Panduan Linen
Panduan Linen
Panduan Linen
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat-
Nya sehingga Panduan linen laundri in dapat diselesaikan sesuai dengan kebutuhan
rumah sakit.
Panduan ini akan dievaluasi kembali dan dilakukan perbaikan bila ditemukan hal-
hal yang tidak sesuai lagi dengan kondisi dirumah sakit. Dan kami mengucapkan terima
kasih dan penghargaan kepada Tim Penyusun atas segala upayanya menyelesaikan
Panduan ini.
Sesuai dengan pemenkes 986 / menkes / per /1992 tentang persyaratan kesling
rumah sakit dan keputusan dirjen PPM & PLP No. 00.06.6.44 tentang petunjuk teknis
tata cara pelaksanaan penyehatan lingkungan rumah sakit:
1. Lokasi : mudah dijangkau
2. Lantai beton, plester yang kuat, tidak licin, kemiringan memadai 2-3%
3. Tersedia saluran pembuangan air kotor system tertutup
4. Tersedia kran air bersih
5. Tersedia air panas (steam) untuk disinfeksi
6. Peralatan cuci dipasang permanen dan dibuat saluran pembuangan air kotor
7. Jika memungkinkan laundry dilengkapi dengan perlengkapan disinfeksi
8. Disediakan ruang sarana / pengeringan / penyetrikaan / pelipatan / penyimpanan
untuk alat – alat yang telah dicuci
9. Tempat cucian harus selalu dijaga kebersihannya
10. Bangunan laundry perlu disediakan ventilasi dan pencahayaan minimal 200 lux
11. Di laundry disediakan ruang – ruang terpisah sesuai dengan kegunaanya :
a. Ruang linen kotor
b. Ruang linen bersih
c. Gudang troly linen
d. Kamar mandi / WC tersendiri
12. Ruang cuci hendaknya dilengkapi dengan alat cuci yang mampu bekerja satu hari
penuh
13. Ruang – ruang diatur penempatannya sehingga perjalanan linen kotor sampai
menjadi linen bersih terhindar dari kontaminasi ulang
14. Hendaknya disediakan mesin cuci yang dapat memcuci jenis – jenis linen berbeda
yang digunakan di rumah sakit. Dibedakan mesin cuci infeksius dengan non
infeksius.
15. Harus disediakan tempat cuci tangan dengan air yang mengalir bagi petugas untuk
mencegah dekontaminasi linen bersih
16. Dalam melakukan proses pencucian harus dihindari tumpahan air
17. Bak – bak air yang ada harus selalu dibersihkan minimal sekali seminggu, untuk
mencegah berkembangbiaknya serangga.
A. Linen Kotor Infeksius
Linen kotor infeksius bekas pakai pasien dengan penyakit menular dan terkontaminasi
dengan darah atau cairan tubuh
B. Linen Kotor Non Infeksius
Linen kotor yang berasal dari ruang administrasi, apotik, ruang tunggu dan ruang
perawatan yang bukan penyakit menular
C. Mechanical Action / Kerja Mesin
• Putaran mesin cukup baik
• Suplai air berjalan dengan baik
• Temperatur control berjalan secara otomatis
• Tidak terdapat kebocoran air maupun kebocoran pelumas
D. Muatan / Kapasitas Mesin
• Muatan yang baik adalah tidak lebih dari 80% dari kapasitas mesin
• Sistem penimbangan
o Penimbangan menurut kapasitas mesin
o Penimbangan satu per satu
E. Temperatur / Suhu
Ketepatan temperatur air panas yang diterapkan untuk konsentrasi bahan kimia dan
jenis cucian
Proses pembasahan : dingin 25 – 35
Proses pencucian awal : dingin 25 – 35
Cucian utama : panas 60 – 80
Proses bilas : turun bertahap
F. CHEMICAL ACTION / BAHAN KIMIA
Chemical adalah bahan pencucian yang di gunakan pada proses pencucian dimana
antara satu dengan yang lain saling menunjang untuk mendapatkan hasil yang baik.
Menggunakan chemical yang berlebihan akan berpengaruh pada hasil dan linen
demikian sebaliknya apabila kurang kotoran tidak bias terangkat dengan baik.
G. FORMULA
Formula adalah suatu ukuran atau dosis chemical yang akan kita gunakan pada proses
pencucian. Formula untuk tiap rumah sakit berbeda. Untuk menentukan formula
Tergantung tingkat kotoran
Keadaan dasar air
Kepastian mesin
Berkaitan dengan formula pencucian, setiap staf laundry perlu memahami penggunaan
masing – masing produk chemical.
• Alkali
• Detergen
• Bleach / Clorine
• Oxygent Bleach
• Emulsifier
• Sour dan softener
BAB III
TATA LAKSANA