5 TF
5 TF
5 TF
Data utama
1. Anamnesis
Panas badan sejak 4 hari SMRS, panas tinggi terus menerus tapi turun dengan
pemberian obat panas. batuk berdahak +, pilek +, mual +, muntah +, nyeri perut +,
diare -, nyeri di persendian -, bintik2 merah ditangan -, mimisan -, muntah darah -,
sesak -, nyeri tekan otot betis -, BAK seperti biasa, 2 hari belum BAB, kentut + ,
makan minum menurun.
2. Riwayat Pengobatan
Sanmol, Demacolin
3. Riwayat Penyakit Dahulu
, DHF -, TF -
4. Riwayat Penyakit Keluarga
-
5. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Compos mentis
BB/TB : 21 kg / 135 cm
Tekanan Darah :-
Nadi : 130x/menit, teratur, kuat
Pernapasan : 23x/menit
Suhu badan : 39 ºC
Kepala & leher : anemia (-), icterus (-), cyanosis (-), dyspnea (-), lidah kotor
1
(+)
Thorax : simetris, bentuk normal, retraksi (-)
Cor : S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : ves/ves, wheezing (-/-), rhonchi (-/-),
: Soepel, BU (+) N, Meteorismus -, nyeri tekan
Abdomen
Mc burney -, nyeri epigastrium +
Extremitas : akral hangat kering merah., CRT <2’, edema (-/-)
Uji torniquet Negatif
6. Assesment
Tifoid fever
7. Planning Diagnosis
Pemeriksaan Laboratorium
o Darah lengkap
RBC : 4.78
HGB : 12.6
HCT : 37.0
MCV : 77.4
MCH : 26.4
MCHC : 34.1
PLT : 260
WBC : 6.18
o Serologi Widal test
S. Paratyphi B + (1/80)
S. Paratyphi A + (1/80)
S. Typhi H - (-)
S. Typhi O + (1/640)
8. Planning terapi
Propietik supp 160 mg
Lapifed Exp 3 x cth I
Sanmol syr 4 x cth I (250mg)
Tiampenicol syr 4 x cth I (250mg)
Biostrum syr 1 x cth I (250mg)
Ranitidin 3 x pulv 21 mg
Domperidon syr 3 x cth I
Pro MRS
2
TINJAUAN PUSTAKA
Demam Tifoid
1. Definisi
Demam tifoid adalah suatu penyakit sistemik yang bersifat akut yang
disebabkan oleh Salmonella typhi.
2. Etiologi
Salmonella typhi adalah bakteri gram negatif, mempunyai flagela, tidak
berkapsul, tidak membentuk spora, fakultatif anaerob. Salmonella typhi
mempunyai antigen somatik (O), flagelar antigen (H) dan envelope antigen
(K).
3. Patogenesis
Sel-sel M, sel epitel khusus yang melapisi Peyer’s patch, merupakan tempat
internalisasi Salmonella typhi. Bakteri mencapai folikel limfe usus halus,
mengikuti aliran ke kelenjar limfe mesenterika bahkan ada yang melewati
sirkulasi sistemik sampai ke jaringan RES di organ hati dan limpa. Dengan
cara ini organisme dapat mencapai organ manapun, akan tetapi tempat
predileksinya adalah hati, limpa, sumsum tulang, kandung empedu, dan
Peyer’s patch dari ileum terminal. Ekskresi organisme di empedu dapat
menginvasi ulang dinding usus atau dikeluarkan melalui tinja.
4. Manifestasi Klinis
a. Masa inkubasi
Masa inkubasi pada umumnya adalah 10-12 hari. Pada awal penyakit
keluhan dan gejala penyakit tidaklah khas, seperti gejala influenza, berupa :
anoreksia, rasa malas, sakit kepala bagian depan, nyeri otot, lidah kotor, dan
nyeri perut.
Setelah melewati masa inkubasi 10-14 hari, gejala penyakit itu pada
awalnya sama dengan penyakit infeksi akut yang lain, seperti demam tinggi
yang berpanjangan yaitu setinggi 39ºC hingga 40ºC, sakit kepala, pusing,
pegal-pegal, anoreksia, mual , muntah, batuk, dengan nadi antara 80-100
kali permenit.
3
c. Minggu kedua
Pada minggu kedua suhu tubuh penderita terus menerus dalam keadaan
tinggi/demam. Gejala toksemia semakin berat yang ditandai dengan keadaan
penderita yang mengalami delirium.
d. Minggu ketiga
e. Minggu keempat
Pada minggu ke empat demam turun perlahan secara lisis, kecuali jika fokus
infeksi terjasi seperti kolesistitis, abses jaringan lunak maka demam akan
menetap.
6. Penatalaksanaan
4
Tabel.1 Obat dan Dosis Antimikroba untuk Demam Tifoid (Kemenkes,2006)
5
- Tidak mahal.
- Pemberian PO/IV
TMP-SMX Dewasa: 2 x (160-800) selama
2 minggu.
(kotrimoksazol)
Anak : TMP 6-10
mg/kgBB/hari atau SMX 30-50
mg/kgBB/hari
selama 10 hari.
Quinolon a. Siprofloksasin: 2 x 500 mg - Pefloksasin dan
selama satu minggu fleroksasin lebih cepat
b. Ofloksasin: 2 x (200-400) dalam menurunkan suhu.
mg selama satu minggu - efektif dalam mencegah
c. Pefloksasin: 1 x 400 mg relaps dan karier.
selama satu minggu - Pemberian peroral
d. Fleroksasin: 1 x 400 mg
- Anak: tidak dianjurkan
selama satu minggu
karena efek samping pada
pertumbuhan tulang.
Daftar Pustaka
6
PEMBAHASAN
Pasien datang dengan keluhan panas badan sejak 4 hari SMRS, panas tinggi terus
menerus tapi turun dengan pemberian obat panas. batuk berdahak +, pilek +, mual +, muntah
+, nyeri perut +, diare -, nyeri di persendian -, bintik2 merah ditangan -, mimisan -, muntah
darah -, sesak -, nyeri tekan otot betis -, BAK seperti biasa, 2 hari belum BAB, kentut + ,
Pada pemeriksaan fisik ditemukan KU lemah, suhu badan 39 ºC, pada kepala/leher
ditemukan lidah kotor (+), pada abdomen nyeri epigastrium +. Pada hasil lab ditemukan hasil
Dari data diatas diagnosis pasien mengarah ke Tifoid fever, jadi planning terapi yang
diberikan ke pasien adalah sbb : Propietik supp 160 mg, Lapifed Exp 3 x cth I, Sanmol syr 4
x cth I (250mg), Tiampenicol syr 4 x cth I (250mg), Biostrum syr 1 x cth I (250mg),
Ranitidin 3 x pulv 21 mg, Domperidon syr 3 x cth I, dan kami sarankan untuk MRS karna
dari hasil serologi test Widal yang tinggi dan KU pasien yang lemah.