Pasien laki-laki berusia 52 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang memburuk. Ia didiagnosis dengan gagal jantung kronik berdasarkan riwayat penyakit jantung selama bertahun-tahun dan gejala klinis seperti sesak napas, batuk, dan bengkak kaki. Diagnosis didukung hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium. Pasien diberikan tatalaksana komprehensif untuk gagal jantung kroniknya.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
45 tayangan9 halaman
Pasien laki-laki berusia 52 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang memburuk. Ia didiagnosis dengan gagal jantung kronik berdasarkan riwayat penyakit jantung selama bertahun-tahun dan gejala klinis seperti sesak napas, batuk, dan bengkak kaki. Diagnosis didukung hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium. Pasien diberikan tatalaksana komprehensif untuk gagal jantung kroniknya.
Pasien laki-laki berusia 52 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang memburuk. Ia didiagnosis dengan gagal jantung kronik berdasarkan riwayat penyakit jantung selama bertahun-tahun dan gejala klinis seperti sesak napas, batuk, dan bengkak kaki. Diagnosis didukung hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium. Pasien diberikan tatalaksana komprehensif untuk gagal jantung kroniknya.
Pasien laki-laki berusia 52 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang memburuk. Ia didiagnosis dengan gagal jantung kronik berdasarkan riwayat penyakit jantung selama bertahun-tahun dan gejala klinis seperti sesak napas, batuk, dan bengkak kaki. Diagnosis didukung hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium. Pasien diberikan tatalaksana komprehensif untuk gagal jantung kroniknya.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9
PORTOFOLIO VERTIGO
No. ID dan Nama Peserta : dr. Ni Putu Ruspata Bhyantari, S.Ked
No. ID dan Nama Wahana : Rumah Sakit Umum Negara Topik : CHF Tanggal Kasus : 25 Mei 2017 Nama Pasien : Tn. SIK No. RM : 11-57-78 Tanggal Presentasi : 14 September 2017 Pendamping : dr. Ni Luh Tatik S. Wahyuni M.Kes, Sp.PD dr. Putu Sri Wardani Tempat Presentasi : Ruang Rapat Rumah Sakit Umum Negara Obyektif Presentasi : Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan pustaka Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil Deskripsi : Laki-laki, 52 tahun, datang ke UGD RSU Negara dengan keluhan sesak napas yang memberat sejak 2 jam SMRS. Awalnya os ke poliklinik Penyakit Dalam dengan tujuan kontrol rutin, namun os sesak dan kemudian diinstruksikan ke UGD untuk pemberian oksigen dan nebulizer, tetapi setelah dinebulizer os mengeluh sesak bertambah berat. Pasien mengatakan keluhan sesak sejak tahun 2010, sesak dirasakan jika aktifitas berat tetapi keluhan sesak membaik jika istirahat. Sejak ± 2 tahun yang lalu sesak napas dirasakan walau berjalan jarak dekat misalnya ke kamar mandi dengan jarak ± 50 m dan tidak membaik dengan istirahat. Os juga sering terbangun malam hari karena batuk dan sesak. Pasien juga mengeluh batuk (+) terutama pada malam hari. Sesak tidak dipengaruhi oleh cuaca atau debu. Os lebih nyaman menggunakan 3 bantal saat tidur. Mual (+), riwayat bengkak pada kaki (+). Tujuan : Mampu menentukan diagnosis serta tatalaksana komprehensif terhadap kasus CHF Bahan bahasan Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit Cara membahas Diskusi Presentasi & diskusi E-mail Pos Data Pasien Nama: Tn. SIK No. Registrasi : Alamat: Br. Munduk Anggrek Kaja 11-57-78 Nama Klinik : Rumah Sakit Umum Negara Telp. Terdaftar sejak: KELUHAN UTAMA : Sesak napas
Data utama untuk bahan diskusi
Keluhan utama : Sesak napas
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke UGD RSU Negara dalam keadaan sadar dengan keluhan sesak napas yang memberat sejak 2 jam SMRS. Dari keterangan pasien, tadi pagi ia ke poliklinik Penyakit Dalam dengan tujuan kontrol rutin, namun Os sesak dan kemudian diinstruksikan ke UGD untuk pemberian oksigen dan nebulizer, tetapi setelah dinebulizer pasien mengeluh sesak bertambah berat. Pasien mengatakan keluhan sesak sejak tahun 2010, sesak dirasakan jika aktifitas berat tetapi keluhan sesak membaik jika istirahat. Namun sejak ± 2 tahun yang lalu sesak napas dirasakan walau berjalan jarak dekat misalnya ke kamar mandi dengan jarak ± 50 m dan tidak membaik dengan istirahat. Os juga sering terbangun malam hari karena batuk dan sesak. Pasien juga mengeluh batuk (+) terutama pada malam hari, batuk berdahak (-), batuk berdarah (-), panas badan (-), nyeri dada (-). Sesak tidak dipengaruhi oleh cuaca atau debu. Os lebih nyaman menggunakan 3 bantal saat tidur. Nyeri ulu hati (-), mual (+), muntah (-), BB menurun (-). Bengkak pada kaki saat ini (-), riwayat bengkak pada kaki (+). Keluhan saat BAK dan BAB disangkal oleh pasien. PEMERIKSAAN FISIK Status Present • KU : sakit sedang • Kesadaran : compos mentis • Tekanan Darah : 150/100 mmHg • Nadi :117 x/menit • Respirasi : 28 x/menit • Temp. Axilla : 36,50 C Status General Mata : Pergerakan bola mata N/N, konjungtiva anemis -/- sklera ikterik -/-, RCL/TL +/+ isokor 3mm/3mm THT : Kesan tenang Leher : Pembesaran kelenjar limfe (-), JVP 5 + 2cm H2O Thorax : Jantung Inspeksi : tidak tampak pulsasi iktus cordis Palpasi : iktus cordis teraba Perkusi : Batas kanan : PSL dekstra Batas kiri : ICS V linea aksilaris anterior sinistra Auskultasi : S1S2 Tunggal Regular, Murmur (-), Gallop (-) Paru - Paru Inspeksi : statis dan dinamis : simetris kanan = kiri, retraksi dinding dada (-/-), sela iga melebar (-/-) Palpasi : pergerakan simetris, taktil dan vokal fremitus simetris kanan = kiri, nyeri tekan (-/-) Perkusi : sonor di kedua lapang paru Auskultasi : vesikuler +/+, ronki +/+, wheezing +/+ Abdomen : Distensi (-), bising usus (+) normal, nyeri tekan (-), hati dan lien tidak teraba Extremitas : Akral hangat (+), edema (-) 2. Riwayat Pengobatan : Saat ini pasien rutin kontrol ke Poli Penyakit Dalam, dan mendaptkan obat berupa: - Seretide diskus - OBH sirup 3xC1 - Furosemid 2 x ½ - Candesartan 1 x 8 mg - Spironolakton 2 x ½ - Digoxin 2 x ½ - Allupurinol 1 x 1 - Dexametason 3 x 1 - Loratadine 1 x 1 - Colcicin 1 x 1 3. Riwayat Kesehatan : Pasien mengaku memiliki riwayat HT yang diketahui sejak ± 20 tahun yang lalu, namun dulu os tidak rutin minum obat dan hanya minum obat ketika keluhan nyeri tengkuk atau nyeri kepala muncul. Riwayat kardiomegali (Ro/ 2013), asma (+), CHF (+), Anemia (+), Hemorrhoid (+), SNH (Mei 2017). 4. Riwayat Keluarga : Kelurga pasien tidak ada yang mengalami keluahan yang sama seperti pasien. Riwayat penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, dan penyakit ginjal di keluarga juga disangkal. 5. Riwayat Sosial: Pasien merupakan seorang petani yang sehari-harinya bekerja di sawah, pasien sebelumnya sering mengkonsumsi kopi 2-3 kali dalam sehari, karena apabila tidak minum kopi kepala dan leher terasa sakit. Namun selama beberapa tahun belakangan ini pasien sudah tidak bekerja akibat sesak yang dirasakan. 6. Lain2 :Hasil Pemeriksaan Darah Lengkap dan GDS: Tanggal Parameter Hasil 25/5/2017 WBC 8,6 x 103/µL HGB 8,5 g/dL HCT 28,5 % MCV 66,7 µm3 MCH 19,9 pg MCHC 29,8 g/dL PLT 598 x 103/µL 25/5/2017 GDS 89 mg/dL BUN 52 mg/dL SC 2,0 mg/dL 25/5/2017 EKG Sinus takikardi DaftarPustaka 1. Madeline, Carleton PF. Disfungsi Mekanis Jantung dan Bantuan Sirkulasi. Dalam: Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Price SA, Wilson LM. Editor. Edisi keenam. Jakarta: EGC. 2005; 630-40 2. Ghanie A. Gagal Jantung Kronik. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I. Editor. Jilid kedua Edisi kelima. Jakarta: Interna Publishing. 2009; 1596-1604 3. Gray HH, Dawkins KD, Morgan JM, Simpsom IA. Gagal Jantung. Dalam: Lecture Notes Kardiologi. Edisi keempat. Jakarta: Erlangga Medical Series. 2002; 80-97 4. Braunwald, E., 2005. Heart Failure and Cor Pulmonale. In: Kasper, D.L et al., eds. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 16th ed. USA: McGrawlHill, 1371. 5. Joewono, B., 2003. Ilmu Penyakit Jantung. Airlangga University Press, Surabaya. 6. Gaziano, T.A., Gaziano, J.M., 2008. Epidemiology of Cardiovascular Disease. In: Fauci, A.S., et al., eds. Harrison’s Principles th of Internal Medicine. 17 ed. USA: McGraw-Hill. 7. Figueroa, M.S., Peters, J.I., 2006. Congestive Heart Failure: Diagnosis, Pathophysiology, Therapy, and Implications for Respiratory Care, University of Texas Health Science Center. Available from: http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension/jnc7full.pdf. [Accessed 10 Februari 2015]. 8. Kusmana D, Setianto B, Tobing, PL. Gagal Jantung Kronik. Dalam: Standar Pelayanan Medik RS. Jantung Harapan dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Edisi kedua. Jakarta. 2003; 170-80 9. European Society of Cardiology (ESC), 2012. Guideline for the Diagnosis and Treatment of Acute and Chronic heart Failure. 10. Joewono, B., 2003. Ilmu Penyakit Jantung. Airlangga University Press, Surabaya. 11. Guideline for the Prevention, Detection and Management of Chronic Heart Failure in Australia. National Heart Foundation of Australia. Serial on Internet. 2011. [cited on June 1, 2013]. Available from : www.heartfoundation.org.au/.../chronic_heart_failure_guidelines_2011.pdf 12. Tierney, L., dkk., 2002. Diagnosis dan Terapi Kedokteran Ilmu Penyakit Dalam.Salemba medika. Jakarta. 13. Davis, Russell C. ABC of heart failure second edition, Australia: Blackwell publishing 2006;hal. 10-11. 14. Nafrialdi; Setawati, A., 2007. Farmakologi dan Terapi.Edisi 5. Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI, Jakarta. 15. European Society of Cardiology (ESC), 2016. Guideline for the Diagnosis and Treatment of Acute and Chronic heart Failure. ESC Guidelines. 37: 2129-2200. Hasil Pembelajaran 1.Mengenali tanda dan gejala CHF beserta cakupan manifestasi kliniknya 2.Menentukan diagnosis CHF 3.Menentukan tatalaksana komprehensif bagi pasien dengan CHF SUBYEKTIF : Tn. SIK, 52 tahun, datang dengan keluhan sesak napas yang memberat sejak 2 jam SMRS. Dari Tadi pagi ia ke poliklinik Penyakit Dalam dengan tujuan kontrol rutin, namun Os sesak dan kemudian diinstruksikan ke UGD untuk pemberian oksigen dan nebulizer, tetapi setelah dinebulizer pasien mengeluh sesak bertambah berat. Sesak sejak tahun 2010, sesak dirasakan jika aktifitas berat tetapi keluhan sesak membaik jika istirahat. Namun sejak ± 2 tahun yang lalu sesak napas dirasakan walau berjalan jarak dekat misalnya ke kamar mandi dengan jarak ± 50 m dan tidak membaik dengan istirahat. Os juga sering terbangun malam hari karena batuk dan sesak. Pasien juga mengeluh batuk (+). Os lebih nyaman menggunakan 3 bantal saat tidur. Mual (+), riwayat bengkak pada kaki (+). Pasien memiliki riwayat HT yang diketahui sejak ± 20 tahun yang lalu, namun dulu os tidak rutin minum obat dan hanya minum obat ketika keluhan nyeri tengkuk atau nyeri kepala muncul. Riwayat kardiomegali (Ro/ 2013), asma (+), CHF (+), Anemia (+), Hemorrhoid (+), SNH (Mei 2017). Pasien merupakan seorang petani yang sehari-harinya bekerja di sawah, pasien sebelumnya sering mengkonsumsi kopi 2-3 kali dalam sehari, karena apabila tidak minum kopi kepala dan leher terasa sakit. Namun selama beberapa tahun belakangan ini pasien sudah tidak bekerja akibat sesak yang dirasakan. OBYEKTIF Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesan umum pasien tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, tekanan darah 150/100 mmHg, disertai takikardi dan takipnea. Pada status generalis didapatkan konjungtiva anemis, tidak ditemukan infeksi pada telinga, hidung, dan tenggorok, ataupun fokus infeksi lainnya. Pada pemeriksaan leher ditemukan JVP 5 + 2cm H2O. Dari pemeriksaan thorax ditemukan batas kiri jantung meluas hingga ICS V linea aksilaris anterior sinistra serta dari auskultasi paru didapatkan ronki dan wheezing dikedua lapang paru. Pada abdomen dan ekstremitas tidak ditemukan kelainan. Pada pemeriksaan penunjang ditemukan penurunan pada HGB yaitu 8,5 disertai peningkatan pada kadar ureum dan serum kreatinin masing-masing 52 dan 2,0. Pada pemeriksaan EKG ditemukan sinus takikardi ASSESSMENT • CHF • HT stage 2 • Anemia ringan H-M e.c Susp.ADB dd/ penyakit kronis PLANNING • MRS • O2 via nasal canul 3-4 lpm • IVFD RL12 tpm • Pasang DC Os menolak urine tampung • Furosemide bolus 2 amp Konsul Sp.PD: Advis dr. Tatik, Sp.PD Th/: • Spironolakton, Seretide disk, colcisin, allopurinol, digoxin, dexametason Stop • Furosemid 1 amp/8jam edukasi pasang DC • Candesartan 1 x 8 mg lanjut • Loratadine 1 x 10 mg lanjut • OBH syr 3 x CI lanjut • SF 2 x 300 mg • Simtomatik : Ranitidine 1amp/12jam PCT 3 x 500 mg Antasida syr 3 x CI • Evaluasi keadaan umum dan tanda-tanda vital