Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Binahong
Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Binahong
Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Binahong
KINGDOM : Plantae
DIVISI : Tracheophyta
KELAS : Magnoliopsida
ORDO : Caryophyllales
FAMILI : Basellaceae
1. Saponin
Senyawa saponin yaitu sterol dan glikosida triterpena yang sudah terdeteksi pada 90
suku tumbuhan lebih. Saponin termasuk senyawa aktif pada permukaan yang bersifat
layaknya sabun. Saponin bisa dideteksi sesuai dengan kemampuannya untuk melakukan
hemolisis pada sel darah dan membentuk busa. Jenis triperten tertentu populer karena
rasanya, yakni kepahitannya. Glikosida sapogenin dan saponin sendiri merupakan salah satu
jenis glikosida yang banyak tersebar di antara tumbuhan. Ada 2 jenis saponin, di antaranya
glikosida yang berstruktur steroid dan glikosida triterpenoid. Di mana kedua jenis saponin
tadi larut pada etanol dan air, namun tak larut pada eter. Saponin sendiri bermanfaat untuk
menurunkan kadar kolesterol sebagai imbasnya jantung menjadi lebih sehat.
2. Protein
Daun binahong mengandung sejumlah kadar protein yang bisa membantu untuk
meningkatkan daya imun tubuh sehingga merangsang terbentuknya antibodi. Protein ini bisa
membantu merangsang tubuh memproduksi hormon pertumbuhan dan reproduksi sel untuk
dapat menggantikan sel-sel yang telah rusak.
3. Alkaloid
Alkaloid sendiri termasuk golongan zat pada tumbuhan sekunder terbesar. Biasanya
alkaloid meliputi senyawa yang bersifat basa dengan kandungan satu maupun lebih nitrogen
yang tersusun dalam gabungan. Adapun alkaloid di sini biasanya termasuk ke dalam sistem
siklik dari alkaloid yang terkadang bersifat racun bagi manusia. Alkaloid sendiri umumnya
tak berwarna, sedikit cairan dalam suhu kamar dan optis aktif. Adapun manfaat zat alkaloid
sendiri biasanya dimanfaatkan oleh penderita diabetes, sebab mempunyai sifat hipoglikemik
untuk menurunkan kadar gula dalam darah.
4. Asam Oleanolik
Daun binahong telah diketahui memiliki kandungan zat asam oleanolik. Di mana
kandungan ini termasuk ke dalam golongan triterpenoid sebagai antioksidan dalam tanaman.
Adapun mekanisme perlindungan tubuh dari asam oleanolik ini yaitu bisa mencegah racun
yang masuk menuju sel-sel tubuh serta bisa meningkatkan pertahanan sel dalam tubuh. Asam
oleanolik pula mempunyai zat yang bersifat anti inflamasi. Tak hanya itu saja, kandungan
senyawa nitrit oksida dalam asam oleanolik ini berperan sebagai antioksidan yang berkhasiat
untuk melawan radikal bebas dalam hal ini membunuh bakteri jahat yang masuk pada tubuh.
Dengan demikian, melalui asam oleanolik ini bisa memperkuat ketahanan sel tubuh terhadap
serangan infeksi serta memperbaiki sel-sel tubuh.
5. Minyak Atsiri
Minyak atsiri atau minyak eteris, yakni sejenis minyak dengan sifat mudah menguap
yang didapatkan dari tanaman melalui penylingan, yang biasanya bersifat tak berwarna
terlebih jika masih dalam kondisi yang segar, sesudah terjadinya oksidasi dan juga
pendamaran yang semakin lama semakin berubah. Ada beberapa kandungan minyak atsiri
yang bisa digunakan untuk antiseptik eksternal dan internal, hemolitik, bahan analgesik, obat
untuk sakit perut, pewangi kosmetik, dan stimulan.