Kti - Mahkota Dewa - 2
Kti - Mahkota Dewa - 2
Kti - Mahkota Dewa - 2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
tradisional yaitu menggunakan tanaman herbal yang memiliki khasiat
menurunkan tekanan darah.
Saat ini, mahkota dewa yang mempunyai nama latin Phaleria macrocarpa
merupakan salah satu jenis tanaman yang berasal dari papua, memiliki bentuk
fisik bulat dengan warna hijau saat muda dan merah cerah saat matang.
Kandungan buah ini yaitu alkaloid sebagai anti racun, saponin yang meningkatkan
kekebalan tubuh, mengurangi kadar gula darah, antivirus dan bakteri serta
mengencerkan darah, senyawa flavonoid berguna untuk anti oksidan, mengurangi
resiko penyempitan pembuluh darah, melancarkan peredaran darah dan
menurunkan tekanan darah serta polifenol sebagai anti histamin atau alergi.
(Sudewa IWB, dkk)
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan tekanan darah pada pasien hipertensi sebelum
diberikan buah mahkota dewa.
b. Menggambarkan tekanan darah pada pasien hipertensi sesudah
diberikan buah mahkota dewa.
c. Membandingkan keadaan tekanan darah pada pasien hipertensi
sebelum dan sesudah diberikan buah mahkota dewa.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
2. Bagi pendidikan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari 140
mmHg dan atau diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran
dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat (tenang). Hipertensi
didefinisikan oleh Joint National Committee on Detection, Evaluation and
Treatment of High Blood Pressure sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 140 / 90
mmHg. (Sheps, 2005)
1. Faktor Keturunan
2. Obesitas
3. Faktor Stress
Menurut Sue Hichlift dalam (Vitahealth, 2005) stress adalah respon yang
dapat mengancam kesehatan jasmani ataupun emosional. Bila seseorang
terus-menerus dalam keadaan ini, maka tekanan darah akan tetap meningkat.
4. Faktor merokok
4
Merokok dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah juga diakibatkan
oleh pengendapan kolesterol pada pembuluh darah, sehingga jantung bekerja
lebih cepat. (Vitahealth, 2005)
5
D. Klasifikasi Hipertensi
Hipertensi campuran merupakan peningkatan pada tekanan sistolik dan
diastolik. Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan,
yaitu: (Gunawan, L, 2007)
1. Hipertensi esensial atau hipertensi primer adalah hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya dan terdapat sekitar 90 % dari pasien hipertensi.
2. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal adalah hipertensi yang dapat
diketahui penyebabnya dan terdapat kurang lebih 10% dari pasien
hipertensi. (Sheps, 2005)
Meskipun, kaya akan kandungan kimia, bukan berarti mahkota dewa bisa
digunakan tanpa aturan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
memanfaatkannya. Pemanfaatan buah mahkota dewa dengan dimakan langsung
sangat tidak dianjurkan karena mahkota dewa mentah mempunyai sifat toksik
(racun) yang sangat tinggi. Efek sampingnya sangat serius yaitu dari luka di bibir,
mulut, dan lidah sampai mual pusing dan keracunan. Oleh karena itu, buah
mahkota dewa diolah menjadi ramuan karena dapat mengurangi sifat toksik buah
tersebut. (Harmanto, 2001)
6
F. Hasil Uji Toksisitas Buah Mahkota Dewa
7
karena kandungan saponin yang cukup tinggi pada buah mahkota dewa (20,4%).
Pada pengamatan selama 3 hari, ketiga dosis yang dicoba tidak menimbulkan
kematian. Hal tersebut juga menunjukkan keamanan dari buah mahkota dewa.
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Subjek Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan wakil dari populasi
itu. (Notoatmodjo, 2012) Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian pasien
hipertensi yang berada di wilayah Tunggul Irang Ulu RT 3 RW 1, Martapura
tahun 2017. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling. Alasan
pengambilan sampel dengan cara purposive sampling adalah untuk
memudahkan memilih pasien yang akan diberikan perlakuan.
8
a. Pasien dengan hipertensi derajat 1 yaitu dengan rentang sistolik 140-
159 mmHg; rentang diastolik 90-99 mmHg.
b. Pasien yang berada di wilayah Tunggul Irang Ulu RT 3 RW 1,
Martapura tahun 2017 yang berjumlah 10 orang.
c. Mengetahui pasien hipertensi derajat 1 dalam 1 tahun terakhir.
d. Pasien hipertensi yang berusia 30-40 tahun.
e. Pasien hipertensi yang mau bekerja sama.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu
kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain. (Notoatmodjo,
2012) Berdasarkan hubungan fungsi antara variabel satu dengan variabel lainnya,
variabel dibedakan menjadi 2 yaitu :
E. Definisi Operasional
9
Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran
dalam penelitian.
F. Prosedur Penelitian
1. Studi pendahuluan di wilayah Tunggul Irang Ulu RT 3 RW 1, Martapura
pada hari Minggu tanggal 10 September 2017
10
2. Penentuan sampel selama satu bulan dari tanggal 10 September 2017
sampai tanggal 9 Oktober 2017
3. Memberikan inform consent
Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan pelaksanaan penelitian,
setelahnya responden memahami tujuan penelitian dan bagaimana
tindakan yang akan diberikan, responden akan diminta menandatangani
informed consent yang diberikan peneliti sebagai bentuk kesediaan diri
untuk menjadi responden.
b. Data Sekunder
11
4. 1 jam kemudian peneliti kembali pada responden dan menanyakan
kondisi yang dirasakan oleh responden setelah minum rebusan daging
buah mahkota dewa, sambil menuggu keadaan responden menjadi rileks
sebelum melakukan pengukuran tekanan darah kembali untuk
mendapatkan hasil yang lebih valid.
5. Peneliti melakukan pengukuran tekanan darah pada responden 1 jam
setelah pemberian rebusan daging buah 4 mahkota dewa kering dengan
posisi duduk untuk mendapatkan data post test.
6. Peneliti membuat kontrak waktu selanjutnya dengan responden.
Analisa Data
Setelah data terkumpul, dilakukan proses pengolahan data dan entry kedalam
komputer untuk mengetahui perbandingan tekanan darah sebelum dan sesudah
intervensi pada kelompok perlakuan dianalisi dengan menyertakan statistik dan
non parametrik wil coxon sign dengan tingkat kemaknaan nilai α= 0,05, Jika nilai
p < α = 0,05 Ha diterima berarti ada pengaruh dan jika nilai p > α = 0,05 maka H0
diterima berarti tidak ada pengaruh. Dalam penelitian ini didapatkan nilai sistolik
0,003, nilai diastolic 0,020 dan rata-rata 0,005 jadi didapatkan p < α = 0,05 yang
berarti ada pengaruh buah mahkota dewa terhadap penurunan tekanan darah pada
pasien hipertensi.
2. Waktu
J. Etika Penelitian
Etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting karena
penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia maka segi etika
dari penelitian harus diperlukan dengan prinsip manfaat, prinsip menghormati
manusia dan prinsip keadilan. (Hidayat, 2010) Etika yang harus diperhatikan:
12
1. Persetujuan (informed consent)
Peneliti menjelaskan tentang tujuan penelitian, tindakan yang akan
diberikan, dan memahami prosedur pelaksanaan dari penelitian ini.
Setelah memahami penjelasan peneliti, responden diminta untuk
menandatangani informed consent apabila menyetujui tindakan
penelitian ini.
2. Tanpa nama (anonymity)
3. Kerahasiaan (confidentiality)
13
BAB IV
Dalam bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan penelitian yang diperoleh
dari 11 orang responden sesuai dengan kriteria yang berada di wilayah Tunggul
Irang Ulu RT 3 RW 1, Martapura. Penelitian ini dilakukan selama 7 hari pada
tanggal 20-26 Oktober 2017.
A. HASIL
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti berada di wilayah Tunggul
Irang Ulu RT 1-3 RW 1, Martapura. Tempat tersebut memiliki jumlah angota
keluarga 693 orang dan jumlah jiwa 1.022 orang. Tempat tinggal antara warga
yang satu dengan yang lainnya sangat berdekatan dan wilayahnya dekat
dengan pinggiran sungai martapura.
No Nama Sebelum
.
1 Syf 140/90
2 Ja 140/90
3 Ir 140/90
4 Mh 140/92
14
5 Sr 152/90
6 As 140/90
7* Ls 142/90
8* Fw 150/90
9 Mi 140/90
10 Tz 140/90
11 Sp 140/90
B. PEMBAHASAN
1. Gambaran tekanan darah sebelum diberikan rebusan ekstrak mahkota
dewa kering
Rata-rata tekanan darah responden sebelum diberi perlakuan berada pada
hipertensi derajat 1, kebanyakan dari keluhan yang dirasakan responden
adalah sakit pada bagian tengkuk dan kepala serta pusing-pusing. Setelah
15
dilakukan pengkajian, penyebab dari tingginya tekanan darah responden
antara lain beberapa responden memakan makanan asin seperti ikan asin,
ikan wadi, dll, meminum minuman yang mengandung kafein dengan
jumlah konsumsi perharinya minimal 2 gelas per hari, selain itu responden
juga banyak yang bergadang dikarenakan tuntutan pekerjaan maupun
sekedar untuk menjalani hobi dan berinteraksi dengan warga lain, dan
yang terakhir adanya kebiasaan merokok.
2. Gambaran tekanan darah sesudah diberikan rebusan ekstrak mahkota dewa
kering
Tekanan darah responden setelah diberikan perlakuan berada pada rentang
normal-baik, peneliti memberitahukan pada responden agar tidak
meminum obat-obatan generic lain selama diberikan perlakuan karena
interaksi obat yang memungkinkan terjadinya perubahan efek yang
diinginkan. Responden diminta untuk menjaga pola makan agar dapat
mendukung efek yang diinginkan dari pemberian perlakuan. Pada
beberapa responden yang mengonsumsi minuman berkafein seperti kopi
tetap terjadi penurunan pada tekanan darah responden.
3. Gambaran tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan rebusan ekstrak
mahkota dewa kering
Terdapat perubahan tekanan darah responden sebelum-sesudah diberikan
perlakuan, 8 dari 10 responden mengalami penurunan nyata pada sistolik
sekitar 10-20 mmHg. Peneliti melakukan pengkajian agar mendapatkan
data subjektif responden mengatakan jika tidak merasakan pusing, mual,
atau keinginan untuk muntah selama diberikan perlakuan. 3 dari 10
responden mengatakan bahwa mereka dapat beraktifitas dengan nyaman.
C. KETERBATASAN PENELITIAN
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti merasakan adanya keterbatasan
yang dapat berpengaruh pada hasil dalam penelitian ini :
16
dalam melakukan uji toksisitas tanpa adanya bantuan dari pendamping.
Sehingga, dalam penelitian ini tidak didapatkan hasil dari uji toksisitas
yang didapatkan oleh peneliti sendiri. Diharapkan untuk penelitian
selanjutnya agar dapat melakukan uji toksisitas di laboraturium terkait
untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal lagi.
17
BAB V
KESIMPULAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang pengaruh buah mahkota
dewa terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah
Tunggul Irang Ulu RT 3 RW 1, Martapura, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Terdapat penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien
hipertensi setelah diberikan ekstrak rebusan buah mahkota dewa kering.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan buah mahkota dewa terhadap
penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi.
3. Terdapat pengaruh antara pemberian rebusan ekstrak buah mahkota dewa
kering terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien
hipertensi. Dalam penelitian ini didapatkan nilai sistolik 0,003, nilai
diastolic 0,020 dan rata-rata 0,005 jadi didapatkan p < α = 0,05 yang
berarti ada pengaruh buah mahkota dewa terhadap penurunan tekanan
darah pada pasien hipertensi.
B. Saran
1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti mengenai
obat alternatif lain dari mahkota dewa untuk menurunkan tekanan darah
bagi pasien hipertensi.
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi untuk
penelitian selanjutnya dan diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat
melakukan uji toksisitas.
3. Dalam pelayanan kesehatan khususnya pada pasien yang mengalami
hipertensi mahkota dewa dapat dijadikan pilihan alternative untuk
pengobatan hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA
18
Gunawan, L.2007.Hipertensi Tekanan Darah Tinggi.Yogyakarta:Kanisius Media
Harun, N dan Syari, W.2002. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Dewa dalam
Menghambat Sifat Hepatotoksik Halotan dengan Dosis sub Anastesi pada
Mencit. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi. Padang: Genta Kirana Grafik,
7(2):63-70.
Sudewa IWB, Ismanto AY, Rompas S. Pengaruh Buah Mahkota Dewa (phaleria
Macrocarpa) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi
di Desa Werdhi Agung Kecamatan Dumoga Tengah Kabupaten Bolaang
Mongondow. Jurnal Keperawatan.2014;2(2):1-8.
19
Wirawan, IGPI. Phaleria Macrocarpa AS ANTIHYPERTENSION. Jurnal Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung.2015.
LAMPIRAN
20
Lampiran Lembar Observasi
21