Tugas Survei Tanah
Tugas Survei Tanah
Tugas Survei Tanah
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah survey tanah dan evaluasi lahan
adalah:
1. Mahasiswa mengetahui teknik survei tanah dan evaluasi lahan yang sesuai di
lapangan
2. Mahasiswa mengetahui semua informasi spesifik yang penting dari setiap titik
yang diamati meliputi karakteristik tanah, jenis tanah hingga kemampuan dan
kesesuaian lahan.
II. ISI
C. Peta Geologi
Peta geologi tercetak atau digital umumnya mempunyai skala 1:250.000
atau 1:100.000 yang dapat diperoleh dari Puslitbang Geologi Bandung atau dari
sumber pustaka lainnya. Informasi geologi diperlukan untuk mengetahui formasi
batuan dan menduga jenis batuan induk (litologi) yang mungkin dijumpai di
lapangan, karena litologi sebagai salah satu komponen dalam menganalisis satuan
lahan dan faktor pembentuk tanah. Oleh sebab itu, peta geologi dengan skala yang
lebih besar lebih diinginkan, karena informasinya bisa lebih detail. Apabila peta
geologi digital belum tersedia, maka peta geologi tercetak dapat di scan dan
dibuat file JPG untuk selanjutnya di-overlay-kan dengan data layer lainnya untuk
analisis litologi.
D. Data Iklim
Data dukung iklim yang diperlukan terutama curah hujan, suhu udara,
kelembaban udara, dan evapotranspirasi rata-rata bulanan selama 5-10 tahun
terakhir. Data tersebut dikumpulkan dari beberapa stasiun pengamat iklim/
pencatat curah hujan yang ada di dalam wilayah kabupaten yang akan dipetakan
atau yang terdekat. Instansi pencatat data iklim adalah BMKG atau instansi lain
yang berkepentingan terhadap data tersebut, antara lain PU dan Dinas Pertanian.
Nama dan posisi stasiun pencatat data dapat dicantumkan pada peta dasar
rupabumi skala 1:50.000. Data curah hujan rata-rata bulanan diklasifikasikan
menurut zone Agroklimat Oldeman et al. (1975), tipe hujan menurut Schmidt dan
Ferguson (1951), dan pewilayahan curah hujan menurut Balitklimat (2003). Data
iklim tersebut juga digunakan untuk menghitung neraca air (water balance) untuk
menduga rejim kelembaban tanah.
4. Reliabilitas Peta
Reliabilitas atau kehandalan (tingkat kepercayaan) peta tanah dapat
bervariasi karena
perbedaan tingkat informasi/data yang diperoleh selama proses kegiatan survei
(Buurman dan Soekardi, 1990). Reliabilitas secara kualitatif dapat dibedakan
menjadi 3 tingkat, yaitu:
• Tinggi, apabila pada setiap satuan peta terdapat data observasi lapang dan data
analisis contoh tanah atau ada data hasil survei sebelumnya,
• Sedang, apabila pada setiap satuan peta terdapat data observasi lapang, tetapi
tanpa/sedikit data analisis tanah, termasuk data hasil survei sebelumnya; dan
• Rendah, apabila tidak ada data observasi lapang dan analisis tanah.
Indikasi reliabilitas peta perlu ditampilkan pada Peta Tanah berupa Peta Situasi
wilayah kabupaten yang disurvei dan dibedakan dengan arsir/warna.
2.2.5. Pelaporan
Laporan hasil pemetaan tanah disajikan dalam bentuk naskah dan lampiran
peta-peta. Naskah laporan hasil pemetaan tanah dibuat seringkas mungkin, tetapi
padat dan informatif. Laporan terdiri atas: (a) Naskah/narasi, (b) Lampiran uraian
morfologi dan data analisis contoh tanah, (c) Lampiran peta-peta, dan (d) Backup
file dalam CD. Peta-peta pendukung dalam laporan, antara lain: peta lokasi, peta
iklim, peta geologi dibuat dalam ukuran A4 atau lebih kecil. Sedangkan peta-peta
utama yang dilampirkan dalam laporan dibuat mengikuti lembar peta RBI dari
BIG dengan ukuran A1, adalah Peta Tanah Semi Detail skala 1:50.000, Peta
Kesesuaian Lahan untuk berbagai komoditas pertanian, Peta Arahan Penggunaan
Lahan, dan peta-peta turunan lainnya yang dibuat sesuai dengan
kebutuhan/permintaan pengguna.
III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Survei adalah teknik riset dengan memberi batas yang jelas atas data,
penyelidikan, peninjaun di suatu daerah. Menyurvei adalah memeriksa,
menyelidiki, meninjau. Penyurvei adalah orang yang menyurvei.
Survei tanah adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk dapat
membedakan tanah satu dengan yang lain yang kemudian disajikan dalam suatu
peta (Buurman dan Soekardi, 1990).
Tahap – tahap dalam survei tanah yaitu : tahapan pendahuluan, tahapan
persiapan, tahapan utama, pengolahan data dan penyusunan laporan.
Metode-metode yang digunakan dalam survei tanah adalah metoda grid kaku
(rigid grid), metoda fisiografik (dengan bantuan foto udara) dan metoda grid
bebas.
Manfaat kegiatan survei tanah adalah pengukuran untuk mencari luas tanah,
untuk mengetahui beda tinggi tanah, untuk pembuatan peta, untuk merencanakan
bangunan
3.2. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan keperluan kuliah
lainnya, saya mangakui makalah ini memang jauh dari sempurna, Untuk itu kritik
dan saran yang membangun sangat saya harapkan dari pembaca untuk perbaikan
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Balai Penelitian Tanah. 2004. Petunjuk Teknis Pedoman Pengamatan Tanah. Edisi
1.Puslitbang Tanah dan Agroklimat, Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, Bogor. 117hal.
BBSDLP. 2014. Klasifikasi tanah nasional. Edisi Revisi. Balai Besar Penelitian
dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor.
Buurman, P and M. Soekardi. 1990. Survey techniques for the reconnaissance soil
survey of Sumatera. Miscellenous Papers No. 7. LREP Project,
Soil Data Bse Management. Center for Soil and Agroclimate
Research, Bogor.
Balsem, T, and P. Burman. 1990. Chemical and physical analyses required for soil
classification. Technical Report No.11 Version 2. LREP Project,
Soil Data Base Management. Center for Soil and Agroclimate
Research, Bogor.
Hardjowigeno, S., Marsoedi, DS, dan Ismangun. 1993. Satuan Peta Tanah dan
Legenda Peta. Laporan Teknis 3 Versi 1. Second LREP Project
Part C. Centre for Soil and Agroclimate Research, Bogor.
Oldeman, L.R., and S. Darmiyati, Irsal Las, and S.N. Darwis 1977. An
Agroclimatic Map of Sulawesi, scale 1: 3,000,000. Contr. Centr.
Res. Inst for Agric. No. Bogor.
Schmidt, F.H. dan J.H.A. Ferguson. 1951. Rainfall Types Based on Wet and Dry
Period Ratios for Indonesia and Western New Guinea. Verh. 42.
Jaw. Meteo. dan Geofisik. Jakarta.
USDA Soil Survey Taxsonomy. 2004. Keys to Soil Taxonomy. 12nd edition.
USDA Natural Resources Conservation Service. Washington DC.
346p.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa penulis haturkan karena
atas segala berkat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan
Survei Tanah”. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr. Ir Wawan, MP selaku dosesn pengampu mata kuliah survey dan
evaluasi kesesuaian lahan yang telah memberikan bimbingan dan masukan selama
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik yang bersifat membangun penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca yang
memahaminya.
DISUSUN OLEH:
RAMOT JEVON SILALAHI
NIM. 1506120472
AGROTEKNOLOGI-B