Reaksi Antara

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

I. JUDUL PERCOBAAN :
1. Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat
2. Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida
II. TANGGAL PERCOBAAN : Selasa, 26 September 2017
PUKUL : 12.00 - Selesai
III. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Mempelajari pengaruh konsentarasi terhadap laju reaksi
2. Menentukan orde reaksi
IV. DASAR TEORI

Kinetika kimia adalah ilmu kimia yang mempelajari aspek gerak molekul
dalam suatu reaksi serta beberapa faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Laju
reaksi didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi per satuan waktu.
Derivatif digunakan karena pada setiap waktu, harga konsentrasi mengalami
perubahan. Konsentrasi reaktan mengalami penurunan terus menerus dengan
kenaikan waktu sedangkan konsentrasi produk mengalami kenaikan
(Fatimah, 2013). Definisi laju reaksi berdasar perubahan konsentrasi dapat
diiliustrasikan melalui gambar 1 dan 2.

Gambar 1. Perubahan konsentrasi reaktan pada kenaikan waktu

Gambar 2. Perubahan konsentrasi produk pada kenaika waktu

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 1
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

Laju reaksi didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi per satuan


waktu. Satuan yang umum adalah mold m-3-1. Umumnya laju reaksi
meningkat dengan meningkatnya konsentrasi (Dogra,S.K.,2009). Terdapat
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu:

1. Konsentrasi
Konsentrasi menyatakan pengaruh kepekatan atau zat yang
berperan dalam proses reaksi. Semakin besar nilai konsentrasi,
maka nilai laju reaksi akan semakin besar pula. Hal ini dikarenakan
jumlah zat semakin besar dan peluang untuk melakukan tumbukan
semakin besar sehingga laju reaksi semakin cepat.
2. Suhu
Setiap zat mamiliki energi. Zat tersebut akan bereaksi
membentuk produk bila energi aktivasinya terpenuhi. Dengan
menaikan suhu pada system berarti akan terjadi peristiwa menaikan
energi aktivasi dan zat menjadi lebih mudah bergerak sehingga
lebih mudah terjadi tumbukan dan laju reaksi akan menjadi lebih
tinggi. Bila range suhu tidak terlalu besar, ketergantungan tetapan
kecepatan reaksi pada suhu biasanya dapat dinyatakan dengan
persamaan empiris yang diusulkan oleh arthenius:
k = A.e-Ea/RT
A = faktor pre exponensial
Ea = energi aktifasi
R = konstanta gas
k = konstanta laju reaksi
T = suhu mutlak
3. Luas Permukaan Sentuh.
Umumnya zat yang digunakan adalah padatan yang dilarutkan
dalam suatu pelarut. Luas permukaan total zat tersebut akan
semakin bertambah bila ukurannya diperkecil, Semakin halus suatu
zat maka laju reaksi akan semakin besar karena luas permukaan
yang bereaksi semakin besar.

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 2
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

4. Sifat Dasar Pereaksi


Setiap zat memiliki sifat yang khas. Ada yang bersifat padatan,
gas, dan cairan. Secara khas, zat yang bersifat gas adalah zat yang
paling mudah bereaksi, kemudian tercepat kadua adalah cairan,
kemudian padatan. Semakin renggang suatu zat maka laju reaksi
akan semakin besar karena zat tersebut mamiliki partikel yang
makin bebas dan mudah bertumbukan.
5. Tekanan
Faktor tekanan yang berlaku jika pereaksi adalah gel.
Penambahan tekanan akan membuat volume suatu zat akan
semakin kecil dan konsentrasi akan semakin besar. Umumnya
proses penambahan tekanan ini dilakukan pada industri amonia.
6. Katalisator
Katalisator adalah suatu zat yang ditambahkan untuk
mempercepat laju reaksi. Katalisator tidak mengalami perubahan
kekal dalam reaksi namun mungkin terlibat dalam reaksi. Katalis
mempercepat suatu reaksi dengan menurunkan energi aktivasi,
namun tidak mengubah entalpi reaksi. Katasis ditambahkan pada
zat dalam jumlah yang sedikit dan umumnya bersifat spesifik untuk
setiap reaksi. Jadi, katalis tidak muncul dalam laju persamaan
kimia secara keseluruhan, tetapi kehadirannya sangat
mempengaruhi hukum laju, memodifikasi dan mempercepat
lintasan yang ada.
Harga konsentrasi laju reaksi akan menggambarkan laju reaksi.
Koefisien k disebut konstanta laju yang tidak bergantung pada konsentrasi
(tetapi bergantung pada temperatur) (Atkins, 1999).
Orde reaksi dari suatu reaksi menggambarkan bentuk matematik
dimana hasil percobaan dapat ditunjukkan. Orde reaksi hanya dapat
dihitung secara eksperimen, dan hanya dapat diramalkan jika suatu
mekanisme reaksi diketahui ke seluruh orde reaksi yang dapat ditentukan
sebagai jumlah dari eksponen untuk masing-masing reaktan dikenal
sebagai orde reaksi untuk komponen itu (Dogra,S.K.,2009).

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 3
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

Molekularitas adalah banyaknya molekul yang diambil bagian dalam


suatu tahap dasar dikenal sebagai molekularitas. Orde dan molekualaritas
dari suatu tahap dasar adalah sama, tetapi untuk reaksi kompleks ini
mungkin tidak demikian (Dogra,S.K.,2009).
Karena hukum laju merupakan persamaan turunan, maka perlu
diintegrasikan jika ingin mencari konsentrasi sebagai fungsi dari waktu.
𝑘
Reaktan → Produk
Secara umum, ekspresi matematis reaksi berorde n adalah:
−𝑑𝐶
= 𝑘𝐶 𝑛
𝑑𝑡
Dengan C adalah konsentrasi reaktan pada saat t. Persamaan di atas
dapat diintegralkan sehingga menghasilkan persamaan sederhana untuk
setiap orde n.
−𝑑𝐶
= 𝑘𝑑𝑡
𝑑𝐶 𝑛
𝐶 𝑡
𝑑𝐶
− ∫ 𝑛 = 𝑘 ∫ 𝑑𝑡
𝐶
𝐶0 0

Secara umum, penyelesaian persamaan di atas adalah:


1 1 1
( 𝑛−1 − 𝑛−1 ) = 𝑘𝑡, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘𝑛 = 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝑐𝑎𝑐𝑎ℎ.
(𝑛 − 1) 𝐶 𝐶0
Pendekatan dapat dilakukan dengan pengukuran fraksi reaktan yang
bereaksi pada waktu t. Jika reaksi yang berlangsung adalah:
𝑘
A → Produk
Dengan konsentrasi awal a mol dan pada saat t, A yang bereaksi adalah
x mol, maka konsentrasi A pada saat t adalah (a-x) mol.
−𝑑𝑥
= 𝑘(𝑎 − 𝑥)𝑛
𝑑𝑡
Untuk reaksi berorde satu (n=1). Dan penyelesaiannya adalah:
𝑎
ln ( ) = 𝑘𝑡
𝑎−𝑥

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 4
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

Untuk reaksi berorde dua (n=2). Dan penyelesaiannya adalah:


−𝑑𝑥
= 𝑘(𝑎 − 𝑥)𝑛
𝑑𝑡
1 1 𝑥
− = = 𝑘𝑡
𝑎 − 𝑥 𝑎 𝑎(𝑎 − 𝑥)

Untuk reaksi berorde 3 (n=3). Dan penyelsaiannya adalah:


−𝑑𝑥
= 𝑘(𝑎 − 𝑥)𝑛
𝑑𝑡
1 1 1
( 2− ) = 𝑘𝑡
2 [𝐴] [𝐴𝑜]20
(Atkins, 1999).

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 5
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

V. ALAT DAN BAHAN

1. Alat :
1. Erlenmeyer 100 ml 6 buah
2. Gelas ukur 25ml 2 buah
3. Gelas ukur 10 ml 3 buah
4. Stopwatch 1 buah
5. Kertas gosok/amplas 1 buah
6. Gelas kimia 100 ml 3 buah
7. Pipet tetes secukupnya
2. Bahan :
1. Larutan Na2S2O3 0,1 M
2. Larutan H2SO4 0,5 M
3. Pita Mg
4. Larutan HCl 2 N; 1,8 N; 1,6 N; 1,4 N; 1,2 N; 1 N; 0,8 N; dan 0,6 N
5. Aquades

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 6
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

VI. ALUR PERCOBAAN


1. Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Klorida

Gelas Kimia 1 ( 10 mL Gelas Kimia 2( 7,5 mL Gelas Kimia 3 (5 mL


Na2S2O3 0,1 M) Na2S2O3 0,1 M + 2,5 Na2S2O3 0,1 M + 5 mL
mL aquades) aquades)

- Diletakkan diatas tanda silang


- Ditambahkan 5 ml larutan H2SO4
- Dinyalakan stopwatch ketika
penambahan asam sampai diperoleh
kekeruhan larutan yang konstan
- Dicatat waktunya

Hasil Pengamatan

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 7
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

Gelas Kimia 1 ( 5 mL Gelas Kimia 2 (5 mL Gelas Kimia 3 (5 mL


Na2S2O3 0,1 M) Na2S2O3 0,1 M + 2,5 Na2S2O3 0,1 M + 5 mL
mL aquades) aquades)

- Diletakkan diatas tanda silang


- Ditambahkan larutan H2SO4 0,5 M
pada masing-masing gelas kimia 10
mL, 7,5 mL dan 5 mL
- Dinyalakan stopwatch ketika
penambahan asam sampai diperoleh
kekeruhan larutan yang konstan
- Dicatat waktunya

Hasil Pengamatan

2. Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida

25 mL larutan HCl pada berbagai konsentrasi ( 2N;


1,8N; 1,6N; 1,4N; 1,2N; 1,0N; 0,8N; 0,6N)

- Dimasukkan pita Mg sepanjang 1 cm dalam


masing-masing larutan HCl
- Diukur waktu dengan stopwatch ketika pita Mg
mulai dimasukkan
- Digoyang-goyang agar Mg tetap dalam keadaan
bergerak
- Dihentikan stopwatch setelah Mg larut total
- Percobaan diulangi dengan langkah yang sama
- Dihitung rata-rata waktu yang dibutuhkan

Hasil Pengamatan

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 8
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

VII. HASIL PENGAMATAN

No Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan Dugaan/Reaksi Kesimpulan


1. Reaksi antara Na2S2O3 dan H2SO4

Gelas Kimia 1 Gelas Kimia 2 Gelas Kimia 3 Sebelum: Dugaan reaksi: - Dari hasil percobaan
( 10 mL ( 7,5 mL (5 mL Na2S2O3 - Semakin besar konsentrasi yang telah dilakukan
Na2S2O3 0,1 Na2S2O3 0,1 0,1 M + 5 mL
M) M + 2,5 mL aquades) - Na2S2O3 = larutan bening tidak Na2S2O3 maka waktu yang semakin besar
aquades)
berwarna dibutuhkan untuk bereaksi konsentrasi Na2S2O3
- Aquades = larutan bening tidak semakin cepat maka semakin cepat
- Diletakkan diatas tanda berwarna - Laju reaksi berbanding lurus waktu yang
silang dengan konsentrasi dibutuhkan untuk
- Ditambahkan 5 mL
larutan H2SO4 0,5 M Sesudah: - Secara teori orde total = 2 bereaksi, yang mana
- Dinyalakan stopwatch Reaksi: hasil percobaan kami
ketika penambahan
asam sampai diperoleh - Gelas kimia II setelah 3Na2S2O3 (aq) + H2SO4 sudah sesuai dengan
kekeruhan larutan yang ditambah aquades larutan (aq)4 3 Na2SO4 (aq) + 4S ↓ dasar teori
konstan
- Dicatat waktunya bening tidak berwarna + H2O (l)
- Gelas kimia III setelah - Orde reaksi total
ditambah aquades larutan pada reaksi antara
tidak berwarna Na2S2O3 dengan
Hasil Pengamatan
+ H2SO4 5 mL H2SO4pada

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 9
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

- Gelas kimia I = keruh percobaan adalah


sampai tanda x tidak orde 4
terlihat
- Gelas kimia II = larutan
keruh sampai tanda x
tidak terlihat
- Gelas kimia III = larutan
keruh sampai tanda x
tidak terlihat
Waktu yang diperoleh =
- Gelas kimia I = 1 menit
30 detik
- Gelas kimia II = 3 memit
19 detik
- Gelas kimia III = 5 menit

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 10
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

2. Sebelum:
Gelas Kimia 1 Gelas Kimia 2 Gelas Kimia 3
( 5 mL (5 mL (5 mL
Na2S2O3 0,1 Na2S2O3 0,1 Na2S2O3 0,1 M - Na2S2O3 = larutan bening tidak
M) M + 2,5 mL + 5 mL
aquades) aquades) berwarna
- Aquades = larutan bening tidak
berwarna
- Diletakkan pada
tanda silang
- Ditambah 10 mL; Sesudah:
7,5 mL; 5 mL;
H2SO4 0,5M
masing-masing gelas - Gelas kimia II setelah
kimia I,II,III
- Dinyalakan ditambah aquades larutan
stopwatch ketika bening tidak berwarna
asam mulai
ditambahkan - Gelas kimia III setelah
- Dihentikan ditambah aquades larutan
stopwatch ketika
diperoleh kekeruhan tidak berwarna
yang konstan + H2SO4 5 mL
- Dicatat waktunya
- Gelas kimia I = keruh
sampai tanda x tidak
Hasil Pengamatan
terlihat
- Gelas kimia II = larutan

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 11
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

keruh sampai tanda x


tidak terlihat
- Gelas kimia III = larutan
keruh sampai tanda x
tidak terlihat
Waktu yang diperoleh =
- Gelas kimia I = 2 menit
54 detik
- Gelas kimia II = 2 memit
56 detik
- Gelas kimia III = 2 menit
58 detik

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 12
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

3. Reaksi antara Mg dan HCl Sebelum: Reaksi : - Dari hasil percobaan


Mg(s) +2HCl(aq)  yang kami lakukan,
25 mL larutan HCl pada berbagai konsentrasi
( 2N;1,8N; 1,6N; 1,4N; 1,2N; 1,0N; 0,8N; - Larutan HCl 2N = larutan MgCl2(aq) + H2(g)↑ didapat waktu yang
0,6N)
bening tidak berwarna Dugaan reaksi: dibutuhkan untuk
- Dimasukkan pita Mg sepanjang 1 cm dalam Larutan HCl2N; 1,8N; 1,6N; - Semakin besar konsentrasi melarutkan pita Mg
masing-masing larutan HCl
- Diukur waktu dengan stopwatch ketika pita 1,4N; 1,2N; 1,0N; 0,8N; 0,6N = HCl, maka semakin cepat paling cepat adalah
Mg mulai dimasukkan larutan bening tidak berwarana waktu yang dibutuhkan pada konsentrasi HCl
- Digoyang-goyang agar Mg tetap dalam
- Pita Mg = berwarna silver agak untuk melarutkan pita Mg 1,8N yaitu 17,5 detik
keadaan bergerak
- Dihentikan stopwatch setelah Mg larut total kehitaman - Laju reaksi berbanding - Orde reaksi total
- Percobaan diulangi dengan langkah yang pada reaksi Mg
lurus dengan konsentrasi,
sama
- Dihitung rata-rata waktu yang dibutuhkan Sesudah: semakin besar konsentrasi dengan HCl adalah
laju reaksi semakin besar sebesar 1
- Ditambahkan pita Mg = HCl - Orde reaksi total secara
pada berbagai konsentrasi teori adalah 2
timbul gelembung gas
Hasil Pengamatan
- Waktu yang dibutuhkan untuk
melarutkan pita Mg secara
keseluruhan =
- HCl 2N = 1. 22 s
2. 18 s

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 13
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

- HCl 1,8N = 1. 17,5 s


2. 18 s
- HCl 1,6N = 1. 23 s
2. 21 s
- HCl 1,4N = 1. 27 s
2. 26,5 s
- HCl 1,2N = 1. 35 s
2. 34,5 s
- HCl 1N = 1. 59 s
2. 50 s
- HCl 0,8N =1. 1 menit 31
detik
2. 1 menit 36
detik
- HCl 0,6N = 1. 3 menit
2. 4 menit 45
detik

Rata-rata waktu =
1. HCl 2N = 20 detik

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 14
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

2. HCl 1,8N = 17,5 detik


3. HCl 1,6N = 22 detik
4. HCl 1,4N = 26,5 detik
5. HCl 1,2N = 34,5 detik
6. HCl 1N = 54,5 detik
7. HCl 0,8N = 93,5 detik
8. HCl 0,6N = 232,5 detik

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 15
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

VIII. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum ini terdapat dua percobaan, yang pertama yaitu reaksi
antara natrium tiosulfat dan asam sulfat dan yang kedua yaitu reaksi antara
magnesium dan asam klorida. Tujuan dari kedua percobaan tersebut adalah untuk
mempelajari pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi dan juga menentukan orde
reaksi. Secara teoritis konsentrasi memiliki peranan yang sangat penting dalam
laju reaksi, sebab semakin besar konsentrasi pereaksi, maka tumbukan yang
terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu
juga, apabila semakin kecil konsentrasi pereaksi, maka semakin kecil tumbukan
yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil
(Purba, Michael,2006).

Orde reaksi adalah banyaknya faktor konsentrasi zat reaktan yang


mempengaruhi kecepatan reaksi. Orde reaksi pada reaksi keseluruhan disebut orde
reaksi total. Besarnya orde reaksi total adalah jumlah semua orde reaksi
pereaksi.Penentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan dari persamaan reaksi,
tetapi hanya dapat ditentukan berdasarkan percobaan (Purba, Michael,2006).

1. Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Dalam percobaan yang pertama ini ada 2 macam percobaan, yaitu
untuk percobaan 1 hal pertama yang harus disiapkan adalah 3 buah
erlenmeyer, namun pertama yang kami gunakan dalam percobaan ini adalah
gelas kimia. Dari hasil percobaan yang kami peroleh pada saat
menggunakan gelas kimia waktu yang diperlukan untuk terjadi reaksi sangat
lama, sehingga akan dapat mempengaruhi dalam mencari orde reaksi.
Sehingga kami mengulang percobaan dengan menggunakan Erlenmeyer dan
ditutup dengan alumunium foil, dari pengulangan tersebut kami dapat
memperoleh data waktu yang jauh lebih baik dari pada percobaan yang
sebelumnya. Hal tersebut dapat terjadi kemungkinan karena luas permukaan
mulut gelas kimia terlalu besar sehingga menyebabkan tekanan dalam
larutan tidak stabil, sedangkan erlenmeyer memiliki luas permukaan mulut
yang kecil dan juga ditutup dengan alumunium foil, menyebabkan tekanan

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 16
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

yang ada di dalam larutan stabil. Langkah percobaan, pertama dimasukkan


10 ml Na2S2O3 0,1 M pada erlenmeyer 1; 7,5 ml Na2S2O3 0,1 M pada
erlenmeyer 2; dan 5 ml Na2S2O3 0,1 M pada erlenmeyer 3. Natrium tiosulfat
(Na2S2O3 0,1 M) merupakan larutan jernih tidak berwarna. Kemudian pada
erlenmeyer 2 ditambahkan dengan 2,5 ml H2O dan pada erlenmeyer 3
ditambahkan dengan 5 ml H2O, dimana H2O merupakan larutan jernih tidak
berwarna dan kedua erlenmeyer tersebut menghasilkan larutan jernih tidak
berwarna. Tujuan ditambahkan aquades adalah untuk melakukan
pengenceran agar konsentrasi larutan dapat turun, karena dalam percobaan 1
ini variable manipulasinya adalah pada konsentrasi larutan Na2S2O3,
sedangkan untuk konsentrasi H2SO4 yang akan ditambahkan dibuat sama
karena merupakan variable control. Selanjutnya erlenmeyer diletakkan di
atas tanda silang (kertas putih yang diberi tanda silang dengan menggunakan
spidol warna hitam dan ditempel diatas meja praktikum), fungsi dari tanda
silang tersebut adalah untuk mempermudah pengamatan agar pengamat
dapat menghentikan stopwatch ketika larutan sudah benar-benar keruh
konstan sampai menutupi tanda silang (tanda silang tidak terlihat sama
sekali). Setelah itu ditambah dengan 5 ml H2SO4 0,5 M (larutan bening tidak
berwarna) dan ditutup dengan alumunium foil. Selain itu stopwatch
dinyalakan bersamaan pada saat menambahkan larutan asam untuk
menghitung waktu yang diperlukan larutan untuk bereaksi, hasil yang
diperoleh adalah :

Volume Volume (mL)


Waktu
(mL) Na2S2O3 Jml. Kekeruhan
Air (detik)
H2SO4 0,1M Volume
5 10 - 10 1.30 (++++)
5 7,5 2,5 10 3.19 (+++)
5 5 5 10 5.00 (++)

Kekeruhan yang terjadi disebabkan karena terbentuknya endapan sulfur dari


hasil reaksi berikut:
3Na2S2O3 (aq) + H2SO4 (aq) → 3Na2SO4 (aq) + H2O (l) + 4S (s)

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 17
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

Kemudian dihitung konsentrasi (M) Na2S2O3 setelah pengenceran dengan


menggunakan rumus sebagai berikut :

mol (Na2S2O3)ke1 = mol (Na2S2O3)ke2


M1× V1= M2× V2

Dari rumus tersebut diperoleh konsentrasi setelah pengenceran


sebesar, konsentrasi Na2S2O3 pada pengenceran pertama 0,1 M; konsentrasi
Na2S2O3 pada pengenceran ke dua 0,075 M; dan konsentrasi Na2S2O3 pada
pengenceran ke tiga 0,05 M.
Selanjutnya dari table di bawah ini dihitung orde reaksi dari Na2S2O3:

[H2SO4] [ Na2S2O3 ] t (sekon) r (1/t)

0,500 0,100 90 0,011111

0,500 0,075 199 0,005025

0,500 0,050 300 0,003333

Menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑟1 𝑘 [𝑁𝑎2𝑆2𝑂3]𝑚 [𝐻2𝑆𝑂4]𝑛
=
𝑟2 k [Na2S2O3]m [H2SO4]n

Dari rumus diatas diperoleh orde reaksi sebesar 2,758289, disini orde
reaksinya terlalu besar tidak sesuai dengan teoritis karena secara teoritis orde
reaksi Na2S2O3 seharusnya adalah 1. Hal ini dapat terjadi karena waktu yang
dibutuhkan untuk bereaksi dalam percobaan kami sangat lama dan
perbandingan antara waktu pada konsentrasi satu dengan konsentrasi yang
lain sangat jauh.

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 18
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

Log Mol
Mol
[Na2S2 [H2S Log Mol t
[Na2S2O3] Na2S2O3 endapa r Log r
K O3] O4] [H2SO4] H2SO4
n
(s)

e
0,1 0,5 -1 -0,30103 0,001 0,0025 0,0013 90 0,0044 -2,35654732
m
19
u 0,075 0,5 -1,124939 -0,30103 0,0005625 0,0025 0,0007 9 0,0021 -2,67778071

d 30
0,05 0,5 -1,30103 -0,30103 0,00025 0,0025 0,0003 0 0,0015 -2,82390874
i
an kita membuat table data percobaan dengan metode grafik seperti diatas,
dari table data percobaan tersebut dapat dibuat grafik sebagai berikut:

kurva log r vs log Na2S2O3


0
-1.5 -1 -0.5 0
-0.5
-1
-1.5
log r

-2 Y-
y = 1.5051x - 0.9006 Value
R² = 0.9065 -2.5 s
-3
-3.5
log Na2S2O3

Diperoleh kesimpulan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan maka


semakin cepat laju reaksinya.
Percobaan yang kedua, hal pertama yang harus disiapkan adalah 3
buah Erlenmeyer. Kemudian dimasukkan 5 ml Na2S2O3 0,1 M pada masing-
masing erlenmeyer. Natrium tiosulfat (Na2S2O3 0,1 M) merupakan larutan
jernih tidak berwarna. Kemudian pada erlenmeyer 2 ditambahkan dengan
2,5 ml H2O dan pada erlenmeyer 3 ditambahkan dengan 5 ml H2O, dimana
H2O merupakan larutan jernih tidak berwarna dan kedua erlenmeyer tersebut
menghasilkan larutan jernih tidak berwarna. Selanjutnya erlenmeyer
diletakkan di atas tanda silang (kertas putih yang diberi tanda silang dengan
menggunakan spidol warna hitam dan ditempel diatas meja praktikum),

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 19
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

fungsi dari tanda silang tersebut adalah untuk mempermudah pengamatan


agar pengamat dapat menghentikan stopwatch ketika larutan sudah benar-
benar keruh konstan sampai menutupi tanda silang (tanda silang tidak
terlihat sama sekali). Setelah itu pada Erlenmeyer 1 ditambah dengan 10 ml
H2SO4 0,5 M (larutan bening tidak berwarna), pada Erlenmeyer 2 ditambah
dengan 7,5 ml H2SO4 0,5 M, pada Erlenmeyer 3 ditambah dengan 5 ml
H2SO4 0,5 M dan dinyalakan stopwatch untuk menghitung waktu yang
diperlukan larutan untuk bereaksi. Tujuan ditambahkan aquades adalah
untuk melakukan pengenceran agar konsentrasi larutan dapat turun, karena
dalam percobaan 2 ini variable manipulasinya adalah pada konsentrasi
larutan H2SO4, sedangkan untuk konsentrasi Na2S2O3 dibuat sama karena
merupakan variable control., hasil yang diperoleh adalah :

Volume Volume (mL)


Waktu
(mL) [H2SO4] Jml. Kekeruhan
Air (detik)
[ Na2S2O3 ] 0,5M Volume
5 10 - 10 2.54 (++++)
5 7,5 2,5 10 2.58 (+++)
5 5 5 10 3.56 (++)

Kekeruhan yang terjadi disebabkan karena terbentuknya endapan sulfur dari


hasil reaksi berikut:
3Na2S2O3 (aq) + H2SO4 (aq) → 3Na2SO4 (aq) + H2O (l) + 4S (s)

Kemudian dihitung konsentrasi (M) Na2S2O3 setelah pengenceran dengan


menggunakan rumus sebagai berikut :

mol (Na2S2O3)ke1 = mol (Na2S2O3)ke2


M1× V1= M2× V2

Dari rumus tersebut diperoleh konsentrasi H2SO4 setelah


pengenceran sebesar, konsentrasi H2SO4 pada pengenceran pertama 0,5 M;

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 20
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

konsentrasi H2SO4 pada pengenceran ke dua 2 0,375 M dan konsentrasi


H2SO4 pada pengenceran ke tiga 0,25 M

Selanjutnya dari table di bawah ini dihitung orde reaksi dari Na2S2O3:

[H2SO4] [ Na2S2O3 ] t (sekon) r (1/t)

0,500 0,100 174 0,005747

0,375 0,100 178 0,005618

0,250 0,100 238 0,004202

Menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑟1 𝑘 [𝑁𝑎2𝑆2𝑂3]𝑚 [𝐻2𝑆𝑂4]𝑛
=
𝑟2 k [Na2S2O3]m [H2SO4]n

Dari rumus diatas diperoleh orde reaksi sebesar 0,078914. Sehingga


diperoleh orde reaksi total sebesar 2,837203. Disini orde reaksinya terlalu
besar tidak sesuai dengan teoritis karena secara teoritis orde reaksi total
seharusnya adalah 2. Hal ini dapat terjadi karena waktu yang dibutuhkan
untuk bereaksi dalam percobaan kami sangat lama dan perbandingan antara
waktu pada konsentrasi satu dengan konsentrasi yang lain sangat jauh.

Log Mol Mol Mol

[Na2S2 [H2S [Na2S2 Log


Na2S2O3 H2SO4 Endapan t (s) r Log r
O3] O4] O3] [H2SO4]

0,002
0,1 0,5 -1 -0,30103 0,0005 0,005 0,00067 174 -2,63827216
3

0,00281 0,001
0,1 0,375 -1 -0,42596873 0,0005 0,00067 178 -2,82390874
3 5

0,000
0,1 0,25 -1 -0,60205999 0,0005 0,00125 0,00067 238 -3,22184875
6

Kemudian kita membuat table data percobaan dengan metode grafik seperti
diatas, dari table data percobaan tersebut dapat dibuat grafik sebagai berikut:

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 21
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

kurva log r vs log H2SO4


0
-0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0
-0.5

-1

-1.5
log r

Y-Values
-2
Linear (Y-Values)
y = 1.9597x - 2.0265 -2.5
R² = 0.9881
-3

-3.5
log H2SO4

Dari grafik dapat diperoleh kesimpulan bahwa semakin tinggi konsentrasi


larutan maka semakin cepat laju reaksinya.

2. Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida


Pada percobaan yang ke dua ini, pertama yang harus disiapkan adalah 25 ml
larutan HCl (bening tidak berwarna) pada berbagai konsentrasi (2N, 1,8N,
1,6N, 1,4N, 1,2N, 1N, 0,8N, 0,6N) dimasukkan ke dalam 8 erlenmeyer yang
berbeda. Hal ini dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi
HCl terhadap waktu yang dibutuhkan Mg untuk bereaksi. Secara teoritis
semakin besar konsentrasi pereaksi, maka laju reaksi semakin cepat. Begitu
juga, apabila semakin kecil konsentrasi pereaksi, maka laju reaksi pun
semakin kecil (Purba, Michael,2006). Kemudian dimasukkan pita Mg
(berwarna silver agak kehitaman) sepanjang 1 cm (yang sudah disiapkan
sebelumnya). Waktu penambahan pita Mg bersamaan dengan dinyalakan
stopwatch untuk menghitung waktu yang dibutuhkan Mg agar habis bereaksi
dengan HCl. Pada saat penambahan pita Mg maka akan muncul gelembung
di dalam larutan, hal ini terjadi karena adanya gas H2 yang dihasilkan dari
reaksi berikut:
Mg (s) + 2 HCl (aq) → MgCl2 (aq) + H2 ↑ (g)
Penambahan pita Mg dilakukan pengulangan sebanyak 2 kali untuk setiap
konsentrasi, sehingga diperoleh t1 dan t2 yang kemudian dirata-rata.

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 22
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

Kemudian stopwatch dihentikan saat pita Mg habis bereaksi dengan HCl


dan diperoleh data sebagai berikut:

Konsentrasi t1 t2 trata-rata r (1/trata-rata)

2N 22 18 20 0,05

1,8 N 17 18 17,5 0,05714

1,6 N 23 21 22 0,04545

1,4 N 27 26 26,5 0,03774

1,2 N 35 34 34,5 0,02899

1N 59 50 54,5 0,01835

0,8 N 91 96 93,5 0,0107

0,6 N 180 285 232,5 0,0043

Kemudian dari data di atas dapat dihitung orde reaksinya, yaitu


menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑟1 𝑘 [𝐻𝐶𝑙]𝑛1
=
𝑟2 [HCl]n2

Sehingga diperoleh orde reaksi sebesar 1,009, sudah sesuai dengan teori
yang ada. Dan dari table data diatas, dapat dibuat grafik sebagai berikut:

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 23
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

kurva 1/t vs kosentrasi HCl


0.07
0.06
0.05
0.04
1/t

0.03 Y-Values
0.02 Linear (Y-Values)
0.01 y = -0.0076x + 0.066
R² = 0.9496
0
0 2 4 6 8 10
kosentrasi HCl

Berdasarkan grafik tersebut dapat kita ketahui bahwa semakin besar


konsentrasi maka laju reaksinya semakin besar.

IX. KESIMPULAN
1. Orde reaksi total yang kami peroleh dari percobaan yang kami lakukan
adalah sebesar 2,837203, dimana nilai tersebut tidak sesuai dengan
teori karena secara teoritis orde reaksi total seharusnya sebesar 2.
2. Orde reaksi yang diperoleh dari percobaan kami yang kedua ini
sebesar 1,009, sudah sesuai dengan teori yang ada.

X. DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P. (1999). Kimia Fisika Jilid 2 Diterjemahkan oleh Irma
Kartohadiprodjo. Jakarta: Erlangga.
Dogra, S. (2009). Kimia Fisik dan Soal-soal Diterjemahkan oleh Umar
Mansyur. Jakarta: Universitas Indonesia.
Fatimah, J. (2013). Kinetika Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Purba, Michael, 2006, Kimia Untuk SMA Kelas XI, Jakarta; Penerbit
Erlangga
Tim Kimia Fisika. (2017). Petunjuk Praktikum Kimia Fisika: Kinetika
Kimia. Surabaya: FMIPA UNESA.

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 24
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

XI. LAMPIRAN
LAMPIRAN PERHITUNGAN

Metode perhitungan / deferensi non grafik


Reaksi antara Natrium Tiosulfat dengan asam amino
3Na2S2O3(aq) + H2SO4(aq) 3Na2SO4(aq) +4S(s) + H2O(l)
Kosentrasi Na2S2O3
mol (Na2S2O3)ke1 = mol (Na2S2O3)ke2
M1× V1 = M2× V2
0,1× 10mL = M2× 10mL
M2 = 0,1 M
Kosentrasi Na2S2O3
mol (Na2S2O3)ke1 = mol (Na2S2O3)ke2
M1× V1 = M2× V2
0,1× 7,5mL = M2× 10mL
M2 = 0,075 M
Kosentrasi Na2S2O3
mol (Na2S2O3)ke1 = mol (Na2S2O3)ke2
M1× V1 = M2× V2
0,1× 5mL = M2× 10mL
M2 = 0,05 M
Kosentrasi H2SO4
mol (H2SO4)ke1 = mol (H2SO4)ke2
M1× V1 = M2× V2
0,5× 10mL = M2× 10mL
M2 = 0,5 M
Kosentrasi H2SO4 2
mol (H2SO4)ke1 = mol (H2SO4)ke2
M1× V1 = M2× V2
0,5× 7,5mL = M2× 10mL

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 25
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

M2 = 0,375 M
Kosentrasi H2SO4 3
mol (H2SO4)ke1 = mol (H2SO4)ke2
M1× V1 = M2× V2
0,5× 5mL = M2× 10mL
M2 = 0,25 M
Tabel 1
Volume Volume (mL)
Waktu
(mL) Na2S2O3 Jml. Kekeruhan
Air (detik)
H2SO4 0,1M Volume
5 10 - 10 1.30 (++++)
5 7,5 2,5 10 3.19 (+++)
5 5 5 10 5.00 (++)
Tabel 2
Volume (mL)
Volume
Waktu
(mL) Jml. Kekeruhan
[H2SO4] Air (detik)
[ Na2S2O3 ] Volume
0,5M
5 10 - 10 2.54 (++++)
5 7,5 2,5 10 2.58 (+++)
5 5 5 10 3.56 (++)

[H2SO4] [ Na2S2O3 ] t (sekon) r (1/t)


0,500 0,100 90 0,011111
0,500 0,075 199 0,005025
0,500 0,050 300 0,003333
0,500 0,100 174 0,005747
0,375 0,100 178 0,005618
0,250 0,100 238 0,004202

Perhitungan penentuan orde

1. Orde reaksi untuk Na2S2O3


 Percobaan 1 dan 2

𝑟1 𝑘 [𝑁𝑎2𝑆2𝑂3]𝑚 [𝐻2𝑆𝑂4]𝑛
= k [Na2S2O3]m [H2SO4]n
𝑟2

0,011111 𝑘 [0,100]𝑚 [0,500]𝑛


=
0,005025 k [0,075]m [0,500]n

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 26
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

2,211144= [1,333333] m

𝑙𝑜𝑔2,211144
m = 𝑙𝑜𝑔1,333333

0,344617026
m = 0,124938628

m = 2,758289

2. Orde reaksi untuk H2SO4


 Percobaan 4 dan 5

𝑟4 𝑘 [𝑁𝑎2𝑆2𝑂3]𝑚 [𝐻2𝑆𝑂4]𝑛
=
𝑟5 k [Na2S2O3]m [H2SO4]n

0,005747 𝑘 [0,100]𝑚 [0,500]𝑛


= k [0,100]m [0,375]n
0,005618

1,022962= [1,33] n

𝑙𝑜𝑔1,022962
n = 𝑙𝑜𝑔1,333333

n = 0,078914

3. orde total
m+n = 2,758289 + 0,078914
= 2,837203

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 27
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida


Mg (s) + 2 HCl (aq) → MgCl2 (aq) + H2 ↑ (g)

Konsentrasi t1 t2 trata-rata r (1/trata-rata)

2N 22 18 20 0,05

1,8 N 17 18 17,5 0,05714

1,6 N 23 21 22 0,04545

1,4 N 27 26 26,5 0,03774

1,2 N 35 34 34,5 0,02899

1N 59 50 54,5 0,01835

0,8 N 91 96 93,5 0,0107

0,6 N 180 285 232,5 0,0043

 Perhitungan ketetapan orde reaksi

𝑟1 𝑘 [𝐻𝐶𝑙]1
= , Misal k1 = k2
𝑟2 k [HCl]2

0,05 𝑘 [2]
=
0,05714 [1,8]

0,875 = k x 1,1
0,875
k = 1,1

k = 0,795454545
 Perhitungan orde reaksi

𝑟1 𝑘 [𝐻𝐶𝑙]𝑛1
= , Misal k1 = k2
𝑟2 [HCl]n2

0,05 0,795454545 [2]


=
0,05714 [1,8]

0,875 = 0,795454545 x (1,1)n


0,875
= (1,1)n
0,795454545

log 1,100 = log 1,1n


0,04139 = n log 1,1

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 28
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

0,04139 = n 0,041
0,04139
n = 0,041

n = 1,009
Jadi, orde reaksi diatas adalah orde 1
Metode Grafik
1. Reaksi antara Natrium Tiosulfat dengan Asam Sulfat
3 Na2S2O3 (aq) + H2SO4 (aq) → 3 Na2SO4 (aq) + 4 S↓(s) + H2O (l)
Tabel 1. Perubahan Volume Na2S2O3 0,1 M
Volume Volume (mL)
Waktu
(mL) Na2S2O3 Jml. Kekeruhan
Air (detik)
H2SO4 0,1M Volume
5 10 - 10 1.30 (++++)
5 7,5 2,5 10 3.19 (+++)
5 5 5 10 5.00 (++)
Tabel 2. Perubahan Volume H2SO4 0,5M
Volume (mL)
Volume
Waktu
(mL) Jml. Kekeruhan
[H2SO4] Air (detik)
[ Na2S2O3 ] Volume
0,5M
5 10 - 10 2.54 (++++)
5 7,5 2,5 10 2.58 (+++)
5 5 5 10 3.56 (++)

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 29
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

Tabel 3.

Log Mol
Mol Mol
[Na2S2O3] [H2SO4] [Na2S2O3] Log [H2SO4] Na2S2O3 t (s) r Log r
H2SO4 endapan

0,1 0,5 -1 -0,30103 0,001 0,0025 0,0013 90 0,0044 -2,35654732


0,075 0,5 -1,124939 -0,30103 0,0005625 0,0025 0,0007 199 0,0021 -2,67778071
0,05 0,5 -1,30103 -0,30103 0,00025 0,0025 0,0003 300 0,0015 -2,82390874

Log Mol Mol Mol

[Na2S2O3] [H2SO4] [Na2S2O3] Log [H2SO4] Na2S2O3 H2SO4 Endapan t (s) r Log r
S
0,1 0,5 -1 -0,30103 0,0005 0,005 0,00067 174 0,0023 -2,63827216

0,1 0,375 -1 -0,42596873 0,0005 0,002813 0,00067 178 0,0015 -2,82390874


0,1 0,25 -1 -0,60205999 0,0005 0,00125 0,00067 238 0,0006 -3,22184875

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 30
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

Metode grafik Na2S2O3

kurva log r vs log Na2S2O3


0
-1.4 -1.2 -1 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0
-0.5

-1

-1.5
log r

Y-
-2 Values
y = 1.5051x - 0.9006
R² = 0.9065 -2.5 Linear
(Y-
-3 Values
)
-3.5
log Na2S2O3

Grafik H2SO4

kurva log r vs log H2SO4


0
-0.7 -0.6 -0.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0
-0.5

-1
Y-Values
-1.5
log r

Linear (Y-
-2 Values)

y = 1.9597x - 2.0265 -2.5


R² = 0.9881
-3

-3.5
log H2SO4

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 31
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

Metode grafik Mg

kurva 1/t vs kosentrasi HCl


0.07

0.06

0.05 Y-
Values
0.04
1/t

Linear
0.03 (Y-
Values)
0.02

0.01 y = -0.0076x + 0.066


R² = 0.9496
0
0 2 4 6 8 10
kosentrasi HCl

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 32
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

LAMPIRAN JAWABAN PERTANYAAN


JawabanPertanyaan

1. Apakah ordereaksi samadengan kemolekulanreaksi?Mengapa?


Jawab :
Berbeda,orde reaksimerupakanbanyaknya factorkonsentrasizatreaktan
yang mempengaruhikecepatanreaksi.Sedangkankemolekulanreaksi
merupakanbanyaknyamolekulzatpereaksi(reaktan) dalamsebuah
persamaan stokiometri reaksiyang sederhana
2. Apasebabnyasetiappercobaandapatdiulangidalamlarutayangsama?
(pemasukan Mguntuk keduakalinya) ?
Jawab :
Perludilakukanduakaliagarkitamengetahuiwaktuyang benar-benar
konstanKarenauntukmengetahuiMg benar–benarlarutcukupsusah,
sehinggadilakukan duakali
3. Efekapayangakanterjadipadalajureaksi,apabilasebagaigantinyapita
Mg1cm, pita Mgyangpanjangnya2cm ?
Jawab :
Jikadigantidengan2cmyang jelas Mg semakinbanyakmakalebihlama
untuk larut, jadi kelarutan Mg2 kalidariyangsemula
4. Apakah ordereaksi samadengan kemolekulanreaksi?Mengapa?
Jawab :
Berbeda,orde rekasimerupakanbanyaknyafactor konsentrasi zatreaktan
yang mempengaruhi kecepatanreaksi,sednagkan kemolekulanreaksi
merupakanbanyaknyamolekulzatpereaksi(reaktan) dalamsebuah
persamaan stoikiometri reaksiyangsederhana.

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 33
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

LAMPIRAN DOKUMENTASI
No. Dokumentasi Keteangan
Perc
1 Alat Alat :
- Gelas Kimia
100mL dan
50mL
- Tanda X
- Erlenmeyer
- Gelas Ukur
25mL dan
10mL
- Pipet Tetes
- Stopwatch

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 34
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

2 Bahan Bahan yang


digunakan:
- HCl 2N
- HCl 1,8N
- HCl 1,6N
- HCl 1,4N
- HCl 1,2N
- HCl 1N
- HCl 0,8N
- HCl 0,6N
- Na2S2O3 0,1M
- H2SO4 0,5M

3 Prosedur percobaan Orde Na2S2O3


- Mengukur 10mL
larutan Na2S2O3 0,1
M tidak berwarna
kedalam gelas kimia
diatas tanda x,
ditambah 5mL
H2SO4 0,5 M sambil
dinyalakan
stopwatch saat
mesasukkan H2SO4.
Dimatikan
stopwatch ketika
tanda x tidak terlihat

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 35
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

lagi.
- Mengukur 7,5mL
larutan Na2S2O3 0,1
M tidak berwarna
kedalam gelas kimia
diatas tanda x,
dimasukkan 2,5 mL
aquades dan
ditambah 5mL
H2SO4 0,5 M sambil
dinyalakan
stopwatch saat
mesasukkan H2SO4.
Dimatikan
stopwatch ketika
tanda x tidak terlihat
lagi.
- Mengukur 5mL
larutan Na2S2O3 0,1
M tidak berwarna
kedalam gelas kimia
diatas tanda x,
dimasukkan 5 mL
aquades dan
ditambah 5mL
H2SO4 0,5 M sambil
dinyalakan
stopwatch saat
mesasukkan H2SO4.
Dimatikan
stopwatch ketika
tanda x tidak terlihat
lagi.
Orde H2SO4
- Mengukur 10mL
larutan H2SO4 0,5 M
tidak berwarna
kedalam gelas kimia
diatas tanda x,
ditambah 5mL
Na2S2O3 0,1 M
sambil dinyalakan
stopwatch saat
mesasukkan
Na2S2O3. Dimatikan
stopwatch ketika
tanda x tidak terlihat
lagi.

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 36
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

- Mengukur 7,5mL
larutan H2SO4 0,5 M
tidak berwarna
kedalam gelas kimia
diatas tanda x,
dimasukkan 2,5 mL
aquades dan
ditambah 5mL
Na2S2O30,1 M
sambil dinyalakan
stopwatch saat
mesasukkan
Na2S2O3. Dimatikan
stopwatch ketika
tanda x tidak terlihat
lagi.
- Mengukur 5mL
larutan H2SO4 0,5 M
tidak berwarna
kedalam gelas kimia
diatas tanda x,
dimasukkan 5 mL
aquades dan
ditambah 5mL
Na2S2O3 0,1 M
sambil dinyalakan
stopwatch saat
mesasukkan
Na2S2O3. Dimatikan
stopwatch ketika
tanda x tidak terlihat
lagi.

Laju Mg dalam HCl


- Diukur HCl 2N
sebanyak 25mL dan
dimasukkan dalam
erlenmeyer. Setelah
itu dimasukkan
logam Mg berwarna
keperakan berukuran
0,5 cm kedalam
larutan HCl 2N
sampai larut dan
didapatkan t1.
Dimasukkan logam
Mg kedua kedalam
larutan yang sama

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 37
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

dan didapat t2.


Diukur waktu ketika
logam Mg
dimasukkan
- Diukur HCl 1,8N
sebanyak 25mL dan
dimasukkan dalam
erlenmeyer. Setelah
itu dimasukkan
logam Mg berwarna
keperakan berukuran
0,5 cm kedalam
larutan HCl 1,8N
sampai larut dan
didapatkan t1.
Dimasukkan logam
Mg kedua kedalam
larutan yang sama
dan didapat t2.
Diukur waktu ketika
logam Mg
dimasukkan
- Diukur HCl 1,6N
sebanyak 25mL dan
dimasukkan dalam
erlenmeyer. Setelah
itu dimasukkan
logam Mg berwarna
keperakan berukuran
0,5 cm kedalam
larutan HCl 1,6N
sampai larut dan
didapatkan t1.
Dimasukkan logam
Mg kedua kedalam
larutan yang sama
dan didapat t2.
Diukur waktu ketika
logam Mg
dimasukkan
- Diukur HCl 1,4N
sebanyak 25mL dan
dimasukkan dalam
erlenmeyer. Setelah
itu dimasukkan
logam Mg berwarna
keperakan berukuran
0,5 cm kedalam

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 38
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

larutan HCl 1,4N


sampai larut dan
didapatkan t1.
Dimasukkan logam
Mg kedua kedalam
larutan yang sama
dan didapat t2.
Diukur waktu ketika
logam Mg
dimasukkan
- Diukur HCl 1,2N
sebanyak 25mL dan
dimasukkan dalam
erlenmeyer. Setelah
itu dimasukkan
logam Mg berwarna
keperakan berukuran
0,5 cm kedalam
larutan HCl 1,2N
sampai larut dan
didapatkan t1.
Dimasukkan logam
Mg kedua kedalam
larutan yang sama
dan didapat t2.
Diukur waktu ketika
logam Mg
dimasukkan
- Diukur HCl 1N
sebanyak 25mL dan
dimasukkan dalam
erlenmeyer. Setelah
itu dimasukkan
logam Mg berwarna
keperakan berukuran
0,5 cm kedalam
larutan HCl 1N
sampai larut dan
didapatkan t1.
Dimasukkan logam
Mg kedua kedalam
larutan yang sama
dan didapat t2.
Diukur waktu ketika
logam Mg
dimasukkan
- Diukur HCl 0,8N
sebanyak 25mL dan

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 39
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

dimasukkan dalam
erlenmeyer. Setelah
itu dimasukkan
logam Mg berwarna
keperakan berukuran
0,5 cm kedalam
larutan HCl 0,8N
sampai larut dan
didapatkan t1.
Dimasukkan logam
Mg kedua kedalam
larutan yang sama
dan didapat t2.
Diukur waktu ketika
logam Mg
dimasukkan
- Diukur HCl 0,6N
sebanyak 25mL dan
dimasukkan dalam
erlenmeyer. Setelah
itu dimasukkan
logam Mg berwarna
keperakan berukuran
0,5 cm kedalam
larutan HCl 0,6N
sampai larut dan
didapatkan t1.
Dimasukkan logam
Mg kedua kedalam
larutan yang sama
dan didapat t2.
Diukur waktu ketika
logam Mg
dimasukkan

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 40
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 41
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat


Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida Page 42

Anda mungkin juga menyukai