Dokumen membahas perbedaan ketentuan mengenai merger, akuisisi, dan konsolidasi pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Undang-Undang terbaru lebih rinci dan lengkap ketentuannya, seperti menambahkan definisi istilah, persyaratan rancangan penggabungan, kepentingan pihak yang diperhatikan, serta kewajiban pengumuman dan pembuatan akta notaris.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
71 tayangan3 halaman
Dokumen membahas perbedaan ketentuan mengenai merger, akuisisi, dan konsolidasi pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Undang-Undang terbaru lebih rinci dan lengkap ketentuannya, seperti menambahkan definisi istilah, persyaratan rancangan penggabungan, kepentingan pihak yang diperhatikan, serta kewajiban pengumuman dan pembuatan akta notaris.
Dokumen membahas perbedaan ketentuan mengenai merger, akuisisi, dan konsolidasi pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Undang-Undang terbaru lebih rinci dan lengkap ketentuannya, seperti menambahkan definisi istilah, persyaratan rancangan penggabungan, kepentingan pihak yang diperhatikan, serta kewajiban pengumuman dan pembuatan akta notaris.
Dokumen membahas perbedaan ketentuan mengenai merger, akuisisi, dan konsolidasi pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Undang-Undang terbaru lebih rinci dan lengkap ketentuannya, seperti menambahkan definisi istilah, persyaratan rancangan penggabungan, kepentingan pihak yang diperhatikan, serta kewajiban pengumuman dan pembuatan akta notaris.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3
PERBEDAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1995 DENGAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 40 TAHUN 20007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS MENGENAI MERGER
AKUISISI DAN KONSOLIDASI
MATERI UNDANG-UNDANG NOMOR UNDANG-UNDANG NOMOR 40
1 TAHUN 1995 TAHUN 2007 Ketentuan Umum Tidak ada definisi tentang Terdapat definisi tentang penggabungan, penggabungan, pengambilalihan pengambilalihan dan peleburan, dan dan peleburan secara jelas. pemisahan yaitu pada pasal 1 ayat (9) sampai (12). Hal ini menunjukan bahwa adanya penyempurnaan substansi dengan menyebutkan pengertian secara jelas, ditambah dengan adanya suatu hal yang ditambahkan yaitu mengenai Pemisahan Rencana Rancangan Penggabungan dan Rancangan Penggabungan dan Penggabungan Peleburan langsung diajukan ke Peleburan perlu dimintakan persetujuan RUPS untuk disetujui tanpa Dewan Komisaris sebelum diajukan ke perlu adanya persetujuan Dewan RUPS. Komisiaris Ketentuan mengenai rencana Ketentuan mengenai rencana penggabungan memuat 5 hal penggabungan lebih diberikan secara yang harus dicantumkan yaitu luas dengan menambahkan 11 ketentuan mengenai nama, alasan, tata cara muatan baru yang harus dicantumkan konversi, rancangan perubahan yaitu ditambah mengenai : Anggaran Dasar, dan -laporan keuangan yang meliputi 3 (tiga) perhitungan laba rugi. tahun buku terakhir dari setiap Perseroan (Pasal 102) yang akan melakukan Penggabungan; -rencana kelanjutan atau pengakhiran kegiatan usaha Perseroan yang akan melakukan Penggabungan -neraca proforma perseroan yang menerima penggabungan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia; -cara penyelesaian status, hak dan kewajiban anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan karyawan Perseroan yang akan melakukan Penggabungan diri; -hak dan kewajiban perseroan yang akan menggabungkan diri terhadap pihak ketiga; -cara penyelesaian hak pemegang saham yang tidak setuju terhadap penggabungan perseroan; -nama anggota Direksi dan Dewan Komisaris serta gaji, honorarium dan tunjangan bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang menerima penggabungan; -perkiraan jangka waktu pelaksanaan penggabungan; - laporan mengenai keadaan dan jalannya masing-masing perseroan serta hasil yang telah dicapai; -kegiatan utama usaha setiap perseroan yang melakukan Penggabungan dan perubahan yang terjadi selama tahun buku yang sedang berjalan; dan -rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang sedang berjalan yang mempengaruhi kegiatan perseroan yang akan melakukan Penggabungan. (Pasal 122-124 ) Pengambilalihan Penjelasan tentang Pengambilalihan dilakukan dengan cara pengambilalihan tentang tata pengambilalihan saham yang telah cara pengambilalihan tidak dan/atau akan dikeluarkan oleh disebutkan secara jelas. Perseroan melalui Direksi Perseroan atau langsung dari pemegang saham Sebelum melakukan Direksi sebelum melakukan perbuatan pengambilalihan perusahaan, hukum Pengambilalihan harus dalam UU ini tidak ditentukan berdasarkan keputusan RUPS yang persyaratan pengambilan memenuhi kuorum kehadiran dan keputusan RUPS. ketentuan tentang persyaratan pengambilan keputusan RUPS. Diatur tersendiri ketentuan Untuk ketentuan tentang tentang Pengambilalihan yang pengambilalihan tidak dipisahkan secara dilakukan oleh perseroan, badan terperinci, akan tetapi materi muatan hukum yang bukan perseroan, dalam Undang-Undang ini lebih lengkap dan orang perseorangan. dengan menambahkan ketentuan baru. Tidak diatur tantang Tidak diatur tentang pengambilalihan pengambilalihan saham saham yang dilakukan oleh langsung dari pemegang saham, Perseorangan. Namun diatur tentang namun diatur tersendiri Pengambilalihan saham langsung dari ketentuan tentang pemegang saham. Pengambilalihan yang dilakukan (Pasal 125 ) orang perseorangan. (Pasal 103) Kepentingan pihak Terdiri atas : Terdiri atas : yang diperhatikan -kepentingan perseroan, -Perseroan, pemegang saham minoritas, pemegang saham minoritas dan karyawan Perseroan; karyawan perseroan; dan -Kreditor dan mitra usaha lainnya dari -kepentingan masyarakat dan Perseroan; dan persaingan sehat dalam -Masyarakat dan persaingan sehat dalam melakukan usaha. melakukan usaha (Pasal 104) (ditambah ketentuan mengenai kepentingan kreditor dan mitra usaha lainnya yang wajib diperhatikan.) (Pasal 126) Pengumuman Direksi Perseroan mempunyai Direksi Perseroan mempunyai kewajiban mengumumkan kewajiban mengumumkan ringkasan ringkasan rancangan dalam dua rancangan paling sedikit dalam satu Surat Kabar. Surat Kabar. (Pasal 105) Ditambah dengan ketentuan yang lain yaitu : -Direksi juga mempunyai kewajiban mengumumkan secara tertulis kepada karyawan Perseroan sebelum pemanggilan RUPS -Diatur mekanisme keberatan kreditor atas Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan atau Pemisahan sesuai dengan rancangan. (Pasal 127) Rancangan -Rancangan Penggabungan, -Rancangan Penggabungan, Peleburan, Peleburan, Pengambilalihan, Pengambilalihan, atau Pemisahan yang atau Pemisahan yang telah telah disetujui RUPS dituangkan ke disetujui RUPS tidak harus dalam akta Penggabungan, Peleburan, dibuat akta notaris, akan tetapi Pengambilalihan, atau Pemisahan yang harus ada pengesahan mentri. dibuat dihadapan Notaris dalam bahasa -Tidak diatur mengenai salinan Indonesia (Akta Notaris) akta -Diatur mengenai akta pengambilalihan (Pasal 106) saham yang dilakukan langsung dari pemegang saham. -Diatur mengenai salinan akta (Pasal 128-131) Akibat Dikenal dengan istilah Dikenal dengan istilah pemisahan, yaitu pembubaran perseroan, dimana terdiri atas : perseroan yang a. Pemisahan murni; menggabungkan diri atau mengakibatkan seluruh aktiva dan meleburkan diri menjadi bubar. pasiva Perseroan beralih karena hukum - Dalam hal pembubaran kepada 2 (dua) Perseroan lain atau lebih perseroan tidak didahului yang menerima dengan likuidasi, maka : peralihan dan Perseroan yang a. aktiva dan pasiva perseroan melakukan Pemisahan tersebut berakhir yang digabungkan atau yang karena hukum meleburkan diri, beralih karena b. Pemisahan tidak murni hukum kepada perseroan hasil mengakibatkan sebagian aktiva dan penggabungan atau peleburan; pasiva Perseroan beralih karena hukum dan kepada 1 (satu) Perseoan lain atau lebih b. pemegang saham perseroan yang menerima peralihan, dan Perseroan yang digabungkan atau yang yang melakukan Pemisahan tersebut meleburkan diri menjadi tetap ada. pemegang saham perseroan hasil (Pasal 135) penggabungan atau peleburan. (Pasal 107)