Malaria
Malaria
Malaria
1. Pengertian Penyakit infeksi akut maupun kronik yang disebabkan oleh parasit
Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya
bentuk aseksual dalam darah, dengan gejala demam, menggigil, anemia,
dan pembesaran limpa.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Nusa Penida IIINomor 129 Tahun
2018 tentang Standar PelayananKlinis diUPT.Puskesmas Nusa Penida
III.
1/5
i. muntah
j. diare
2. Petugas melakukan Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Patognomonis
a. Pada periode demam:
Kulit terlihat memerah, teraba panas, suhu tubuh meningkat
dapat sampai di atas 400C dan kulit kering.
Pasien dapat juga terlihat pucat.
Nadi teraba cepat
Pernapasan cepat (takipneu)
Nadi teraba cepat dan lemah
Pada kondisi tertentu bisa ditemukan penurunan kesadaran.
b. Pada periode dingin dan berkeringat:
Kulit teraba dingin dan berkeringat
Nadi teraba cepat dan lemah.
Pada kondisi tertentu bisa ditemukan penurunan kesadaran
c. Kepala : Konjungtiva anemis, sklera ikterik, bibir sianosis, dan
pada malaria serebral dapat ditemukan kaku kuduk.
d. Toraks : Terlihat pernapasan cepat
e. Abdomen : Teraba pembesaran hepar dan limpa, dapat juga
ditemukan asites.
f. Ginjal : bisa ditemukan urin berwarna coklat kehitaman,
oligouri atau anuria.
g. Ekstermitas: akral teraba dingin merupakan tanda-tanda
menuju syok.
3. Petugas melakukan Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan hapusan darah tebal dan tipis ditemukan parasit
Plasmodium
b. Rapid Diagnostic Test untuk malaria (RDT).
4. Petugas melakukan penegakan Diagnosis Klinik
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis (Trias Malaria: panas –
menggigil – berkeringat), pemeriksaan fisik, dan ditemukannya parasit
plasmodium pada pemeriksaan mikroskopis hapusan darah
tebal/tipis.
5. Petugas melakukan diagnosis banding
a. Demam Dengue
b. Demam Tifoid
c. Leptospirosis
d. Infeksi virus akut lainnya
2/5
6. Petugas melakukan Penatalaksanaan/Rencana Terapi
Penatalaksanaan
A. Pengobatan Malaria falsiparum
1. Lini pertama: dengan Fixed Dose Combination (FDC) yang
terdiri dari Dihydroartemisinin (DHA) + Piperakuin (DHP) tiap
tablet mengandung 40 mg Dihydroartemisinin dan 320 mg
Piperakuin. Untuk dewasa dengan Berat Badan (BB) sampai
dengan 59 kg diberikan DHP per oral 3 tablet satu kali per hari
selama 3 hari dan Primakuin 2 tablet sekali sehari satu kali
pemberian, sedangkan untuk BB > 60 kg diberikan 4 tablet DHP
satu kali sehari selama 3 hari dan Primaquin 3 tablet sekali
sehari satu kali pemberian. Dosis DHA = 2-4 mg/kgBB (dosis
tunggal), Piperakuin = 16-32 mg/kgBB (dosis tunggal),
Primakuin = 0,75 mg/kgBB (dosis tunggal).
2. Lini kedua (pengobatan malaria falsiparum yang tidak respon
terhadap pengobatan DHP): Kina + Doksisiklin/ Tetrasiklin +
Primakuin. Dosis kina = 10 mg/kgBB/kali (3x/hari selama 7
hari), Doksisiklin = 3,5 mg/kgBB per hari (dewasa, 2x/hari
selama7 hari), 2,2 mg/kgBB/hari (8-14 tahun, 2x/hari selama 7
hari), Tetrasiklin = 4-5 mg/kgBB/kali (4x/hari selama 7 hari).
B. Pengobatan Malaria vivax dan Malaria ovale
1. Lini pertama: Dihydroartemisinin (DHA) + Piperakuin (DHP),
diberikan peroral satu kali per hari selama 3 hari, primakuin=
0,25mg/kgBB/hari (selama 14 hari).
2. Lini kedua (pengobatan malaria vivax yang tidak respon
terhadap pengobatan DHP): Kina + Primakuin. Dosis kina = 10
mg/kgBB/kali (3x/hari selama 7 hari), Primakuin = 0,25
mg/kgBB (selama 14 hari).
3. Pengobatan malaria vivax yang relaps (kambuh):
a. Diberikan lagi regimen DHP yang sama tetapi dosis
primakuin ditingkatkan menjadi 0,5 mg/kgBB/hari.
b. Dugaan relaps pada malaria vivax adalah apabila pemberian
Primakiun dosis 0,25 mg/kgBB/hari sudah diminum selama 14
hari dan penderita sakit kembali dengan parasit positif dalam
kurun waktu 3 minggu sampai 3 bulan setelah pengobatan.
C. Pengobatan Malaria malariae
Cukup diberikan DHP 1 kali perhari selama 3 hari dengan dosis
sama dengan pengobatan malaria lainnya dan dengan dosis sama
dengan pengobatan malaria lainnya dan tidak diberikan Primakuin.
Pengobatan infeksi campuran antara Malaria falsiparum dengan
3/5
Malaria vivax/ Malaria ovale dengan DHP Pada penderita dengan
infeksi campuran diberikan DHP 1 kali per hari selama 3 hari, serta
DHP 1 kali per hari selama 3 hari serta Primakuin dosis 0,25
mg/kgBB selama 14 hari.
7. Petugas melakukan Konseling dan Edukasi
a. Pada kasus malaria berat disampaikan kepada keluarga mengenai
prognosis penyakitnya.
b. Pencegahan malaria dapat dilakukan dengan :
1. Menghindari gigitan nyamuk dengan kelambu atau repellen
2. Menghindari aktivitas di luar rumah pada malam hari
3. Mengobati pasien hingga sembuh misalnya dengan pengawasan
minum obat
8. Petugas menjelaskan Kriteria Rujukan
a. Malaria dengan komplikasi
b. Malaria berat, namun pasien harus terlebih dahulu diberi dosis awal
Artemisinin atau Artesunat per Intra Muskular atau Intra Vena
dengan dosis awal 3,2mg /kg BB.
7. Diagram Alir
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
diagnosis banding
Penatalaksanaan/
Rencana Terapi
Kriteria
Rujukan
4/5
8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Ruang Pemeriksaan Umum,Ruang Laboratorium, Ruang Farmasi,
Puskesmas Pembantu (Pustu), Survailen Malaria
5/5