Proposal Skripsi
Proposal Skripsi
Proposal Skripsi
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu : Ibu Surti Zahra SE,MM.
OLEH
YUNI WAHYUNINGSIH
11012000279
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I ...............................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..............................................................................................................1
ii
3.7 Prosedur Analisis Data ................................................................................... 27
3.8 Pemeriksaan Keabsahaan Data ....................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 29
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
perusahaan untuk bisa mengelola keuangan agar kendala-kendala yang tidak
diinginkan dapat terjadi serta harus memikirkan bagaimana strategi yang dapat
menjaga kestabilan keuangan maupun asset perusahaan (Fioleta, 2019).
Keuangan perusahaan menjadi sudut pandang bagaimana sebuah perusahaan
bisa bertahan kedepannya. Semua data tentang keuangan akan dimuat dalam
suatu laporan kinerja. Mulai dari uang masuk dan laporan uang keluar,
sehingga seluruh pergerakan keuangan dapat di pantau dengan jelas.
Menurut Francis Hutabarat (2020:3) Kinerja keuangan ialah uraian dari
evaluasi terhadap usaha yang telah dilakukan perusahaan, lalu hasilnya
dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan bersama. 2 Jadi, kinerja
keuangan ialah hasil upaya perusahaan untuk memperoleh tinjauan
keberhasilan untuk menghasilkan keuntungan dari perusahaan yang telah
dilakukan dalam periode akuntansi sebagai cerminan tingkat kesehatan dari
suatu perusahaan. Selain itu, dengan melakukan analisis laporan keuangan
perusahaan, maka pimpinan perusahaan dapat mengetahui keadaan finansial
perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai diwaktu lampau dan diwaktu
yang sedang berjalan. Keadaan manajemen suatu perusahaan dapat dilihat dari
laporan keuangan perusahaan, naik turunnya nilai atau angka pada laporan
keuangan perusahaan dapat menggambarkan kondisi keuangan atau kesehatan
perusahaan tersebut. Mungkin saja suatu perusahaan menjalankan kegiatannya
dengan dibiayai oleh hutang perusahaan. Sehingga untuk dapat mengetahui
kinerja suatu perusahaan yang sebenarnya perlu dilakukan analisis, sehingga
dapat diketahui apakah kinerja perusahaan baik, dititik tertentu perusahaan
dapat mengalami penurunan kinerja dengan segala macam faktor
penyebabnya.
Hasil dari rasio keuangan sangat penting bagi keberlangsungan perusahaan
sebab dalam menilai kinerja keuangan perusahaan, perlu adanya manajemen
yang memberdayakan sumber daya perusahaan baik secara efektif maupun
secara efisien. Apabila hasil analisis rasio keuangan perusahaan yang telah
2
Bilqist Luthfia Rachmi, Ade Ali Nurdin, and Banter Laksana, ‘Analisis Kinerja Keuangan
Berdasarkan Rasio Keuangan Pada PT Kimia Farma Tbk Tahun 2016-2020’, Indonesian Journal of
Economics and Management, 2.1 (2021), 95–107 <https://doi.org/10.35313/ijem.v2i1.3107>.
2
dianalisis menunjukan kinerja keuangan yang tidak baik maka dapat memberi
efek negatif terhadap investor, karena investor akan menganggap bahwa
penanaman modal yang dilakukan pada perusahaan tidak memberikan hasil
yang diharapkan (Amatilah, Syarief, & Laksana, 2021). 3
Berdasarkan uraian pada latar belakang yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka penulis tertarik menulis judul “Analisis Laporan
Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Kimia
Farma Tbk Yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2016-
2020”
3
Rachmi, Nurdin, and Laksana.
3
1.4 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan Fokus dan Sub Fokus Penelitian maka dikemukakan sub fokus
penelitian sebagai berikut :
4
Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat untuk menambah
wawasan dan pengetahuan akan kinerja keuangan yang diukur
berdasarkan analisis laporan keuangan perusahaan.
5
BAB II
KAJIAN TEORIK
4
Muhammad Farid Amriyadi, ‘Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada
PT. Gudang Garam Tbk.’, Jurnal Sains Sosio Humaniora, 6.1 (2022), 843–53
<https://doi.org/10.22437/jssh.v6i1.20198>.
5
Amriyadi.
6
3. Soemarso (2009:34) mendefinisikan bahwa laporan keuangan
adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan,
terutama pihak di luar perusahaan, mengenai posisi keuangan
dan hasil usaha perusahaan.6
6
Ika Munarfah Mus, ‘Jurnal Manajemen Keuangan Vol. 1, Juli 2021’, 1 (2021), 1–20.
7
Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan
oleh para pemakai laporan.7
c. Kegunaan Laporan Keuangan
Berdasarkan pada konsep keuangan, laporan keuangan
sangat perlu untuk mengukur hasil dan perkembangan perusahaan
dari periode ke periode dan untuk mengetahui sejauh mana
perusahaan mencapai tujuannya. Seperti yang dijelaskan pada
pengertian laporan keuangan bahwa laporan keuangan merupakan
alat untuk memberitahukan data keuangan atau aktivitas pada
pihak yang berkepentingan, sehingga laporan keuangan punya
peranan yang luas dan dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan.
Dengan demikian, laporan keuangan sangat berguna dalam
melihat kondisi suatu perusahaan, baik kondisi pada saat ini
maupun dijadikan sebagai alat prediksi untuk kondisi di masa
yang akan datang.8
7
M.B.A.C. Dr. Francis Hutabarat and M A Gita Puspita, Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan
(Desanta Publisher, 2021) <https://books.google.co.id/books?id=Vz0fEAAAQBAJ>.
8
Dr. Francis Hutabarat and Gita Puspita.
8
tingkat risiko, tingkat kesehatan keuangan, serta tingkat pengelolaan
dana perusahaan.9
9
Amriyadi.
10
Martina, Wagini, and Hidayah.
11
Yohana Kretia Laba, Tinneke M. Tumbel, and Joanne V. Mangindaan, ‘Analisis Rasio Keuangan
Untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT Kimia Farma Tbk’, Productivity, 3.1 (2022), 41–47.
9
Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam
hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan
dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya
dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat
melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat
dilapangan seperti untuk diprediksi, peningkatan (rating).
Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para
pengambil keputusan. Dengan perkataan lain apa yang
dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan
analisis laporan keuangan juga.
Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut
kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan
lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industry
normal atau standar ideal.
Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami
perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur
keuangan, dan sebagainya.
Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami
perusahaan di masa yang akan datang.12
12
Fauziyah Sitorus and others, ‘ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA
KEUANGAN PADA PT MAYORAN INDAH,Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA’,
SULTANIST: Jurnal Manajemen Dan Keuangan, 7.1 (2019), 72–78
<https://doi.org/10.37403/sultanist.v7i1.139>.
10
berbagai pertimbangan, melainkan memberikan dasar yang layak
dan sistematis dalam menggunakan pertimbangan-pertimbangan
tersebut (Darminto dan Suryo, 2010:41).13
13
Sitorus and others.
14
Laba, Tumbel, and Mangindaan.
11
antara jumlah akun akun yang ada di laporan keuangan. Secara umum
analisis rab ciyo keuangan adalah bagian dari analisa keuangan, di
mana perusahaan dapat mempelajari perubahan yang terjadi Dan dapat
menentukan kenaikan atau penurunan kondisi keuangan dan kinerja
perusahaan dari waktu ke waktu.15
1. Rasio Likuiditas
Menurut Syamsuddin (2002) likuiditas adalah kemampuan
perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka
pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva yang
tersedia.
a. Current Ratio (Rasio Lancar)
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Current Ratio = 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 × 100%
2. Rasio Solvabilitas
Menurut Riyanto (1998) Solvabilitas adalah kemampuan suatu
perusahaan untuk membayar semua hutanghutangnya (baik jangka
pendek maupun jangka panjang).
Debt to Ratio (Ratio Utang)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
Debt to Ratio = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
DER = × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
3. Rasio Aktivitas
Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan
semua sumberdaya yang dikelolanya.
15
Dr. Francis Hutabarat and Gita Puspita.
16
Muh. Taslim Dangnga and M. Ikhwan Maulana Haeruddin, Kinerja Keuangan Perbankan: Upaya
Untuk Menciptakan Sistem Perbankan Yang Sehat, Pustaka Taman Ilmu, 2018.
12
a. Total assets turnove (Total perputaran aktiva)
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Total assets turnove =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
4. Rasio Profitabilitas
Menurut Riyanto (1998) Profitabilitas adalah kemampuan suatu
perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
a. Profit Margin
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎
Profit Margin = ×100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
c. Earmimg Power
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎
Earmimg Power = ×100%
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎
d. ROI (Rate of Return on Investment)
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
ROI = ×100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
13
1 (Bilqis Luthfia Analisis Metode Hasil dari penelitian
Rachmi, Ade Kinerja Deskriptif menunjukan Kondisi
Ali Nurdin, Keuangan Kuantitatif kinerja keuangan
Banter Laksana, Berdasarkan perusahaan berdasarkan
2021) Rasio perhitungan rasio dapat
Keuangan disimpulkan dalam
Pada PT kategori miskin, karena
Kimia dalam 5 tahun terakhir
Farma Tbk rata-rata telah menurun
tahun 2016- dalam hal Rasio Likuiditas
2020 10,98%, Solvabilitas
4,25%, Aktivitas 7,30%,
Profitabilitas 14,42 % dan
Rasio Nilai Pasar secara
keseluruhan menurun.
2 (Hani Silvira Analisis Metode Hasil penelitian ini
Zega, Rosita M. Kinerja Analisis menunjukkan bahwa
Girsang, Keeuangan Kuantitatif perumusan masalah
Vitryani Pada PT. mengusulkan agar kinerja
Tarigan, 2022) Kimia keuangan PT. Kimia
Farma Farma (Persero) Tbk untuk
(Persero) periode 2019 – 2021 sehat.
Tbk Ini berarti bahwa laporan
keuangan 2019-2021
memiliki kinerja yang
baik setiap tahun.
3 (Yunita Analisis Analisis Hasil penelitian
Martiana, Rasio Kuantitatif menunjukan bahwa nilai
Wagini, Profitabilitas Gross Profit Margin
Nenden Restu Untuk (GPM) Tahun 2010
14
Hidayat, 2022) Menilai sebesar 28,41%
Kinerja berdasarkan kriteria
Keuangan penilaian keadaan ini
Pada PT. dalam kondisi baik. Pada
Kimia tahun-tahun berikutnya
Farma GPM selalu mengalami
(Persero) peeningkatan sehingga
Tbk perusahaan ini berada
dalam kondisi yang sangat
baik.Dengan itu dapat kita
lihat bahwa terjadi
peningkatan laba yang
diperoleh. Net Profit
Margin (NPM) pada tahun
2010 hingga 2018 selalu
berada di posisi baik, pada
tahun 2019 dan 2020
terjadi penurunan yang
sangat jauh hingga berada
<1% hingga posisi ini
mengaktibatkan dalam
keadaan tidak baik. Return
On Assets (ROA) pada
tahun 2010 hingga 2018
selalu terjadi penurunan
tingkat pada rasio ini
namun walaupun demikian
rasio ini masih tergolong
sangat baik, pada tahun
2019 dan 2020 rasio ini
mengalami penurunan
15
sangat jauh yaitu <1%
menyebabkan rasio ini
berada pada keadaan tidak
baik. Return On Equity
(ROE) pada tahun 2010
hingga 2018 rasio ini
mengalami perubahan
peningkatan maupun
penurunan tingkat rasionya
>10% sehinga rasio ini
terbilang baik, namun
tahun 2019 dan 2020
terjadi penurunan tingkat
rasio yang sangat jauh
hingga <1% hal ini
menyebabkan rasio ini
dalam keadaan tidak baik
dalam dua
tahun terahkir ini.
4 (Yohana Kretia Analisis Metode Dengan hasil penelitian
Laba, Tinnieke Rasio Penelitian menunjukkan bahwa:
M. Tumbel, Keuangan Deskriptif Rasio Likuiditas untuk
Joanne V. Untuk Kuantitatif mengukur kemampuan
Mangindaan, Mengukur perusahaan dalam
2022) Kinerja melunasi hutang jangka
Keuangan pendeknya melalui
PT. Kimia indikator Current Ratio,
Farma) Quick Ratio dan cash ratio
berada dalam keadaan,
“kurang baik” sedangkan
inventory to net working
16
ratio berada dalam
keadaan “baik”. Rasio
solvabilitas untuk
mengukur atau melihat
sejauh mana aktiva
perusahaan dibiayai oleh
hutang melalui indikator
Debt Ratio, Debt to Equity
Ratio, Long-Term Debt to
Equity Ratio, Times
Interest Earned Ratio dan
Operating Income to
Liabilities Ratio berada
dalam keadaan “Kurang
Baik”. Rasio aktivitas
untuk mengukur seberapa
efektif perusahaan dalam
menggunakan aset yang
dimilikinya melalui
indikator Accounts
Receivable Turn Over
Ratio, Working Capital
Turn Over Ratio, Fixed
Asets Turn Over Ratio,
Total Asets Turn Over
Ratio dan inventory turn
over ratio berada dalam
keadaan “Kurang Baik”.
Rasio profitabilitas untuk
mengukur kemampuan
perusahaan dalam
17
menghasilkan laba.
Melalui indikator Return
On Asets Ratio, Return On
Equity Ratio, Profit
Margin Ratio dan Net
Profit Margin Ratio berada
dalam
keadaan “Kurang Baik”.
5 (Arin Analisis Analisis Disimpulkan dengan
Ramadhiani Laporan Kuantitatif kinerja keuangan
Soleha, 2022) Keuangan perusahaan. Rasio yang
untuk digunakan adalah Rasio
Menilai Likuiditas, Rasio
Kinerja Solvabilitas, Rasio
Keuangan Aktivitas, dan Rasio
PT Kimia Profitabilitas. Hasil
Farma, Tbk perolehan perhitungan dari
keempat rasio menilai
bahwa kinerja keuangan
PT Kimia Farma, Tbk
masih kurang baik.
6 (Fauziyah Analisis Analisis Hasil analisis
Sitorus Liper Laporan Kualitatif menyarankan agar PT
Siregar, Ady Keuangan & Mayora Indah, Tbk
Inrawan, untuk Kuantitatif sebaiknya berhati-hati
Christine Dewi Menilai dalam melakukan
Nainggolan, Kinerja pinjaman jangka pendek.
2019) Keuangan Selain itu perusahaan
pada PT harus memperbaiki
Mayoran efektivitas pengelolaan
18
Indah ,Tbk persediaan. Sebaiknya
yang perusahaan
Terdaftar di mengoptimalkan
Bursa Efek manajemen piutang agar
Indonesia menagih piutang usaha
kepada perusahaan.
Sebaiknya perusahaan
menjaga agar aktivitas
penjualan stabil sehingga
laba bersih yang diperoleh
perusahaan lebih optimal.
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bursa efek Jakarta sempat tutup selam periode perang dunia pertama,
kemudian dibuka lagi pada tahun 1925. Selain Bursa Efek Jakarta,
pemerintah kolonial juga mengoperasikan bursa parallel di Surabaya dan
20
Semarang. Namun kegiatan bursa ini di hentikan lagi ketika terjadi
pendudukan tentara Jepang di Batavia.
Aktivitas di bursa ini terhenti dari tahun 1940 sampai 1951 disebabkan
perang dunia II yang kemudian disusul dengan perang kemerdekaan. Baru
pada tahun 1952 dibuka kembali, dengan memperdagangkan saham dan
obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan Belanda di
nasionalisasikan pada tahun 1958. Meskipun pasar yang terdahulu belum mati
karena sampai tahun 1975 masih ditemukan kurs resmi bursa efek yang
dikelola Bank Indonesia.
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan
pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan
pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II,
perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik
Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak
dapat berjalan sebagimana mestinya.
Bursa Efek Indonesia saat ini merupakan bursa gabungan dari Bursa Efek
Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi efektivitas
operasional dan transaksi, pemerintah memuaskan untuk menggabung Bursa
Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar
obligasi dan derivatif. Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi ini
mulai beroperasi 1 Desember 2007.18
17
idx.co.id, ‘Sejarah Dan Milestone Bursa Efek Indonesia’, Idx.Co.Id/Tentang-Bei/Sejarah-Dan-
Milestone/, 2019.
18
IDX, ‘Tentang Bei Sejarah Dan Milestone’, IDX, 2022.
21
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan di lakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) perwakilan
Serang. Waktu penelitian di perkirakan selama 1 bulan.
22
keuangan. Adapun metode analisis laporan keuangan yang digunakan
terdiri atas19 :
5. Rasio Likuiditas
c. Current Ratio (Rasio Lancar)
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Current Ratio = 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 × 100%
6. Rasio Solvabilitas
Debt to Ratio (Ratio Utang)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
Debt to Ratio = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
DER = × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
7. Rasio Aktivitas
c. Total assets turnove (Total perputaran aktiva)
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Total assets turnove =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
8. Rasio Profitabilitas
g. Profit Margin
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎
Profit Margin = ×100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
i. Earmimg Power
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎
Earmimg Power = ×100%
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎
j. ROI (Rate of Return on Investment)
19
Dr. Francis Hutabarat and Gita Puspita.
23
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
ROI = ×100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
B. Proses Penelitian
Bogdan dan Taylor dalam Lexy menyatakan bahwa prosedur
penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang diamati. Analisa dalam
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena permasalahan
yang akan dibahas tidak berkenaan dengan angka-angka tetapi
mendeskripsikan secara jelas dan terperinci serta memperoleh data yang
mendalam dari fokus penelitian. Penelitian kualitatif selalu berusaha
mengungkap suatu masalah, keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya.
Hasil penelitian diarahkan dan ditekapkan pada upaya member gambaran
seobyektif dan sedetail mungkin tentang keadaan yang sebenarnya dari
obyek studi.
Penelitian kualitatif biasanya didesain secara longgar, tidak ketat,
sehingga dalam pelaksanaan penelitian berpeluang mengalami perubahan
dari apa yang telah direncanakan. Hal itu dapat terjadi bila perencanaan
ternyata tidak sesuai dengan apa yang dijumpai di lapangan. Meski
demikian, kerja penelitian mestilah merancang langkah-langkah kegiatan
penelitian. Paling tidak terdapat tiga tahap utama dalam penelitian
kualitatif yaitu:
a) Tahap deskripsi atau tahap orientasi. Pada tahap ini, peneliti
mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar dan dirasakan. Peneliti
baru mendata sepintas tentang informasi yang diperolehnya.
24
b) Tahap reduksi. Pada tahap ini, peneliti mereduksi segala informasi
yang diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada
masalah tertentu.
c) Tahap seleksi. Pada tahap ini, peneliti menguraikan fokus yang
telah ditetapkan menjadi lebih rinci kemudian melakukan
analisis secara mendalam tentang fokus masalah. Hasilnya adalah
tema yang dikonstruksi berdasarkan data yang diperoleh menjadi
suatu pengetahuan, hipotesis, bahkan teori baru.
25
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari sumber pertama dan
pengamatan secara langsung ke PT. Kimia Farma Tbk. yang
diperoleh melalui website PT. Kimia Farma Tbk.
b. Data sekunder, yaitu data primer yang telah diolah oleh pihak lain
atau data primer yang telah diolah lebih lanjut yang mendukung
penelitian ini. Data sekunder dalam penelitian ini adalah laporan
keuangan PT.Kimia Farma Tbk. yang telah diaudit oleh Bursa Efek
Indonesia.
26
Analisis dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang
bersumber dari arsip dan dokumen yang berada ditempat penelitian
atau ang berada diluar tempat penelitian yang ada hubungannya
dengan penelitian tersebut. Metode ini digunakan untuk
mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam catatan dokumen.
Fungsinya sebagai pendukung dan pelengkap bagi data-data yang
diperoleh melui observasi dan wawancara.
27
Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang
dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji
data yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi
uji, credibility, transferability, dependability, dan confirmability.
28
DAFTAR PUSTAKA
Martina, Yunita, Wagini Wagini Wagini, and Nenden Restu Hidayah, ‘Analisis
Rasio Profitabilitas Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Kimia Farma
(PERSERO) Tbk’, EKOMBIS REVIEW: Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis,
10.1 (2022), 67–75 <https://doi.org/10.37676/ekombis.v10i1.1696>
Mus, Ika Munarfah, ‘Jurnal Manajemen Keuangan Vol. 1, Juli 2021’, 1 (2021), 1–
20
Rachmi, Bilqist Luthfia, Ade Ali Nurdin, and Banter Laksana, ‘Analisis Kinerja
Keuangan Berdasarkan Rasio Keuangan Pada PT Kimia Farma Tbk Tahun
2016-2020’, Indonesian Journal of Economics and Management, 2.1 (2021),
95–107 <https://doi.org/10.35313/ijem.v2i1.3107>
29
Sitorus, Fauziyah, Liper Siregar, Ady Inrawan, and Christine Nainggolan,
‘ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA
KEUANGAN PADA PT MAYORAN INDAH,Tbk YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA’, SULTANIST: Jurnal Manajemen Dan
Keuangan, 7.1 (2019), 72–78 <https://doi.org/10.37403/sultanist.v7i1.139>
30