Panduan Linen
Panduan Linen
Panduan Linen
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Rahmat-Nya sehingga Panduan linen laundry ini dapat diselesaikan sesuai dengan
kebutuhan rumah sakit.
Panduan ini akan dievaluasi kembali dan dilakukan perbaikan bila ditemukan
hal-hal yang tidak sesuai lagi dengan kondisi di rumah sakit. Dan kami
mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Tim Penyusun atas segala
upayanya menyelesaikan Panduan ini.
Sampul ............................................................................................i
Kata pengantar ................................................................................ii
Daftar isi .........................................................................................iii
BAB I Pengertian ............................................................................1
BAB II Ruang Lingkup ....................................................................2
BAB III Tata Laksana ......................................................................5
BAB IV Dokumentasi .....................................................................14
BAB I
PENGERTIAN
A. Pengertian Linen
Linen adalah produk akhir dari textile. Linen menurut asal bahan materialnya ada
2 macam, diproduksi oleh alam (cotton) dan sintesis (polyester)
Linen rumah sakit adalah semua produk tenun yang digunakan dalam kegiatan
rumah sakit (seragam OK, rawat inap, rawat jalan, gorden penyekat ruang dll)
B. Klasifikasi Linen
1. Linen bersih
2. Linen kotor infeksius
3. Linen kotor non infeksius
4. Linen steril
C. Jenisnya
• Sprei, sarung bantal
• Baju Ok
• Baju pasien
• Doek
• Tirai
• Handuk
• Kelambu
• Serbet
• dll
BAB II
RUANG LINGKUP
Sesuai dengan pemenkes 986/ menkes/per/1992 tentang persyaratan kesling
rumah sakit dan keputusan dirjen PPM & PLP No. 00.06.6.44 tentang petunjuk teknis
tata cara pelaksanaan penyehatan lingkungan rumah sakit
1. Lokasi : mudah dijangkau
2. Lantai beton, plester yang kuat, tidak licin, kemiringan memadai 2-3%
3. Tersedia saluran pembuangan air kotor sistem tertutup
4. Tersedia kran air bersih
5. Tersedia air panas (steam) untuk disinfeksi
6. Peralatan cuci dipasang permanen dan dibuat saluran pembuangan air kotor
7. Jika memungkinkan laundry dilengkapi dengan perlengkapan disinfeksi
8. Disediakan ruang sarana / pengeringan / penyetrikaan / pelipatan / penyimpanan
untuk alat – alat yang telah dicuci
9. Tempat cucian harus selalu dijaga kebersihannya
10. Bangunan laundry perlu disediakan ventilasi dan pencahayaan minimal 200 lux
11. Di laundry disediakan ruang – ruang terpisah sesuai dengan kegunaanya :
a. Ruang linen kotor
b. Ruang linen bersih
c. Gudang troly linen
d. Kamar mandi / WC tersendiri
12 Ruang cuci hendaknya dilengkapi dengan alat cuci yang mampu bekerja satu
hari penuh
13. Ruang – ruang diatur penempatannya sehingga perjalanan linen kotor sampai
menjadi linen bersih terhindar dari kontaminasi ulang
14. Hendaknya disediakan mesin cuci yang dapat memcuci jenis – jenis linen
berbeda yang digunakan di rumah sakit. Dibedakan mesin cuci infeksius dengan
non infeksius
15. Harus disediakan tempat cuci tangan dengan air yang mengalir bagi petugas
untuk mencegah dekontaminasi linen bersih
16. Dalam melakukan proses pencucian harus dihindari tumpahan air
17. Bak – bak air yang ada harus selalu dibersihkan minimal sekali seminggu, untuk
mencegah berkembang biaknya serangga.
A. Linen Kotor Infeksius
Linen kotor infeksius bekas pakai pasien dengan penyakit menular dan
terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh
B. Linen Kotor Non Infeksius
Linen kotor yang berasal dari ruag administrasi, apotik, ruang tunggu dan ruang
perawatan yang bukan penyakit menular
C. Mechanical Action / Kerja Mesin
Putaran mesin cukup baik
Suplai air berjalan dengan baik
Temperatur kontrol berjalan secara otomatis
Tidak terdapat kebocoran air maupun kebocoran pelumas
D. Muatan / Kapasitas Mesin
Muatan yang baik adalah tidak lebih dari 80% dari kapasitas mesin
Sistem penimbangan
– Penimbangan menurut kapasitas mesin
– Penimbangan satu per satu
E. Temperatur / Suhu
Ketepatan temperatur air panas yang diterapkan untuk konsentrasi bahan kimia dan
jenis cucian
Proses pembasahan : dingin 25 – 35
Proses pencucian awal : dingin 25 – 35
Cucian utama : panas 60 – 80
Proses bilas : turun bertahap
F. CHEMICAL ACTION / BAHAN KIMIA
Chemical adalah bahan pencucian yang di gunakan pada proses pencucian dimana
antara satu dengan yang lain saling menunjang untuk mendapatkan hasil yang baik.
Menggunakan chemical yang berlebihan akan berpengaruh pada hasil dan linen
demikian sebaliknya apabila kurang kotoran tidak bisa terangkat dengan baik.
G. FORMULA
Formula adalah suatu ukuran atau dosis chemical yang akan kita gunakan pada
proses pencucian. Formula untuk tiap rumah sakit berbeda. Untuk menentukan
formula
Tergantung tingkat kotoran
Keadaan dasar air
Kepastian mesin
Berkaitan dengan formula pencucian, setiap staf laundry perlu memahami
penggunaan masing – masing produk chemical.
• Alkali
• Detergen
• Bleach / Clorine
• Oxygent Bleach
• Emulsifier
• Sour
• Softener
BAB III
TATA LAKSANA
4. PENCUCIAN LINEN
• Lakukan penimbangan untuk menyesuaikan kapasitas mesin
• Dekontaminasi linen dengan menggunakan disinfektan linen
1. Linen Infeksi :
Linen Infeksi direndam dahulu dengan cairan desinfektan selama 10-15 menit,
kemudian cairan perendaman di buang dan linen ditiriskan, dimasukkan ke tempat
waskom dan dikirim ke bagian pencucian atau masukkan ke dalam kantong plastik
kuning diikat dan di beri label infeksius (jika akan dikirim keluar RS)
a. PROSES LINEN DI MESIN CUCI
• Program mesin sesuai bahan yang akan dicuci
• Masukkan detergen sesuai tingkat cucian
Infeksi, berat, sedang, ringan dan berwarna
• Masukkan linen kedalam mesin cuci
• Atur suhu mesin sesuai :
Infeksi ± 90ºC
Non infeksi ± 80ºC
• Waktu pencucian ± 45 menit atau sesuai program
• Pindahkan ke mesin pengering
Faktor yang menentukan hasil cucian
1) TIME
• Ketepatan waktu konsentrasi bahan kimia
Proses pembahasan : tergantung derajat kotoran
Proses cuci awal : 6 - 10 menit
Proses cuci utama : 10 - 20 menit
Proses 3x bilas : 3 - 5 menit
Pemerasan : 5 - 8 menit
2) Mechanical action / kerja mesin
• Putaran mesin cukup baik
• Suplai air berjalan dengan baik
• Temperatur kontrol berjalan secara otomatis
• Tidak terdapat kebocoran air maupun kebocoran pelumas
3) Muatan / kapasitas mesin
• Muatan yang baik adalah tidak lebih dari 80% dari kapasitas mesin
• Sistem penimbangan
o Penimbangan menurut kapasitas mesin
o Penimbangan satu per satu
4) Temperatur / suhu
• Ketepatan temperatur air panas yang diterapkan untuk konsentrasi bahan
kimia dan jenis cucian
Proses pembasahan : dingin 25 – 35
Proses pencucian awal : dingin 25 – 35
Cucian utama : panas 60 – 80
Proses bilas : turun bertahap
5) Chemical action / bahan kimia
Chemical adalah bahan pencucian yang di gunakan pada proses pencucian
dimana antara satu dengan yang lain saling menunjang untuk mendapatkan hasil yang
baik. Menggunakan chemical yang berlebihan akan berpengaruh pada hasil dan linen
demikian sebaliknya apabila kurang kotoran tidak bisa terangkat dengan baik.
6) FORMULA
Formula adalah suatu ukuran atau dosis chemical yang akan kita gunakan pada proses
pencucian. Formula untuk tiap rumah sakit berbeda. Untuk menentukan formula
Tergantung tingkat kotoran
Keadaan dasar air
Kepastian mesin
Berkaitan dengan formula pencucian, setiap staf laundry perlu memahami penggunaan
masing – masing produk chemical.
• Alkali
• Detergen
• Bleach / Clorine
• Oxygent Bleach
• Emulsifier
• Sour
• Softener
b. PENGERINGAN
• Periksa linen yang perlu di cuci ulang sebelum proses pengeringan
• Lihat yang sudah diperas dimasukkan kedalam mesin pengering dengan suhu ± 80ºC
• Linen tipis ± 10 - 15 menit
• Linen tebal ± 15 - 20 menit
• Linen tebal perlu pengeringan dan linen tipis hanya perlu pemerasan saja
• Lanjut keproses penyetrikaan
5. PENYETRIKAAN
• Alat yang digunakan : roll proses untuk kain lembaran, rotary proses untuk piyama,
baju pasien, gorden
• Proses penyetrikaan dilakukan pada kain dengan kondisi bersih
6. PELIPATAN
• Pada proses pelipatan dilakukan penyortiran terhadap linen yang rusak
• Tempat pelipatan harus bersih jauh dari daerah kotor agar linen tidak terkontaminasi
• Pelipatan sesuai dengan yang sudah ditentukan dengan tujuan mempermudah
penggunaanya
7. PROSES PENYIMPANAN
• Selalu memjaga kebersihan linen
• Tempatkan sesuai dengan jenis linen (steril, bersih)
• Lingkungan harus bersih dan kering tidak bercampur dengan penyimpanan zat kimia
serta tidak menyentuh lantai atau tempat terbuka
• Jangan memcampur linen bersih & linen kotor
• Adanya sistem pencatatan barang
8. PENDISTRIBUSIAN LINEN
• Selalu menjaga kesterilan dan kebersihan linen : cuci tangan
• Gunakan sistem FIFO
• Pastikan semua peralatan yang akan digunakan bersih dan kering
• Jaga linen jangan jatuh kelantai
• Linen dikirim dengan troly tertutup dengan kantong biru untuk linen bersih dan kantong
kuning untuk linen kotor dan infeksius
• Pendistribusian tergantung sistem pengelolaan, jika sentralisasi pendistribusian sesuai
permintaan, jika tidak sentralisasi pendistribusian sesuai dengan pengiriman
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumentasi dilakukan sesuai dengan kegiatan monitoring oleh IPCN, dimulai
dari unit/ruang rawat inap hingga ruangan laundry dan dilaporkan ke KOMITE PPI RS
dan dilaporkan kepada Direktur.