Teori Keperawatan Maternitas Menurut Cheryl Tatano Beck

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

A.

Teori Keperawatan Maternitas menurut Cheryl Tatano Beck “Depresi Postpartum”

Pengertian Depresi Postpartum dan Factor-faktorPenyebabnya


Menurut Beck (2002) dalam Records, Rice, Beck (2007), depresi postpartum
adalah episode depresi mayor yang bisa terjadi selama 12 bulan pertama setelah
melahirkan. Menurut Beck, faktor-faktor yang menyebabkan depresi postpartum ada
13, yaitu (Varney, et al., 2008) :
1. Depresi prenatal
Depresi prenatal (selama kehamilan) merupakan salah satu faktor pemicu
terjadinya depresi postpartumyang paling kuat.Depresi prenatal bisa terjadi pada
beberapaatau keseluruhan dari trimester kehamilan (Beck, 2001).
2. Stress merawat anak
Hal-hal yang membuat stres yang berhubungan dengan perawatan anak
meliputi faktor-faktor seperti masalah kesehatan yang dialami bayi, dan kesulitan
dalam perawatan bayi khususnya mengenai masalah makanan dan tidur (Beck,
2001).
3. Stress dalam kehidupan
Stres dalam kehidupan merupakan penunjuk terjadinya stres selama
kehamilan dan setelah kehamilan. Stres yang terjadi dalam hidup seseorang, bisa
karena hal yang positif maupun negatif, dan termasuk juga sebuah pengalaman
seperti, perubahan status perkawinan (contohnya, bercerai, menikah kembali),
perubahan pekerjaan, dan krisis yang terjadi (contohnya, kecelakaan, perampokan,
krisis ekonomi, dan penyakit kronis) (Beck, 2001).
4. Ansietas pranatal
Ansietas pada masa kehamilan bisa terjadi selama beberapa trimester dan
kadang terjadi diseluruh masa kehamilan. Ansietas ini merupakan suatu perasaan
ketakutan pada sesuatu yang akan terjadi mengenai sesuatu yang tidak jelas,
ancaman yang belum jelas (Beck, 2001).
5. Kepuasan perkawinan
Derajat kepuasan dengan sebuah hubungan perkawinan ditandai dengan
seberapa bahagia atau puasnya seorang wanita pada hal-hal tertentu dari
perkawinannya, seperti komunikasi, keterbukaan, kesamaan dalam saling
menghargai, saling membantu, menghargai terhadap suatu keputusan, dan hal-hal
yang baik secara global lainnya (Beck, 2001).
6. Temperamen bayi
Temperamen bayi yang sulit digambarkan sebagai seorang bayi yang lekas
marah, rewel, dan susah dihibur (Beck, 2001). Hal tersebut sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Whiffen dan Gotlib (1989) dalam Hagen (1999),
yang menyimpulkan bahwa temperamen sebagai salah satu penyebab terjadinya
depresi postpartum.
7. Maternity blues
Maternity bluesadalah sebuah fenomena yang hanya sekilas dari perubahan
suasana hati yang dimulai pada beberapa hari pertama setelah melahirkan dan
paling sedikit 1 sampai 10 hari atau lebih.Keadaan tersebut ditandai dengan
perasaan ingin menangis, cemas, kesulitas konsentrasi, lekas marah, dan suasana
hati yang labil (Beck, 1998a dalam Beck, 2001).
8. Harga diri
Harga diri ditunjukkan kepada perasaan seorang wanita secara umum dalam
hal harga diri dan penerimaan diri sendiri, artinya adalah kepercayaan diri dan
kepuasan terhadap diri sendiri.Rendahnya harga diri menggambarkan negatifnya
evaluasi terhadap diri sendiri dan perasaan terhadap diri seseorang atau
kemampuan seseorang (Beck, 2001).
9. Status perkawinan
Status demografi ini berfokus pada kedudukan seorang wanita dalam hal
pernikahan.Tingkatannya adalah tidak menikah, menikah/hidup bersama, bercerai,
janda, berpisah, memiliki pasangan (Beck, 2001).
10. Kehamilan tidak diinginkan atau tidak direncanakan
Kehamilan yang tidak direncanakan, bisa disebabkan oleh perasaan ragu-ragu
terhadap kehamilan yang dialami.Jika kehamilan itu direncanakan, mungkin saja
40 minggu bukanlah waktu yang cukup bagi pasangan untuk menyesuaikan diri
terhadap perawatan bayi yang ada kalanya membutuhkan usaha yang cukup keras
(The American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG), 2009).
Seorang bayi mungkin dilahirkan lebih awal dari perkiraan lahirnya, hal ini juga
dapat menjadi faktor pemicu terjadinya depresi postpartum, karena jika bayi lahir
lebih awal dapat menyebabkan perubahan secara tiba-tiba, baik di lingkungan
rumah maupun perubahan terhadap rutinitas kerja yang tidak diharapkan oleh
orang tua (ACOG, 2009).

B. Teori Keperawatan lainnya menurut Ramona T Mercer “Maternal Role


Attainment—Becoming a Mother”
Pada awal risetnya, mercer berfokus pada perilaku dan kebutuhan ibu menyusui,
ibu dengan penyakit post partum, ibu yang melahirkan bayi dengan cacat dan ibu
dengan usia muda.
Mercer (2006) mengatakan, Perawat memiliki kesempatan yang luar biasa untuk
membantu wanita belajar menemukan identitas ibu, mendapatkan kepercayaan, dan
peningkatan identitas diri sebagai ibu. Dengan teori Becaming a mother, Ramona
T. Mercer mengembangkan tentang bagaimana seorang wanita akan menjadi
seorang ibu. Teori ini merupakan pelengkap dari teori Maternal Role Attainment.
Seorang ibu yang mempunyai kepercayaan diri yang baik, akan dapat melakukan
peranannya dalam pengasuhan dan perawatan pada bayi, dengan menjadi seorang
ibu terlebih dahulu, yaitu mengandung dan melahirkan anaknya (Mercer & Walker,
2006 dalam chatarine 2012).
Selanjutnya pada tahun 2004, Mercer menyarankan konsep proses
pengasuhan dan tidak tidak terus mengembangkan diri sebagai seorang ibu. Kesimpulan
Mercer didasarkan pada perluasan penelitian terbaru mengenai penyimpangan
perilaku wanita ketika menjadi seorang ibu. Crain, dan Thompson (1986)
menanyakan tentang peran pengasuhan ibu sebagai suatu proses yang memberikan
konstribusi terhadap pengujian kembali teorinya. Demikian juga Koniak Griffin
(1993) menanyakan tentang penyimpngan perilaku dan kognitif peran pengasuhan
seorang ibu. Hartrick (1997) melaporkan bahwa wanita dalam hasil penelitiannya
tentang ibu yang memiliki anak usia antara tiga (3) sampai dengan enam belas
(16) tahun memberikan suatu proses yang bermakna bagi diri sendiri. Dan
akhirnya, melalui suatu sintesis sembilan penelitian kualitatif, (Nelson, 2003)
menjelaskan perkembangan secara terus-menerus dan trasnformasi pada wanita
menjadi seorang ibu. Mercer (2004) kemudian melakukan suatu perubahan dalam
pengasuhan ibu memerlukan hubungan yang baru untuk dapat meningkatkan
kepercayaan diri dan mengajukan untuk menggantikan peran pengasuhan ibu dengan
menjadi seorang ibu.Hasil penelitian kualitatif telah mengidentifikasi tahapan dari
peran pengaruhan dengan menggunakan istilah penelitian partisipasi. Suatu
perbandingan dari hasil penelitian ini telah menuntun Mercer (2004) mengajukan
perubahan nama tahapan mengacu pada identifikasi peran pengasuhan seorang ibu,
yaitu:
1. Memilki komitmen dan persiapn kehamilan.
2. Menerima kehamilan, melaksanakan peran dan sehat secara fisik selama dua
minggu pertama kehamilan.
3. Kondisi ibu dalan keadaan normal selama minggu pertama sampai keempat
kehamilan).
4. Telah teridentifikasi menjadi seorang ibu diperkirakan telah hamil empat bulan.

Tahapan ini sejajar dengan tahapan pada teori asli Mercer, tetapi
pengalaman seorang ibu lebih kompleks dan menggunakan istilah yang diambil dari
pernyataan seorang ibu berdasarkan pada pengalamnya. Pengembangan teori menurut
Mercer merupakan suatu proses yang terus-menerus sebagai pengembangan
penelitian untuk kejelasan suatu konsep, penambahan dan pengurangan. Marcer
secara terus menerus menggunakan konsep interaksi ekologi lingkungan
Bronfenbrenner dengan mengganti namnya menjadi refleksi terhadap lingkungan
hidup: keluarga, komunitas, sosial yang luas.
Model baru menekankaan pada interaksi antara ibu, bayi, ayah sebagai pusat
interaksi lingkungan hidup. Varibel di dalam lingkungan keluarga dan teman meliputi
dukungan sosial, nilai keluarga, penuntun budaya bagi pengasuhan, fungsi keluarga,
dan stressor. Lingkungan komunitas meliputi perawatan sehari-hari, tempat ibadah,
sekolah, tatanan kerja, rumah sakit, fasilitas rekreasi, dan pusat kebudayaan. Dampak
dari pengaruh lingkungan sosial yang besar berupa: peraturan perundang-undangan
terhadap wanita dan anak-anak, pengembangan ilmu pengetahuan neonatal dan
reproduksi, konsistensi transmisi budaya, program nasionaal perawatan kesehatan.

Model terbaru (Gambar 2.3) menunjukkan berinteraksi lingkunganyang


mempengaruhi proses menjadi seorang ibu. Model ini dikembangkan pada tahun
2006 berdasarkan hasil penelaahan penelitian keperawatan tentang efektivitas atau
intervensi yang bertujuan untukmembina proses becaming a mother. Model ini
menggambarkan isu-isu kompleks yang memiliki potensi untuk baik memfasilitasi
atau menghambat proses menjadi seorang ibu (Mercer & Walker, 2006). Menurut
Mercer dan Walker (2006), model menyajikan kedua variabel lingkungan dan
karakteristik maternal-bayi merupakan pertimbangan penting bagi praktek
keperawatan dan penelitian di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA

Childs Infancy. Dissertation. Georgia State UniversityChatarine Suryaningsih (2012). Pengaruh


Demonstrasi dan Pendampingan Menyusui Terhadap Motivasi dan Kemampuan Ibu
dalam Pemberian ASI. Tesis. Universitas Indonesia

http://www.postpartum.net/About-PSI/President%E2%80%99s-Advisory-Council-
/Cheryl-Tatano-Beck-DNSc-CNM-FAAN-.aspx
Russe Kendra l (2006). Maternal Confindence of first time Mother during their

Anda mungkin juga menyukai