Robby Tanjung Makalah Pondasi Dalam
Robby Tanjung Makalah Pondasi Dalam
Robby Tanjung Makalah Pondasi Dalam
PONDASI
DALAM
A. LATAR BELAKANG
Suatu konstruksi yang kokoh dan stabil, tergantung dari kemampuan dan
kesesuaian pondasi yang menopang konstruksi tersebut. Pondasi adalah sebuah
awal dari berdirinya suatu konstruksi bangunan, sehingga pondasi ini sangat
penting karena tanpa pondasi tidak mungkin sebuah konstruksi bangunan dapat
berdiri kokoh. Pembuatan pondasipun harus disesuaikan dengan kontruksi yang
akan dibangun diatasnya, sehingga pondasi dapat dengan kokoh menopang beban
yang diterimanya. Konstruksi bangunan sederhana seperti bangunan rumah
tinggal, cukup menggunakan pondasi dangkal. Namun untuk konstruksi bangunan
bertingkat, seperti gedung pencakar langit, konstruksi pier jembatan sudah barang
tentu membutuhkan pondasi dalam dengan persyaratan-persyaratan khusus. Maka
dari itu, pengetahuan tentang pondasi amat sangat penting. Terlebih pondasi
dalam yang membutuhkan pengetahuan dan perhitungan juga penelitian yang
lebih mendalam.
B. RUMUSAN MASALAH
a) Pengertian pondasi dalam
b) Jenis-jenis, persyaratan dan proses pengerjaan pondasi dalam
BAB II ISI
Bila tanah keras terletak lebih dari 3 m, pondasi plat kaki atau
jenis pondasi langsung lainnya akan menjadi tidak hemat
(galian tanahnya terlalu dalam & lebar).
Bila air permukaan tanah terletak agak tinggi, konstruksi plat
beton akan sulit dilaksanakan karena air harus dipompa dan
dibuang ke luar lubang galian.
Dalam kondisi ini, pondasi sumuran menjadi pilihan tepat
untuk konstruksi yang tanah kerasnya terletak 3-5 m.
b.1.2 Pengerjaan pondasi sumuran
Menggali lubang untuk sumuran sesuai dengan diameter yang
diinginkan, digali hingga mencapai tanah keras atau stabil. Sumur-
sumur ini diberi buis beton
dengan ketebalan kurang lebih 10
cm dengan pembesian. Dasar dari
sumur dicor dengan ketebalan 40 cm
sampai 1,00 m, diatas coran tersebut
disusun batu kali sampai dibawah
1,00 m buis beton teratas. Ruang
kosong paling atas dicor kembali dan
diberi angker besi, yang gunanya
yang bekerja berada pada lapisan yang sangat dalam dari permukaan
tanah kedalaman lebih dari 8 meter. Pondasi tiang pancang ada dua
jenis:
b.3.1 Persyaratan Pondasi Tiang Pancang
Dalam merencanakan pondasi untuk suatu konstruksi dapat digunakan
beberapa macam tipe pondasi. Pemilihan tipe pondasi ini didasarkan
atas :
Fungsi bangunan atas (upper structure) yang akan dipikul oleh
pondasi tersebut.
Besarnya beban dan berat dari bangunan atas.
Kondisi tanah dimana bangunan tersebut akan didirikan.
Biaya pondasi dibandingkan dengan bangunan atas.
Seperti yang kita ketahui bahwa tipe pondasi cukup banyak macamnya,
dan tergantung dari fungsi serta kegunaannya. Nah.. salah satu di antara
tipe pondasi yang dapat digunakan adalah pondasi tiang pancang.
Konstruksi pondasi tersebut bisa terbuat dari kayu, baja, atau beton
yang berfungsi untuk meneruskan beban- beban dari struktur bangunan
atas ke lapisan tanah pendukung (bearing layers) dibawahnya pada
kedalaman tertentu
b.3.2 Pengerjaan Pondasi Tiang Pancang
Melakukan pengetesan terhadap tanah dilokasi rencana pondasi
untuk mengetahui jenis tanah dan kedalaman lapisan keras.
Menghitung struktur pondasi tiang pancang sehingga dapat
ditentukan kebutuhan ukuran tiang pancang, spesifikasi material
dan kedalaman tiang pancang sehingga kuat untuk menahan beban
bangunan yang disalurkan ke titik perhitungan.
Produksi tiang pancang dapat dilakukan dipabrik dengan
spesifikasi sesuai perhitungan kemudian dkirim ke lokasi proyek
menggunakan kendaraan truck besar.
Pengangkatan tiang pancang dapat menggunakan alat tower crane
atau mobil crane dengan posisi titik angkat sesuai perhitungan
sehiingga tidak terjadi patah dalam pengangkatan.
Surveyor melakukan pengukuran dilapangan untuk menentukan
titik-titik sesuai gambar kemudian mendirikan alat teodolit untuk
mengecek ketegakan pemancangan, tiang pancang diangkat tegak
lurus kemudian posisi ujung diesel hammer dinaikan dan topi paal
dimasukan pada kepala tiang pancang.
Ketegakan posisi pemancangan dikontrol menggunakan 2 buah
teodilit yang dipasang dari dua arah untuk memastikan posisi tiang
pancang tegak dan melakukan control setiap 2 m, pemancangan
dilakukan sampai dengan elevasi kedalaman yang direncanakan.
Tiang pancang yang tersisa diatas elevasi rencana dikelupas
betonya sehingga tersisa besi tulangan yang akan dipakai sebagai
stek untuk dihubungkan dengan pile cap pada bangunan gedung
atau abutmen pada konstruksi jembatan