Proposal Skripsi Fikran Jamil
Proposal Skripsi Fikran Jamil
Proposal Skripsi Fikran Jamil
PROPOSAL
MATA KULIAH
METODOLOGI PENELITIAN
OLEH:
Fikran Jamil
NIM : C1C015086
DOSEN PENGAMPU:
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS JAMBI
2017
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan proposal tentang PENGARUH KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN DAN SISTEM PENGEDALIAN INTERNAL TERHADAP
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (studi kasus pada
Pemerintah Provinsi Jambi).
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. 1
DAFTAR ISI......................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 4
1.1. Latar Belakang Penelitian....................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................ 10
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 10
1.4. Manfaat Penelitian............................................................................................... 11
BAB II ............................................................................................................................... 12
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................ 12
2.1. Landasan Teori ..................................................................................................... 12
2.1.1. Anggaran Sektor Publik ................................................................................. 12
2.1.2. Akuntabilitas Kinerja ..................................................................................... 18
2.1.3. Kejelasan Sasaran Anggaran ......................................................................... 23
2.1.4. Pengendalian Internal ................................................................................... 24
2.2. Penelitian Sebelumnya ........................................................................................ 30
2.3. Kerangka Pemikiran ............................................................................................. 32
2.4. Hipotesis............................................................................................................... 35
BAB III .............................................................................................................................. 41
METODE PENELITIAN ...................................................................................................... 41
3.1. Metode Penelitian yang Digunakan ..................................................................... 41
3.2. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 41
3.2.1. Jenis dan Sumber Data .................................................................................. 41
3.2.2. Populasi dan Sampel ..................................................................................... 42
3.2. Path Analisis ......................................................................................................... 43
3.3. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................................. 45
3.4. Uji Asumsi Klasik .................................................................................................. 45
Daftar Pustaka................................................................................................................. 46
4
BAB I
PENDAHULUAN
pemerintah daerah. Hal ini sesuai dengan pendapat (Mardiasmo, 2002), yang
sumber daya yang dilakukan secara ekonomis, efisien, efektif, adil dan merata
2002), anggaran berfungsi sebagai : (1) alat perencanaan, (2) alat pengendalian,
(3) alat kebijakan fiskal,(4) alat politik, (5) alat koordinasi dan komunikasi, (6)
alat penilaian kinerja, (7) dan alat motivasi. Oleh karena itu, anggaran
masyarakat.
manajemen karena anggaran tidak saja sebagai alat perencanaan keuangan, tetapi
5
dan kinerja manajerial. Anggaran juga dapat digunakan sebagai evaluasi kinerja
tujuan perusahaan.
dengan sasaran yang ingin dicapai instansi pemerintah sehingga aparat akan
memiliki informasi yang cukup untuk memprediksi masa depan secara tepat.
Selanjutnya, hal ini akan menurunkan perbedaan antara anggaran yang disusun
instansi pemerintah atas kegiatan yang telah dilaksanakan dalam waktu satu
kepada publik tentang kinerja pemerintah selama satu tahun anggaran yang
capaian kinerja yang diharapkan pada tahun yang akan datang. Melalui
dokumen/kontrak politik antara pemerintah dan DPRD untuk masa yang akan
pemerintah melalui anggaran. Oleh karena itu anggaran daerah harus bisa
sikap dan kinerja Akuntabilitas. Hal yang membedakan penelitian ini dengan
Pengendalian Intern.
Tabel 1.1
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
Provinsi Jambi Tahun 2011-2015
Kinerja
ahun 2011 hingga menjadi predikat CC (cukup baik) pada tahun 2012, namun
dari tahun 2012 sampai 2015 tidak terjadi peningkatan. Jika terlihat dari target
berbasis kinerja.
9
dalam dokumen tahunan berupa RKPD yang menjadi dasar penyusunan APBD
strategis dan indikator kinerja di Renstra SKPD, para pejabat Administrator, dan
provinsi jambi telah efektif dalam melakukan sistem pengendalian internal hal
instansi pemerintah. Adapun judul yang diambil dalam penelitian ini adalah
berikut:
yang telah ada di bidang ekonomi dan dapat diajadikan sebagai bahan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
Landasan teori memuat kajian mendalam terhadap teori-teori ekonomi
yang relevan dengan objek atau aspek yang diteliti. Teori berfungsi sebagai
juga terdapat faktor sosial politik yang sangat kental. Penganggaran pada
program atau aktivitas yang akan dilakukan dalam satuan moneter. Beberapa
bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Dalam
bentuk yang paling sederhana , anggaran publik merupakan suatu dokumen yang
apa yang akan dilakukan organisasi di masa yang akan datang, setiap anggaran
tindakan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang
pembiayaan,
telah disususun,
manajer publik.
stafnya agar dapat bekerja secara ekonomis, efektif, dan efesien dalam
untuk dicapai.
1. Akuntabilitas
Prinsip ini bermakna bahwa pengeuaran daerah yang dibiayai oleh pajak
3. Kejujuran
daerah ini harus diserahkan kepada staf jujur, memiliki integritas yang
tinggi sehingga korupsi sejak awal dapat dicegah, penempatan staf yang
4. Transparansi
kebijakan.
18
5. Pengendalian
refresif.
tertentu.
pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau
ditetapkan.
2.1.2.3 Kinerja
Menurut Mangkunegara (2001),kinerja adalah hasil kerja secara kualitas
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya ,kinerja tidak
hanya menunjukkan hasil kerja tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung.
berhasil atau tidaknya tujuan yang telah ditetapkan dengan membandingkan apa
yang telah direncanakan dengan apa yang dicapai dalam periode tertentu.
mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional yang
.Dengan adanya informasi mengenai kinerja tersebut dapat dijadikan suatu alat
bagi organisasi untuk menilai dan melihat perkembangan yang dicapai dalam
a. Efektifitas
mencapai tujuan dalam sistem, dan hal itu ditentukan dengan suatu pandangan
yang dapat memenuhi kebutuhan sistem itu sendiri. Sedangkan dari suatu
kerjasama dalam suatu sistem itu sendiri (antar individu) adalah hasil gabungan
tersebut.
Dalam suatu organisasi yang baik, wewenang dan tanggung jawab telah
individu mengetahui apa yang menjadi hak dan tanggung jawabnya dalam
c. Disiplin (Discipline)
organisasi publik.
d. Inisiatif
dalam membuat kebijakan dan program dan mengukur hasilnya atau hasil
Namun pemerintah yang berkinerja tidak hanya dilihat dari program yang sudah
kegiatan organisasi secara efektif dan efisien. Selain itu, anggaran juga
daya alam dan sumberdaya dana yang dimiliki organisasi untuk mencapai
tujuan.
sasaran
dengan anggaran yang ingin dicapai organisasi. Hal ini berimplikasi pada
secara spesifik lebih produktif dibandingkan jika tidak ada penentuan sasaran.
Hal tersebut akan mendorong karyawan untuk dapat melakukan yang terbaik.
dilaporkan dengan anggaran yang sesuai dengan estimasi terbaik bagi organisasi.
24
menyebabkan pelaksana anggaran menjadi bingung, tidak tenang dan tidak puas
dalam bekerja.
sebagai berikut :
suatu aorganisasi mengenai tujuan kegiatan pada masa yang akan datang.
tindakan dan kegiatan yangdilakukan Secara terus menerus oleh pimpinan dan
atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,
rangkaiankegiatan dan prosedur, namun menjadi suatu proses yang integral yang
karakter pengendalian intern bergeser dari hard control menuju soft control.Hal
kepercayaan, nilai etika, dan penyatuan pandangan terhadap visi, misi, dan
strategi organisasi.
(governance processes).
perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya. Kebijakan dan prosedur ini
intern entitas tersebut. Tujuan pengendalian intern menurut COSO yang dikutip
yang berlaku”.
2.1.4.3Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian adalah kondisi di dalam instansi pemerintah
kerjanya, melalui:
informasi dari akses dan penggunaan yang tidak sah, melakukan interaksi
secara intensif dengan pejabat pada tingkatan yang lebih rendah dan
bahwa temuan audit dan evaluasi lainnya dapat segera ditindaklanjuti. Pimpinan
berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan
30
audit dan review lainnya sebagaimana dimaksud harus segera diselesaikan dan
Penelitian digunakan
pemerintah daerah
dan kualitas laporan
keuangan pemerintah
derah secara parsial
dan simultan
memberikan
pengaruh yang
signifikan terhadap
kompetensi sumber
daya manusi a,
sistem pengendalian
internal
pemerintahan
Indriyana 2013 Sistem Hasil
Pengendalian Intern penelitian
Kartika Pemerintah (X1) menunjukkan
dan Kualitas Laporan bahwa Sistem
Keuangan Pengendalian Intern
Daerah (X2 ) dan berpengaruh positif
Implikasinya dan signifikan
Akuntabilitas terhadap Kualitas
Keuangan (Y) Laporan Keuangan
Daerah dan
Akuntabilitas
Keuangan
Sri Ayu 2014 Akuntabilitas (X1), Hasil
Wulandari Transparansi (X2) penelitian
Aswadi dan Kualitas menunjukkan
Laporan Keuangan bahwa
(Y) Akuntabilitas dan
Transparansi
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap Kualitas
Laporan Keuangan
baik diuji secara
parsial maupun
simultan
32
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan melalui alat
kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang
(impact).
oleh kinerja anggaran sektor publik yang belum maksimal. Pengukuran kinerja
anggaran lebih dilihat pada rencana dan realisasi anggaran tanpa menitikberatkan
pada outcome. Hal ini disebabkan kinerja anggaran lebih dikaitkan dengan
pelaksanaan anggaran tanpa melihat pada hasil dari pemanfaatan suatu anggaran.
33
Terkait dengan hal ini, kinerja aparat dapat dipengaruhi oleh kejelasan sasaran
organisasi.
penting karena anggaran tidak saja sebagai alat perencanaan keuangan, tetapi juga
dasar bagi para manajer untuk mengukur efisiensi, mengidentifikasi masalah, dan
organisasi memberi informasi kepada para anggota manajemen yang lebih rendah
manajer tingkat lebih rendah dan memberikan reward atau hukuman (Kenis,
1979).
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
Sistem Pengendalian
Intern
H1 (+) H2 (+)
Pengembangan Hipotesis
2.4. Hipotesis
Menurut (Kenis, 1979) menyatakan bahwa kejelasan sasaran anggaran
merupakan sejauh mana tujuan anggaran ditetapkan secara jelas spesifik dengan
mendorong karyawan untuk melakukan yang terbaik bagi pencapaian tujuan yang
pengaruh yang positif terhadap komitmen dan pencapaian sasaran anggaran serta
kepuasan karyawan.
perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya. Kebijakan dan prosedur ini
intern yang efektif dapat mendorong manajer untuk membuat keputusan yang
mengarah kepada tujuan organisasi. Adanya sistem pengendalian intern yang baik
juga dapat mengatasi tingkat kecurangan (fraud) dari karyawan serta diharapkan
36
Oleh karena itu, adanya sasaran anggaran yang jelas diperkirakan dapat
jelas dapat memberikan dasar bagi para manajer untuk mengukur efisiensi,
sistem pengendalian intern. Selain itu, sasaran anggaran yang jelas dapat
tingkat lebih rendah sehingga dapat menjaga aktivitas organisasi agar tetap
Intern.
(Miah dan Mia, 1996 dalam (Abdullah, 2004). Pilihan struktur (misal tingkat
(Chusing dan Romey, 1994 dalam (Darma, 2004)Agar kinerja yang diharapkan
37
(Darma, 2004)
pemanfaatan sumber daya yang dilakukan secara ekonomis, efisien, efektif, adil
sumber daya secara ekonomis, efisien, efektif, adil dan merata dapat dilakukan
Instansi Pemerintah
harus bisa menggambarkan sasaran kinerja secara jelas. Menurut (Kenis, 1979),
secara jelas dan spesifik dengan tujuan agar anggaran tersebut dapat dimengerti
Oleh sebab itu, sasaran anggaran daerah harus dinyatakan secara jelas,spesifik dan
positif dan secara relatif sangat kuat untuk meningkatkan kejelasan sasaran
anggaran dan efisiensi biaya pada pelaksana anggaran secara signifikan, jika
tidak menetapkan tujuan spesifik. Hal ini akan mendorong karyawan untuk
melakukan yang terbaik bagi pencapaian tujuan yang dikehendaki sehingga akan
tenang dan tidak puas dalam berkerja. Hal ini menyebabkan pelaksana anggaran
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian yang Digunakan
Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional. Menurut
dua variabel atau lebih. Penelitian korelasi merupakan salah satu bagian
yang ada, kemudian langsung mencari ada tidaknya hubungan serta tingkat
korelasional ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan pada suatu
variabel, apabila ada hubungan, seberapa erat hubugan antar variabel serta
sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Data
penelitian . data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh secara
digunakan dalam penelitian ini adalah variabel kejelasan sasaran anggaran sebagai
dependen.
bagian dan kepala sub bagian , kepala subidang dan kepala seksi .
Tabel 3.1
Jabatan Struktural di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi
NO PEJABAT STRUKTURAL
Jambi
2 Sekretaris DPRD 1 4 11 16
3 Inspektorat 1 5 3 9
6 Rumah Sakit 5 15 33 53
Daerah
sebanyak 836 orang, terdiri dari 47 otang pejabat eselon II, 219 oran pejabat
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki ole h
sebagai barikut:
𝑁 .....................................................(3.1)
n=1+𝑁(𝑒)2
Keterangan:
n= UkuranSampel
N= Ukuran Populasi
e= persen kelonggaran ketidakpastian karena kesalahnm pengambilan keputusan
sampel yang masih dapat di tolerir, dimana e= 0,1
analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel yang telah
p2 p3
Pemerintah
variabel yang ditunjukkan oleh anak panah. Setiap nilai p menggambarkan jalur
dan koefisien path. Nilai koefisien path tersebut dihitung dengan menggunakan
Keterangan:
melakukan uji korelasi antara skor item-item pertanyaan dengan skor total
(Pearson Correlation).
Cronbach Alpha lebih dari 0,7. Berdasarkan tabel 3, nilai Cronbach Alpha
diketahui lebih besar dari 0,7. Hal ini berarti instrumen penelitian dinyakan
reliabel.
Daftar Pustaka
Abdullah. (2004). Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian
Akuntansi, dan Sistem Pelaporan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada kabupaten dan Kota di daerah
Istimewa Yogyakarta). KOMPAK, 13(Januari-april), 37-67.
Anjarwati, M. (2012). Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian
Akuntansi dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Accounting Analysis Journal, 1(2).
Darma, E. S. (2004). Pengaruh kejelasan sasaran anggaran dan sistem
pengendalian akuntansi terhadap kinerja manajerial dengan komitmen
organisasi sebagai variabel pemoderasi pada pemerintah daerah:: Studi
empiris pada Kabupaten dan kota se-Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. S2, Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta.
Govindrajan, & Anthony. ( 2005). Manajemen Control System. Jakarta: Salemba
Empat.
Herawati, N. (2012). Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian
Akuntansi, dan Sistem Pelaporan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Daerah Kota Jambi. Jurnal Penelitian Universitas Jambi: Seri
Humaniora, 13(2).
Indriantoro, N. (2000). An Empirical Study of Locus of Control and Cultural
Dimentions as Moderating Variables of Effect of Participative Budgeting
on Job Performance and Job Satisfaction. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia, 15, 97-114.
akuntabilitas kinerja (1999).
Jumirin. (2002). Persepsi kepala instansi pemerintah terhadap otonomi daerah
dan akuntabilitas kinerja. [Yogyakarta]: Universitas Gadjah Mada.
Kenis, I. (1979). Effects on Budgetary Goal Characteristic on Managerial
Attitudes and Performance. The Accounting Review, 4, 707-721.
Undang-Undang Nomor 17 tentang Keuangan Negara (2003).
Locke. (1968). Toward a Theory of Task Motivation and Incentives.
Organizational Behavior and HumanPerformance, 3(157-189), 157-189.
Locke, E. A. (1968). Toward a theory of task motivation and incentives.
Organizational behavior and human performance, 3(2), 157-189.
Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.
Mardiasmo. (2004). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.
Mawikira. (2007). pengaruh karakteristik sasaran anggaran terhadap sikap dan
kinerja Akuntabilitas.
Quin, R. E. (1990). Becoming A Master Manager, A Competency Framework.
RI. (2008). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008
Tentang Sistem Pengendalian Intern.