Arang Cangkang Sawit Sebagai Bahan Filler Kompon Sawit
Arang Cangkang Sawit Sebagai Bahan Filler Kompon Sawit
Arang Cangkang Sawit Sebagai Bahan Filler Kompon Sawit
114 - 121
Abstrak
Tujuan penelitian untuk mendapatkan formulasi yang tepat dalam pembuatan kompon
karet dan mengetahui perbandingan komposisi dengan menggunakan arang cangkang
sawit dengan metode sol gel. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) 3 (tiga) variasi ukuran partikel arang cangkang sawit, 2
(dua) variasi bahan pengisi Arang Cangkang Sawit (ACS) dan 2 (dua) kali ulangan.
Perlakuan ukuran partikel Arang Cangkang Sawit (ACS) dengan metode sol gel, masing-
masing berkisar A= 40-60 nm, B = 80-100 nm, C= 200 mesh. Variasi arang cangkang
sawit (ACS) 20 phr dan 40 phr. Parameter yang diuji waktu pemasakan kompon,
modulus, density, ketahanan retak lentur dan pampatan tetap. Hasil uji yang baik terdapat
pada formula 4 yaitu perlakuan ukuran partikel nano ACS berkisar 80-100 nm dan bahan
pengisi ACS 40 phr, dengan karakteristik kompon karet meliputi, waktu pemasakan Tc10
7 : 05 menit, Tc90 17 : 40 menit, tegangan tarik 17 %, masa jenis 1 g/ml, ketahan retak
lentur diamati secara visual tidak ada keretakan dan pampatan tetap 22%.
Kata kunci : arang cangkang sawit, sol gel, kompon karet.
Abstract
The objective of this research is to get the best formula in produced rubber compound and
known the appropriate composition of palm shell charcoal by sol gel process. The design
used was complete randomize design, consist of 2 factors : 3 (three) variations of
treatment in palm shell charcoal particle size (ACS) and 2 (two) variations of treatment for
the filler (ACS), with 2 (two) times repetition. The first factor of palm shell charcoal by sol
gel process is a follows : A = range 40-60 nm particle size, B = range 80-100 nm particle
size, C = 200 mesh particle size. The second factor is filler variations (ACS), namely C 1 :
ACS 20 phr, C2 : ACS 40 phr. Parameter tested cooking time Tc10, Tc90, modulus,
density, flex resistance and compression set . The result showed that the best treatment is
a combination of formula number 4 ACS nano particle size ranges 80-100 nm and 40 phr
filler ACS which characteristic of the rubber compound cooking time Tc10 7 : 05 minutes ,
Tc90 17 : 40 min , modulus : 17 % , density : 1 g/ml, flex resistance : no cracks and
compresion set 22%.
114
Nuyah Pembuatan Kompon Karet dengan ...
Rahmaniar
115
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 24 No. 2 Tahun 2013 Hal. 114 - 121
mempunyai fraksi solid yang lebih besar Faktor pertama arang cangkang
daripada sol). sawit dengan metode sol gel yaitu :
Penelitian ini menggunakan filler A= Ukuran partikel berkisar 40-60 nm.
dari arang cangkang sawit yang B= Ukuran partikel berkisar 80-100 nm.
disintesis dengan metoda sol gel, C = Ukuran 200 mesh.
dengan ukuran partikel yang diperkecil Faktor kedua variasi bahan pengisi
diharapkan dengan ukuran partikel (ACS), yaitu :
partikel yang kecil membuat produk C1= jumlah ACS 20 phr
memiliki sifat yang dapat meningkatkan C2= jumlah ACS 40 phr
kualitas. Selain itu arang cangkang sawit Pembuatan Kompon Karet dengan
dapat dijadikan sebagai bahan alternatif Bahan Pengisi Arang Cangkang Sawit
pengganti bahan pengisi yang berasal terdapat pada Tabel 1.
dari minyak bumi seperti carbon black,
dengan adanya beberapa pertimbangan Tabel 1. Formula pembuatan kompon karet
diatas, maka perlu diadakan penelitian dengan menggunakan metode sol
gel.
dengan tujuan mendapatkan formulasi
yang tepat dalam pembuatan kompon Sampel ACS A Sampel ACS B
karet dan mengetahui perbandingan No
Nama (phr) (phr)
komposisi yang tepat dengan Bahan Formula Formula Formula Formula
1 2 3 4
menggunakan arang cangkang sawit 1 RSS 70 70 70 70
dengan metode sol gel. 2 SBR 30 30 30 30
Arang
cangkang
BAHAN DAN METODE 3 20 40 20 40
sawit
(ACS)
Parafinic
A. Bahan dan Alat 4
oil
7 7 7 7
Bahan-bahan yang digunakan dalam 5 ZnO 4 4 4 4
penelitian ini adalah karet alam : Ribbed 6 SA 1,5 1,5 1,5 1,5
Anti
Smoke Sheet (RSS), stiren butadiene 7
Oksidan
1 1 1 1
rubber (SBR), sol gel arang cangkang 8
Parafin
0,5 0,5 0,5 0,5
sawit, parafinic oil, ZnO, Asam stearat, wax
9 MBTS 0,6 0,6 0,6 0,6
Anti Oksidan, parafin wax, 10 TMTD 0,6 0,6 0,6 0,6
Dibenzothiazyl disulfide (MBTS), 11
Coumaron
3 3 3 3
resin
Tetrmetilitiuram disulfide (TMTD), 12 Sulphur 1,5 1,5 1,5 1,5
Comaron Resin, sulfur, dan bahan untuk Jumlah 141,2 161,2 141,2 161,2
uji mutu produk di laboratorium.
Peralatan yang digunakan pada Tabel 1. Formula pembuatan kompon karet
penelitian ini adalah timbangan metler dengan menggunakan metode sol
p1210 kapasitas 1200 g, timbangan gel. (lanjutan)
duduk merek Berkel kapasitas 15 kg,
Sampel ACS C
open mill L 40 cm D18 cm kapasitas 1 (phr)
No Nama Bahan
kg, cutting scrab besar, gunting dan Formula 5 Formula 6
kuas.
1 RSS 70 70
2 SBR 30 30
B. Metode Penelitian 3
Arang cangkang
20 40
Desain riset merupakan desain sawit (ACS)
4 Parafinic oil 7 7
eksperimental karena dilakukan dalam 5 ZnO 4 4
skala laboratorium yang menggunakan 6 SA 1,5 1,5
7 Anti Oksidan 1 1
metode Rancangan Acak Lengkap, yang 8 Parafin wax 0,5 0,5
terdiri dari dua faktor yaitu (3) tiga 9 MBTS 0,6 0,6
perlakuan variasi ukuran partikel Arang 10 TMTD 0,6 0,6
11 Coumaron resin 3 3
Cangkang Sawit (ACS) dengan metode 12 Sulphur 1,5 1,5
sol gel dan 2 (dua) perlakuan jumlah Jumlah 141,2 161,2
bahan pengisi (ACS), dengan 2 (dua)
kali ulangan.
116
Nuyah Pembuatan Kompon Karet dengan ...
Rahmaniar
117
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 24 No. 2 Tahun 2013 Hal. 114 - 121
12 9
10 8 permeter kubik (mg/m 3) atau gram per
8 centimeter kubik (g/cm 3) (Basseri, 2005).
6 Hasil pengujian berat jenis kompon
4 karet dapat dilihat pada Gambar 2.
2
0
F1 F2 F3 F4 F5 F6 1,005 1 1
1
1
perlakuan 0,995 0,99 0,99
Berat jenis, g/ml
118
Nuyah Pembuatan Kompon Karet dengan ...
Rahmaniar
menyebabkan kenaikan nilai berat jenis kemampuan suatu bahan untuk kembali
hal ini disebabkan makin banyak molekul ke bentuk semula setelah mengalami
yang terikat pada polimer karet pembebanan (Sinurat, 2001). Beban
menjadikan kompon karet makin padat. yang digunakan pada pengujian
(Supraptiningsih, 2005). pampatan tetap termasuk beban tetap
dalam jangka waktu yang telah
D. Ketahanan Retak Lentur (Flex ditentukan. Compresion set yaitu
Resistance), 100 cycle/mnt pampatan tetap yang diukur pada suhu
Uji ketahanan retak lentur untuk 55°C, dari penelitian yang telah
mengetahui berapa jauh kerusakan dilakukan terhadap 6 formula dengan
terhadap kompon karet jika dilenturkan variasi ukuran arang cangkang sawit
atau dilekukkan berulang kali secara dengan metode sol gel. Pada penelitian
terus menerus (Basseri, 2005). Hasil dimana ukuran partikel berpengaruh
pengujian ketahanan retak lentur tetapi tidak signifikan terhadap pampatan
terhadap kompon karet secara visual tetap, Hasil uji pampatan tetap terdapat
dinyatakan dengan retak atau tidak retak pada gambar 3.
(flex atau no flex). Hasil pengujian
ketahanan retak lentur terhadap kompon
karet untuk semua perlakuan dapat 30 24
23 22 22 22
dilihat pada Tabel 3. pampatan tetap, % 25
18
Tabel 3. Hasil pengujian Ketahanan Retak 20
Lentur. 15
Formula Hasil Pengamatan 10
1 Tidak retak
5
2 Tidak retak
3 Tidak retak 0
4 Tidak retak F1 F2 F3 F4 F5 F6
5 Tidak retak perlakuan
6 Tidak retak
Gambar 3. Pampatan Tetap Kompon Karet
Semua perlakuan pada Tabel 3
menunjukkan tidak ada tanda-tanda Hasil uji pampatan tetap (%) yang
mengalami keretakan setelah dilakukan diberikan oleh kompon untuk formula 1
bengkukan sebanyak 150.000 putaran. adalah 23%, formula 2 adalah 22%,
Hal ini dikarenakan ukuran partikel ACS formula 3 adalah 18%, formula 4 adalah
berpengaruh terhadap daya oksidasi 22%, formula 5 adalah 24% dan formula
pada kompon karet. ACS sebagai bahan 6 adalah 22%. Nilai terkecil terdapat
pengisi merupakan faktor yang dapat pada formula 3 dimana ukuran partikel
meningkatkan ketahanan retak lentur 80-100 nm dan ACS 20 phr dengan
kompon karet (Alfa, 2005). makin kecil nilai pampatan tetap maka
Bertambahnya bahan pengisi juga dapat produk yang dihasilkan makin elastis.
mempengaruhi sifat kompon seperti Sifat elastisitas suatu barang jadi
viskositas dan kekuatan kompon (Green karet ditimbulkan karena adanya ikatan
strength) akan bertambah, permukaan silang antar partikel karet. Ikatan silang
kompon bertambah baik/ tidak retak ini terjadi karena adanya proses
tetapi daya lekat kompon akan vulkanisasi.
berkurang (Abednego. 1998) Hasil penelitian pada penambahan
ACS 40 phr mempunyai nilai yang sama
E. Pampatan Tetap (Compression yaitu 22% hal ini dikarenakan sifat
Set), % pampatan tetap dipengaruhi oleh besar
Pampatan tetap merupakan salah suhu vulkanisasi dan lamanya
satu parameter uji elastisitas suatu vulkanisasi, karena sifat pampatan tetap
vulkanisat. Elastisitas adalah 50% dipengaruhi oleh kekenyalan.
119
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 24 No. 2 Tahun 2013 Hal. 114 - 121
120
Nuyah Pembuatan Kompon Karet dengan ...
Rahmaniar
121