Pembibitan Kakao
Pembibitan Kakao
Pembibitan Kakao
PENDAHULUAN
3.2 Pembahasan
Pembibitan adalah suatu kegiatan untuk menghasilkan atau memproduksi bibit.
Kegiatan yang dilakukan dalam pembibitan terdiri dari perencanaan pembibitan,
pembangunan persemaian, penyiapan media bibit, perlakuan pendahuluan terhadap
benih sebelum disemaikan, penyemaian benih, penyapihan bibit, pemeliharaan bibit,
pengepakan dan pengangkutan bibit serta administrasi pembibitan.
Dalam pembibitan kakao harus menggunakan benih yang baik yang dapat
diperoleh dari buah terpilih dengan syarat-syarat sebagai berikut:
1. Buah sudah masak dengan kriteria sudah mengalami perubahan warna yakni bila
muda berwarna hijau sudah berubah menjadi kuning dan yang muda merah sudah
berwarna oranye atau jingga.
2. Dompolan biji sudah terlepas dari kulit buah
3. Buah dipetik dari batang utama atau cabang primer.
4. Bebas dari serangan hama dan penyakit.
5. Ukuran buah sedang.
Pada praktikum ini bibit kakao yang ditanam adalah biji kakao yang didapatkan
langsung dari masyarakat yang berada di sekitaran aceh barat, biji kakao tersebut terlebih
dahulu harus dijemur sampai kering sebelum disemai. Dalam praktikum biji kakao yang
ditanam memiliki persen perkecambahan yaitu 31% karena dari 98 biji yang bisa ditanam
hanya sekitar 31 biji yang berkecambah. 67 biji tidak berkecambah dikarenakan biji
tersebut mengalami pembusukan. Penyemaian biji kakao dilakukan di Lahan Percobaan
Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar. Median yang digunakan dalam penyemaian ini
adalah campuran tanah dengan pasir. Media dicampur pasir agar akar dapat tumbuh
dengan baik karena struktur pasir yang porus sehingga pertumbuhan akar tanaman kakao
bias baik dan juga air yang diberika bias langsung masuk ke dalam karena pori pasir yang
besar. Setelah biji berkecambah bibit kakao dipindahkan kedalam polybag secara individu
untuk menjadikan bibit yang kuat ditanam di lahan sesuai dengan kriteria yang telah ada.
Pertumbuhan bibit kakao dari masing-masing tanaman kakao tidak berbeda jauh atau
pertumbuhannya cukup seragam kerena dilihat dari tinggi tanaman, diameter batang dan
jumblah daun dari tanaman kakao tersebut hasilnya tidak berbeda jauh. Pemeliharan
pembibitan kakao yang dilakukan dalam praktikum ini adalah penyiraman yang dilakukan
1 hari 2 kali dan pembersihan gulma yang ada disekitaran tempat pembibitan kakao.
Tanaman kakao dapat diperbanyak dengan cara generatif ataupun vegetatif. Pada
praktikum yang dilakukan kali ini tanaman kakao diperbanyak dengan cara generatif yaitu
dengan menggunakan biji kakao yang telah dipilih dari klon-klon induk terpilih.
BAB V. PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapt disimpulkan sebagai berikut:
1. Pertumbuhan bibit kakao tidak berbeda jauh antar tanaman, hal ini dilihat dari
tinggi tanaman, diameter batang jumbah daun pada tanaman kakao
2. Pemeliharaan yang dilakukan dalam pembibitan tanaman kakao ini adalah
penyiraman dan pengendalian gulma
3. Media yang digunakan sebagai tempat untuk penyemaian adalah campuran
pasir dan tanah
4. Persentase perkecambahan biji kakao yang disemai yaitu hanya 31%
5. Biji kakao yang tidak berkecambahn dikarenakan biji tersebut menbusuk.
5.2 SARAN
Diharapkan kedepannya ketika melakukan praktikum mahasiswa benar-benar
melakukan tugasnya dengan baik dan sungguh-sunggug sehingga mendapatkan hasil
yang maksimal. Dan juga dengan cara menggunakan metode yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Susanto, F.X. 1994. Tanaman Kakao Budidaya dan Pengolahan Hasil. Penerbit
Kanisius : Yogyakarta.
Willy,Bryan.2010. StandarPembibitan.http://bryanwilly32.blogspot.com/2010/07/
standar-pembibitan.html diakses tanggal 20 Desember 2014 pukul 19.45 wib.
Lampiran Praktikum