3.11 Teks Ulasan
3.11 Teks Ulasan
3.11 Teks Ulasan
(RPP)
A. KOMPETENSI INTI
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
4.11 Menceritakan kembali isi teks 4.11.1 Menyebutkan unsur teks ulasan
ulasan tentang kualitas karya Menceritakan kembali isi teks ulasan
(film, cerpen, puisi, novel, 4.11.2
karya seni daerah) yang dibaca
atau didengar
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Pertemuan Kedua
Setelah mengikuti pembelajaran surat pribadi dan surat dinas, siswa diharapkan dapat:
1. Menyebutkan unsur intrinsik teks ulasan secara benar.
2. Menceritakan kembali isi teks ulasan secara benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
E. METODE/MODEL PEMBELAJARAN
- Saintifik
1. Media:
Contoh teks ulasan Novel “Sang Pemimpi” karya Andrea Hirata
LCD proyektor
2. Bahan :
3. Sumber belajar:
Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Balai Bahasa.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2010. Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Pertemuan Kedua
1. Teknik Penilaian
a. Sikap (spiritual dan sosial)
Observasi (jurnal)
b. Pengetahuan
1) Tes tertulis (Uraian)
2) Penugasan (Lembar Kerja)
c. Keterampilan :
Praktik (Penilaian Praktik)
2. Pembelajaran Remedial
Tulis kegiatan pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:
• pembelajaran ulang
• bimbingan perorangan
• belajar kelompok
• pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil
analisis penilaian.
3. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan
pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam
bentuk tugasmengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi
dan mewawancarai narasumber.
Pengertian teks ulasan adalah teks yang berisi tinjauan suatu karya baik berupa film, buku,
benda dan lain sebagainya untuk mengetahui kualitas, kelebihan dan kekurangan yang dimiliki
karya tersebut yang ditujukan untuk pembaca atau pendengar khalayak ramai. Teks ulasan
bertujuan sebagai media untuk menyampaikan ulasan dengan etika yang sopan, santun, dan tepat
waktu.
Struktur teks ulasan terdiri dari bagian orientasi, tafsiran isi, evaluasi, dan rangkuman
berikut penjelasan selengkapnya.
a. Orientasi
Merupakan gambaran umum atas bahan atau karya sastra yang akan diulas. Gambaran umum
karya atau benda tersebut bisa berupa paparan tentang nama, kegunaan, dan sebagainya.
b. Tafsiran isi
Tafsiran isi memuat pandangan pengulasnya sendiri mengenai karya yang diulas. Pada bagian ini
penulis biasanya membandingkan karya tersebut dengan karya lain yang dianggap mirip. Selain
itu, penulis juga menilai kekurangan dan kelebihan karya yang diulas
c. Evaluasi
Bagian evaluasi dilakukan penilaian terhadap karya, penampilan, dan produksi. Bagian tersebut
berisi gambaran terperinci suatu karya atau benda yang diulas. Hal ini bisa berupa bagian, ciri,
dan kualitas karya tersebut.
d. Rangkuman
Pada bagian ini penulis memberikan ulasan akhir berupa simpulan karya tersebut.
3. Unsur Kebahasaan
Secara umum, pengertian kalimat majemuk adalah kalimat yang mengandung dua pola kalimat
atau lebih. Kalimat majemuk disebut juga kalimat luas atau kompleks. Kalimat majemuk dapat
juga diartikan sebagai kalimat yang terdiri dari dua klausa. Kalimat majemuk gampang dikenali
dari ciri-ciri khususnya, yaitu; mengandung penggabungan atau perluasan, perluasan itu
membentuk pola kalimat yang baru, terdapat perubahan intonasi, dan terdapat lebih dari satu
subjek dan predikat. Kalimat majemuk terbagi menjadi beberapa jenis yaitu kalimat majemuk
setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran.
· Kakek pergi ke Medan dan nenek di rumah. Struktur kalimat ini adalah: Kakek; nenek = Subyek
(S); pergi; di rumah = Predikat (P); ke Medan = Keterangan (K).
· Hendra membaca komik, sedangkan Dani menonton TV. Struktur kalimat ini adalah: Hendra;
Dani = Subyek (S); membaca, menonton = Predikat (P); komik, TV = Obyek (O).
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat tunggal yang salah satu unsurnya diperluas sehingga
membentuk pola baru. Di dalam kalimat majemuk bertingkat dikenal klausa bawahan (anak
kalimat) dan klausa atasan (induk kalimat). Letak klausa atasan tidak selalu harus di depan, tetapi
juga dapat di belakang.
Kalimat majemuk campuran adalah penggabungan kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk
bertingkat.
· Indonesia negara agraris, tetapi Indonesia menghadapi kendala serius dalam hal musim sehingga
swasembada beras tidak tercapai.
Sang Pemimpi
1. Sang Pemimpi adalah novel kedua dari tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Novel ini
menceritakan kisah kehidupannya di Pulau Belitong yang dililit kemiskinan. Ada tiga remaja SMA
yang bermimpi untuk melanjutkan sekolah hingga ke Prancis dan menjelajah Eropa hingga ke
Afrika. Ikal, Aral, dan Jimbron adalah pemimpi-pemimpi itu.
2. Pada bab pertama novel ini, Andrea menceritakan bahwa dirinya (dalam novel ini digambarkan
sebagai Ikal) dan kedua temannya, Aral, dan Jimbron adalah tiga remaja yang nakal. Mereka
sangat dibenci oleh Pak Mustar, tokoh antagonis dalam novel ini. Sebaliknya, hal berbeda
diberikan oleh sang kepala sekolah yang bernama Pak Belia. Pak Belialah yang memberikan
mimpi-mimpi kepada murid-muridnya, terutama kepada Ikal, Aral, dan Jimbron. “Jelajahi
kemegahan Eropa sampai Afrika yang eksotis. Temukan berliannya budaya sampai ke Prancis.
Langkahkan kakimu di atas altar suci almamater terhebat tiada tara: Sorbone. Ikuti jejak-jejak
satre, Louis Pasteur, Montesquieu, Voltaire. Di sanalah orang belajar science, sastra dan seni
hingga merubah perdaban…,” itulah kata-kata yang sering diucapkan Pak Belia.
3. Pada bab-bab berikutnya pembaca akan melihat potongan-potongan kisah seperti berdiri sendiri.
Andrea hanya membuat cerpen-cerpen dalam satu novel. Meskipun demikianpada setiap bab,
mulai awal hingga akhir, novel ini memiliki hubungan yang sangat erat, seperti mozaik-mozaik
dalam kehidupan.
4. Novel yang disajikan dengan bahasa yang cantik ini mampu menyihir pembaca sehingga mereka
bisa ikut merasakan kebahagiaan, semangat keputusasaan dan kesedihan. Selain itu, novel ini
memiliki lelucon-lelucon yang tidak biasa, cerdas, dan pasti akan membuat pembaca tertawa.
Dengan membaca novel ini, Anda akan mengetahui bahwa Andrea Hirata memiliki pribadi yang
cerdas dalam mengolah kata-kata dan memiliki wawasan yang sangat luas.
5. Meskipun disebut sebagaii novel kedua dari tetralogi Laskar Pelangi, Sang Pemimpi hanya
menyebutkan kata Laskar Pelangi hanya sekali. Keponakan Ikal biayai saat di Jawa juga tidak
disebut sama sekali dalam novel ini, padahal di dalam novelsebelumnya telah diceritakan dengan
jelas.
6. Dengan mengesampingkan beberapa kekurangan tadi, novel ini benar-benar buku yang sangat
dibutuhkan oleh remaja negeri ini. Novel ini member motivasi, semangat, dan mimpi pada anak-
anak yang patah semangat untuk sekolah dan melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Selain
itu, buku ini juga mengajarkan tentang ketidakmungkinan yang bisa diwujudkan dengan kerja
keras
LAMPIRAN PENILAIAN
1. Penilaian Sikap
Petunjuk:
a. Amati perkembangan sikap siswa menggunakan instrumen jurnal pada setiap pertemuan.
b. Isi jurnal dengan menuliskan sikap atau perilaku siswa yang menonjol, baik yang positif maupun
negatif. Untuk siswa yang pernah memiliki catatan perilaku kurang baik dalam jurnal, apabila
telah menunjukkan perilaku (menuju) yang diharapkan, perilaku tersebut dituliskan dalam jurnal
(meskipun belum menonjol)
d. Butir soal
TES URAIAN NON OBJEKTIF (UNO)
PENGETAHUAN STRUKTUR DAN CIRI BAHASA TEKS ULASAN
Petunjuk
Laskar Pelangi
Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP. Pada
bagian-bagian akhir cerita, anggota Laskar Pelangi bertambah satu anak perempuan yang bernama
Flo, seorang murid pindahan. Keterbatasan yang ada tidak membuat mereka putus asa, tetapi
malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik.
Cerita terjadi di desa Gantung, Belitung Timur. Dimulai ketika sekolah Muhammadiyah terancam
akan dibubarkan oleh Depdikbud Sumsel jikalau tidak mencapai siswa baru sejumlah 10 anak.
Ketika itu baru 9 anak yang menghadiri upacara pembukaan, akan tetapi tepat ketika Pak Harfan,
sang kepala sekolah, hendak berpidato menutup sekolah, Harun dan ibunya datang untuk
mendaftarkandiri di sekolah kecil itu.
Dari sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk, pertemuan mereka
dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di mana A Kiong yang malah cengar-
cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu Mus. Kejadian bodoh yang dilakukan
oleh Borek, pemilihan ketua kelas yang diprotes keras oleh Kucai, kejadian ditemukannya bakat
luar biasa Mahar, pengalaman cinta pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang
mengayuh sepeda 80 km pulang pergi dari rumahnya ke sekolah.
Mereka, Laskar Pelangi - nama yang diberikan Bu Muslimah akan kesenangan mereka terhadap
pelangi - pun sempat mengharumkan nama sekolah dengan berbagai cara. Misalnya pembalasan
dendam Mahar yang selalu dipojokkan kawan-kawannya karena kesenangannya pada okultisme
yang membuahkan kemenangan manis pada karnaval 17 Agustus, dan kejeniusan luar biasa
Lintang yang menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah kaya PN yang berijazah
dan terkenal, dan memenangkan lomba cerdas cermat. Laskar Pelangi mengarungi hari-hari
menyenangkan, tertawa dan menangis bersama. Kisah sepuluh kawanan ini berakhir dengan
kematian ayah Lintang yang memaksa Einstein cilik itu putus sekolah dengan sangat
mengharukan, dan dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di
luar pulau Belitong kembali ke kampungnya. Kisah indah ini diringkas dengan kocak dan
mengharukan oleh Andrea Hirata, kita bahkan bisa merasakan semangat masa kecil anggota
sepuluh Laskar Pelangi ini.
Menurut saya novel ini sangat bermanfaat bagi para remaja, khususnya siswa – siswi, karena pada
cerita tersebut dikisahkan perjuangan yang begitu berat yang dialami oleh tokoh – tokoh laskar
pelangi untuk bersekolah dan menuntut ilmu agar menjadi orang besar nantinya.
Novel ini berisikan motivasi bagi para pembacanya, sinya begitu menarik dan mengesankan
Banyak amanat yang dapat diambil dari kisah tersebut, dan lain - lain.
Naskah Laskar Pelangi telah diadaptasi menjadi sebuah film berjudul sama dengan novelnya. Film
Laskar Pelangi akan diproduksi oleh Miles Films dan Mizan Production, dan digarap oleh
sutradara Riri Riza.
Ikal : Tokoh 'aku' dalam cerita ini. Ikal yang selalu menjadi peringkat kedua memiliki teman
sebangku bernama Lintang, yang merupakan anak terpintar dalam Laskar Pelangi. Ia berminat
pada sastra, terlihat dari kesehariannya yang senang menulis puisi. Ia menyukai A Ling, sepupu
dari A Kiong, yang ditemuinya pertama kali di sebuah toko kelontong bernama Toko Sinar
Harapan. Pada akhirnya hubungan mereka berdua terpaksa berakhir oleh jarak akibat kepergian A
Ling ke Jakarta untuk menemani bibinya.
Lintang : Teman sebangku Ikal yang luar biasa jenius. Ayahnya bekerja sebagai nelayan miskin
yang tidak memiliki perahu dan harus menanggung kehidupan 14 jiwa anggota keluarga. Lintang
telah menunjukkan minat besar untuk bersekolah semenjak hari pertama berada di sekolah. Ia
selalu aktif didalam kelas dan memiliki cita-cita sebagai ahli matematika. Sekalipun ia luar biasa
pintar, pria kecil berambut merah ikal ini pernah salah membawa peralatan sekolahnya. Cita-
citanya terpaksa ditinggalkan agar ia dapat bekerja untuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya
semenjak ayahnya meninggal.
Sahara : Satu-satunya gadis dalam anggota Laskar Pelangi. Sahara adalah gadis keras kepala
berpendirian kuat yang sangat patuh kepada agama. Ia adalah gadis yang ramah dan pandai, ia
baik kepada siapa saja kecuali pada A Kiong yang semenjak mereka masuk sekolah sudah ia
basahi dengan air dalam termosnya.
Mahar : Pria tampan bertubuh kurus ini memiliki bakat dan minat besar pada seni. Pertama kali
diketahui ketika tanpa sengaja Bu Muslimah menunjuknya untuk bernyanyi di depan kelas saat
pelajaran seni suara. Pria yang menyenangi okultisme ini sering dipojokkan teman-temannya.
Ketika dewasa, Mahar sempat menganggur menunggu nasib menyapanya karena tak bisa ke
manapun lantaran ibunya yang sakit-sakitan. Akan tetapi, nasib baik menyapanya dan ia diajak
petinggi untuk membuat dokumentasi permainan anak tradisional setelah membaca artikel yang
ia tulis di sebuah majalah, dan akhirnya ia berhasil meluncurkan sebuah novel tentang
persahabatan.
A Kiong : Anak Hokian. Keturunan Tionghoa ini adalah pengikut sejati Mahar sejak kelas satu.
Baginya Mahar adalah suhunya yang agung. Kendatipun pria kecil ini berwajah buruk rupa, ia
memiliki rasa persahabatan yang tinggi dan baik hati, serta suka menolong pada siapapun kecuali
Sahara. Namun, meski mereka selalu bertengkar, ternyata mereka berdua saling mencintai satu
sama lain.
Syahdan : Anak nelayan yang ceria ini tak pernah menonjol. Kalau ada apa-apa dia pasti yang
paling tidak diperhatikan. Misalnya ketika bermain sandiwara, Syahdan hanya kedapatan jadi
tukang kipas putri dan itupun masih banyak kesalahannya. Syahdan adalah saksi cinta pertama
Ikal, ia dan Ikal bertugas membeli kapur di Toko Sinar Harapan semenjak Ikal jatuh cinta pada A
Ling. Syahdan ternyata memiliki cita-cita yang tidak pernah terbayang oleh Laskar Pelangi lainnya
yaitu menjadi aktor. Dengan bekerja keras pada akhirnya dia menjadi aktor sungguhan meski
hanya mendapatkan peran kecil seperti tuyul atau jin... Setelah bosan, ia pergi dan kursus
komputer. Setelah itu ia berhasil menjadi network designer.
Kucai : Ketua kelas sepanjang generasi sekolah Laskar Pelangi. Ia menderita rabun jauh karena
kurang gizi dan penglihatannya melenceng 20 derajat, sehingga jika ia menatap marah ke arah
Borek, maka akan terlihat ia sedang memperhatikan Trapani. Laki-laki ini sejak kecil terlihat bisa
menjadi politikus dan akhirnya diwujudkan ketika ia dewasa menjadi ketua fraksi di DPRD
Belitong.
Borek : Pria besar maniak otot. Borek selalu menjaga citranya sebagai laki-laki macho. Ketika
dewasa ia menjadi kuli di toko milik A Kiong dan Sahara.
Trapani : Pria tampan yang pandai dan baik hati ini sangat mencintai ibunya. Apapun yang ia
lakukan harus selalu didampingi ibunya, seperti misalnya ketika mereka akan tampil sebagai band
yang dikomando oleh Mahar, ia tidak mau tampil jika tak ditonton ibunya. Cowok yang bercita-
cita menjadi guru ini akhirnya berakhir di rumah sakit jiwa karena ketergantungannya terhadap
ibunya.
Harun : Pria yang memiliki keterbelakangan mental ini memulai sekolah dasar ketika ia berumur
15 tahun. Laki-laki jenaka ini senantiasa bercerita tentang kucingnya yang berbelang tiga dan
melahirkan tiga anak yang masing-masing berbelang tiga pada tanggal tiga kepada Sahara dan
senang sekali menanyakan kapan libur lebaran pada Bu Muslimah. Ia menyetor 3 buah botol kecap
ketika disuruh mengumpulkan karya seni kelas enam.
Pertanyaan:
Pedoman Penskoran :
PENILAIAN TERTULIS
KETERAMPILAN MENANGKAP MAKNA TEKS ULASAN
Petunjuk
1. Baca kembali teks ulasan novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.
2. Jawablah pertanyaan berikut !
Soal
Pedoman Penskoran :
Perhitungan skor :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑥 100
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙