Tugas 1 Makalah Gunung Meletus 22
Tugas 1 Makalah Gunung Meletus 22
Tugas 1 Makalah Gunung Meletus 22
BAB I
PENDAHULUAN
KELOMPOK 1 1
UNIVERSITAS NEGERI MALANG GEOLOGI TEKNIK
sebenarnya daripada suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam
keadaan istirahat atau telah mati.
KELOMPOK 1 2
UNIVERSITAS NEGERI MALANG GEOLOGI TEKNIK
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KELOMPOK 1 3
UNIVERSITAS NEGERI MALANG GEOLOGI TEKNIK
Gunung api tersebar di permukaan bumi maupun di dasar laut. Rangkaian gunung berapi
yang terdapat di Indonesia berada di jalur Sirkum Pasifik atau dikenal dengan Busur Cincin
Api Pasifik (Pacific Ring of Fire) Busur ini merupakan garis pergesekan antara dua
lempengan tektonik. Gunung api di dunia tersebar di jalur punggungan tengah samudera dan
pada titik-titik panas di muka bumi (tempat keluarnya magma di benua maupun samudra).
Hal ini disebabkan karena Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng kerak bumi, yaitu
lempeng Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik.
KELOMPOK 1 4
UNIVERSITAS NEGERI MALANG GEOLOGI TEKNIK
disebut lahar dingin. Selain itu magma yang keluar dapat membeku dan menjadi batu yang
dikenal dengan sebutan batuan beku.
Abu letusan gunung berapi adalah material yang sangat halus. Karena hembusan angin
dampaknya bisa dirasakan ratusan kilometer jauhnya.
Awan panas bisa berupa awan panas aliran, awan panas hembusan dan awan panas
jatuhan. Awan panas aliran adalah awan dari material letusan besar yang panas, mengalir
Turun dan akhirnya mengendap di dalam dan disekitar sungai dari lembah. Awan panas
hembusan adalah awan dari material letusan kecil yang panas, dihembuskan angin dengan
kecepatan mencapai 90 km/jam. Awan panas jatuhan adalah awan dari material letusan panas
besar dan kecil yang dilontarkan ke atas oleh kekuatan letusan yang besar. Material berukuran
besar akan jatuh di sekitar puncak sedangkan yang halus akan jatuh mencapai puluhan,
ratusan bahkan ribuan km dari puncak karena pengaruh hembusan angin. Awan panas bisa
mengakibatkan luka bakar pada bagian tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau
kaki dan juga menyebabkan sesak sampai tidak bernafas.
KELOMPOK 1 5
UNIVERSITAS NEGERI MALANG GEOLOGI TEKNIK
d. Gunung Agung
e. Gunung Bromo
KELOMPOK 1 6
UNIVERSITAS NEGERI MALANG GEOLOGI TEKNIK
tinggi. Letusannya pada tahu 1550 mencapai skala 3 menurut Volcanic Explosivity Index.
Sekarang ini letusan yang ditimbulkan hanya berupa letusan kecil.
KELOMPOK 1 7
UNIVERSITAS NEGERI MALANG GEOLOGI TEKNIK
yang ada di sekelilingnya. Magma yang mengandung gas berada dalam kondisi
dibawah tekanan bauan- batuan berat yang berada di sekitarnya. Tekanan inilah yang
menyebabkan magma meletus atau yang disebut dengan erupsi gunung berapi atau
gunung meletus.
KELOMPOK 1 8
UNIVERSITAS NEGERI MALANG GEOLOGI TEKNIK
KELOMPOK 1 9
UNIVERSITAS NEGERI MALANG GEOLOGI TEKNIK
KELOMPOK 1 10
UNIVERSITAS NEGERI MALANG GEOLOGI TEKNIK
KELOMPOK 1 11
UNIVERSITAS NEGERI MALANG GEOLOGI TEKNIK
KELOMPOK 1 12
UNIVERSITAS NEGERI MALANG GEOLOGI TEKNIK
KELOMPOK 1 13
UNIVERSITAS NEGERI MALANG GEOLOGI TEKNIK
d. Banjir bandang akibat longsoran material vulkanik pada lereng gunung berapi
2.2.6 Dampak Positif Perekonomian akibat gunung meletus
a. Saat terjadi letusan, banyak batu batu berbagai ukuran yang dimuntahkan gunung
yang mana dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai bahan bagunan.
b. Besarnya volume material vulkanik selama letusan berlangsung ternyata
membawa berkah tersendiri bagi masyarakat sekitar karena memiliki profesi baru
yakni sebagai penambang pasir.
c. Tanah tanah sekitar gunung yang terkena material letusan akan semakin subur,
tentu saja hal ini sangat menguntungkan para petani dimana mereka tidak perlu
mengeluarkan biaya lagi untuk membeli pupuk
KELOMPOK 1 14
UNIVERSITAS NEGERI MALANG GEOLOGI TEKNIK
a. Aliran lahar dapat menghancurkan pondasi bangunan karena memiliki suhu yang
tinggi
b. Gempa vulkanik dapat menggeserkan atau merubah posisi pondasi yang
mengakibatkan bangunan runtuh
c. Panas gunung merapi atau material yang dimuntahkan gunung merapi dapat
menimbulkan suhu yang tidak stabil terhadap tanah sehingga tanah menjadi labil.
d. Abu vulkanik yang menempel pada atap rumah dapat menambah beban rumah
dan bisa mengakibatkan runtuhnya bangunan
e. Suhu panas yang ditimbulkan material gunung dapat merubah kondisi beton
f. Merusak komposisi tembok karena abu vulkanik memiliki kadar asam yang tinggi
g. Menyebabkan pemadaman listrik
h. Terkontaminasinya air bersih, penyumbatan saluran air, serta kerusakan peralatan
penyedia air bersih.
i. Akses jalan yang tertutup material dari gunung meletus
j. Berisiko terhadap runtuh nya atap rumah / bangunan lainnya
KELOMPOK 1 15
UNIVERSITAS NEGERI MALANG GEOLOGI TEKNIK
Dalam hal kemampuan menahan radiasi atau konveksi panas, beton lebih baik ketimbang
bahan bangunan lain karena therma lag yang tinggi. Kayu dan metal tidak direkomendasikan
mengingat material tersebut mudah menghantarkan panas dan tidak tahan suhu tinggi.
Selain cara diatas terdapat cara lain, yaitu Penaggulangan aliran lahar dingin.
3
KELOMPOK 1 16
UNIVERSITAS NEGERI MALANG GEOLOGI TEKNIK
sangat efektif dalam menangkap aliran puing-puing karena memiliki kapasitas yang lebih
besar dari kolam pasir dalam kondisi normal. Dalam hal bahwa ada ketakutan aliran-down
dari kayu apung, bendungan sabo celah dibangun sebagai tindakan pencegahan.
KELOMPOK 1 17
UNIVERSITAS NEGERI MALANG GEOLOGI TEKNIK
BAB III
PEMBAHASAN
Gunung api ini termasuk dalam tipe stratovolcano dengan karakteristik letusan eksplosif.
Seperti banyak gunung api lainnya di Pulau Jawa, Gunung Kelud terbentuk akibat proses
subduksi lempeng benua Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia. Sejak sekitar tahun 1300
Masehi, gunung ini tercatat aktif meletus dengan rentang jarak waktu yang relatif pendek (9-
25 tahun), menjadikannya sebagai gunung api yang berbahaya bagi manusia. Kekhasan
gunung api ini adalah adanya danau kawah, yang dalam kondisi letusan dapat menghasilkan
aliran lahar letusan dalam jumlah besar, dan membahayakan penduduk sekitarnya. Letusan
freatik tahun 2007 memunculkan kubah lava yang semakin membesar dan menyumbat
KELOMPOK 1 18
UNIVERSITAS NEGERI MALANG GEOLOGI TEKNIK
permukaan danau, sehingga danau kawah nyaris sirna, menyisakan genangan kecil seperti
kubangan air. Kubah lava ini kemudian hancur pada letusan besar di awal tahun 2014.
Sejak abad ke-15, Gunung Kelud telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa. Letusan
gunung ini pada tahun 1586 merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa. Sebuah sistem untuk
mengalihkan aliran lahar telah dibuat secara ekstensif pada tahun 1926 dan masih berfungsi
hingga kini setelah letusan pada tahun 1919 memakan korban hingga ribuan jiwa akibat
banjir lahar dingin menyapu pemukiman penduduk
Pada abad ke-20, Gunung Kelud tercatat meletus pada tahun 1901, 1919 (1 Mei), 1951
(31 Agustus), 1966 (26 April), dan 1990 (10 Februari-13 Maret). Pola ini membawa para ahli
gunung api pada siklus 15 tahunan bagi letusan gunung ini. Memasuki abad ke-21, gunung
ini erupsi pada tahun 2007 dan 13-14 Februari 2014. Perubahan frekuensi ini terjadi akibat
terbentuknya sumbat lava di mulut kawah gunung. Hampir semua erupsi yang tercatat ini
berlangsung singkat (2 hari atau kurang) dan bertipe eksplosif, kecuali letusan 1990 dan
2007.
KELOMPOK 1 19
UNIVERSITAS NEGERI MALANG GEOLOGI TEKNIK
KELOMPOK 1 20
UNIVERSITAS NEGERI MALANG GEOLOGI TEKNIK
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
4.1.1 Gunung meletus adalah peristiwa alam dimana endapan magma yang berada di dalam
perut bumi didorong keluar oleh gas yang mempunyai tekanan tinggi.
4.1.2 Tahapan proses terjadinya gunung meletus antara lain terdapat endapan magma di perut
bumi, terdapat gas yang bertekanan tinggi, magma didodrong gas yang memiliki
tekanan tinggi
4.1.3 Dampak kerusakan infrastruktur atau struktur bangunan akibat gunung meletus antara
lain : Suhu panas yang ditimbulkan material gunung dapat merubah kondisi beton,
merusak komposisi tembok karena abu vulkanik memiliki kadar asam yang tinggi,
menyebabkan pemadaman listrik, terkontaminasinya air bersih, penyumbatan saluran
air, serta kerusakan peralatan penyedia air bersih, berisiko terhadap runtuh nya atap
rumah / bangunan lainnya.
4.1.4 Bangunan Perlindungan Kerusakan Infrastruktur Akibat Gunung Meletus dengan
membangun bunker, sabo dam, pendalaman dan pelebaran sungai yang dialiri lahar
dingin, pembuatan bendungan guna menahan laju aliran lahar dingin.
KELOMPOK 1 21
UNIVERSITAS NEGERI MALANG GEOLOGI TEKNIK
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/28991962/MAKALH_Gunung_Meletus.docx
http://fendyreff.blogspot.com/2014/11/proses-terjadinya-gunung-berapi.html
http://nooridham.blogspot.com/2010/11/bangunan-perlindungan-untuk-lereng.html
https://anang90.wordpress.com/2010/12/02/%E2%80%A2pengaruh-erupsi-gunung-
berapi-terhadap-penataan-daerah-dan-struktur-bangunan/
KELOMPOK 1 22