Review Jurnal Sedimentasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

REVIEW JURNAL SEDIMENTASI

- Judul : STUDI KARAKTERISTIK SEDIMEN DAN LAJU SEDIMENTASI SUNGAI DAENG – KABUPATEN
BANGKA BARAT
- Jurnal: Fropil
- Vol: Vol 4 No. 2
- Hal: 165-174
- Tahun: 2016
- Penulis: Roby Hambali, Yayuk Apriyanti
- Reviewer: Andrie Prasetyo
- Tanggal: 15 Feb. 19
I. Pendahuluan
Sungai Daeng memiliki nilai yang strategis bagi masyarakat Bangka Barat, di dalamnya
terdapat ketergantungan masyarakat yang tinggi terhadap ketersedian air bersih yang
berasal dari sungai (PAM). Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Baturusa-
Cerucuk dalam Laporan Model DAS Mikro Sungai Daeng DAS Muntok SWPDAS Mancung
(2011) menyatakan sekitar 2000 pelanggan PAM di Kabupaten Bangka Barat akan terancam
tidak terpenuhinya kebutuhan air bersih karena reservoir yang digunakan oleh PAM sudah
mengalami pendangkalan parah akibat sedimentasi. Keberadaan sedimen yang berlebih
dapat mempengaruhi karakteristik dan menimbulkan masalah yang berkaitan dengan
kehidupan manusia, seperti banjir dan penurunan kualitas air. Prediksi laju sedimentasi
(sedimentation rate) diperlukan sebagai dasar perencanaan bangunan hidraulik sungai,
pengelolaan scouring dan beberapa masalah lainnya di sungai. Pada umumnya prediksi
kecepatan sedimentasi dapat didasarkan pada karakteristik sedimen yang terdiri dari ukuran
(size), bentuk (shape), berat volume (specific weigh) dan berat jenis (sepecific gravity) serta
kecepatan jatuh (fall velocity).
II. Abstrak
Pada banyak kasus yang ditemui di Pulau Bangka, sungai-sungai mengalami pendangkalan
yang signifikan akibat sedimentasi yang bersumber dari erosi lahan yang dipercepat
(accelerated erosion). Prediksi laju sedimentasi (sedimentation rate) diperlukan sebagai dasar
perencanaan bangunan hidraulik sungai, pengelolaan scouring dan beberapa masalah lainnya
di sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sedimen sungai di Pulau
Bangka (studi kasus Sungai Daeng, Kabupaten Bangka Barat). Prediksi kecepatan sedimentasi
didasarkan pada karakteristik sedimen yang terdiri dari ukuran (size), bentuk (shape), berat
volume (specific weigh) dan berat jenis (sepecific gravity) serta kecepatan jatuh (fall velocity).
Hasil penelitian menunjukkan gradasi partikel sedimen terdiri dari pasir halus, pasir sedang,
pasir kasar, kerikil halus dan kerikil kasar dengan diameter rata-rata (Dm) 1,39 – 13,25 mm
dan diameter median (D50) 0,5-1,52 mm. Berat volume sedimen berkisar antara 0,808 t/m3
sampai 0,934 t/m3 , sedangkan nilai berat jenis berkisar antara 2,55 sampai 2,69. Kecepatan
jatuh partikel sedimen menunjukkan hubungan logaritmik terhadap ukuran rerata sedimen
dengan nilai 0.207-0,836 m/s. Laju transpor material dasar per satuan lebar sungai (qs)
meningkat dengan meningkatnya kedalaman mengikuti fungsi persamaan geometrik dengan
nilai maksimal pada kedalaman 1,6 m sebesar 197.315 kg/s/m pada bagian hulu, 338.423
kg/s/m pada bagian tengah dan 435.97 kg/s/m pada bagian hilir.
III. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sedimen sungai di Pulau Bangka
(studi kasus Sungai Daeng, Kabupaten Bangka Barat), sehingga dapat diperkirakan laju
sedimentasi yang terjadi dengan menggunakan Persamaan Duboys
IV. Metode Penelitian
Lokasi penelitian yang ditetapkan adalah Sungai Daeng, DAS Muntok di Kabupaten Bangka
Barat. Kegiatan di lapangan terdiri dari pengambilan sampel sedimen dan pengukuran
penampang sungai (lebar dan kedalaman). Pengambilan sampel sedimen dan pengukuran
penampang sungai dilakukan pada alur sungai yang lurus dan pada belokan sungai. Sampel
sedimen yang diambil adalah sedimen dasar (bedload) pada tiga bagian penampang sungai,
yaitu sisi tengah dan sisi pinggir (belokan dalam dan belokan luar pada sungai yang berbelok).
Kegiatan laboratorium terdiri dari analisa saringan (shive analysis), berat jenis dan berat
volume tanah. Analisa saringan dimaksudkan untuk menentukan jenis material sedimen
berdasarkan butiran. Dari pengujian ini didapatkan jumlah dan distribusi ukuran sedimen
dengan menggunakan saringan yang sesuai dengan standar ASTM D 422. Pengujian berat
volume dilakukan melalui dua pengujian, yaitu berat volume lepas dan berat volume padat.
Pengujian berat jenis sedimen dilakukan berdasarkan SNI 1964:2008. Standar ini menetapkan
prosedur uji untuk menentukan berat jenis tanah lolos saringan 4,75 mm (no.4) menggunakan
alat piknometer. Apabila tanah mengandung partikel lebih besar dari saringan No.4, maka
bagian tertahan saringan No.4 diuji sesuai dengan SNI 03- 1969-1990.
V. Hasil dan Pembahasan
Hasil analisis saringan disajikan dalam grafik gradasi butiran sedimen. Selain itu, sedimen
akan diklasifikasi berdasarkan standar AGU dan cara unifikasi tanah. Adapun grafik-grafik
terkait, tersaji dalam jurnal. Hasil klasifikasi sedimen bagian hulu dengan cara unifikasi tanah
sebagaimana menunjukkan bahwa pada bagian kanan (belokan dalam) dan bagian kiri
(belokan luar) didominasi oleh sedimen dengan butiran pasir sedang, sedangkan pada bagian
tengah lebih didominasi oleh pasir sedang, kerikil kasar, dan kerikil halus. Hasil klasifikasi
sedimen bagian tengah dengan cara unifikasi tanah menunjukkan bahwa pada bagian kanan
dan bagian kiri didominasi oleh sedimen dengan butiran pasir sedang, sedangkan pada bagian
tengah didominasi pasir sedang dan pasir kasar. Hasil klasifikasi sedimen bagian hilir dengan
cara unifikasi tanah menunjukkan bahwa pada bagian kanan dan bagian tengah didominasi
oleh sedimen dengan butiran pasir sedang, sedangkan pada bagian kiri didominasi pasir
sedang dan pasir halus.
Hasil pengujian berat volume menunjukkan bahwa berat volume sedimen berkisar antara
0,808 t/m3 sampai 0,934 t/m3 . Umumnya pada semua bagian menunjukkan nilai yang tidak
jauh berbeda, yaitu rata-rata di bawah 0,9 t/m3. Hal ini dikarenakan pada bagian hulu tengah
lebih didominasi oleh pasir sedang, kerikil kasar, dan kerikil halus. Nilai berat jenis pada tiap
penampang bervariasi karena dipengaruhi oleh persentase sedimen yang lolos saringan No.4
dan suhu, serta persentase tanah yang tertahan No.4. Nilai berat jenis berkisar antara 2,55
sampai 2,69 diambil dari ratarata berat jenis berdasarkan kedua SNI sesuai dengan
perhitungan yang ada di SNI 03-1964-2008.
Kecepatan jatuh sedimen merupakan fungsi ukuran, bentuk, berat volume partikel, berat
volume dan kekentalan air di sekitarnya. Oleh karena ukuran partikel sedimen tidak seragam
pada suatu penampang, maka digunakan diameter rata-rata (Dm), dimana Dm didapat
berdasarkan jumlah total dari perkalian antara persentase berat setiap bagian ukuran butir.
Nilai Dm hampir merata disetiap penampang dengan kisaran antara 1,39-4,75 mm, kecuali
pada bagian tengah panampang hulu dengan nilai 13,25 mm. Hal ini disebabkan oleh butiran-
butiran yang lebih kasar akan lebih cepat jatuh dibanding dengan butiran yang lebih halus,
sehingga pada bagian hulu lebih di dominasi butiran kasar.
Laju sedimentasi, selain dipengaruhi oleh ukuran partikel sedimen, juga dipengaruhi oleh
debit yang melewati penampang tersebut, dimana debit aliran merupakan fungsi dari
kedalaman aliran (d), lebar sungai (b) dan kemiringan energi (S0). Berdasarkan analisis
terhadap peta topografi daerah tangkapan air Sungai Daeng, kemiringan energi rerata sebesar
0,0089.
VI. Kesimpulan
Berdasarkan data dan pembahasan dari penelitian, maka dapat disimpulkan antara lain:
 Gradasi partikel sedimen terdiri dari pasir halus, pasir sedang, pasir kasar, kerikil halus
dan kerikil kasar dengan diameter rata-rata (Dm) 1,39 – 13,25 mm dan diameter
median (D50) 0,5-1,52 mm. Berat volume sedimen berkisar antara 0,808 t/m3 sampai
0,934 t/m3, sedangkan nilai berat jenis berkisar antara 2,55 sampai 2,69. Kecepatan
jatuh partikel sedimen menunjukkan hubungan logaritmik terhadap ukuran rerata
sedimen dengan nilai 0.207-0,836 m/s.
 Laju transpor material dasar per satuan lebar sungai (qs) meningkat dengan
meningkatnya kedalaman mengikuti fungsi persamaan geometrik dengan nilai
maksimal pada kedalaman 1,6 m sebesar 197.315 kg/s/m pada bagian hulu, 338.423
kg/s/m pada bagian tengah dan 435.97 kg/s/m pada bagian hilir.
VII. Kelebihan
- Bahasa yang digunakan mudah dipahami
- Data yang ditampilkan singkat, padat dan jelas.
- Grafik yang ditampilkan jelas dan dapat dilihat dengan jelas perbedaannya
- Penelitian didukung oleh data-data yang akurat
VIII. Kekurangan
- Tidak dijelaskan secara detail terkait metode-metode yang ada termasuk metode
yang digunakan (Duboys Formula).
- Tidak ada saran dari penulis untuk kedepannya terkait permasalahan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai