Pergub DIY No.64 Tahun 2013 TTG Mata Pelajaran Bahasa Jawa Sebagai Muatan Lokal Wajib Di Sekolah Atau Madrasah
Pergub DIY No.64 Tahun 2013 TTG Mata Pelajaran Bahasa Jawa Sebagai Muatan Lokal Wajib Di Sekolah Atau Madrasah
Pergub DIY No.64 Tahun 2013 TTG Mata Pelajaran Bahasa Jawa Sebagai Muatan Lokal Wajib Di Sekolah Atau Madrasah
TENTANG
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
2. Mata pelajaran Muatan Lokal Wajib adalah mata pelajaran muatan lokal yang wajib
dilaksanakan oleh semua sekolah/madrasah dan wajib diikuti oleh semua siswa.
3. Guru Bahasa Jawa adalah guru yang berkualifikasi sebagai guru mata pelajaran yang
memiliki kewenangan dan latar belakang pendidikan Bahasa Jawa yang sesuai dengan
kekhususannya serta berperan dalam pembelajaran Bahasa Jawa.
4. Pemerintah daerah adalah pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.
5. Pemerintah kabupaten/kota adalah pemerintah kabupaten/kota se-Daerah
Istimewa Yogyakarta.
6. Dinas Daerah adalah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa
Yogyakarta.
7. Dinas Kabupaten/Kota adalah Dinas yang mengurusi pendidikan di kabupaten/kota
se-DIY.
Pasal 2
Peraturan Gubernur ini merupakan pedoman pelaksanaan Muatan Lokal Bahasa Jawa bagi
Dinas Daerah, Dinas kabupaten/kota, dan sekolah/ madrasah.
Pasal 3
Muatan lokal Bahasa Jawa di sekolah/madrasah berfungsi sebagai wahana untuk
menyemaikan nilai-nilai pendidikan etika, estetika, moral, spiritual, dan karakter.
Pasal 4
Muatan lokal Bahasa Jawa di sekolah/madrasah bertujuan agar peserta didik dapat:
a. berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika dan tata bahasa yang baik
dan benar;
b. menghargai dan menggunakan Bahasa Jawa sebagai sarana berkomunikasi, lambang
kebanggaan dan identitas daerah;
BAB II
PENERAPAN MUATAN LOKAL BAHASA JAWA
Pasal 5
Penerapan muatan lokal Bahasa Jawa di sekolah/madrasah :
Pasal 6
(1) Bahasa Jawa diajarkan secara terpisah sebagai mata pelajaran muatan lokal wajib di
seluruh sekolah/madrasah.
(2) Pembelajaran Bahasa Jawa di sekolah/madrasah diberikan selama 2 jam dalam
satu minggu.
(3) Peningkatkan kedalaman dan keluasan penguasaan materi Bahasa Jawa dapat
dilaksanakan melalui kegiatan ekstra kurikuler.
Pasal 7
Pembelajaran Bahasa Jawa diajarkan secara pragmatik, atraktif, rekreatif, dan
menyenangkan, serta berdaya guna bagi kehidupan siswa dan bersumber dari Tata
Nilai Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta.
BAB III
Pasal 8
(1) Dinas Daerah membuat materi ajar Bahasa Jawa.
(2) Materi ajar Bahasa Jawa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diperkaya oleh
Dinas Kabupaten/Kota, sesuai dengan keadaan dan perkembangan tata nilai
budaya setempat.
(3) Materi ajar Bahasa Jawa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan
Kompetensi Dasar sebagaimana tercantum dalam Lampiran, yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
BAB IV
HASIL BELAJAR
Pasal 9
(1) Penilaian hasil belajar dilakukan dengan memperhatikan standar kompetensi
lulusan dan latar belakang siswa.
(2) Hasil belajar siswa dicantumkan dalam laporan hasil belajar siswa.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10
Ditetapkan di Yogyakarta
pada tanggal 5 Desember 2013
ICHSANURI
ttd
A. SD/MI/SDLB
KELAS: I
1. Menerima dan menjalankan 1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa
ajaran agama yang dianutnya bahasa Jawa sebagai bahasa ibu dan sarana
berkomunikasi.
Menerima keberadaan Tuhan Yang Maha Esa atas
1.2
penciptaan manusia dan bahasa yang beragam
serta kesehatan anggota tubuh dan pancaindera
2. Memiliki perilaku jujur, 2.1 Memiliki kepedulian terhadap anggota tubuh dan
disiplin, tanggung jawab, pancaindera.
santun, peduli, dan percaya
2.2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, dan tanggung
diri dalam berinteraksi jawab melalui dongeng hewan, tembang dolanan,
dengan keluarga, teman, dan dan permainan tradisional.
guru
Memiliki kepedulian terhadap wayang.
2.3
Memiliki perilaku santun dan percaya diri melalui
2.4
unggah-ungguh basa.
KELAS: II
1. Menerima dan menjalankan 1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa
ajaran agama yang berupa bahasa Jawa sebagai bahasa ibu dan
dianutnya sarana memperhalus budi pekerti.
Menerima keberadaan Tuhan Yang Maha Esa
1.2
atas penciptaan alam sekitar, hewan, dan
tumbuhan.
1. Menerima dan menjalankan 1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa
ajaran agama yang berupa bahasa Jawa sebagai bahasa ibu dan
dianutnya sarana meningkatkan pengetahuan.
Menerima keberadaan Tuhan Yang Maha Esa
1.2
atas penciptaan manusia dan bahasa yang
beragam serta alam sekitar.
2. Memiliki perilaku jujur, 2.1 Memiliki sikap disiplin dan tanggung jawab
disiplin, tanggung jawab, dalam kegiatan di sekolah dan di rumah.
santun, peduli, dan percaya Memiliki kepedulian terhadap tembang macapat,
2.2
diri dalam berinteraksi cangkriman, dan geguritan.
dengan keluarga, teman,
Memiliki perilaku santun memalui pemnafaatan
dan guru 2.3
wayang.
Memiliki perilaku santun dan percaya diri melalui
2.4
unggah-ungguh basa.
1. Menerima dan menjalankan 1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa
ajaran agama yang berupa bahasa Jawa sebagai bahasa ibu dan
dianutnya sarana meningkatkan kematangan emosional dan
sosial.
1.2
Menerima keberadaan Tuhan Yang Maha Esa
atas penciptaan manusia dan perkembangan
teknologi.
2. Memiliki perilaku jujur, 2.1 Memiliki rasa percaya diri dan perilaku jujur
disiplin, tanggung jawab, menghadapi perkembangan teknologi .
santun, peduli, dan percaya Memiliki kepedulian terhadap tembang macapat
2.2
diri dalam berinteraksi dan geguritan.
dengan keluarga, teman,
Memiliki kepedulian terhadap wayang dan
dan guru 2.3
makanan tradisional.
Memiliki perilaku santun, disiplin, dan percaya
2.4
diri melalui unggah-ungguh basa.
Memiliki kepedulian dan tanggung jawab
2.5 terhadap kelestarian aksara Jawa.
1. Menerima dan menjalankan 1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa
ajaran agama yang berupa bahasa Jawa sebagai bahasa ibu dan
dianutnya sarana pembelajaran etika.
Menerima keberadaan Tuhan Yang Maha Esa
1.2
atas penciptaan manusia, alam sekitar, dan
berbagai adat istiadat.
1. Menerima dan menjalankan 1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa
ajaran agama yang berupa bahasa Jawa sebagai bahasa ibu dan
dianutnya identitas daerah
Menerima keberadaan Tuhan Yang Maha Esa
1.2
atas penciptaan manusia dan hasil budidayanya.
KELAS VII
KELAS VIII
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1. Menyusun teks lisan untuk berbagai keperluan
menyaji dalam ranah konkret dirumah dan sekolah sesuai dengan unggah-
(menggunakan, mengurai, ungguh Jawa.
merangkai, memodifikasi, dan 4.2. Menangkap informasi-informasi dalam berita
membuat) dan ranah abstrak berbahasa Jawa
(menulis, membaca, 4.3. Menyusun tanggapan dari siaran berita berbahasa
menghitung, menggambar, Jawa
dan mengarang) sesuai 4.4. Mengurai unsur-unsur cerkak.
dengan yang dipelajari di 4.5. Membaca geguritan .
sekolah dan sumber lain yang 4.6. Melagukan tembang Macapat Pangkur dan
sama dalam sudut pandang/ Maskumambang
teori 4.7. Membaca dan menulis kalimat beraksara Jawa
KELAS IX
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Menyusun teks lisan untuk menyatakan setuju/
menyaji dalam ranah tidak setuju, menanggapi jawaban tidak benar,
konkret (menggunakan, memberi semangat, menyatakan harapan atau doa,
mengurai, merangkai, menyatakan ikut berbahagia maupun berbela
memodifikasi, dan sungkawadengan unsur kebahasaan yang benar dan
membuat) dan ranah sesuai konteks, serta sesuai dengan unggah-ungguh
abstrak (menulis, membaca, Jawa.
menghitung, menggambar, 4.2 Menyusun teks pranatacara (MC) kegiatan
dan mengarang) sesuai sederhana.
dengan yang dipelajari di 4.3 Menyusun teks sesorah (pidato) kegiatan sederhana.
sekolah dan sumber lain 4.4 Menyusun karya jurnalistik Jawa.
yang sama dalam sudut 4.5 Membaca dan menulis paragraf sederhana beraksara
pandang/ teori. Jawa.
C. SMA/MA/SMK/SMALB
KELAS: X
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menganalisis salah satu teks drama klasik Jawa
menyaji dalam ranah konkret Ketoprak Mataram, baik secara lisan maupun
dan ranah abstrak terkait tulisan.
dengan pengembangan dari 4.2 Memproduksi teks drama klasik Ketoprak Mataram,
yang dipelajarinya di sekolah dengan karakteristik yang berkembang di
secara mandiri, dan mampu Yogyakarta.
menggunakan metoda sesuai
4.3 Menginterpretasi makna ajaran moral dalam lakon
kaidah keilmuan
– lakon ketoprak yang ada.
4.4 Mengonversi teks geguritan ke dalam bentuk yang
lain sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik
secara lisan maupun tulisan.
4.5 Mengalihkan sebuah teks Geguritan dari aksara
KELAS : XI Latin ke dalam aksara Jawa.
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks pranata
menganalisis pengetahuan adicara serta sesorah baik melalui lisan maupun
faktual, konseptual, prosedural, tulisan.
dan metakognitif berdasarkan 3.2 Membandingkan teks pranata adicara serta
rasa ingin tahunya tentang ilmu sesorah yang baku dengan teks pranata adicara
pengetahuan, teknologi, seni, yang umum digunakan masyarakat baik melalui
budaya, dan humaniora dengan lisan maupun tulisan
wawasan kemanusiaan,
3.3 Menganalisis isi teks pranata adicara serta sesorah
kebangsaan, kenegaraan, dan
yang masih belum sesuai dengan penggunaan
peradaban terkait penyebab
bahasa Jawa baku baik melalui lisan maupun
fenomena dan kejadian, serta
tulisan.
menerapkan pengetahuan
3.4 Mengevaluasi fenomena atau gejala salah kaprah
prosedural pada bidang kajian
dalam berbahasa Jawa dalam teks – teks pranata
yang spesifik sesuai dengan
adicara serta sesorah berdasarkan kaidah-kaidah
bakat dan minatnya untuk
teks baik melalui lisan maupun tata kaidah
memecahkan masalah
penulisan latinnya.
3.5 Memamahi sengkalan, jenis, macam, serta
fungsinya dalam konteks budaya masyarakat
Jawa.
3.6 Menerapkan pengetahuan tentang sengkalan
dengan membuat karya sengkalan dalam aksara
Jawa.
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menginterpretasi makna teks cerita cekak, baik
menyaji dalam ranah konkret secara lisan maupun tulisan.
dan ranah abstrak terkait 4.2 Memproduksi teks cerita cekak, dan film/drama
dengan pengembangan dari cekak yang koheren sesuai dengan karakteristik
yang dipelajarinya di sekolah masyarakat budaya Jawa dibuat secara tulis
secara mandiri, bertindak dengan mengindahkan tata tulis bahasa Jawa
secara efektif dan kreatif, serta aksara Latin yang disempurnakan.
mampu menggunakan metoda
4.3 Menyunting beberapa paragraf teks cerita cekak
sesuai kaidah keilmuan
ke dalam aksara Jawa dengan mengindahkan tata
tulis aksara Jawa yang berlaku.
KELAS: XII
GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,
TTD
HAMENGKU BUWONO X
Salinan Sesuai Dengan Aslinya
KEPALA BIRO HUKUM,
ttd