tertentu garis bantu boleh dibuat miringsejajar/paralel.
Sebagai contoh, dapat dilihat pada gambar berikut.
b. Pengukuran Ketirusan
Untuk mencantumkan ukuran bend a yang mempunyai bentuk miring,
ukuran kemiringannya dicantumkan dengan harga tangen sudutnya.
Keterangan :
SФ = Diameter bola dengan ukuran 32 mm.
S R 16 =Jari-jari bola dengan ukuran 16 mm.
C3 = Chamber atau pinggulan dengan
ukuran 3 x 45°.
Ф23 = Simbol ukuran silinder, dengan
ukuran 23 mm.
ф34 = Simbol ukuran bujur sangkar, dengan
ukuran sisinya 34 mm.
120 = Simbol ukuran tidak menurut skala
yang sebenarnya.
M12 = Simbol ukuran ulir dengan jenis ulir
metris dan diameter luarnya 12 mm
2 = Silang/cross dengan garis tipis; simbol
bidang rata
1 = Strip titik (tebal); simbol bagian yang
dikerjakan khusus
Untuk menunjukkan ukuran jari-jari, dapat digambarkan dengan garis ukur dimulai
dari titik pusat sampai busur lingkarannya. Sebagai simbol dari jari-jari tersebut,
di depan angka ukurnya diberi tanda huruf "R".
a. Ukuran Berantai
Pencantuman ukuran secara berantai ini ada kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihannya ialah mempercepat pembuatan garnbar kerja, sedangkan
kekurangannya ialah dapat mengumpulkan toleransi yang semakin besar,
sehingga pekerjaan tidak teliti. Oleh karena itu pencantuman ukuran secara
c. Ukuran Kombinasi
f. Pengukuran Koordinat
Jika kita memberikan ukuran diameter pada penampang atau potongan yang
beralur pasak, misalnya pada kopling, roda gigi, atau alur pasak pada
puli, maka penunjukan ukuran diametemya seperti gambar berikut.
½ d : untuk d kecil,
1/10 d : untuk d besar.
Gambar 97. Penggerak Poros Kam dengan Rantai atau Sabuk Bergerigi
Gambar 98. Penggerak Poros Kam dengan Roda Gigi silindris atau Poros Vertikal
Pegas Koil
Silindris
Pegas
Kompresi
Konis
Pegas Spiral
Pegas Daun
2. Arus Bolak-Balik
3.
Arah arus mendekati
Baterai
5.
Steker
6.
Massa
7.
Sekering
8.
Tahanan secara umum
9.
Tahanan yang bisa diubah-ubah (potensiometer)
10.
12.
Voltmeter
Ampermeter
13.
Ohmeter
14.
Sakelar penghubung
16.
Sakelar pemutus
17.
Lampu 1 filamen
18.
Lampu 2 filamen
19
20.
Sakelar pemindah
21. Putaran
Tekanan
22.
Membran (diafragma)
23
25.
Sakelar lampu kepala
27.
Lampu kepala
(jauh/dekat dan kota)
28.
Lampu belakang, lampu kota, rem dan tanda belok
29.
Relai penghubung
Schritt relais
31. (Relai pemindah 2 langkah)
Diode
32.
Diode LED
33.
Diode Zener
34.
Transistor PNP
35.
Transistor
36.
Thyristor
A = Anoda
37.
K = Katoda
G = Gate
38.
Motor arus searah
Alternator
40
Distributor
41.
Kondensator
41.a
42.
Koil pengapian
43.
Ventilator
44.
Klakson
45.
Pengeras suara (lautsprecher)
46.
Mikrofon
Radio
47.
15 Kunci kontak
30/B+ Baterai
54 Lampu rem
55 Lampu kabut
56 Sakelar lampu
kepala
58 Lampu kota
49 Masuk flasher
C Lampu kontrol
L Kiri
85 Keluar relai
(arus pengendali)
86 Masuk relai
(arus utama)
15a Ke Coil
30 Baterai
31 Massa
61 Ke lampu kontrol
B+ Baterai/Generator
D+ Generator/Regulator
D- Generator/Massa
DF Generator feld
f. Sistem Pengapian
Nomor
Arti Digram terminal
terminal
4 Arus tegangan
tinggi/kumparan
sekunder dari coil
30 Baterai
31 Massa
g. Pengapiam Elektronik
No Simbol Digram terminal
3 Ke steker penyesuai
(bahan bakar/negara)
15 Kunci kontak
16 Ke koil terminal 1
31 Massa langsung
TD Terminal diagnosa
2) Sambungan :
Penghantar silang yang saling berhubungan dan
Tidak bisa dilepas
tidak bisa dilepas
Penghantar silang yang saling berhubungan dan
Bisa dilepas
bisa dilepas
3) Garis
Tebal garis gambar sangat tergantung pada besar arus dan lokasi (kegunaan)
No Jenis Garis Tebal Penggunaan
- Garis tepi suatu bagan
1. 0,3 – 0,5 mm
- Penghantar
- Garis kerja penghubung
2. 0,2 – 0,3 mm - Simbul sel-sel yang diapit oleh sel
pertama dan terakhir suatu baterai
- Garis tepi suatu bagan
3. 0,2 – 0,3 mm
Dalam suatu gambar menggunakan garis yang sama bila berbeda maksimum hanya
boleh dua macam tebal saja.
i. Simbol-Simbol Baru
1. Baterai
2. Sakelar
3. Sekering
4. Tahanan
6. Ampere meter
7. Ohm meter
8. Massa
Simbol-simbol diatas hanya sebagai contoh dan dapat menyesuaikan pada masing-
masing jenis kendaraan dan disesuaikan juga dengan buku manual yang sesuai pada
setiap merk.
Letak komponen menyesuaikan dan dapat dilihat pada masing-masing buku manual
yang sesuai.
Tugas !
1. Carilah wirring diagram system penerangan lengkap pada buku manual (merk
menyesuaikan) dan beri warna pada masing-masing aliran kelistrikannya.
2. Gambarlah secara manual satu piston terlihat didalam blok silinder dari beberapa
sudut pandang dan pada posisi 4 langkah!
C. Sikap Kerja Yang Diperlukan Dalam Membaca Dan Memahami Gambar Teknik
Dalam mewujudkan pengetahuan dan keterampilan membaca dan memahami
gambar teknik otomotif yang telah dikuasai, peserta diklat harus memiliki sikap:
1. Harus cermat, teliti, hati- hati dan taat asas dalam mengenal simbol-
simbol, kode- kode dan penampilan diagram/gambar
2. Harus cermat, teliti dan taat asas dalam menyajikan
produk/sistem/komponen
3. Harus cermat, t e l i t i d a n taat asas dalam memberikan informasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Yogaswara Eka, Gambar Teknik Mesin, 1999, Penerbit ARMIKO, Bandung.
2. Cristgau-Ullmann, Technical Drawing: Automotive Electrical Engineering Special
Course 1, 1987, GTZ GmbH, Germany
3. Cristgau-Ullmann, Technical Drawing: Automotive Electrical Engineering Special
Course 2, 1987, GTZ GmbH, Germany
4. Lutjen-J. Ross-W. Schussler, Technical Drawing for Automotive Engineering 2 The
Motor, 1987, GTZ GmbH, Germany
5. Lutjen-J. Ross-W. Schussler, Technical Drawing for Automotive Engineering 3 The
Chasis, 1987, GTZ GmbH, Germany
6. M. Farid, Bahan Ajar Gambar Teknik Otomotif, 1999, PPPPTK BOE/VEDC Malang
7. https://www.dinginaja.com/2020/07/macam-macam-peralatan-gambar-
teknik.html
8. Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Buku teks bahan ajar siswa kelas X
semester 1 Kurikukulum 2013