1.kak Jalan Jacking Mh. Thamrin Ok1 Fix
1.kak Jalan Jacking Mh. Thamrin Ok1 Fix
1.kak Jalan Jacking Mh. Thamrin Ok1 Fix
Kegiatan :
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN
Pekerjaan :
Kondisi Drainase di ruas jalan MH. Thamrin saat ini tergolong kurang baik, ini terlihat dari
adanya genangan genangan air di ruas jalan tersebut ketika setelah hujan, di tambah lagi
buangan limbah air dari warga setempat sehingga saluran eksisting tidak mampu
menampung kapasitas air terlalu lama dikarnakan air tidak sampai ke pembuangan akhir
atau sungai terdekat, maka diharapkan adanya rencana penanganan drainase
menggunakan metode jacking di anggap menjadi solusi terbaik mengingat metode ini
dapat membor tanah dengan tidak merusak bangunan diatasnya, sehingga diperlukan
suatu pengaturan sistem penanganan dengan memanfaatkan ROW daerah milik Jalan
yang tersedia agar tidak terjadi hambatan atau sumbatan dan pelayanan yang optimal.
Beberapa tahun belakangan banyak teknologi baru yang terus dikembangkan dan
diterapkan tidak hanya untuk mendapatkan konstruksi yang aman, ekonomis, tetapi
juga sekaligus untuk mendapatkan keamanan kekuatan, atau umur layan Jalan
seoptimal mungkin.
1.4 SASARAN
1. Mengidentifikasi permasalahan di lapangan sesuai kajian dalam perencanaan.
2. Menghimpun dan menganalisis permasalahan dalam berbagai aspek dalam
perencanaan.
3. Tersedianya dokumen perencanaan DED Drainase (Jacking) MH. Thamrin
sebanyak 2 titik dan Adanya topografi dan desain saluran baik itu elevasi dan
dimensi, serta penanganan pembuangan rawan banjir, Rencana Anggaran
Biaya dan Rincian Volume serta Gambar.
BAB II
PELAKSANAAN
4. Perencanaan jalan mengacu kepada Norma Standar Pedoman dan Kriteria yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kemenetrian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat
Analisis Drainase
Dalam perhitungan dimensi suatu struktur drainase diperlukan perhitungan
tentang jumlah air yang akan mengalir. Analisis hidrologi yang mengkaji curah
hujan untuk mendapatkan intensitasnya di suatu wilayah harus dilakukan
terlebih dahulu.
Analisis drainase diperlukan untuk menentukan jenis dan dimensi dari
bangunan-bangunan drainase baik saluran terbuka maupun tertutup. Diagram
alir perencanaan drainase secara umum dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
A. Drainase Permukaan
i. Intensitas Curah Hujan
- Data Curah Hujan
Merupakan data curah hujan harian maksimum dalam setahun
selama minimal 10 tahun dari 3 stasiun terdekat dari lokasi studi,
dinyatakan dalam mm/hari.
- Perioda Ulang
Perencanaan saluran terbuka sepanjang tepi jalan direncanakan
dengan perioda ulang 5 tahun, sedangkan untuk saluran tertutup
(gorong–gorong) dilakukan dengan perioda ulang 10 tahun.
- Analisis Intensitas Hujan
Perhitungan Intensitas Hujan dilakukan sebagai berikut :
XTR = X + K.Sx …………. 3.1
X i X
2
Sx i 1
……….. 3.3
n 1
Keterangan :
XTR = Besarnya curah hujan untuk periode ulang T tahun (mm/24
jam)
X = Nilai rata – rata aritmatik hujan komulatif
Sx = Penyimpangan baku sample (Standar deviasi) dalam mm/hari
YTR = Variasi yang merupakan fungsi periode ulang
Yn = Reduced Mean yang nilainya tergantung dari besarnya sampel
n
Sn =ReducedDtandar Deviasi yang tergantung dari besarnya
sampel n
Nilai YTRdapat dihitung berdasarkan rumus :
YT ln[ ln (T r 1 )/T r ] …………. 3.4
B. Luas Area
Luas area harus dihitung untuk setiap jenis permukaan yang
ditinjau.Perhitungan luas dilakukan pada peta topografi. Pada umumnya
luas penampang untuk tiap segmen saluran merupakan salah satu dari
kemungkinan seperti berikut :
o Ruang Milik Jalan (RUMIJA)
o Ruang Milik Jalan (RUMIJA) ditambah daerah sekitar dimana airnya
mengalir ke selokan jalan
RUMIJA
Daerah Pelayanan
Lingkungan
Daerah Pelayanan
Permukaan jalan
C. Debit Rencana
Metode praktis yang sering dipergunakan adalah metode rasional, dengan
rumus sebagai berikut :
CI A
Q1 ……………… 3.9
3.6
dengan :
Q1 = Debit air (m3/det)
C = Koeffisien run off
I = Intensitas hujan (mm/jam)
A = Area tangkapan hujan (km2)
Metode Boring
Metode boring adalah metode pemasangan pipa yang dilakukan dengan
menggunakan bor tanpa harus membuka secara keseluruhan tanah
diatasnya, tetapi dilakuan dengan penggalian tanah sebatas keperluan
sesuai dengan diameter pipa .
Metode Jacking
Metode adalah suatu metode pemasangan dengan alat pendorong pipa
dari hulu sampai kehilir, sementara untuk penggaliannya dapat dilakukan
secara mesin dan manual. Pipa yang didorong menggunakan alat
pendorong hidraulik, dengan tekanan yang mempu ditahan oleh pipa
yang akan dipakai (untuk pipa yang dipakai harus mampu menerima
tekanan yang sesuai dengan panjang lintasan),
Untuk saluran yang dipakai dengan tipe bulat, tipe ini lebih kuat dan lebih
mudah didorong, Untuk kekuatan pipa diharapkan dapat menahan
tekanan hingga 500 kg/cm2.
Metode HDD
Metode ini adalah metode boring degan menggunakan mesin, namun
biasanya dilakukan untuk air bersih atau pemasngan pipa yang tidak
dialirkan dengan cara gravitasi. Pipa yang dipasang dengan metode ini
haruslah pipa yang mempunyai kelenturan atau tidak rigid. Dari kedua
metode diatas yang bisa dilakukan boring dengan menggunakan metode
jacking.
c) Peninjauan lapangan
Setelah pembahasan rencana system boring didiskusikan dengan
pihak Direksi pekerjaan selesai dilakukan serta telah mendapat
persetujuan maupun pengarahan mengenai pelaksanaan selanjutnya,
maka untuk mendapatkan gambaran mengenai boring yang akan
dilakukan atau diterapkan secara detail dan kelengkapannya dari data
yang diperlukan , kemudian dilakukan peninjauan lapangan sesuai
dengan persetujuan maupun pengarahan tersebut.
Aktifitas peninjauan lapangan meliputi hal sebaga berikut :
· Penentuan daerah genangan Banjir
· Melakukan penelitian keadaan fisik system yang ada
· Melakukan penelitan dan menentukan kemana pembuangan boring
yang akan dilakukan/direncanakan.
d) Pembahasan Sistem Boring
Berdasarkan data dasar yang didapat dan hasil peninjauan lapangan
maka disiapkan rencana awal untuk system boring yang akan
dilakukan dan lanjutan dari system yang akan diusulkan sebagai jalan
keluar untuk mengatasi banjir yang selalu ada.
f) Pengukuran lapangan
Pengukuran lapangan dilakukan setelah rencana boring disepakati
metode dan arahannya jelas yang disetujui oleh Direksi.
h) Perencanaan Teknis
Perencanaan Teknis adalah Perencanaan Detail Desain yang disetujui
oleh direksi dengan metode dan rumus-rumus yang akan dipakai
dalam perencanaan teknis di lokasi pekerjaan.
I. Jenis Pekerjaan
Jenis Pekerjaan ini adalah melaksanakan Pekerjaan Jasa Konsultansi yang
diserahi pekerjaan ini wajib menyediakan jasa-jasanya semaksimal mungkin
untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan sehingga diperoleh hasil
pekerjaan berupa Dokumen Perencanaan yang ditetapkan dan dapat
dipertanggung jawabkan dalam pelaksanaan kontrak konstruksi/ fisik serta
mengusahakan sekecil mungkin adanya perbaikan-perbaikan atau
perencanaan tambahan lainnya dikemudian hari.
Konsultan Perencana /Perorangan harus bekerja sama sepenuhnya dengan
Pengguna Anggaran/ Pemimpin Pelaksana/Pelaksana Teknik dan instansi
terkait sesuai dengan kebijakan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku
diKegiatan Perencanaan Pembangunan Jembatan Provinsi Banten.
Bagan organisasi dari pemberi kerja yang menunjukan fungsi dari masing-
masing unit, harus benar-benar dapat difahami oleh Konsultan.
Membuat Adanya topografi dan desain saluran baik itu elevasi dan dimensi,
serta penanganan pembuangan rawan banjir, Rencana Anggaran Biaya dan
Rincian Volume serta Gambar
TEAM LEADER
AHLI HIDROLOGI
JURU UKUR
Jumlah Bulan
No Jabatan
Orang Bulan Bulan 1 Bulan 2
I Tenaga Ahli
1 Team Leader (Ahli Teknik Jalan) 1 2
2 Ahli Hidrologi 1 1
II Tenaga Pendukung
1 Juru Ukur 1 1
Bulan
No Kegiatan
Bulan 1 Bulan 2
1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Bulan 1
3 Laporan Bulan 2
5 Laporan Teknik/Antara
6 Laporan Akhir
7 Lap. Data Ukur Survei Lapangan
8 Laporan EE
9 Gambar Rencana
No Kegiatan
Bulan 1
BAB IV
PELAPORAN
4.1. LAPORAN-LAPORAN
Sedangkan jenis laporan-laporan yang harus diserahkan kepada Pengguna Jasa,
yaitu :
A. Laporan Pendahuluan, berisi :
Laporan Pendahuluan berupa ringkasan dari gambaran pekerjaan yang akan
dilaksanakan, rencana-rencana pelaksanaan, pembagian tugas personil dan
schedule kerja konsultan.
Penyedia Jasa wajib mempresentasikan isi dari Laporan ini dihadapan Direksi
Pekerjaan/Tim yang dibentuk untuk memberikan penilaian dan saran terhadap
pekerjaan yang akan dan sedang dilaksanakan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
kalender/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 6 (enam) buku.
B. Laporan Bulanan, berisi :
Laporan Bulanan merupakan laporan perkembangan (progress) pekerjaan
dalam bulan berjalan termasuk kendala-kendala dan solusi penanganannya
serta rencana yang akan dilakukan untuk bulan berikutnya.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya setiap tanggal 25 (Dua Lima)
bulan berjalan sebanyak 3 (tiga) buku laporan setiap bulannya.
C. Laporan Teknis/Antara, berisi :
Laporan Teknis berisi perhitungan teknis DED dengan didukung data dari hasil
survey berupa analisa data topografi, data hidrologi, data lalu lintas, hasil
perhitungan .
D. Laporan Akhir, berisi :
Laporan Akhir memuat: rangkuman pelaksanaan kegiatan dan kesimpulan hasil
pekerjaan.
Penyedia Jasa wajib mempresentasikan isi dari Laporan ini dihadapan Direksi
Pekerjaan/Tim yang dibentuk untuk memberikan penilaian dan saran terhadap
pekerjaan yang akan dan sedang dilaksanakan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya akhir masa pelaksanaan dengan
kuantitas sesuai dengan RAB.
E. Laporan Data Ukur Survei Lapangan
Laporan Data Ukur Survei Lapangan memuat: Data hasil survei dilapangan yang
berisi data ukur topografi, data hidrologi dan hasil survei lalu lintas
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya akhir masa pelaksanaandengan
kuantitas sesuai dengan RAB.
F. Laporan EE dan Analisa Harga Satuan, berisi :
Laporan Laporan EE dan Analisa Harga Satuan berisi back up data seluruh
volume pekerjaan beserta lokasi dan dimensi dan BOQ pekerjaan seta Analisa
Harga Satuan per item pekerjaan sampai harga total pekerjaan .
G. Gambar Rencana, berisi :
Gambar Rencana berisi gambar topografi, profil memanjang, profil melitang,
detail saluran, detail jacking, analisa hidrologi, gambar di print di kertas A3 .
Seluruh laporan dibuat dalam format sebagai berikut :
4.2.1. Kertas
Ukuran : A-4 (21,5 cm X 29,7 cm)
Jenis : Polos-putih, HVS, 80 gram
Pembatas : kertas tipis berwarna (pembatas bab)
4.2.2. Tulisan (huruf)
Jenis tegak, standar, bentuk jelas, huruf cetak dan bukan matrix dot
Spasi 1,5 spasi.
Penyerahan laporan dan hasil pekerjaan harus dijilid dengan rapih dan diberi cover
sesuai dengan standard Bina Marga dengan ukuran kertas A4 untuk buku-buku /
laporan diantaranya sebagai berikut :
Diserahkan Kepada
No Jenis Hasil Pekerjaan / Laporan Pemberi Tugas
Asli Copy
1. Laporan Pendahuluan 1 buku 5 buku
2. Laporan Bulanan 2 buku 4 buku
3. Laporan Teknis/Antara 1 buku 5 buku
4. Laporan Akhir 1 buku 5 buku
5. Laporan EE dan Analisa Harga Satuan 1 buku 5 buku
6. Gambar Rencana 1 buku 5 buku
7. Lap. Data Ukur Survei Lapangan 1 buku 5 buku
8. Foto-foto Dokumentasi 1 Set -
9. Hard disk Eksternal 1 Bh -
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan DED
Drainase (Jacking) MH. Thamrin.
yang meliputi tahap seperti:
a. Perencanaan;
b. Persiapan;
c. Pelaksanaan;
d. Penyerahan Hasil.
Dengan demikian, setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, konsultan hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan dan berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjutnya konsultan agar segera
menyusun program kerja untuk dibahas dengan Pemberi Tugas.
ROBBI CAHYADI, ST MT
NIP. 19770407 200112 1 002