Cover Tugas Besar
Cover Tugas Besar
Pelabuhan
Kelompok 1
Kelas : C1
Universitas Warmadewa
Fakultas Teknik
Teknik Sipil
Tahun 2016/ 201
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya laporan ini
dapat disusun tepat pada waktunya.
Laporan ini disusun berdasarkan beberapa sumber di internet. Dengan mengusung tema
tentang penyalahgunaan trotoar di Jalan Hayam Wuruk Denpasar. Laporan ini juga disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Ukur Tanah yang merupakan salah satu mata kuliah yang wajib
ditempuh di Fakultas Teknik Universitas Warmadewa.
Seperti pepatah mengatakan “Tiada Gading Yang Tak Retak” Dari itulah disadari
sepenuhnya bahwa menyusun laporan ini bukanlah hal yang mudah, sehingga masih banyak
kekurangannya. Itu berarti laporan ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu saran dan kritik yang bersifat kontsruktif sangat diharapkan dari para pembaca
demi sempurnanya laporan ini. Dan akhir kata diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu mulai dari proses penyusunan hingga laporan ini selesai dibuat.
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
Halaman Judul ................................................................................................................................. i
Kata Pengantar ................................................................................................................................ ii
Daftar Isi ........................................................................................................................................ iii
Bab I Pendahuluan ...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................................2
1.3 Tujuan Pratikum.............................................................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum .................................................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................................2
1.4 Manfaat .........................................................................................................................2
1.5 Batasan ...........................................................................................................................2
Bab II Tinjauan Pustaka .....................................................................................................................
2.1 Pengertian Pelabuhan .......................................................................................................
2.2 Fungsi Pelabuhan .............................................................................................................
2.3 Macam- macam Pelabuhan ..............................................................................................
2.4 Sistem Pelabuhan .............................................................................................................
2.5 Prasarana dan Sarana Pelabuhan ......................................................................................
2.6 Dermaga ...........................................................................................................................
Bab III Metodelogi .............................................................................................................................
3.1 Pemilihan Lokasi Penelitian ............................................................................................
3.2 Metode Pengumpulan Data ..............................................................................................
3.3 Metode Analisis Data .......................................................................................................
3.4 Waktu Penelitian ..............................................................................................................
3.5 Alat dan Bahan .................................................................................................................
3.6 Prosedur Kerja .................................................................................................................
Bab IV Hasil dan Pembahasan ...........................................................................................................
Bab V Penutup ...................................................................................................................................
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................................
5.2 Saran ................................................................................................................................
Daftar Pustaka
Lampiran- lampiran
Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagaimana kita ketahui bahwa pelabuhan merupakan sarana yang penting terutama
bagi transportasi perairan baik sungai, danau maupun di laut. Dengan adanya transportasi ini
maka jarak tempuh yang dibutuhkan akan terasa lebih cepat, terutama bagi perkembangan
ekonomi suatu daerah dimana pusat produksi barang konsumen dapat dipasarkan dengan cepat
dan lancar. Selain itu kebutuhan bagi bidang ekonomi, pelabuhan yang membawa dampak
positif bagi perkembangan suatu daerah yang terisolir terutama daerah yang berupa perairan
sehingga hubungan darat sulit dilakukan dengan baik.
Perkembangan teknologi transportasi akhir-kahir ini perlu ditunjang denagn sarana dan
prasarana pelabuahan yang memadai. Dengan demikian tidak terjadi ketimpangan dan
gangguan pengoperasian pelabuhan tersebut. Sehingga arus barang dan penumpang yang
menggunakan jasa angkutan ini bisa terjamin kelancarannya. Selain sarana pelabuhan yang
harus di perhatikan juga tidak lupa hal-hal lain yang menyangkut masalah :
- keamanan penumpanag dan barang
- keteraturan jadwal perjalanan
- kecepatan dan fisien penggunaan jasa angkutan perairan.
Untuk segi keamanan pelayaran, maka diperlukan alat-alat navigasi dan
telekomunikasi yang mampu menunjang fungsi-fungsi angkutan tersebut sehingga pemakai
jasa angkutan ini merasakan kepuasan tersendiri dari pengguna jasa angkutan.
1.2.1 Apa saja fungsi dari fasilitas- fasilitas yang ada di Pelabuhan Gunaksa?
1.2.2 Bagaimana layout Pelabuhan Gunaksa?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
- Menambah wawasan mengenai fungsi dari fasilitas- fasilitas yang ada di Pelabuhan
Gunaksa
- Menambah wawasan mengenai layout Pelabuhan Gunaksa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pelabuhan
Menurut Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 2001 Pasal 1 ayat 1, tentang Kepelabuhanan,
pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas –
batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan
sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat
barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang
pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.
Menurut Triatmodjo (1992) pelabuhan (port) merupakan suatu daerah perairan yang
terlindung dari gelombang dan digunakan sebagai tempat berlabuhnya kapal maupun
kendaraan air lainnya yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan penumpang, barang
maupun hewan, reparasi, pengisian bahan bakar dan lain sebagainya yang dilengkapi dengan
dermaga tempatmenambatkan kapal, kran-kran untuk bongkar muat barang, gudang transito,
serta tempat penyimpanan barang dalam waktu yang lebih lama, sementara menunggu
penyaluran ke daerah tujuan atau pengapalan selanjutnya. Selain itu, pelabuhan merupakan
pintu gerbang serta pemelancar hubungan antar daerah, pulau bahkan benua maupun antar
bangsa yang dapat memajukan daerah belakangnya atau juga dikenal dengan daerah pengaruh.
Daerah belakang ini merupakan daerah yang mempunyai hubungan kepentingan ekonomi,
sosial, maupun untuk kepentingan pertahanan yang dikenal dengan pangkalan militer angkatan
laut.
Menurut Triatmodjo (1992), Pelabuhan dapat dibedakan menjadi beberapa macam segi tinjauan,
yaitu segi penyelenggaraannya, segi pengusahaannya, fungsi dalam perdangangan nasional dan
internasional, segi kegunaan dan letak geografisnya.
2.3.1.Segi penyelenggaraan
1. Pelabuhan Umum
Pelabuhan ini diselenggarakan untuk kepentingan palayanan masyarakat umum, yang
dilakukan oleh pemerintah dan pelaksanaannya diberikan kepada badan usaha milik
negara yang didirikan untuk maksud tersebut. Di indonesia, dibentuk empat badan
usaha milik negara yang berwenang mengelola pelabuhan umum duisahakan, yaitu PT.
Pelindo I berkedudukan di Medan, PT. Pelindo II di Jakarta, PT. Pelindo III di Surabaya
dan PT. Pelindo IV di Ujung Pandang.
Pelabuhan pada perencaaan ini masuk pada kawasan operasi PT. Pelindo IV, Ujung
Pandang, sebagai pelabuhan umum.
2. Pelabuhan Khusus
Pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang digunakan untuk kepentingan sendiri guna
menunjang suatu kegiatan tertentu dan hanya digunakan untuk kepentingan umum
dengan keadaan tertentu dan dengan ijin khusus dari Pemerintah. Pelabuhan ini
dibangun oleh suatu perusahaan baik pemerintah ataupun swasta yang digunakan untuk
mengirim hasil produksi perusahaantersebut, salah satu contoh adalah Pelabuhan LNG
Arun di Aceh, yang digunakan untuk mengirim gas alam cair ke daerah/negara lain,
Pelabuhan Pabrik Aluminium di Sumatra Utara (Kuala Tanjung), yang melayani
import bahan baku bouksit dan eksport aluminium ke daerah/negara lain.
2.3.2.Segi kegunaan
1. Pelabuhan Barang
Pelabuhan ini mempunyai dermaga yang dilengkapi dengan fasilitas untuk bongkar
muat barang, seperti:
a. Dermaga harus panjang dan mampu menampung seluruh panjang kapal sekurang-
kurangnya 80% dari panjang kapal. Hal ini disebabkan oleh proses bongkar muat
barang melalui bagian depan maupun belakang kapal dan juga di bagian tengah
kapal.
b. Pelabuhan barang harus memiliki halaman dermaga yang cukup lebar, untuk
keperluan bongkar muat barang, yang berfungsi untuk mempersiapkan barang yang
akan dimuat di kapal, maupun barang yang akan di bongkar dari kapal dengan
menggunakan kran. Bentuk halaman dermaga ini beranekaragam tergantung pada
jenis muatan yang ada, seperti:
Barang-barang potongan (general cargo), yaitu barang yang dikirim dalam
bentuk satuan seperti mobil, truk, mesin, serta barang yang dibungkus dalam
peti, karung, drum dan lain sebagainya.
Muatan lepas (bulk cargo), yaitu barang yang dimuat tanpa pembungkus,
seperti batu bara, biji besi, minyak dan lain sebagainya.
Peti kemas (Container), yaitu peti yang ulkurannya telah distandarisasi dan
teratur yang berfungsi sebagai pembungkus barang-barang yang dikirim.
c. Mempunyai transito dibelakang halaman dermaga
d. Memiliki akses jalan maupun halaman untuk pengambilan/pemasukan barang dari
gudang maupun menuju gudang, serta adanya fasilitas reparasi.
2. Pelabuhan Penumpang
Seperti halnya pelabuhan barang, pelabuhan penumpang juga melayani bongkar muat
barang, namun pada pelabuhan penumpang, barang yang dibongkar cenderung lebih
sedikit. Pelabuhan penumpang, lebih melayani segala kegiatan yang berhubungan
dengan kebutuhan orang bepergian, oleh karena itu daerah belakang dermaga lebih
difungsikan sebagai stasiun/terminal penumpang yang dilengkapi dengan kantor
imigrasi, keamanan, direksi pelabuhan, maskapai pelayaran dan lain sebagainya.
3. Pelabuhan Campuran
Pelabuhan campuran ini lebih diutamakan untuk keperluan penumpang dan barang,
sedangkan untuk minyak masih menggunakan pipa pengalir. Pelabuhan ini biasanya
merupakan pelabuhan kecil atau pelabuhan yang masih berada dalam
taraf perkembangan.
4. Pelabuhan Minyak
Pelabuhan minyak merupakan pelabuhan yang menangani aktivitas pasokan minyak.
Letak pelabuhan ini biasanya jauh dari keperluan umum sebagai salah satu fakltor
keamanan. Pelabuhan ini juga biasanya tidak memerlukan dermaga/pangkalan yang
harus dapat menampung muatan vertikal yang besar, karena cukup dengan membuat
jembatan perancah atau tambatan yang lebih menjorok ke laut serta dilengkapi
dengan pipa-pipa penyalur yang diletakkan persis dibawah jembatan, terkecuali pada
pipa yang berada di dekat kapal harus diletakkan diatasjembatan guna memudahkan
penyambungan pipa menuju kapal. Pelabuhan ini juga dilengkapi dengan penambat
tambahan untuk mencegah kapal bergerak pada saat penyaluran minyak.
5. Pelabuhan Ikan
Pelabuhan ini lebih difungsikan untuk mengakomodasi para nelayan. Biasanya
pelabuhan ini dilengkapi dengan pasa lelang, alat pengawet, persediaan bahan bakar,
hingga tempat yang cukup luas untuk perawatan alat penangkap ikan. Pelabuhan ini
tidak membutuhkan perairan yang dalam, karena kapal penambat yang digunakan
oleh para nelayan tidaklah besar.
6. Pelabuhan Militer
Pelabuhan ini lebih cenderung digunakan untuk aktivitas militer. Pelabuhan ini
memiliki daerah perairan yang cukup luas serta letak tempat bongkar muat yang
terpisah dan memiliki letak yang agak berjauhan. Pelabuhan ini berfungsi untuk
mengakomodasi aktifitas kapal perang.
2.3.3.Segi usaha
Jika ditinjau dari segi pengusahaannya, maka pelabuhan dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu:
1. Pelabuhan yang diusahakan
Pelabuhan ini sengaja diusahakan untuk memberikan fasilitas-fasilitas yang
diperlukan oleh setiap kapal yang memasuki pelabuhan, dengan aktifitas tertentu,
seperti bongkar muat, menaik turunkan penumpang, dan lain sebagainya. Pemakaian
pelabuhan ini biasanya dikenakan biaya jasa, seperti jasa labuh, jasa tambat, jasa
pandu, jada tunda, jasa dermaga, jada penumpukan, dan lain sebagainya.
2. Pelabuhan yang tidak diusahakan
Pelabuhan ini hanya merupakan tempat singgah kapal tanpa fasilitas bea cukai,
bongkar muat dan lain sebagainya. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang
disubsidi oleh pemerintah serta dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Direktorat
Jendral perhubungan Laut.
2. Pelabuhan alam
Pelabuhan alam merupakan daerah perairan yang terlindung dari badai dan gelombang
secara alami, misalnya oleh suatu pulau, jazirah atau terletak di teluk, estuari dan muara
sungai. Di daerah ini pengaruh gelombangnya sangat kecil.
Untuk dapat menjalankan fungsinya, maka pelabuhan diperlengkapi dengan berbagai sarana
seperti :
1. Untuk pelayanan kapal, seperti :
a. Alur masuk pelabuhan dan sistem sarana bantu navigasi pelayaran.
b. Kolam pelabuhan.
c. Pemecah gelombang.
d. Dermaga.
e. Kapal tunda, kapal pandu, kapal kepil, dan sebagainya.
2. Untuk pelayanan penumpang dan barang, seperti :
a. Apron dermaga.
b. Gudang.
c. Gedung terminal penumpang, lapangan parkir.
d. Areal bongkar muat moda angkutan darat.
e. Akses ke sistem pengangkutan darat.
f. Sarana debarkasidan embarkasi penumpang.
g. Alat bongkar muat, seperti kran, derek, forklift, dan sebagainya.
2.6 Dermaga
Menurut KBBI (2009), dermaga dapat diartikan sebagai tembok rendah yg terletak
memanjang di tepi pantai dan menjorok ke laut serta berada di kawasan pelabuhan yang biasa
digunakan sebagai pangkalan dan bongkar muat barang.
Menurut Triatmodjo (1996) dermaga adalah bangunan pelabuhan yang digunakan untuk
merapatnya kapal dan menambatkannya pada waktu bongkar muat barang. Dermaga
merupakan tempat kapal ditambatkan di pelabuhan. Pada dermaga dilakukan berbagai
kegiatan bongkar muat barang dan orang dari dan keatas kapal. Di dermaga juga dilakukan
kegiatan untuk mengisi bahan bakar untuk kapal, air minum, air bersih, saluran untuk air
kotor/limbah yang akan diproses lebih lanjut di pelabuhan.
1. Quay/Wharf
Demaga jenis ini merupakan dermaga yang letaknya digaris pantai serta sejajar
dengan pantai. (Lihat Gambar 2.4)
Dermaga jenis ini merupakan dermaga yang menjorok (tegak lurus) dengan garis
pantai. (Lihat Gambar 2.5)
Dermaga dolphin/trestle merupakan tempat sandar kapal berupa dolphin diatas tiang
pancang. Biasanya dilokasi dgn pantai yang landai, diperlukan jembatan trestel sampai
dengan kedalaman yang dibutuhkan.
3.2.2 Observasi
Pada penelitian kali ini, teknik observasi atau pengamatan langsung bertujuan untuk
memperoleh informasi dengan cara mengamati langsung ke objek penelitian sehingga
didapat gambaran yang nyata mengenai keadaan objek.
3.3 Metode Analisis Data
Metode yang penulis gunakan dalam menganalisis adalah metode kualitatif dengan
menggambarkan secara langsung keadaan riil objek di lokasi penelitian.
3.4 Alat dan Bahan