Lembaga Penunjang Pasar Modal

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL

(BIRO ADMINISTRASI EFEK)

A. PENDAHULUAN

Perkembangan industri dari era ke era mengalami perubahan sesuai dengan kondisi
dan perubahan aspek kehidupan. Perkembangan tersebut mempengaruhi pembangunan di
segala bidang. Misalkan saja ketika pada periode Perang Dunia yang membawa beberapa
industri berkembang untuk fokus memproduksi segala alat yang berhubungan tentang perang,
sehingga banyak bermunculan perusahaan dalam bidang tersebut.

Indonesia sebagai negara yang berkembang merupakan negara yang sedang


melaksanakan pembangunan dalam beberapa bidang. Salah satu ciri negara berkembang
adalah adanya pembangunan pesat di beberapa sektor publik. Pembangunan tersebut
memunculkan lahirnya berbagai bidang usaha yang diwujudkan dalam bentuk perusahaan.
Pengembangan dunia usaha tersebut merupakan faktor yang penting yang mempengaruhi
berhasilnya pembangunan.

Masalah yang dihadapi dalam perkembangan pembangunan adalah pembiayaan dalam


dunia usaha. Ada berbagai cara yang bisa ditempuh oleh perusahaan dalam mendapatkan
modal usaha antara lain modal sendiri, dana dari pihak kreditor, perbankan, lembaga
keuangan bukan bank, lembaga pembiayaan, dan yang terhahir adalah yang berasal dari
masyarakat yaitu berupa investasi. Dari beberapa cara yang dapat ditempuh perusahaan
tersebut, harus diakui bahwa investasi adalah cara yang paling efektif dan paling tepat dalam
perputaran ekonomi. Cara yang ditempuh dalam dunia investasi adalah dengan adanya pasar
abstrak yang menjadi sarana bertemunya penawaran dan permintaan efek dalam bentuk pasar
modal.
Salah satu kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah adalah mengaktifkan dan
mendorong kegiatan pasar modal di indonesia agar semakin berkembang sebagai salah satu
pilar indikator keberhasilan pertumbuhan ekonomi disamping perbankan dan investasi
langsung lainnya seperti asuransi, properti, emas dan lain-lain. Pengembangan pasar modal
selain untuk mengahadapi tuntutan perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi dewasa
ini, juga dimaksudkan untuk mempercepat proses pengikutsertaan masyarakat dalam
pemilikan saham saham perusahaan-perusahaan go publik, serta untuk menggairahkan
pertisipasi masyarakat dalam pengerahan dana, sehingga dapat dipergunakan secara produktif
untuk pembiayaan pembangunan nasional.
Mencermati pola perputaran ekonomi, kegiatan pasar modal merupakan bentuk
pembiayaan yang sangat efektif dimana perusahaan yang sedang membutuhkan dana akan
bertemu dengan pihak yang kelebihan dana dimana uang tersebut tidak boleh menganggur
untuk kemudian diputarkan. Perusahaan tidak sepenuhnya bergantung pada dunia perbankan
yang menuntut adanya kredit dan bunga. Bagi masyarakat, pasar modal merupakan sarana
investasi yang efektif dan efisien, dimana pasar modal merupakan investasi jangka panjang
yang bekerja sesuai dengan konsidi perusahaan.
Pasar modal adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli dimana yang diperjual
belikan dalam pasar modal adalah surat berharga berupa saham dan obligasi, dalam pasar
modal terdapat hal yang sangat penting guna menunjang terlaksananya pasar modal secara
baik yaitu keikutsertaannya pihak-pihak dalam pasar modal. Masing masing pihak dalam
pasar modal memiliki fungsinya sendiri, dan memegang peranan yang bersifat komplementer
demi menunjang bertemunya permintaan dan penawaran efek di pasar modal.
Lembaga penunjang dalam Pasar Modal menjadi pihak yang sangat erat hubungannya
dengan sistem bursa efek. Lembaga ini terdiri atas Bursa Efek, Kustodian, Biro Administrasi
Efek, Wali Amanat, LPP dan LKP. Masing masing lembaga tersebut merupakan organ yang
bekerja dan memiliki fungsi sebagai suatu sistem dalam pasar abstrak, untuk membantu
kegiatan transaksi di bursa efek. Fungsi lembaga penunjang ini antara lain turut serta
mendukung beroperasinya pasar modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun
investor dalam melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar modal.
Masalah administrasi merupakan hal yang sangat memerlukan ketelitian dan
kecermatan. Administrasi dalam perusahaan merupakan masalah internal yang harus
diprioritaskan karena menyangkut dokumentasi yang bersifat formil. Dalam tulisan ini
penulis akan memberikan penjelasan mengenai salah satu lembaga penunjang pasar modal
yang memegang peranan penting dalam administrasi, yaitu Biro Administrasi Efek.
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian yang telah tercantum diatas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh peranan Biro Administrasi Efek dalam Pasar Modal ?


2. Bagaimana fungsi dan kewajiban Biro Administrasi Efek dalam Pasar Modal ?

C. TINJAUAN TEORITIS

Untuk mengetahui skema tentang kegiatan pasar modal maka diperlukan gambaran
tentang Mekanisme Pasar Modal. Dari mekanisme tersebut maka dapat disimpulkan
bagaimana tentang lembaga penunjang pasar modal tersebut.

Proses pencarian dana dalam masyarakat berbentuk investasi pasar modal tidak
seolah-olah dilaksanakan tanpa prosedur. Kegiatan pasar modal menurut regulasinya diatur
oleh Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995. Dalam Pasal 1 dijelaskan bahwa Pasar Modal
adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek,
Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan Efek. Untuk menjadi bagian dari bursa efek, perusahaan harus
mempunyai status menjadi PT terbuka dan melaksanakan penawaran umum / go public.

Go Public atau sering disebut juga Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran
saham yang dilakukan oleh perusahaan kepada masyarakat (publik). Dengan menawarkan
saham kepada publik, maka perusahaan tersebut akan tercatat di bursa menjadi perusahaan
publik / terbuka.
Penawaran umum mewajibkan emiten untuk menjalankan prinsip-prinsip keterbukaan
(disclosure) terhadap segala macam aspek dalam PT. Maksudnya bahwa dalam proses
penawaran umum, segala informasi tentang Perusahaan Terbuka tersebut hendaknya
dicantumkan informasi yang terbuka luas untuk masyarakat.
Sesuai yang telah ditetapkan bahwa syarat umum untuk melakukan penawaran umum
yaitu :
a. Perusahaan merupakan badan hukum yang sah dan telah mentaati peraturan
pemerintah
b. Perusahaan telah mencapai skala usaha tertentu atau relatif cukup besar yang
menyangkut perputaran uang lebih dari ratusan miliar rupiah.
c. Perusahaan menunjukkan kinerja yang baik berdasarkan bukti-bukti konkret
yang diperlihatkan dalam bentuk berbagai materi.
d. Perusahaan sudah diaudit dan dinyatakan sehat oleh auditor public
e. Perusahaan tidak sedang dalam masalah
f. Perusahaan taat membayar pajak
g. Mempunyai reputasi yang baik, serta bermasa depan cemerlang
h. Ada pihak yang memberi jaminan terhadap perusahaan yang akan go public

Setelah perusahaan terbuka melakukan penawaran umum berarti dalam proses


tersebut terdapat suatu sistematika yang berkesinambungan yang terjadi di dalam pasar modal
karena otomatis dalam hal ini akan ada investor yang melakukan permintaan.

Kebijakan pengembangan pasar modal tidak tertumpu pada pemilik modal yang besar
saja, namun berlaku adil untuk pemilik modal yang kecil, hal ini sesaiu dengan prinsip
ekonomi kekeluargaan seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar 1945
khususnya pasal 33 yang berbunyi :

“Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip


keadilan, kebersamaan efisiensi berkeailan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.”

Kegiatan transaksi bursa efek terjadi dalam pasar abstrak yang terdiri atas :

1. Pasar Perdana ( Primary Market )

Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para
pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit sebelum saham tersebut belum
diperdagangkan di pasar sekunder. Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh penjamin
emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang
bersangkutan.

Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan.


Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan memperluas
barang modal untuk memproduksi barang dan jasa. Selain itu dapat juga digunakan untuk
melunasi hutang dan memperbaiki struktur pemodalan usaha. Harga saham pasar perdana
tetap, pihak yang berwenang adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi
dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan.

2. Pasar Sekunder ( Secondary Market )

Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor
setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-lambatnya
90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa.
Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual efek setiap saat.
Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna sebagai tempat untuk
menghimpun investor lembaga dan perseorangan.

Unsur selanjutnya dalam mekanisme pasar modal adalah pihak pihak yang terkait
dalam pasar modal termasuk lembaga penunjang pasar modal. Apabila digambarkan dengan
tabel maka sistematika pasar modal sebagai berikut :

INVESTOR INVESTOR

BURSA EFEK
PERUSAHAAN PERUSAHAAN EFEK
EFEK SISTEM TAWAR
MENAWAR KUSTODIAN BANK
KUSTODIAN
BANK LKP

EFEK

EFEK EFEK

LPP
PEMINDAH BUKUAN

BIRO ADMINISTRASI
EFEK
D. PEMBAHASAN

a. Peranan Biro Administrasi Efek

Pada umumnya Biro administrasi efek menurut Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995
adalah Pihak yang berdasarkan kontrak dengan Emiten melaksanakan pencatatan pemilikan
Efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan Efek. Biro Administrasi Efek memegang
peranan penting dalam kegiatan pasar modal dalam kaitannya dengan pendokumentasian
secara tertulis. Dokumentasi dalam pasar modal meruopakan hal yang sangat penting dalam
suatu perusahaan secara internal karena menyangkut masalah formil.
Semua pemegang saham dan banyaknya saham yang dimilikinya dicatat di dalam
daftar yang disebut Daftar Pemegang Saham (DPS). Tujuan dilaksanakannya pencatatan
dalam DPS ini adalah agar perseroan mempunyai dokumen administratif dan mudah untuk
mengetahui dengan pasti siapa pemilik saham di suatu perseroan. Selain itu juga untuk
mengetahui apakah pemegang saham di suatu perseroan juga merupakan pemegang saham di
perseroan lain. Supaya tetap rinci dan terbarukan setiap terjadi peralihan saham segera
dilakukan pencatatan perubahan susunan pemegang sahamnya sehingga dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Apabila seseorang telah memiliki saham akan tetapi belum tercatat dan terdaftar
namanya dalam DPS, maka tidak bisa mendapatakan hanya untuk :
a. Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS;
b. Menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi
c. Menjalankan hak lainnya berdasarkan Undang-Undang ini.
Dalam hal ini peranan pencatatan maka sangatlah penting, maka dari itu peranan
adanya Biro Administrasi Efek tidak dapat diabaikan keberadaanya karena dalam uraian
tersebut jelas terlihat fungsi pentingya sebuah dokumentasi formil.
Menurut ketentuan KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
NOMOR KEP-35/PM/1996 TENTANG PERIZINAN BIRO ADMINISTRASI EFEK,
Emiten dan Biro Administrasi Efek bertanggung jawab baik sendiri-sendiri maupun
bersamasama kepada setiap pemegang Efek atas kerugian yang terjadi sebagai akibat
kelalaiannya dalam melakukan tugasnya sebagaimana yang ditetapkan dalam kontrak antara
Emiten dan Biro Administrasi Efek dan atau melampaui batas waktu penyelesaian
administrasi Efek. Hal ini menunjukan bahwa pentingnya pencatatan tersebut menimbulkan
konsekuensi bagi Biro Administrasi Efek karena berkaitan dengan masalah formil tersebut.
Selain hal tersebut secara umum pengaruh peranan Biro Administrasi Efek menurut
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-
35/PM/1996 TENTANG PERIZINAN BIRO ADMINISTRASI EFEK adalah dalam
kaitannya dengan penyelenggaraan jasa pengadministrasian Efek, pemindahan pemilikan,
penyerahan atau penerimaan surat Efek serta mengenai biaya yang dipungut untuk jasa
tersebut.
Dari uraian tersebut, mengingat pentingnya pernanan dalam hal pembukuan maka
Biro Administrasi Efek wajib menjaga sebaik-baiknya setiap Efek maupun catatan
pembukuan dalam pengelolaannya dan wajib membuat salinan dari catatan pembukuan yang
disimpan ditempat yang terpisah dan aman.

b. Fungsi dan Kewajiban Biro Administrasi Efek


Secara umum fungsi Biro Administrasi Efek adalah membantu kelancaran
pengadministrasian efek yg diterbitkan emiten yang berdasarkan kontrak dengan emiten
memberi jasa :

 Melaksanakn pembukuan
 Transfer & pencatatan
 Pembayaran deviden
 Pembagian hak opsi
 Emisi sertifikat
 Laporan tahunan untuk emiten

Terkait dengan tugasnya untuk melaksanakan pembukuan, dalam KEMENTERIAN


KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN
LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS
PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 327/BL/2012
TENTANG PEMBUATAN NOMOR TUNGGAL IDENTITAS PEMODAL PADA
LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN OLEH BIRO ADMINISTRASI
EFEK ATAU EMITEN DAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG MENYELENGGARAKAN
ADMINISTRASI EFEK SENDIRI disebutkan bahwa :
1. Biro Administrasi Efek atau Emiten dan Perusahaan Publik Yang Menyelenggarakan
Administrasi Efek Sendiri wajib membuat nomor tunggal identitas Pemodal (single
investor identification) pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian bagi Pemodal
yang belum memiliki.
2. Biro Administrasi Efek atau Emiten dan Perusahaan Publik Yang Menyelenggarakan
Administrasi Efek Sendiri wajib menyampaikan nomor tunggal identitas Pemodal
kepada masing-masing Pemodal yang bersangkutan.
3. Dalam rangka pembuatan nomor tunggal identitas Pemodal, Biro Administrasi Efek
atau Emiten dan Perusahaan Publik Yang Menyelenggarakan Administrasi Efek
Sendiri wajib menyampaikan data Pemodal kepada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian paling kurang terdiri dari:
a. nama;
b. tempat lahir/pendirian;
c. tanggal lahir/pendirian;
d. nomor identitas;
e. domisili;
f. kewarganegaraan bagi Pemodal orang perseorangan;
g. tipe Pemodal berupa orang perseorangan atau kelembagaan; dan
h. jenis usaha, bagi Pemodal kelembagaan.

Selain hal itu terkait dengan pelapotan , menurut KEMENTERIAN KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA
KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 669/BL/2012 TENTANG LAPORAN
BIRO ADMINISTRASI EFEK ATAU EMITEN DAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG
MENYELENGGARAKAN ADMINISTRASI EFEK SENDIRI, disebutkan bahwa :
Biro Administrasi Efek atau Emiten dan Perusahaan Publik yang menyelenggarakan

administrasi Efek sendiri wajib menyampaikan pelaporan sesuai dengan Peraturan Nomor

X.H.1 Lampiran Keputusan ini dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Laporan yang wajib disampaikan dalam bentuk cetak sebagaimana dimaksud dalam

angka 2 dan angka 3 Peraturan Nomor X.H.1 Lampiran Keputusan ini wajib

disampaikan sejak tanggal 1 Januari 2013.


2. Laporan dalam bentuk elektronik yang meliputi data Pemodal, data kepemilikan Efek

setiap Pemodal, dan data perubahan kepemilikan Efek dalam bentuk warkat

sebagaimana dimaksud dalam angka 10 huruf a, angka 10 huruf b, dan angka 10 huruf

c Peraturan Nomor X.H.1 Lampiran Keputusan ini wajib disampaikan sejak tanggal 1

Januari 2013.

3. Laporan data kepemilikan saham Emiten atau Perusahaan Publik oleh direktur dan

komisaris Emiten atau Perusahaan Publik beserta keluarganya sebagaimana dimaksud

dalam angka 10 huruf d Peraturan Nomor X.H.1 Lampiran Keputusan ini wajib

disampaikan sejak tanggal 1 Mei 2013.

Laporan yang harus dilakukan oleh Biro adminitrasi efek dalam bentuk cetak antara

lain :

1. Laporan kegiatan operasional tahunan yang telah diperiksa oleh Akuntan yang
terdaftar di Bapepam dan LK dengan berpedoman pada Formulir Nomor
X.H.1-1 peraturan ini yang meliputi:
a. kegiatan registrasi;
b. registrasi kepemilikan 5% (lima perseratus) atau lebih saham Emiten atau
Perusahaan Publik;
c. komposisi pemilik surat Efek berdasarkan status pemilik;
d. komposisi denominasi surat Efek; dan penyebaran Efek.
2. Laporan keuangan tahunan Biro Administrasi Efek yang telah diaudit oleh
Akuntan yang terdaftar di Bapepam dan LK.
3. Laporan peristiwa penting, antara lain:
a. hasil penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Biro Administrasi
Efek;
b. perubahan anggaran dasar Biro Administrasi Efek;
c. laporan Efek warkat yang hilang beserta penanganannya; dan
d. laporan adanya pengaduan, klaim, atau gugatan Pemodal atas hak yang
melekat pada Efek yang dimilikinya beserta penanganannya.
4. Laporan bulanan kepemilikan saham atas Emiten atau Perusahaan Publik dan
rekapitulasi yang telah dilaporkan, dengan menggunakan Formulir Nomor
X.H.1-2 peraturan ini.

Selanjutnya mengenai pemeliharaan dokumen menurut KEPUTUSAN KETUA


BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-76/PM/1996 TENTANG
PEMELIHARAAN DOKUMEN OLEH BIRO ADMININSTRASI EFEK DAN EMITEN
YANG MENYELENGGARAKAN ADMINISTRASI EFEK SENDIRI KETUA BADAN
PENGAWAS PASAR MODAL, diatur sebagai berikut :

Setiap Biro Administrasi Efek wajib mengadministrasikan, menyimpan dan


memelihara catatan, pembukuan, data dan keterangan tertulis yang berhubungan dengan:
a. Emiten yang efeknya diadministrasikan oleh Biro Administrasi Efek;
yaitu meliputi anggaran dasar Emiten beserta semua perubahannya; dan kontrak pengelolaan
administrasi Efek Emiten.

b. jasa administrasi Efek yang diberikan


yaitu meliputi
1. salinan laporan kegiatan operasional Biro Administrasi Efek yang terdiri dari
laporan kegiatan registrasi, daftar komposisi denomisasi surat Efek, dan daftar
penyebaran Efek;
2. buku daftar pemegang saham dan dokumen pendukungnya;
3. notulen Rapat Umum Pemegang Saham dan notulen rapat yang berkaitan
dengan jasa administrasi Efek lainnya;
4. pembagian deviden, saham bonus, hak memesan Efek terlebih dahulu dan
hak-hak atas Efek lainnya; dan
5. registrasi kepemilikan 5% (lima perseratus) atau lebih saham dan setiap
perubahan kepemilikan saham Emiten atau Perusahaan Publik.
c. manajemen Biro Administrasi Efek.
Yaitu meliputi :
1. anggaran dasar beserta perubahannya;
2. catatan kegiatan Biro Administrasi Efek termasuk catatan mengenai pelanggaran yang
pernah dilakukan; dan
3. dokumen lain termasuk surat menyurat, memorandum, makalah, buku, pemberitahuan
pengumuman, edaran dan catatan lain yang dibuat atau diterima oleh Biro
Administrasi Efek sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan usahanya.
Biro Administrasi Efek wajib menjaga sebaik-baiknya setiap Efek maupun catatan
pembukuan dalam pengelolaannya dan wajib membuat salinan dari catatan pembukuan yang
disimpan di tempat yang terpisah dan aman.

Anda mungkin juga menyukai