Genetika Manusia Dan Dermatoglifi Fix 3B

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

GENETIKA MANUSIA DAN DERMATOGLIFI

KELOMPOK III
KELAS B
Annisa Kamilia Amanda (1610422040), Aprimawita (1610422048) Nursyuhada
(1610422029), Ramadani Fitra (1610422034)

ABSTRAK
Praktikum Genetika Manusia dan Dermatoglifi dilaksanakan pada hari Kamis, 01 Maret 2018
di Laboratorium Teaching IV, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Andalas, Padang. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengenal dan
mengidentifikasi pola-pola sidik jari serta melakukan uji chi-square dan mengidentifikasi
berbagai karakter fisik manusia dan sifat pewarisannya serta menganalisis secara statistika
sesuai konsep genetika. Metode yang digunakan dalam praktikum Genetika Manusia adalah
pengamatan langsung ke lapangan dengan 30 koresponden dari Mahasiswa Jurusan Sastra
Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas 2017, sedangkan dermatoglifi dilakukan
dengan pengamatan di laboratorium. Hasil yang didapatkan pada karakteristik manusia yaitu
frekuensi alel dominan tertinggi ditemukan pada karakter bentuk dagu lurus sebesar 0.86
dan frekuensi alel resesif tertinggi ditemukan pada karakter rambut lurus sebesar 0,74.
Frekuensi golongan darah tertinggi terdapat pada golongan darah AB sebesar
59,8%sedangkan frekuensi golongan darah terendah terdapat pada golongan darah B dan
O sebesar 11,7%. Pola sidik jari yang paling dominan ditemukan yaitu loop radial. Untuk
hasil uji Chi-Square,hasil yang didapatkan yaitu X² hitung sebesar 0,4 lebih kecil dari pada
X2 tabel sebesar 7,82, maka hipotesa 1:1 diterima.

Kata kunci : Dermatoglifi, Frekuensi Alel, Genetika Manusia, Golongan darah

PENDAHULUAN Fenotip dapat juga dikatakan


Mempelajari genetika manusia dapat sebagai karakteristik atau ciri-ciri yang
mempermudah manusia untuk dapat diukur atau sifat nyata yang
mengetahui sifat-sifat dari keturunan dimiliki oleh organisme. Ciri itu
manusia itu sendiri serta makhluk tampak oleh mata, seperti warna kulit
yang hidup di sekitar manusia, dapat atau tekstur rambut. Fenotip dapat
mengetahui dan mempelajari kelainan juga diuji untuk identifikasinya, seperti
ataupun penyakit keturunan serta pada penentuan angka respiratoris
usaha menanggulanginya dan melihat atau uji serologi tipe darah. Fenotip
sifat keturunan manusia. Genetika merupakan hasil produk-produk gen
manusia sangat penting dipelajari yang diekspresikan di dalam
karena adanya pola-pola pewarisan lingkungan tertentu. Namun, gen
sifat pada manusia. Prinsip genetika memiliki batasan-batasan di dalamnya
perlu dikuasai untuk mempelajari sifat sehingga lingkungan dapat me-
kejiwaan seseorang yang ditentukan modifikasi fenotip (Campbell, Reece,
oleh sifat keturunan, misalnya and Mitchell, 2005).
kelebihan satu jenis kromosom yang Secara umum manusia dapat
ada hubungannya dengan kelainan dikelompokkan berdasarkan sifat dari
jiwa bersifat asosial dan kriminal sifat fisik, budaya, maupun bahasa.
(Elvita, Widianto, Widiawati, 2008). Ciri-ciri yang jasmani (fenotip) dari
manusia seperti bentuk hidung, warna
kulit, mata, rambut, golongan darah, tangan, akan menjadi hal yang
dan lain sebagainya yang dapat penting dalam mengidentifikasi dan
digunakan dalam mengelompokkan menyelidiki tindak kejahatan. Sejak
manusia kedalam ras-ras tertentu. itu, pola sidik jari banyak digunakan
Pada hereditas manusia dapat dalam dunia kepolisian (Aguswidodo,
ditemukan banyak variasi kualitatif 2005).
hereditas manusia yang dapat Dermatoglifi adalah suatu
dijelaskan dengan pewarisan multiple cabang ilmu yang mempelajari garis-
gen (Lewis, 2001). garis kulit yang ditemukan pada jari
Selain karakter pada manusia, tangan dan kaki pada manusia dan
terdapat juga golongan darah yang mamalia lainnya. Sidik jari merupakan
menjadi karakter dalam genetika objek yang menarik untuk diselidiki
manusia. Penggolongan darah pada dan telah digunakan baik untuk
manusia tersebut ada empat yaitu A, diselidiki dan telah digunakan untuk
B, AB, dan O. Pembagian golongan keperluan identifikasi, dan hubungan
darah ini didasarkan pada ada atau keturunan, maupun untuk membantu
tidaknya sistem ABO yaitu ada atau diagnosis. Perbedaan pola sisidk jari
tidaknya aglutinogen dan aglutinin dipengaruhi oleh beberapa faktor
dalam darah (Campbell, Reece, and diantaranya hormon, jenis kelamin,
Mitchell, 2005). faktor lingkungan dan kromosom
Golongan darah pada manusia (Sindu, 2002).
terbagi menjadi 4 golongan, yaitu A, Memeriksa sidik jari dan gurat
B, AB dan O. Dalam hal ini di dalam telapak tangan serta telapak kaki.
eritrosit ada terdapat antigen dan juga Sidik jari dan gurat telapak ada
aglutinogen, sedangkan yang terdapat standarnya bagi orang normal..
dalam serumnya terkandung zat anti Dengan pemeriksaan dermatoglifi ini,
yang disebut sebagai antibodi dan banyak dapat didiagnosa berbagai
aglutinin. Golongan darah manusia penyakit atau cacat keturunan, seperti
bersifat herediter yang ditentukan oleh sindrom down, klinefelter, edward,
alel ganda. Sistem penggolongan parau dan turner. Bahkan seorang ibu
darah yang umum dikenal dalam yang anaknya menderita down,
system ABO. Golongan darah ABO sedang ia sendiri normal akan ada
pada manusia merupakan satu contoh memperlihatkan sidik dan gurat yang
dari alel berganda dari sebuah gen khas, sehingga dapat dipakai sebagai
tunggal. Ada empat kemungkinan bahan untuk genetic counseling
fenotip untuk untuk karakter ini: (Campbell, Reece, and Mitchell,
Golongan darah seseorang mungkin 2005).
A, B, AB atau O (Suryo, 2001). Berdasarkan uraian diatas
Sidik jari merupakan objek maka dilakukan praktikum dengan
yang menarik untuk diselidiki dan tujuan adalah untuk mengenal dan
telah digunakan baik untuk keperluan mengidentifikasi pola-pola sidik jari
identifikasi, hubungan keturunan, serta melakukan uji chi-square dan
maupun membantu diagnosis.Pada mengidentifikasi berbagai karakter
tahun 1880 Fauld (seorang ahli fisik manusia dan sifat pewarisannya
anatomi manusia) menyatakan bahwa serta menganalisis secara statistika
pola yang ada dibagian bawah jari sesuai konsep genetika.

Jurnal Praktikum Genetika 2018


METODA PRAKTIKUM Golongan Darah
Waktu dan Tempat Dilakukan pengamatan golongan
Praktikum genetika manusia dan darah kepada seluruh anggota kelas
dermatoglifi dilaksanakan pada hari B Biologi Angkatan 2016 dengan
Kamis, tanggal 01 Maret 2018 di melakukan pengamatan golongan
Laboratorium Teaching IV, Jurusan darah A, golongan darah B, golongan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu darah AB dangolongan darah O.
Pengetahuan Alam, Universitas Setelah itu data tersebut dicatat pada
Andalas, Padang. tabel data yang telah dibuat
sebelumnya. Kemudian data tersebut
Metode dibandingkan dan juga dilakukan
Metode yang digunakan pada penghitungan frekuensi golongan
genetika manusia dilakukan metode darah dalam satu populasi.
pengamatan langsung ke lapangan
dengan 30 koresponden dari jurusan Dermatoglifi
Sosiologi Universitas Andalas 2017, Dibuat sudut jari tangan kanan dan
sedangkan dermatoglifi dilakukan tangan kiri dengan cara menekan jari
dengan pengamatan di laboratorium. pada bantalan tinta, lalu ditempelkan
pada kertas, kemudian dibuat sudut
Alat dan Bahan ATD dengan menekan telapak tangan
Adapun alat yang digunakan pada pada bantalan dan ditempelkan pada
praktikum ini adalah penggaris, busur, kertas. Kemudian untuk sudut jari
pensil, bantalan tinta, timbangan, tentukan pola sidik jari, jumlah sulur,
meteran dan kaca pembesar. Adapun jumlah triradius, sedangkan untuk
bahan yang digunakan adalah tissue, sudut ATD, tentukan sudut ATD yang
tinta stensil, data sheet genetika dibentuk oleh triradius pada telapak
manusia dan kartu rekaman sidik jari. tangan. Titik A triradius dibawah jari
telujuk, titik T triradius dibawah per-
Cara Kerja gelangan tangan dan titik Dtriradius
Genetika Manusia dibawah jari kelingking. Sudut ATD
Dilakukan pengamatan kepada 30 merupakan sudut yang dibentuk
responden dari Jurusan Sastra antara garis yang ditarik dari triradius
Jepang Fakultas Ilmu Budaya A ke triradius T dengan garis yang
angkatan 2017 dan seluruh praktikan ditarik dari triradius T ke triradius D.
dengan melakukan pengamatan
seperti jenis kelamin, suku, umur,
berat badan, tinggi, bentuk lidah,
telinga, lesung pipi ada atau tidak,
pusar kepala searah jarum jam atau
berlawana arah jarum jam, bentuk
kening kepala, rambut pada ruas jari
tangan ada atau tidak dan bentuk
dagu membelah atau lurus. Setelah
itu data tersebut dibandingkan dan
dilakukan perhitungan frekuensi gen
berdasarkan hukum Hardy-Weinberg.

Jurnal Praktikum Genetika 2018


HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun hasil yang didapatkan dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu sebagai
berikut :
Genetika Manusia
Tabel 1. Karakter Manusia pada 30 Mahasiswa Jurusan Sastra Jepang Angkatan
2017 Universitas Andalas (Sumber: Data Kelompok IB).
No Karakter Dominan Ʃ P resesif Ʃ Q
1 Lidah melipat Tidak 15 0,5 Bisa 15 0,5
2 Lidah menggulung Bisa 15 0,5 Tidak 15 0,5
3 Pelekatan Telinga Lepas 12 0,4 Lengket 8 0,6
4 Ibu jari Bisa ditekuk 17 0,6 Tidak bisa 13 0,4
5 Bentuk kening Widow peak 9 0,3 Lurus 21 0,7
(BKK)
6 Lesung pipi Ada 12 0,4 Tidak ada 18 0,6
7 Pusar kepala Searah jarum jam 22 0,7 Berlawanan 3 0,4
8 RPRJT Ada 17 0,6 Tidak ada 8 0,3
9 Rambut Keriting 8 0,26 Lurus 22 0,74
10 Bentuk dagu Lurus 24 0,86 Membelah 6 0,14

Tabel 2. Karakterisitik Manusia pada 4 Anggota Kelompok 3B Praktikum Genetika.


No. Karakter Dominan ∑ P Resesif ∑ Q
1. Lidah menggulung Bisa 1 0,25 Tidak 3 0,75
2. Lidah melipat Tidak bisa 2 0,5 Melipat 2 0,5
3. Telinga Bebas 1 0,25 Lengket 3 0,75
4. Lesung pipi Ada - - Tidak ada 4 1
5. Pusar kepala Searah 3 0,75 Berlawanan 1 0,25
jarum jam
6. BKK Widow 3 0,75 Lurus 1 0,25
peak
7. Ibu jari Melekuk 4 1 Tidak Melekuk - -
8. RPRJT Ada 3 0,75 Tidak ada 1 0,25
9. Rambut Keriting - - Lurus 4 1
10. Dagu Membelah 2 0,5 Tidak 2 0,5
Berdasarkan tabel 1 didapatkan hasil Hal ini sesuai dengan
bahwa frekuensi alel dominan tertinggi pendapat Suryo (2001) bahwa pusar
terdapat pada bentuk dagu lurus yang kepala searah jarum jam dan bentuk
dimiliki oleh seluruh anggota dengan dagu membelah merupakan sifat yang
frekuensinya 0,86 dan yang terendah ditentukan oleh gen dominan. Tidak
adalah frekuensi alel pada karakter semua sifat ditentukan oleh gen
bentuk dahi yang widow peak yaitu dominan, bahkan ada sifat yang lebih
0,3. Berdasarkan tabel 2 didapatkan banyak ditentukan oleh gen resesif
hasil bahwa frekuensi alel dominan seperti tidak adanya lesung pipi,
terdapat pada ibu jari yang bisa bentuk kening lurus, dan dagu lurus.
melekuk dengan nilai frekuensinya 1 Menurut pendapat Nuraini (2017)
sedangkan frekuensi alel dominan bahwa pada penampakan sifat
terendah terdapat pada lidah yang disebabkan oleh adanya gen- gen
bisa menggulung dan telinga bebas dominan pada genotip. Contoh dari
dengan nilai frekuensinya 0,25. beberapa karakter dominan adalah

Jurnal Praktikum Genetika 2018


daun telinga bebas, lesung pipi, penurunan gen resesif terdapat pada
rambut berwarna hitam. suatu penyakit, karena dalam
Berdasarkan pada tabel 1 penurunan memerlukan dua kopian
didapatkan hasil bahwa frekuensi alel sifat untuk menampilkan sifat tersebut
resesif tertinggi yaitu terdapat pada sehingga ada yang pembawa (carrier)
karakter bentuk rambut yang lurus dari penderita. Ujung telinga bebas
dengan frekuensi alel 0,74 dan yang merupakan pembawa sifat dominan
terendah pada yaitu pada karakter dan lengket pembawa sifat resesif.
RPRJT dengan frekuensi alel 0,3. Sedangkan sifat yang tampak lainnya
Berdasarkan tabel 2 didapatkan hasil adalah ibu jari manusia ada yang
bahwa frekuensi alel resesif tertinggi bengkok dan ada yang tidak. Rambut
terdapat pada manusia yang tidak manusia ada yang lurus dan ada yang
memiliki lesung pipi dan rambut lurus keriting. Lidah dapat melipat dan tidak
dengan nilai frekuensi 1. dapat melipat dan lesung pipi. Orang
Hal ini sesuai sangat dengan yang mempunyai lesung pipi
pendapat Campbell, Reece, and merupakan sifat dominan.
Mitchell (2005) bahwa biasanya

Golongan Darah
Tabel 3. Frekuensi Golongan Darah pada 30 Koresponden Jurusan Sastra Jepang,
Universitas Andalas Tahun 2017 (Sumber: Data Kelompok IB).
Golongan Darah Jumlah Individu Frekuensi (%)
A 7 23,3
B 6 20
AB 5 16,6
O 12 40
Total 30 100

Tabel 4. Frekuensi Golongan Darah pada 34 Orang Praktikan Genetika Kelas B.


Golongan Darah Jumlah Individu Frekuensi (%)
A 7 20.58
B 4 11.76
AB 4 11.76
O 19 55.88
Total 34 100
Berdasarkan tabel 3 didapatkan hasil golongan darah O dengan nilai
bahwa frekuensi pada golongan darah 55,88% sedangkan untuk frekuensi
tertinggi terdapat pada golongan golongan darah yang terendah yaitu
darah O dengan nilai sebesar 40%. terdapat pada golongan darah B dan
Sedangkan frekuensi golongan darah AB dengan frekuensi kehadirannya
yang terendah yaitu terdapat pada 11,76%.
golongan darah AB dengan frekuensi Hal ini sangat sesuai dengan
kehadiran 16,6%. pendapat Elvita, Widianto dan
Berdasarkan pada tabel 4 Widiawati (2008) bahwa pada orang-
didapatkan hasil bahwa frekuensi orang yang bergolongan darah AB itu
golongan darah tertinggi yaitu pada

Jurnal Praktikum Genetika 2018


merupakan ”resipien universal” adalah ”donor universal” karena
karena mereka tidak memiliki aglutinin mereka tidak memiliki antigen A dan
sirkulasi dan dapat diberi darah dari antigen B, dan darah golongan O
golongan manapun tanpa dapat diberikan kepada siapapun
menimbulkan reaksi transfusi yang tanpa menimbulkan reaksi transfusi
menyebabkan inkompatibilitas ABO. yang ditimbulkan oleh inkompatibilitas
Orang-orang yang bergolongan O ABO.

Dermatoglifi
Tabel 5. Pola Sidik Jari serta Jumlah Triradius, Sulur dan Sudut ATD Kelompok 3B.
Pola Sidik Jari Sudut ATD
Jumlah Jumlah
Nama Loop Loop
Whorl Arch Sulur Triradius Kanan Kiri
Ulnar Radial
Syuhada 10 - - - 187 20 40˚ 43˚
Ramdan - 8 2 - 53 9 40˚ 36˚
Amanda - 2 8 - 56 11 43˚ 40˚
Wita 1 2 7 - 71 11 40˚ 45˚
Rata-rata 2,75 3 4,25 - 91,75 12,75 40,75 41

12

10

8
whorl
6
loop ulnar
4 loop radial
2

0
Nursyuhada Ramadani Fitra Annisa Kamilia A Aprimawita

Grafik 1. Proporsi Pola Sidik Jari Kelompok 3B

Berdasarkan tabel 5 didapatkan hasil Berdasarkan tabel 5 bahwa


bahwa pola sidik jari yang sering didapatkan pola sidik jari yang resesif
muncul adalah pola loop radial. Hal ini adalah arch. Hal ini sesuai dengan
sesuai dengan pendapat Campbell, pernyataan Siburian (2007) bahwa
Reece, and Mitchell (2005) yang pola sidik jari tangan, jumlah sulur dan
menyatakan bahwa pola loop dan besar sudut ATD pada tipe pola arch
whorl lebih sering dijumpai pada sidik banyak dijumpai pada penderita
jari seseorang. Untuk pola tipe loop Diabetes Melitus dibandingkan pada
sering dijumpai pada telapak tangan. kelopok normal.
Bila ada kekurangan satu diantara Berdasarkan pada tabel 5
tiga dari lima tipe pola yang sering didapatkan rata-rata jumlah sulur yaitu
dijumpai, menyatakan bahwa suatu 91,75, dan jumlah sulur yang tertinggi
predisposisi terjadinya beberapa efek terdapat pada prempuan yaitu
kongential. Nursyuhada dengan jumlahnya 187

Jurnal Praktikum Genetika 2018


sedangkan jumlah sulur terendahnya berkulit putih dan kulit hitam banyak
terdapat pada laki-laki yaitu Ramadani dijumpai pola loop sedangkan pola
Fitra dengan jumlah sulur 53. Hal ini whorl banyak ditemukan pada
tidak sesuai dengan pendapat populasi bangsa mongoloid dan
Cummings (2011) bahwa hasil dari populasi Malanesia di Pasifik. Pola
praktikum tidak sesuai dengan arch dijumpai paling sedikit biasanya
literatur, mungkin dikarenakan ukuran kurang dari 10 % dalam populasi.
besar telapak tangan. jumlah sulur Pola arch hanya dijumpai pada bagsa
pada laki-laki sebenarnya lebih negroid yang hidup di Afrika Selatan.
banyak dibandingkan jumlah sulur Berdasarkan tabel 5 bahwa
pada perempuan. Jumlah sulur pada ditemukan besar sudut ATD yang
loop umumnya berkisar antara 8-10, paling tinggi adalah 45˚ dan yang
sedangkan pada whorl berkisar antara paling rendah adalah 36˚. Hal ini
13-15. sesuai dengan pernyataan Raden
Berdasarkan tabel 5 bahwa (2006) bahwa umumnya nilai sudut
jumlah triradius tertinggi dengan nilai ATD berkisar antara 380-420. Apabila
20 dan jumlah triradius terendah seseorang memiliki sudut ATD besar
dengan nilai 9, didapatkan rata-rata (lebih dari 42) maka biasanya
jumlah total triradius adalah 12,75. koordinasi antara otot dan otak pada
Hal ini dikarenakan pola sidik jari loop orang tersebut tidak terlalu bagus,
radial mendominasi dari pola sidik jari kurang sensitif, berbicara lambat,
lainnya. Hal ini sesuai dengan makan lambat dan mempunyai
pendapat Raden (2006), pola loop aktivitas lain yang juga lambat.
mempunyai satu triradius, pola whorl Sebaliknya apabila sesorang memilik
punya 2 triradius sedangkan arch sudut ATD nya lebih kecil dari 38,
tidak punya triradius. Frekuensi pola- maka akan terlihat orang tersebut
pola tersebut berbeda untuk setiap mempunyai pergerakan tubuh bagus
bangsa, juga berbeda pada laki-laki sekali.
dan perempuan. Pada populasi orang

Tabel 6. Analisis Data Chi-Square Homogenitas


O E O–E (O-E)2/E
Fenotip X2 Total
Ka Ki Ka Ki Ka Ki Ka Ki
Whorl 6 5 5,5 5,5 0,5 -0,5 0,04 0,04 0,08
Loop Ulnar 5 7 6 6 -1 1 0,16 0,16 0,28
Loop Radial 9 8 8,5 8,5 -0,5 -0,5 0,02 0,02 0,04
Arch - - - - - - - - -
0,4
Berdasarkan tabel 6, didapatkan hasil Hal ini sangat sesuai dengan
X2 hitung adalah 0,4 sedangkan X2 pendapat Max and Wallner (2011)
tabel adalah 7,82. Maka dapat bahwa pada keberadaan pola sidik
disimpulkan bahwa X2 hitung lebih jari pada manusia akan terekspresi
kecil dari X2 tabel, maka hipotesa dengan frekuensi yang mendekati
percobaan ini diterima bahwa pola sama antara tangan kiri dan tangan
sidik jari tangan kanan dan tangan kiri kanan, sehingga bisa diperkirakan.
tidak berbeda nyata atau relatif sama.

Jurnal Praktikum Genetika 2018


Berdasarkan asumsi pada Aguswidodo. 2006. Jurnal (Menjerat
saat uji chi-square adalah frekuensi Penjahat dengan Sains).
harapan (expected frequency) tidak Alumnus Jurusan Kimia FMIPA
Universitas Indonesia.
boleh kurang dari satu dan frekuensi
Campbell, Neil A., Jane B.Reece,
harapan yang kurang dari lima tidak
Lawrene G. Mitchell. 2005.
boleh dari 20%. Jadi apabila asumsi
Biologi, Edisi Kelima, Jilid 1.
ini tidak terpenuhi maka harus
Erlangga. Jakarta.
dilakukan pengelompokkan ulang
Cummings, M. R. 2011. Human
sampai hanya menjadi dua kelompok
Heredity : Principles and Issues,
saja (Besral, 2010).
Ninth Edition. Brooks/Cole
Cengage Learning. New York.
KESIMPULAN
Elvita, A., Widianto, F., Widiawati, H.
Berdasarkan praktikum yang telah
2008. Genetika Dasar. UNRI.
dilaksanakan maka dapat diambil
Riau.
kesimpulan :
Fried, G. H. 2005. Biologi edisi kedua.
1. Frekuensi alel dominan pada Erlangga. Jakarta.
mahasiswa Jurusan Sastra Jepang Lewis, 2001. Human Genetic conceps
Fakultas Ilmu Budaya 2017 yang and aplications. The University
tertinggi terdapat pada bentuk of Albouny Forefer Medica
dagu lurus dengan frekuensi Group. New York.
kehadirannyanya 0,86 dan Max and Wallner. 2011. Genetict and
frekuensi alel resesif tertinggi Enviroment. MSC: EJournal.
ditemukan pada karakter rambut
Nuraini, T. 2017. Autosomal Dominan
lurus sebesar 0,74.
dan Resesif. Universitas
2. Frekuensi golongan darah tertinggi
yang ditemukan pada 30 Indonesia. Jakarta.
mahasiswa Jurusan Sastra Jepang Raden. 2006. Pola Dermatoglifi Pada
Fakultas Ilmu Budaya 2017 yaitu Ujug Jari dan Telapak Tangan
golongan darah O sebesar 40% Penderita Hipertensi Esensial
dan frekuensi golongan darah orang Dewas Indonesia. Jurnal
terendah adalah AB sebesar 16,6 kedokteran Yarsi. (14) : (1).
%. Siburian, J., Evita, A., Hayati S.F.
3. Tipe pola sidik jari yang paling 2007. Analisis Pola Sidik Jari
banyak muncul adalah pola Loop dan Jumlah Sulur serta Besar
Radial. Hasil uji Chi-Square yang
Sudut ATD Penderita Diabetes
didapatkan yaitu X² hitung sebesar
Melitus di Rumah Sakit Umum
0,4. X2 hitung lebih kecil dari pada
X2 tabel maka hipotesis 1:1 Daerah Jambi. Jurnal
diterima. Blospecles Vol (2).
Sindu, (2002). Immunohematologi dan
DAFTAR PUSTAKA Sistim Golongan Darah,
Besral. 2010 dalam Hidayati, F. 2015. Depkes RI, Jakarta.
Variasi Pola Sidik Jari pada Suryo, 2001. Genetika Manusia. UGM
Populasi Jawa dan Papua. Press. Yogyakarta.
AntroUnairdotnet. 4(1):35.

Jurnal Praktikum Genetika 2018


LAMPIRAN

Lampiran 1. Penghitungan Data Chi-Square Homogenitas Dermatoglifi

1. Whorl
Expected kanan = observe kanan + observe kiri
2
= 6 + 5 = 5,5
2
Expected kiri = observe kanan + observe kiri
2
= 6 + 5 = 5,5
2
O-E kanan = 6 – 5,5
= 0,5
O-E kiri = 5 – 5,5
= -0,5
(O-E)²/E (kanan) = (0,5)²/5,5 = 0,04
(O-E)²/E (kiri) = (0,5)²/5,5 = 0,04

2. Loop Ulnar
Expected kanan = observe kanan + observe kiri
2
=5+7 =6
2
Expected kiri = observe kanan + observe kiri
2
=5+7 =6
2
O-E kanan =5–6
=-1
O-E kiri =7–6
=1
(O-E)²/E (kanan) = (-1)²/6 = 0,16
(O-E)²/E (kiri) = (1)²/6 = 0,16

3. Loop Radial
Expected kanan = observe kanan + observe kiri
2
= 9 + 8 = 8,5
2
Expected kiri = observe kanan + observe kiri
2
= 9 + 8 = 8,5
2

Jurnal Praktikum Genetika 2018


O-E kanan = 9 – 8,5
= 0,5
O-E kiri = 8 – 8,5
= - 0,5
(O-E)²/E (kanan) = (0,5)²/8,5 = 0,02
(O-E)²/E (kiri) = (-0,5)²/8,5 = 0,02

d. Fenotip Arch
Expected kanan = observe kanan + observe kiri
2
=0+0 =0
2
Expected kiri = observe kanan + observe kiri
2
=0+0=0
2
O-E kanan =0–0
=0
O-E kiri =0–0
=0
(O-E)²/E (kanan) = (0)²/0 = 0
(O-E)²/E (kiri) = (0)²/0 = 0

Jurnal Praktikum Genetika 2018


Lampiran 2. Kartu Rekam Dermatoglifi Praktikan Kelompok III B

Gambar 1. Pola Sidik Jari Salah Satu Anggota Kelompok III B

Gambar 2. Sudut ATD Salah Satu Anggota Kelompok III B

Jurnal Praktikum Genetika 2018

Anda mungkin juga menyukai