Bumn, Bumd, Bums

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH EKONOMI

LEMBAGA PEREKONOMIAN

Disusun oleh :
Nama : Dewi Sukmawati
Kelas : X MIPA 5
No. Absen : 10

SMA NEGERI 1 GODONG


TAHUN PELAJARAN 2018/2019
A. Pengertian BUMS / Badan Usaha Milik Swasta
Apa itu BUMS atau Badan Usaha Milik Swasta? Pengertian BUMS atau Badan
Usaha Milik Swasta adalah suatu badan usaha dimana seluruh modalnya berasal dari
pihak swasta. Pihak swasta di sini maksudnya adalah pihak swasta dalam negeri dan juga
pihak swasta asing.
Mengacu pada pengertian BUMS / Badan usaha milik swasta tersebut, ada dua hal
yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Pihak swasta dalam negeri adalah semua pihak yang diluar pemerintahan yang
mengurus dan mengelola sumber daya ekonomi tidak vital dan tidak strategis.
2. Pihak swasta asing adalah masyarakat luar negeri pemilik utuh modal yang ada di
badan usaha milik swasta asing (BUMS asing).
Suatu perusahaan umumnya merupakan unit terkecil dari BUMS, sehingga BUMS
menaungi atau menjadi pemimpin dari beberapa perusahaan. Banyak pebisnis yang
memanfaatkan BUMS sebagai partner bisnis karena dinilai lebih menguntungkan
ketimbang harus membangun perusahaan secara individu, terutama dalam hal modal dan
pemasaran.
Tujuan utama didirikan BUMS adalah untuk mendapatkan keuntungan seoptimal
mungkin dan membuka lowongan pekerjaan sebanyak mungkin sesuai dengan yang
tercantum pada Pasal 33 UUD 1945. Badan usaha milik swasta merupakan badan usaha
yang berkekuatan hukum.

B. Maksud dan Tujuan Dibentuknya BUMS


Sesuai dengan pengertian BUMS di atas, maksud dan tujuan didirikannya suatu
BUMS adalah untuk memperoleh keuntungan dan pengembangan modal. BUMS
bertanggungjawab dalam penyediaan barang dan atau jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat melalui usaha komersial.
Keuntungan BUMS berfungsi sebagai sumber pengembangan modal dan tidak
diperbolehkan digunakan seagai penguasaan ekonomi individu atau kelompik yang dapat
merugikan pemilik faktor produksi.
Berikut ini adalah tujuan berdirinya BUMS:
 Meningkatkan penerimaan negara melalui pajak
 Membantu pemerintah dalam membuka lapangan pekerjaan
 Membantu pemerintah dalam mengusahakan kegiatan produksi untuk kemakmuran
seluruh masyarakat
 Membantu peningkatan devisa negara yang berasal dari perusahaan swasta di
bidang ekspor-impor

C. Fungsi dan Peranan BUMS


Setelah memahami pengertian BUMS / Badan Usaha Milik Swasta, tentunya kita
juga perlu mengetahui apa fungsi BUMS. Secara umum Badan Usaha Milik Swasta
(BMUS) memberikan kontribusi besar pada perkembangan perekonomian di Indonesia.
Kelebihan BUMS dalam hal finansial, profesionalisme, dan fleksibilitas, membuat
pemerintah berinisiatif untuk melibatkan BUMS dalam pembangunan ekonomi
Indonesia. Berikut ini adalah beberapa fungsi dan peran BUMS:
1. Fungsi BUMS / Badan Usaha Milik Swasta
 Berfungsi sebagai partner atau rekan kerja pemerintah dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
 Berfungsi sebagai partner atau rekan dalam pengelolaan berbagai sumber daya
 Berfungsi sebagai dinamisator atau pihak yang menimbulkan dinamika dalam
perekonomian masyarakat
 Berfungsi sebagai pihak yang memberikan pelayanan bagi masyarakat

D. Peranan Badan Usaha Milik Negara / BUMS


 Berperan sebagai Mitra BUMN
 Berperan sebagai pihak yang menambah produksi nasional
 Berperan sebagai pembuka lapangan pekerjaan
 Berperan sebagai pihak yang memacu pendapatan nasional dan menambah kas
negara
 Berperan sebagai pembantu pemerintah dalam mengelola dan mengusahakan
kegiatan ekonomi yang tidak ditangani oleh pemerintah
 Berperan sebagai pembantu pemerintah dalam usaha pemerataan pendapatan
nasional

E. Ciri-Ciri BUMS / Badan Usaha Milik Swasta


Sesuai dengan pengertian BUMS / Badan Usaha Milik Swasta, berikut ini adalah
ciri-ciri BUMS di Indonesia:
A. Ciri-Ciri BUMS Secara Umum
 Modal untuk mendirikan badan usaha sepenuhnya berasal dari pihak swasta,
baik perorangan maupun kelompok. Modal tidak hanya diperoleh dari anggota
saja dan bisa berasal dari pinjaman bank atau pemerintah, namun bukan berarti
pemberi pinjaman dapat dikatakan sebagai penanam modal.
 Pemilik atau pemegang badan usaha memiliki wewenang dan tanggung jawab
untuk melakukan pengawasan secara hierarki dan fungsional.
 Badan usaha milik swasta berorientasi untuk mendapatkan keuntungan yang
maksimal.
 Pembagian modal dan keuntungan didasarkan atas penanaman saham di
perusahaan. Selain itu hak suara didalam mengelola badan usaha juga
disesuaikan dengan presentase saham.
 Pemilik saham dapat menjual saham yang mereka miliki di bursa efek.

F. Ciri-Ciri BUMS Berdasarkan Kepemilikan


1. BUMS Perseorangan
 Pemilik perusahaan adalah individu atau perorangan
 Pemilik tunggal perusahaan memiliki kekuasaan tertinggi, dan punya
wewenang penuh dalam operasional usaha
 Kebijakan dalam semua aktivitas perusahaan berasal dari kebijakan
perseorangan
 Semua tanggungjawab dan resiko perusahaan berada di tangan pemilik
perusahaan
2. BUMS Persekutuan
 Pemilik badan usaha persekutuan minimal dua orang atau lebih
 Semua hak, tanggungjawab, dan wewenang diatur dalam perjanjian
persekutuan yang dilakukan oleh beberapa pihak
 Segala aktivitas dan perkembangan perusahaan menjadi tanggungjawab
bersama anggota persekutuan
 Tujuan utama dari kegiatan badan usaha persekutuan adalah untuk memperoleh
laba bersama

G. Ciri-Ciri BUMS Berdasarkan Fungsi


 Tujuan utama BUMS adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal
kemudian dikelola dan dibagikan kepada seluruh anggota
 Bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal
pemenuhan kebutuhan akan barang dan atau jasa.
 Menjadi lembaga yang dapat menciptakan keadaan dinamis pada perekonomian
negara
 Membantu pemerintah dalam hal pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
manusia
 Membantu pemerintah dalam hal menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat

H. Kelebihan dan Kekurangan BUMS / Badan Usaha Milik Swasta


Mengacu pada pengertian BUMS / Badan Usaha Milik Swasta di atas, pada
dasarnya BUMS memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu:
1. Kelebihan Badan Usaha Milik Swasta
Meskipun dikelola oleh pihak swasta, namun keberadaan BUMS berperan
penting terhadap negara terutama dalam bidang kesejahteraan masyarakat. BUMS
terbukti mampu menyerap tenaga kerja yang tinggi di Indonesia. Beberapa kelebihan
BUMS yang lain diantaranya adalah:
 Meningkatkan pendapatan negara dengan adanya pemasukan pajak dari
BUMS.
 Menurunkan angka kemiskinan di Indonesia dengan mengurangi
pengangguran.
 Mengusahakan kegiatan produksi yang bermanfaat untuk kepentingan dan
kemakmuran masyarakat.
 Menambah devisa negara pada BUMS yang melakukan kegiatan ekspor impor.
2. Kekurangan Badan Usaha Milik Swasta
 BUMS cenderung mementingkan keuntungan atau laba sehingga seringkali
tidak memperhatikan lingkungan misalnya dalam kasus BUMS yang
menghasilkan limbah tinggi dan berbahaya.
 Karena tidak dinaungi pemerintah, BUMS sering mengalami kesulitan untuk
mendapatkan pinjaman.
 BUMS sering bermasalah dengan serikat buruh karena adanya silang pendapat.
 Antar BUMS sering terjadi persaingan yang tidak sehat.
 Adanya aliran devisa ke luar negeri pada BUMS milik asing.
I. Jenis-Jenis BUMS / Badan Usaha Milik Swasta
Ada beberapa bentuk Badan Usaha Milik Swasta / BUMS yang ada di
Indonesia. Jika Anda tertarik menggeluti bisnis dengan membuat BUMS, berikut ini
adalah macam-macam BUMS yang mungkin bisa menjadi alternatif bisnis Anda:
1. Perusahaan Perseorangan
Badan usaha yang modal dan tanggungjawabnya dipegang sepenuhnya oleh pemilik
perusahaan secara pribadi.
2. Firma
Firma adalah persekutuan dari dua orang atau lebih untuk mendirikan perusahaan dan
membagi keuntungannya sama rata untuk setiap anggota.
1) Persekutuan Komanditer (CV): Persekutuan dari dua orang atau lebih dimana
salah satu pihak memberikan modal kepada pihak lain untuk mendirikan
perusahaan.
2) Perseroan Terbatas (PT): Perusahaan yang didirikan oleh beberapa orang dan
berbadan hukum serta terbagi atas saham-saham.

J. Contoh Badan Usaha Milik Swasta / BUMS


Saat ini cukup banyak Badan Usaha Milik Swasta/ BUMS di Indonesia. Badan
usaha tersebut menjalankan fungsi dan peranannya dalam peningkatan perekonomian
Indonesia. Mengacu pada pengertian BUMS, berikut ini adalah beberapa contoh Badan
Usaha Milik Swasta yang ada di Indonesia:
1. Contoh Badan Usaha Swasta Nasional

Beberapa badan usaha milik swasta nasional yang beroperasi di indonesia antara lain:
 PT Djarum; perusahaan yang bergerak di industri rokok
 PT Indofood Sukses Makmur; perusahaan yang bergerak di industri makanan
 PT Agung Podomoro; perusahaan yang bergerak di industri properti
 PT Unilever Indonesia; perusahaan yang bergerak di industri consumer product
 PT Air Mancur; perusahaan yang bergerak di industri bahan makanan herbal
2. Contoh Badan Usaha Swasta Asing

Beberapa badan usaha milik swasta asing yang beroperasi di indonesia antara lain:
 PT Freeport Indonesia; perusahaan yang bergerak di bidang engergi
 PT fastfood Indonesia Tbk (KFC); perusahaan yang bergerak di bidang
makanan cepat saji
 PT Ericsson; perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi
 PT CityBank; perusahaan yang bergerak di bidang perbankan
A. PENGERTIAN BUMD (BADAN USAHA MILIK DAERAH)
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah badan usaha yang dalam
pelaksanaannya berada dibawah pengawasan, pengelolaan dan pembinaan pemerintah
daerah. Sebagian besar atau seluruh modal dari BUMD ini dimiliki oleh negara yang
berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan. Bisa dikatakan kalau BUMD adalah
cabang dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di setiap daerah. BUMD merupakan
salah satu instrumen pemerintahan yang berperan penting dalam menjalankan dan
mengembangkan perekonomian daerah dan perekonomian nasional. Contoh BUMD antar
lain Bank Pembangunan Daerah (BPD), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM),
Perusahaan Daerah Angkota Kota (Bus Kota), dll.

B. FUNGSI BUMD (BADAN USAHA MILIK DAERAH)


 Sebagai penyedia barang ekonomis yang tidak disediakan oleh pihak swasta
 Instrumen pemerintahan daerah yang membantu penataan perekonomian daerah
 Pengelola cabang-cabang produksi sumberdaya di daerah yang kemudian
dimanfaatkan untuk kepentingan umum
 Menyediakan layanan untuk masyarakat
 Memajukan sektor usaha yang belum diminati oleh pihak swasta
 Pembuka lapangan kerja di daerah yang bersangkuta
 Membantu pengembangan usaha kecil (contohnya koperasi)
 Pendorong aktivitas dan kemajuan masyarakat di berbagai bidang

C. TUJUAN DIDIRIKANNYA BUMD (BADAN USAHA MILIK DAERAH)


 Memberikan sumbangan pendapatan (penerimaan) daerah dan negara, serta berperan
dalam memajukan perekonomian.
 Mendapatkan keuntungan demi kepentingan daerah.
 Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa
bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan kebutuhan hidup orang banyak di
daerah.
 Perintis kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh pihak swasta dan
koperasi di daerah.
 Memberikan bimbingan dan batuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah,
koperasi, dan masyarakat di daerah.
 Melaksanakan pembangun daerah melalui pelayanan kepada masyarakat.
D. CIRI – CIRI BUMD (BADAN USAHA MILIK DAERAH)
 BUMD merupakan badan usaha yang didirikan dan dalam pelaksanaannya berada di
bawah pemerintah daerah.
 Pemerintah memegang hak atas segala kekayaan dan usaha sehingga memiliki
kekuasaan absolut.
 Sebagian besar atau seluruh modal BUMD dikuasai pemerintah daerah, modal
tersebut berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan.
 BUMD dipimpin oleh direksi yang diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah,
baik gubernur, walikota atau bupati yang berwenang di daerah tersebut.
 Pemerintah bertanggung jawab penuh terhadap risiko yang dapat terjadi dalam
menjalankan usaha.
 Salah satu penyumbang kas daerah dan negara (sumber pendapatan daerah dan
negara)
 Salah satu instrumen yang digunakan untuk mengembangkan perekonomian daerah
dan negara.
 Tidak ditujukan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan modal yang
sekecil-kecilnya, tetapi dibenarkan untuk mencari keuntungan. Keuntungan tersebut
kemudian dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
 Pemerintah berperan sebagai pemegang saham dalam BUMN.
 Dapat menghimpun dana dari pihak lain, baik dari Bank ataupun Non-Bank.

BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD)


E. KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS KEGIATAN USAHA BUMD (BADAN
USAHA MILIK DAERAH)
1. Dalam Bidang Transportasi Umum (contohnya bus kota)
2. Dalam Bidang Pengelolaan Pasar ( Contohnya Perusahaan Daerah Rumah Potong
Hewan atau PDRPH)
3. Dalam Bidang Jasa Perbankan (Contohnya Bank Daerah)
4. Dalam Bidang Penyediaan Air Bersih (Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM)
F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUMD (BADAN USAHA MILIK DAERAH)
1. Kelebihan dan Manfaat BUMD (Badan Usaha Milik Daerah)
 Kegiatan ekonomi dilakukan untuk melayani kepentingan publik.
 Memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memperoleh kebutuhan hidup
berupa barang dan jasa.
 Membuka dan memperluas lapangan kerja di daerah.
 Mencegah monopoli pasar oleh pihak swasta dalam pemenuhan barang dan jasa
di daerah.
 Mengisi kas daerah yang bertujuan memajukan dan mengembangkan
perekonomian daerah dan negara.
2. Kekurangan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah)
 Fasilitas yang diperoleh dari negara tidak dimanfaatkan secara maksimal di
lapangan.
 Kualitas Sumber daya manusia yang diperkerjakan masih kurang.
 Pengelolaan yang kurang efisien sehingga masih sering mengalami kerugian
dalam usahanya.
A. Pengertian BUMN

Berdasarkan Undang-Undang No. 19 Tahun 2003, BUMN (Badan Usaha Milik


Negara) pengertian BUMD adalah suatu badan yang modalnya berasal dari kekayaaan
negara dan kemudian pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah. Dengan begitu, BUMN
termasuk pelaku ekonomi di sistem perekonomian Indonesia.

Pendirian BUMN bertujuan guna mewujudkan harapan masyarakat yang sejahtera,


sehingga segala kebutuhan rakyat bisa terpenuhi dalam berbagai sektor. Sangat banyak
sektor kebutuhan masyarakat yang dikelola oleh BUMN, beberapa diantaranya adalah
keuangan, konstruksi, listrik, perdagangan telekomunikasi, transportasi, perikanan,
pertanian, perkebunan, energi dan lain sebagainya.

B. Bentuk Bentuk BUMN

BUMN dibagi atas dua macam atau jenis dalam penyelenggaraan usahanya, yakni
Badan Usaha Umum atau Perum dan Badan Usaha Perseroan atau Persero. Berikut ini
penjelasan singkatnya.

 Persero (Badan Usaha Perseroan). BUMN ini paling sedikit harus memiliki modal
sebesar 51 persen dari keseluruhan total modalnya. Sedangkan 49 persennya bisa
dimiliki oleh pihak lainnya. Jadi negara harus mendominasi kepemilikan saham
BUMN. Regulasi ini berlandaskan pada Peraturan Pemerintah No.12 tahun 1998.
Biasanya pendirian Persero atas usulan dari Presiden, tapi dijalankan sepenuhnya oleh
Menteri. Sesuai pada peraturan yang sudah ditetapkan. Sebagian besar dari pekerja di
Persero adalah PNS (Pegawai Negeri Sipil), yang memiliki tanggung jawab langsung
pada negara.
 Perum (Badan Usaha Umum). Modal BUMN ini keseluruhannya ditanggung oleh
negara. Jadi Perum sepenuhnya milik pemerintah, dan tidak membagikan perusahaan
dalam bentuk saham. Akan tetapi badan usaha ini tetap memiliki tujuan guna
menyertakan modal di dalam usaha lain dengan persetujuan Menteri yang berwenang.
Walaupun modalnya dari negara, tetapi sistem pengelolaannya dipisahkan dari
kekayaan negara.
C. Tujuan BUMN
Pengelolaan BUMN selalu berpedoman pada terwujudnya kemakmuran rakyat.
Oleh karena itu, berbagai tujuan dirancang agar harapan itu bisa terealisasi dengan baik.
Nah, apa sajakah tujuan dari pendirian BUMN/

 Berkontribusi untuk pertumbuhan serta perkembangan ekonomi secara nasional.


 Memberikan tambahan pendapatan atau kekayaan negara.
 Guna mendapatkan keuntungan finansial.
 Sebagai pihak yang memiliki tanggung jawab terhadap penyediaan barang dan jasa
berkualitas, agar kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi.
 Sebagai pionir berbagai kegiatan usaha, khususnya yang tidak ditekuni oleh koperasi
atau pihak swasta.
 Memberikan partisipasi dalam pembimbingan dan bantuan bagi masyarakat, koperasi
dan pengusaha ekonomi lemah.

D. Contoh BUMN
Pemimpin BUMN Perseroan disebut sebagai direksi, tidak memperoleh fasilitas
negara dan tujuan badan usaha ini adalah mengumpulkan laba atau keuntungan. Beberapa
contoh dari jenis BUMN ini adalah

PT Perusahaan Listrik Negara, PT Adhi Karya Tbk, PT Krakatau Steel Tbk, PT


Kimia Farma Tbk, PT Garuda Indonesia, PT Kereta Api Indonesia, PT Pindad, PT Garam,
PT Balai Pustaka, PT Pertamina dan lain sebagainya.
Ciri dari BUMN Perum adalah untuk memenuhi kebutuhan rakyat, pemimpinnya
adalah seorang direktur atau direksi, dan pekerjanya adalah pegawai dari perusahaan
swasta.

Beberapa contoh BUMN Perum adalah Perumnas, Peruri, Damri, Pegadaian, balai
Pustaka, Bulog, Antara, Jasatirta, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai