HDR Pada Remaja
HDR Pada Remaja
HDR Pada Remaja
Oleh :
Kelompok 2
1. Risdawati
2. Rulyanis
3. Umrah
4. Nurfadilah
5. Muhrina
6. Jumasing
2018/2019
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Allah swt, karena atas berkah limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kita masih
masih diberikan kekuatan, kesehatan, dan kesempatan untuk masih dapat bekerja
demi dunia dan akhirat kita. Tak lupa pula kita menyampaikan sholawat dan salam
kepada Rasulullah Saw, beserta sahabat dan keluarganya sekalian, yang sang
Remaja dengan Gangguan Jiwa : Harga Diri Rendah”. Makalah ini bersumber dari
(Kelompok 2)
Daftar Isi
Halaman Sampul…………………………............……………………….....................
Kata Pengatar………………………………………………….....................................
Daftar Isi…………………………………………………….…………...…………….
BAB I PENDAHULUAN………………………………………...…..……...................
A. Latar Belakang…………………………………………...….…………………
B. Rumusan Masalah…………………………………………….………………..
C. Tujuan Penulisan…………………………………………….…………………
D. Manfaat Penulisan……………………………………………..……………….
A. Kesimpulan……………….…………………….……….…..…………………
B. Saran…………………….…………………….………….…..…..……………
DAFTAR PUSTAKA………………………………..………….……..………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang
rentan terhadap terjadinya masalah psikososial. Harga diri yang tinggi dan konsep diri
positif adalah karakteristik penting dari kesejahteraan individu. Menurut taylor peplau
dan sears, orang dengan harga diri rendah akan berpikir buruk tentang dirinya sendiri,
tidak memiliki tujuan hidup yang jelas, cenderung pesimis tentang masa depan,
mengingat masa lalu mereka lebih negative dan berkubang dalam suasana hati
negative mereka dan lebih rentan terhadap sepresi ketika mereka menghadapi stress.
salah seperti makan yang tidak teratur, mengurangi jumlah porsi makan yang sangat
ekstrem, dan melakukan diet ketat tanpa pengawasan khususnya pada remaja putri
perasaan menderita atau keprihatinan tentang berat atau bentuk tubuh yang tidak
ideal.
adalah bulimia nervosa, anorexia nervosa dan binge eating. Menurut Brown (2005)
dalam Goi et al (2012) Gangguan makan terjadi pada jutaan orang dalam waktu
kapanpun, pada umumnya diderita oleh wanita umur 12 sampai 35 tahun. Penelitian
yang dilakukan Putra (2008) dalam Goi et al (2012) di sekolah menengah atas di
EDNOS.
Bulmia Nervosa merupakan salah satu gangguan makan yang tidak hanya
sering terjadi yaitu harga diri rendah kronik. Harga diri rendah merupakan perasaan
negatif terhadap diri yang telah berlangsung lama yaitu sebelum sakit atau dirawat.
Sensitivitas terhadap komentar yang berkaitan dengan makanan, berat badan, bentuk
tubuh atau berolahraga. Gejala psikologi Bullimia Nervosa yaitu rendah harga diri
dan perasaan malu, kebencian diri atau rasa bersalah, terutama setelah makan,
memiliki citra tubuh yang terdistorsi (misalnya melihat diri mereka sebagai lemak
bahkan jika mereka berada di kisaran berat badan yang sehat untuk usia dan tinggi
mereka), obsesi dengan makanan dan kebutuhan untuk kontrol, depresi, kecemasan
Masalah psikososial harga diri rendah pada remaja dengan Bullimia terjadi
komplikasi dan gangguan psikologi yang berat bahkan memungkinkan adanya resiko
bunuh diri. Harga diri rendah yang sering terjadi pada remaja perlu dilakukan
B. Rumusan Masalah
3. Bagaimana contoh kasus dari gangguan jiwa : harga diri rendah pada remaja?
C. Tujuan penulisan
diri rendah.
D. Manfaat penulisan
1. Definisi
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan
maka cenderung harga diri rendah. Harga diri rendah jika kehilangan
kasih sayang dan penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh dari diri sendiri
dan orang lain, aspek utama adalah diterima dan menerima penghargaan dari
orang lain. (Keliat, 2001) Menurut Schult & videbeck (1998) gangguan harga diri
rendah adalah penilaian negatif seseorang terhadap diri dan kemampuan, yang
yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri,
produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu,
Menurut Keliat (2001) gangguan harga diri yang disebut harga diri rendah
dapat terjadi secara situasional maupun secara kronik. Harga diri rendah
makna diri sebagai respon terhadap situasi saat ini. harga diri rendah situasional
terjadi karena trauma secara tiba-tiba karena suatu keadaan. Penyebab harga diri
rendah situasional yaitu pribadi yang kurang diperhatikan dan harapan akan
struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawat atau sakit
presepsi negatif tentang makna diri sebagai respon terhadap situasi saat ini.
Sedangkan menurut Yosep (2007) harga diri rendah kronik yaitu perasaan negatif
terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu sebelum sakit atau dirawat. Pada
tahap ini seseorang dnegan harga diri rendah kronik mempunyai cara berfikir
yang negatif. Kejadian sakit dan dirawat akan menambah persepsi negatif
ini dapat ditemukan pada klien gangguan fisik yang kronis. Dalam tinjauan
sejarah hidup klien penyebab HDR adalah kegagalan tumbuh kembang, misalnya
sering disalahkan, kurang dihargai, tidak diberi kesempatan dan tidak diterima
dalam kelompok.
diri yang negatif dalam berespon terhadap situasi yang sedang terjadi.
Sedangkam menurut CMHN (2006), harga diri rendah adalah perasaan tidak
berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi
negative terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Harga diri rendah adalah
suatu kondisi dimana individu menilai dirinya atau kemampuan dirinya negatif
atau suatu perasaan menganggap dirinya sebagai seseorang yang tidak berharga
evaluasi diri negatif yang berkepanjangan/ perasaan tentang diri atau kemampuan
diri Harga diri rendah yang berkepanjangan termasuk kondisi tidak sehat mental
jiwa.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat kita simpulkan bahwa: harga diri
penilaian eksternal merupakan penilaian dari luar diri individu (seperti orang tua,
terhadap dirinya.
terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa
gagal mencapai keinginan. Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat
terjadi secara:
kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubugan kerja dll. Pada pasien
yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena privacy yang kurang
sebelum sakit/ dirawat. Klien ini mempunyai cara berfikir yang negatif. Kejadian
sakit dan dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap dirinya. Kondisi ini
mengakibatkan respons yang maladaptif. Kondisi ini dapat ditemukan pada klien
gangguan fisik yang kronis atau pada klien gangguan jiwa.(Nurhalimah, 2016)
B. Psikopatologi / Psikodinamika
1. Faktor Predisposisi
a. Biologis
Faktor heriditer (keturunan) seperti adanya riwayat anggota keluarga
yang mengalami gangguan jiwa Selain itu adanya riwayat penyakit kronis
gangguan jiwa,
b. Psikologis
penolakan dari lingkungan dan orang terdekat serta harapan yang tidak
2. Faktor presipitasi
perilaku kekerasan.
remaja.
keperawatan.(Nurhalimah, 2016)
Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri adalah
perilaku sesuai dengan ideal diri (Keliat, 1999). Sedangkan harga diri rendah
cenderung harga diri rendah. Harga diri rendah jika kehilangan kasih sayang dan
penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain,
lain.(Nurhalimah, 2016)
D. Pohon Masalah
Isolasi Sosial
(Nurhalimah, 2016)
E. Penentuan Diagnosa
1. Batasan karakteristik perilaku yang berhubungan dengan harga diri yang
b. Penurunan produktivitas
l. Keluhan fisik
p. Pengurangan diri
r. Penyalahgunaan zat
t. Khawatir
2. Tanda dan gejala harga diri rendah Menurut Carpenito, L.J (1998 : 352),
a. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan
terhadap penyakit. Misalnya : malu dan sedih karena rambut jadi botak
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri. Misalnya : ini tidak akan terjadi jika
sendiri.
f. Mencederai diri. Akibat harga diri yang rendah disertai harapan yang
Ungkapan negatif tentang diri sendiri merupakan salah satu tanda dan gejala
harga diri rendah. Selain itu tanda dan gejala harga diri rendah didapatkan dari
2. Data Objektif:
a. Penurunan produktivitas
b. Tidak berani menatap lawan bicara
Menurut CMHN (2006), tanda dan gejala harga diri yang rendah adalah:
4. Penurunan produktifitas
kurang, tidak berani menatap lawan bicara, lebih banyak menunduk, bicara
rendah adalah:
dalam kehidupan sehari-hari. Penerjemahan ini dimulai dari pemikiran apa yang
telah terjadi sehingga timbul asumsi, ketika asumsi tersebut terus berulang maka
korban bullying antara lain merasa dirinya bodoh, merasa tidak bisa melakukan
apapun karena selalu dinilai salah, merasa diawasi oleh teman sekitar dan
diperbincangkan, setiap ada 2 orang atau lebih yang berkumpul pasti sedang
dihargai dan dihormati, berfikir bahwa dirinya memang seperti apa yang
diolokkan temannya, merasa tidak disukai teman. Pikiran otomatis negative yang
dilakukan merupakan modal perubahan seseorang kea rah yang lebih baik. Allen
Betie, 2016)
G. Konsep Asuhan Keperawatan Harga Diri Rendah
f. Apa upaya yang Anda lakukan untuk mencapai harapan yang belum
terpenuhi?
rendah merupakan core problem (masalah utama). Apa bila harga diri
melatih cara untuk mengatasi harga diri rendah yang dialami klien. Setelah
perawat selesai melatih pasien maka perawat kembali menemui dan melatih
keluarga untuk merawat klien, serta menyampaikan hasil tindakan yang telah
dilakukan terhadap pasiendan tugas yang perlu keluarga lakukan yaitu untuk
membimbing pasien melatih kegiatan yang telah diajarkan oleh perawat
Tindakan Keperawatan:
pertemuan.
tetapkan.
d) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan dua kali per hari.
diperlihatkan klien.
5) Membantu pasiendapat merencanakan kegiatan sesuai
dilatihkan.
pasiensetiap hari.
keluarga.
dilakukan klien.
diri klien
Tindakan Keperawatan:
teratur.
Pasien
Sp 1 :
digunakan
kemampuan pasien
Sp II
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
Keluarga
Sp 1
b. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami
Sp II
diri rendah
Sp III
diri rendah
melakukan rujukan.
pertama.
IMPLEMENTASI EVALUASI
anaknya menyulam.
Keluarga: O:Klien
O:Keluarga
Mampu
mempraktekkan cara
anaknya
teratasi
P:
P Klien: merapikan
tempat tidur
P Keluarga:
mengingatkan
pasienuntuk
merapikan tempat
tidur
sesuai jadwal (jika
pasienlupa) dan
memberikan pujian
setelah
pasienmelakukannya.
Perawat
(Nurhalimah, 2016)
C. Contoh Kasus Harga Diri Rendah pada Remaja
1. Kasus
selama tiga tahun. Sejak kecil Nn.T memang menggemaskan karena tubuhnya
yang gemuk. Ketika Nn.T beranjak remaja, ia menjadi korban bully dari teman-
tingginya 140 cm. Sampai pada akhirnya ia melakukan diet ketat bahkan sampai
harus diopname karena menolak makan. Demi bertubuh langsing. Nn.T mengaku
masuk perut, berolahraga secara berlebihan Sepanjang itu, tidak ada anggota
keluarganya yang tahu. Nn.T kerap depresi ketika berhadapan dengan angka
timbangan yang tidak kunjung bergerak ke arah kiri, bahkan sempat membanting
dua timbangan. Nn.T sempat pun sempat merasakan ketakutan akan penyakit
tersebut dan harus berhenti atau live or die. (Astuti et al, 2014)
badannya 140 cm. Psikologis: klien merasa setres berat akibat kerap dibully
nervosa dan merasa mengalami harga diri rendah dengan keadaan tubuhnya.
Aspek asal : klien merasa harga dirinya rendah karena kondisi tubuhnya yang
gemuk. Aspek waktu : klien menderita Bullimia Nervosa selama 3 tahun. Aspek
Jumlah : klien merasa malu karena bentuk tubuhnya yang gemuk dan klien ingin
yang ia derita hingga ia berfikir ingin berhenti atau jika tidak ia akan mati.
dietnya gagal. Respons perilaku : klien kerap depresi ketika berhadapan dengan
angka timbangan yang tidak kunjung bergerak ke arah kiri dan sempat
anggota keluarganya
support) : keluarga klien selalu memberikan dukungan atas keadaan klien. Aspek
Material asset: klien merupakan keluarga dari orang yang berkecukupan dan ia
perubahan kondisi kesehatannya dan menjadi merasa tertekan atau depresi, dan ia
tidak bisa menyatakn ekspresi yang ia alami kepada anggota keluarganya dan ia
a. Diagnose Medis
Bulimia nervosa (BN) digambarkan dengan episode berulang
secara diam-diam, hal tersebut dapat terjadi karena dipicu oleh stres dan
lain selain cara yang digunakan pada tipe purging, seperti berpuasa atau
b. Diagnose Keperawatan
3. Isolasi social
a. Penatalaksanaan Medis
1) Farmakoterapi
2) Psikoterapi
b) Psikoterapi interpersonal
b. Penatalaksanaan Keperawatan
konsisten) tindakan-tindakan
(tidak pernah
dukungan.
(dilakukan dengan
memberikan motivasi
atau sedih.
(dilakukan dengan
menciptakan hubungan
perasaannya)
3. Dengarkan dan
dorong ekspresi
(dilakukan dengan
bisa mengekspresikan
A. Kesimpulan
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan
tidak bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri. Jika individu sering gagal maka
cenderung harga diri rendah. Harga diri rendah jika kehilangan kasih sayang dan
penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain, aspek
utama adalah diterima dan menerima penghargaan dari orang lain. (Keliat, 2001)
Menurut Schult & videbeck (1998) gangguan harga diri rendah adalah penilaian
negatif seseorang terhadap diri dan kemampuan, yang diekspresikan secara langsung
B. Saran
diri rendah kronik yang terjadi pada usia remaja guna meminimalisir terjadinya
kesalahan persepsi antara klien dan perawat, karena usia remaja merupakan masa
perkembangan yang labil. Sebagai seorang perawat diharapkan juga bisa melakukan
upaya promotif yang dapat dilakukan perawat dengan memberikan motivasi kepada
klien. Upaya preventif dengan membantu mengatasi masalah yang dialami klien
sebelum menjadi harga diri rendah. Upaya kuratif yang dapat dilakukan yaitu dengan
masalah harga diri rendah agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.
Astuti, Lutfi Dwi Puji., Paramitha, Tasya., Syartiqa, Shalli. 2014. Derita Bulimia
Tina Toon.
Febriana, Betie, D. (2016). Pengaruh Terapi Kognitif Terhadap Harga Diri Remaja
Republik Indonesia.
2016. Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia
Pertama. Singapore: Elsevier.