DiagramAlir Serumen Prop

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Serumen Prop

No. Dokumen : sop/pkmcp/pkm/


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :

PEMERINTAH
Halaman :
PROVINSI DKI
JAKARTA

PUSAT Drg. Ati Sukmaningsih, MKM


KESEHATAN NIP.19600326 198409 2 001
MASYARAKAT
KECAMATAN
CEMPAKA PUTIH

1. Pengertian Serumen adalah Sekret kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa,


epitel kulit yang terlepas, dan partikel debu yang terdapat pada
bagian kartilaginosa liang telinga. Bila serumen berlebihan, maka
dapat membentuk gumpalan yang menumpuk di liang telinga.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk petugas dalam
penatalaksanaan Serumen Prop

3. Kebijakan Keputusan Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan


Cempaka Putih Nomor 081 Tahun 2017 Tentang Penyakit-Penyakit
Yang Dapat Ditangani Di Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan
Cempaka Putih

4. Referensi 1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004


Tentang Pelayanan Publik.
2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02/02/MENKES/514 tahun 2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama
5. Alat dan Bahan 1. Lampu kepala
2. Spekulum telinga
3. Otoskop
4. Serumen hook
5. Aplikator kapas
6. Kapas
7. Cairan irigasi telinga
8. Forcep aligator
9. Suction
10. Pinset bayonet
11. Wadah ginjal (nierbekken)
12. Irigator telinga (spuit 20-50cc + cateter wing needle)
13. Alkohol 70%
6. Petugas Dokter umum dan Perawat Umum

7. Prosedur / 1. Petugas menanyakan keluhan dan gejala yang dirasakan oleh


langkah-langkah pasien.
2. Petugas mencatat hasil anamnesa di SIKDA pasien.
3. Petugas mencatat hasil pemeriksaan fisik di SIKDA pasien.
I. Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien dimulai dengan
pemeriksaan kepala/leher, dada, perut dan ekstrimitas.
Pemeriksaan Fisik ditemukan : Dokter melakukan pemeriksaan
fisik dan penunjang sederhana (Objective) jika diperlukan
Pemeriksaan Fisik :
1. Otoskopi : obstruksi liang telinga luar oleh material
berwarna kuning kecoklatan atau kehitaman. konsistensi
dari serumen dapat bervariasi
2. Tes penala : normal atau tuli konduktif
4. Melakukan pemeriksaan penunjang.
5. Penegakan diagnosis Serumen Prop
6. Pemberian terapi :
1. Non medikamentosa: evaluasi serumen
a. Bila serumen lunak , dibersihkan dengan kapas yang
dililitkan pada pelilit kapas
b. Bila serumen keras, diukeluarkan dengan pengait
atau kuret. Apabila dengan cara in serumen tidak
dapat dikeluarkan , maka serumen harus di lunakan
lebih dahulu dengan tetes karbogliserin 10% atau
H2O2 3% selama 3 h ari.
c. Serumen yang sudah tearlalu jauh terdorong
kedalam liang telinga sehingga dikuatirkan
menimbulkan trauma pada membran timpani
sewaktu mengeluarkannya, dikeluarkan dengan
mengalirkan (irigasi) air hangat yang suhunya
disesuaikan dengan suhu tubuh
2. Medikamentosa:
Tetes telinga Karbogliserin 10% atau H2O2 3% selama
3 hari untuk melunakan serumen.

No. Dokumen : sop/pkmcp/pkm/


No. Revisi : 00
Halaman :
7. Petugas melakukan konseling dan edukasi mengenai :
1. Manganjurkan pasien untuk tidak membersihkan teliunga
secara berlebihan , baik dengan cotton bud atau alat lain
nya
2. Menganjurkan pasien untuk menghindari memasukan air
atau apapun kedlaam telinga.

II. Dokter melakukan rujukan jika ditemukan Kriteria rujukan


berupa:
Bila terjadi komplikasi akibat tindakan pengeluaran
serumen
.
9. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan dalam rekam
medis
10. Petugas mempersilahkan pasien mengambil obat di apotek.
8. Diagram Alir Mulai

SIKDA
Anamnesa &
pemeriksaan
fisik

Pemeriksaan SIKDA
penunjang

Penegakkan diagnosa :
Serumen Prop

Pemberian terapi :
1. Non medikamentosa: evaluasi serumen
a. Bila serumen lunak , dibersihkan dengan kapas yang dililitkan
pada pelilit kapas
b. Bila serumen keras, diukeluarkan dengan pengait atau kuret.
Apabila dengan cara in serumen tidak dapat dikeluarkan ,
maka serumen harus di lunakan lebih dahulu dengan tetes
karbogliserin 10% atau H2O2 3% selama 3 h ari.
c. Serumen yang sudah tearlalu jauh terdorong kedalam liang
telinga sehingga dikuatirkan menimbulkan trauma pada
membran timpani sewaktu mengeluarkannya, dikeluarkan
dengan mengalirkan (irigasi) air hangat yang suhunya
disesuaikan dengan suhu tubuh
2. Medikamentosa:
Tetes telinga Karbogliserin 10% atau H2O2 3% selama 3 hari
No. Dokumen : sop/pkmcp/pkm/
untuk melunakan serumen. No. Revisi : 00
Halaman :

KIE
SIKDA

Pencatatan dan pelaporan


9. Unit Terkait  Loket pendaftaran
 Unit layanan Poli Umum
 Apotek
 Laboratorium

10. Dokumen Rekam Medis Elektronik (SIKDA) / Rekam Medis Manual.


terkait

9. Rekaman Historis Perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.Terbit

No. Dokumen : sop/pkmcp/pkm/


No. Revisi : 00
Halaman :
No. Dokumen : sop/pkmcp/pkm/
No. Revisi : 00
Halaman :

Anda mungkin juga menyukai