5 Artikel Tentang Masalah Sosial

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fachruzi Pradana

Kelas : XII A 3 / 10

Fam. 40. Polygonaceae

Herba atau perdu, kadang-kadang memanjat, jarang-jarang pohon. Daun tersebar;


pelepah daun kerapkali dengan tabung yang memeluk batang (ochrea, selaput bumbung,
peny.). Bunga berkelamin 2, jarang berkelamin 1, beraturan. Daun tenda bunga 4-6,
tidak rontok. Benang sari 4-9, bebas atau bersatu pada pangkalnya. Buah kering, berbiji
1, tidak pecah, kadang-kadang tertutup oleh tenda bunga.

1. a. Mempunyai alat pembelit yang sekaligus mendukung bunga


Contohnya : Antigonon
b. Tidak punya alat pembelit
2. a. Perdu. Ranting muda sangat pipih. Tidak punya selaput bumbung.
Contohnya : Muehlenbeckia
b. Herba. Ranting muda tidak sangat pipih. Memiliki selaput bumbung.
Contohnya : Polygonum

1. Antigonom

Herba memanjat yang menahun. Akar dengan penggelembungan yang memanjang


dan berbentuk umbi. Batang bersudut, pada ruasnya membesar, berambut halus, panjang
3-6 m. Daun bertangkai tanpa selaput bumbung. Helaian daun segitiga bulat telur,
dengan pangkal lebar, bentuk jantung yang tidak di dalam,ujung runcing, panjang 5-10
cm. Bunga berkelamin 2, terkumpul secara berkas pada tandan yang duduk di ketiak.
Daun tenda bunga 5, ros atau putih, panjang lk 7 mm; 3 yang terluar bulat telur bentuk
jantung,dua yang lainnya jauh lebih sempit; semuanya setelah mekar sangat membesar,
menyelubungi buah, seperti selaput kehijau-hijauan, berurat daun seperti jala. Benang
sari 7-9; tangkai sari pada pangkalnya bersatu. Tangkal putik 3, kepala putik bentuk
tombol. Buah bentuk telur-kerucut, panjang lk 1 cm, dengan ujung runcing dan segi
tiga. Biji dengan alat yang membujur dan dalam. Tanaman hias dari Mexico; di sana-
sini menjadi liar; 1-1.800 m. Rode bruidstranen, N, Valse bruidstranen, N. Contoh :
Antigonon leptopus Hook. & Arn.

2. Muehlenbeckia

Perdu tegak, tidak berambut, tinggi 1-2 m. Batang utama boleh dikatakan bulat
cylindris, bercabang banyak; ranting terujung pipih sekali, bergaris halus. Daun bentuk
garis lanset, dengan pangkal berbentuk baji atau sedikit berbentuk tombak, runcing, tepi
rata, mudah rontok, 2-5 kali 0,5-1,5 cm. Bunga bunga gelendong di ketiak, berseling
kiri dan kanan pada tepi ranting. Di Jawa hanya dijumpai bunga betina. Tenda bunga
berbagi 5 yang dalam, tinggi lk 2 mm, dengan pangkal serupa gasing dan taju yang
tumpul, kehijau-hijauan. Staminodia 8-9. Tangkai putik 3, kepala putik bercanggap
serupa umbai. Buah persegi 3, tertutup oleh tenda bunga yang merah dan manis,
panjang lk 0,5 cm. Biji dengan alur membujur. Daerah tumbuh Irian Barat dan Pulau
Solomon. Disini kerapkali ditanam sebagai pagar; 5-1.200 m. Chineesgras, N, Jakang,
Ind, Puring Jakang, Ind. Contoh : Muehlenbeckia platyclada Meissn.

3. Polygonum
(Ruas Seribu)

a. Batang memanjang atau menggantung. Bulir semu panjangnya kurang dari 3 kali
lebar; terkumpul 2-30 atau lebih dan masih terkumpul lagi menjadi malai rata yang
bercabang rata. Selaput bumbung pada daun yang muda terpancung miring. Tenda
bunga yang mendukung buah serupa buah buni. Contoh : Polygonum chinense.
b. Batang bagian pangkal merayap, bagian atas menaik tegak. Bulir semua sedikitnya
panjangnya 3 kali lebar; terkumpul 2-8 menjadi karangan bunga yang berbentuk
malai tandan. Selaput bumbung semuanya berbentuk buluh, tidak bercangap. Tenda
bunga yang mendukung buah tidak serupa buah buni. Contoh : Polygonum
barbatum.

Herba, pada pangkal sedikit berkayu, kadang-kadang memanjat cukup tinggi,


panjang 0,3-6 m. Batang tidak berduri temple. Tangkai daun tidak bersayap, kerapkali
pada pangkalnya mempunyai 2 telinga yang membulat; helaian daun bulat telur
memanjang, dengan pangkal membulat, terpancung atau melekuk ke dalam lemah,
meruncing, 3-10 kali 1,5 cm. Karangan bunga yang berbentuk malai rata, duduk di
ujung. Bulir semu serupa bongkol atau cylindris pendek, panjang 2-8 cm. Tangkai
bunga lk sama panjang dengan tenda bunga. Tenda bunga terbilang 5, putih atau ros
muda, setelah mekar sangat membesar. Buah buni, lk bentuk bola, hitam biru. Tangkai
putik 3. Benang sari 4-9. Buah bentuk telur persegi 3, buram, panjang lk 2 mm. Rimba
semak, hutang ringan dan tepi hutan, tepi sungai, kebun; 250-3.300 m. Bungbrun, S,
Dandangan, J, Tebu sawur, J, Titiwuan, S, Tiwa bungbrun, S, Celo-celoan, Md,
Cingkarukan, J, contoh : Polygonum chinense L.

Herba menahun yang kuat, tinggi 0,4-0,8 m. Selaput bumbung berambut; rambut
sikat pada tepi atas panjang 1,2-2 cm. Daun bertangkai pendek, bentuk lanset
memanjang atau bentuk lanset, kerapkali pangkal dan ujung runcing, dengan atau tanpa
noda coklat, 8-20 kali1,5-3 cm. Bulir semu cylindris panjang 2-6 cm; yang lebih rendah
bertangkai panjang, yang tinggi duduk. Daun pelindung bentuk kerucut terbalik,
berumbai, tanpa kelenjar, berbunga 3-5. Tenda bunga berbilang 5, putih, putih kehijauan
atau ros, tanpa kelenjar, tinggi lk 2 mm (kemudian sampai 3,5 mm). Benang sari 4-9.
Tangkai putik kerapkali 3. Buah panajng lk 1,5 cm mengkilat. Tepi air dan tanah yang
becek; 1-1.200 m. Jukut carang, S, Mengkerengan, J, Cacobean, S. Contoh :
Polygonum barbatum L.

Cat : Jenis ini kerapkali tumbuh tercampur dengan Polygonum pulchrum BI., dimana
ia membuat basteran, yang banyak sekali diketemukan. Basteran ini tidak pernah
membentuk buah yang masak dan berkembang biak secara besar-besaran dengan cara
vegetatif.

Fam. 41. Amaranthaceae.

Semak atau perdu. Daun berhadapan atau tersebar, tunggal, tanpa daun penumpu.
Bunga kebanyakan berkelamin 2, jarang berkelamin 1, berkelompok atau sendiri-sendiri
dalam ketiak daun pelindung, pada pangkal kerapkali dengan 2 anak pelindung. Tenda
bunga kering seperti selaput, jarang serupa herba, berbagi 5, taju bebas atau bersatu
menjadi berbentuk cawan atau tabung, kadang-kadang dengan alat tambahan antara
bagian bebas dari benang sari. Bakal buah menumpang, beruang 1 dengan jumlah bakal
biji yang berganti-ganti. Buah kering, kadang-kadang dengan tutup, lain kali tidak
beraturan atau tidak membuka, jarang berdaging.

1. a. Daun berhadapan . . . . . 2
b. Daun tersebar . . . . . 5
2. a. Bunga dalam karangan yang serupa bongkol . . . . . 3
b. Bunga dalam bulir yang panjang atau tandan . . . . . 4
3. a. Batang merayap. Bunga bongkol tebal, kurang dari 1 cm di ketiak . . . . . 1.
Alternanthera
b. Batang tegak. Bunga dalam bongkol, duduk di ujung dan besarnya lebih dari
1cm . . . . . 2. Gomphrena
4. a. Bunga yang bawah dalam berkas, sedangkan dibagian ujung terdapat sejumlah
rambut sikat yang berbentuk kait yang bengkok . . . . . 3. Cyathula
b. Semua bunga sendiri-sendiri. Bunga yang bawah dengan 2 daun pelindung yang
serupa duri, yang tidak berbentuk kait yang bengkok . . . . . 4. Achyranthes
5. a. Daun tenda bunga setinggi-tingginya 2,5 mm. Bakal biji 1. . . . .5. Amaranthus
b. Daun tenda bunga panjang 6-8 mm. Bakal biji 2 sampai lebih . . . . . 6. Celosia

1. Alternanthera
Herba menahun, berumpun kuat, tinggi 0,2-0,5 m. Batang berambut tipis yang
merata. Daun bentuk solet sampai memanjang, kerapkali kemerah-merahan atau
bernoda. Bunga dalam bongkol duduk, kadang- kadang seolah olang bertang, kai, tidak
berduri temple; kerapkali sebagai tanaman hias bagi pinggiran petak dan jalan setapak;
5-1.600 m. Bayern merah, Ind, Jukut selong, S, Kembang jatinangor, S, Kecicak abang,
J. Alternanthera ficoides R. Br. Var. bettkiana

Cat : Dalam beberapa buku dengan nama yang tidak benar Alternathera amoena Voss.

2. Gomphrena
Herba dengan batang tegak atau sebagian batang merayap, tinggi 0,1-0,6 m. Daun
berhadapan, memanjang atau bulat telur terbalik memanjang, tangkai dengan pangkal
lebar. Daun pelindung berlunas berbentuk perahu, bunganya seluruhnya diselubungi,
panjang 7-8 mm. Buah bentuk telur, berbiji 1. Dari Amerika tropis. Tanaman hias,
kerapkali menjadi liar; 1-1.300 m. Adas-adasan, J, Gundul, J. Gompphrena globosa L.

3. Cyathula
Herba menahun, dengan batang segi empat yang tumpul, pada pangkal merayap dan
keluar akarnya, yang ada di atas tegak, tinggi 0,3-0,5 m. Daun kurang kebih bentuk
belah ketupat, panajng 1,2-10 cm. Bunga di ujung atau ketiak. Tangkai putik bentuk
benang, dengan kepala putik bentuk tombol. Bauh bentuk telur terbalik, tidak membuka,
berbiji 1. Di tempat yang keteduhan 1-1.600 m. Jarong, Ind, Jotang, S, Kendiran, J,
Upan-upan, J, Ranggitan, J, Rendet banyu, J. Cyathula prostrate BI.

4. Achyranthes
Herba hidup cukup lama, pendek bercabang, tinggi 0,5-1 m. Daun oval, bulat telur
terbalik atau elliptis memanjang, 1,5-10 cm, dengan pangkal runcing. Bunga dalam
bulir yang sangat panjang; di ujung tegak, berbunga banyak, ke arah ujung rapat, ke
bawah tidak. Daun pelindung lebar, serupa selaput. Tangkai putik berbentuk benang.
Kepala putik berbentuk tombol. Buah berbentuk tong berbiji 1. Tepi jalan, di semak,
terutama di daerah dengan musim kemarau yang tegas; 1-2.300 m. Daun sangketan, J,
Jarong, J, Ind, Jarong lalaki, S, Nyarang, Md. Achyranthes aspera L.

5. Amaranthus
Herba berumur 1 tahun, tegak atau condong kemudian tegak, tinggi 0,4-1 m,
kerapkali bercabang banyak dan berduri. Daun bulat telur memanjang bentuk lanset,
panjang 5-8 cm, dengan ujung tumpul dan pangkal runcing. Bunga dalam tukal yang
rapat, bulir ujung sebagian jantan, tidak berduri. Tukal betina dengan duri lurus yang
lancip. Buah bulat memanjang, dengan tutup yang rontok, berbiji 1. Tegalan, halaman
rumah, semak, kebun, tepi jalan; 1-1.400 m. Stekelamarast, N, Bayem duri, Ind, J, S,
Bayem raja, J, Bayem roda, J, Senggang cucuk, S, Tarnyak lakek, Md, Cikron, J.
Amaranthus spinosus L.

6. Celosia
Herba setahun kerapkali bercabang kuat, 0,4-1,5 m tingginya, gundul. Daun bentuk
lanset memanjang, panjang 5-15 cm. Bunga bulir, berdiri sendiri, tegak, tumbuh
memanjang, bertangkai, bulat cylindris, rapat, kea rah ujung jarang. Tangkai putik 1,
bentuk benang, merah. Kepala putik bentuk tombol. Buah lebar, bulat telur terbalik,
dengan tutup yang mudah rontok. Biji 3-9. Tegalan, kebun, semak; 1-1,700 m. Mungkin
dari Amerika, Boroco, S, Sangsiri, S, Cuca, J.
Cat : Suatu bentuk yang ada ujung bulirnya berjejal bunga steril, dimana bagian bulir
steril berbentuk ekor atau serupa cengger jago yang lebar, berlipat-lipat dan
bercanggap atau bercabang. Banyak dari jenis ini ditanam orang dan dipandang
sebagai ras cultur : forma cristata. Bunga yang steril merah, ungu merah, oranye
atau kuning. Hanekam, N.

Anda mungkin juga menyukai