Soal & Jawaban Tentir Uas Pih 2017
Soal & Jawaban Tentir Uas Pih 2017
Soal & Jawaban Tentir Uas Pih 2017
BY PO FHUI
-UNTUK TENTOR-
Pertemuan 9-10
PERTANYAAN:
3. Apa itu objek hukum? Sebutkan dan jelaskan 2 macam objek hukum?
4. Jelaskan mengenai sumber-sumber hukum material.
JAWABAN:
Peristiwa yang membawa akibat yang diatur oleh hukum, peristiwa yang menimbulkan
adanya perkembangan hukum. Ada 3 kelompok peristiwa hukum
Keadaan Bersegi
Kejadian
1
Keadaan darurat dimana hukum tidak dapat diterapkan karena adanya pertentangan antara kepentingan
hukum dan kewajiban hukum. Contoh: 2 orang yang hanyut di laut berebut sebatang kayu yang hanya dapat
menahan 1 orang saja, jika terjadi perkelahian hingga ada orang yang tidak selamat (tenggelam) maka orang
yang selamat tidak dapat dihukum karena berada dalam keadaan darurat. Hukum yang berlaku saat itu adalah
hukum alam, siapa yang kuat dialah yang menang dan bertahan
o Bencana Alam (force majeure)2
Sikap Tindak
- Menyalahgunakan kekuasaan
Hubungan antara 2 subjek hukum atau lebih dimana hak dan kewajiban disatu pihak
berhadapan dengan hak dan kewajiban pihak lain
Satu pihak punya hak saja dan satu pihak punya kewajiban saja (misal membayar pajak,
rakyat hanya punya kewajiban membayar pajak, dan negara punya hak memungut pajak)
Bersegi 1
Pihak yang satu hanya punya hak dan pihak yang lain hanya punya kewajiban (contoh:
pajak)
Bersegi 2
2
Keadaan yang tidak dapat dihindarkan seperti bencana alam, ada orang yang tiba-tiba meninggal, dsb.
Ketika terjadi force majeure seseorang dapat lepas dari segala kewajibannya, seperti dalam perjanjian sewa
menyewa rumah jika suatu saat rumah tersebut hancur oleh gempa, si penyewa dibebaskan dari kewajiban
membayar sewa
Kedua pihak masing-masing berhak meminta sesuatu dari pihak lain dan berkewajiban
memberi sesuatu pada pihak lain (contoh: jual beli, satu pihak wajib membayar baru berhak
menerima barang, pihak lainnya berhak menerima pembayaran dan berkewajiban
menyerahkan barang)
3. Apa itu objek hukum? Sebutkan dan jelaskan 2 macam objek hukum?
Kepentingan dari subjek hukum atau segala sesuatu yang berguna bagi subjek hukum dan
bisa menjadi pokok dari suatu hubungan hukum
Tempat dari mana materi hukum itu diambil, merupakan faktor yang mempengaruhi
terbentuknya hukum, contohnya
o Hubungan sosial
o Kekuatan politik
o Keadaan geografis
Tempat dari mana suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum, atau tempat dimana
hukum dapat ditemukan, berkaitan dengan bentuk atau cara yang menyebabkan peraturan
hukum formal berlaku, contohnya
3
Kriminologi: berasal dari kata crimen yang berarti kejahatan dan logos yang berarti ilmu, kriminologi secara
garis besar adalah ilmu yang mempelajari tentang kejahatan atau tindak kriminal
o Undang-Undang
o Traktat (perjanjian yang diadakan antara 2 negara atau lebih, traktat hanya
berlaku setelah diratifikasi4 oleh presiden melalui DPR)
- Tercatat (tertulis tapi tidak diundangkan dalam lembaran negara dan tidak dijadikan
UU, misalnya KHI/Kompilasi Hukum Islam)
Pertemuan 11-12
1. Jelaskan serta berikan contoh mengenai hukum dalam arti materiil dan hukum
dalam arti formil!
2. Jelaskan mengenai tiga aliran penemuan hukum!
3. Apakah perbedaan metode interpretasi ekstensif dan analogi?
4
Ratifikasi: pengesahan suatu dokumen negara oleh parlemen, khususnya pengesahan undang-undang,
perjanjian antarnegara, dan persetujuan hukum internasional. Perjanjian internasional yang telah diratifikasi
berlaku sebagai UU bagi negara yang terlibat dalam perjanjian tersebut
5
Yurisprudensi: berasal dari kata jurisprudenz (aliran ilmu hukum, bahasa Jerman) berbeda dengan
jurisprudence (ilmu hukum)
JAWABAN
1. Undang-undang dalam arti formil atau Undang-undang (wet in formele zin) adalah
setiap keputusan yang dilihat dari pembentukannya, diadakan oleh badan negara
yang berwenang, dalam hal ini DPR bersama dengan Presiden.
3. Interpretasi ekstensif adalah Memperluas arti kata dalam peraturan sehingga suatu
peristiwa dapat dimasukkan. Bentuk dari penafsiran hukum
Analogi berarti mempergunakan undang-undang untuk peristiwa yang tidak
disebutkan dalam UU tersebut. Peristiwa yang serupa, sejenis, atau mirip dengan
yang diatur undang-undang diperlakukan sama. Bentuk dari konstruksi hukum
*Metode penemuan hukum dibagi menjadi metodi penafsiran hukum dan konstruksi
hukum
Pertemuan 13
Jawaban:
• Legisme (Montesquieu)
Menganggap bahwa semua hukum terdapat pada UU sehingga hakim dapat menggunakan
yuridis silogisme (deduksi logis) – asalnya dari Perancis
Berlawanan dengan aliran legisme karena dalam aliran ini seorang hakim bebas
menentukan untuk menggunakan UU atau tidak. Hal ini disebabkan karena hakim bertugas
untuk menciptakan hukum atau rechtscepping
Latar Belakang
• Jerman pada abad ke-19 sedang dalam proses kodifikasi, UU yang diadopsi
dari Perancis masih sedikit dan belum banyak mengatur kehidupan pada saat
itu sedangkan hakim dituntut untuk membuat hukum seadil-adilnya
• Rechtsvinding
Hakim memiliki kebebasan yang terikat atau keterikatan yang bebas. Tugas hakim
melakukan rechtsvinding yang artinya “menyelaraskan UU pada tuntutan zaman”
Contoh: menafsirkan UU dengan menambah arti suatu istilah yang terdapat dalam UU,
misalkan dalam kasus pencurian listrik, definisi benda diperluas sehingga tidak hanya
benda berwujud yang dapat dicuri melainkan juga benda tak berwujud yang punya nilai
ekonomi dan kebermanfaatan seperti listrik, pulsa, dsb. – disebut juga penafsiran ekstentif
Namun dalam kasus pidana tidak boleh menggunakan analogi, misalnya menganalogikan
listrik sebagai suatu benda = tidak boleh, karena pidana menganut asas legalitas (perbuatan
hanya dapat dihukum jika ada peraturan yang mengaturnya)
Penafsiran Gramatikal
Berdasarkan pada bunyi UU dengan berpedoman pada arti kata-kata dalam hubungannya
satu sama lain dalam kalimat yang dipakai dalam UU sesuai KBBI (berdasarkan tata
bahasa/kebiasaan dalam penggunaan sehari-hari)
• Penafsiran Historis
Berdasarkan sejarah UU atau sejarah asal-usul suatu peraturan dikaitkan dengan sistem
hukum yang pernah berlaku
Contoh: Denda dalam KUHP yang tertulis 50 rupiah, harus dikonversikan nilai rupiah
saat itu dengan masa sekarang
• Penafsiran Sistematis
Mempertahankan susunan kata yang berhubungan dengan bunyi pasal lainnya, dalam UU
itu sendiri maupun UU lainnya
Contoh: asas monogami dalam KUHPerdata, tidak disebutkan secara eksplisit namun
secara implisit perkawinan adalah antara 1 laki-laki dan 1 perempuan
• Penafsiran Teleologis
• Penafsiran Ekstentif
Memperluas arti kata dalam peraturan sehingga suatu peristiwa dapat dimasukkan
Contoh: arti kata benda diperluas sehingga mencakup benda yang tak berwujud namun
juga memiliki nilai-nilai ekonomi dan kebermanfaatan misalnya pulsa, listrik, dsb.
• Penafsiran Restriktif
Contoh: arti kata “kerugian” tidak termasuk dalam kerugian yang tak berwujud
▪ Penafsiran Komparatif
▪ Penafsiran Futuristik
Konstruksi hukum digunakan pada saat hakim melakukan penemuan hukum, dapat
menggunakan UU maupun yurisprudensi, intinya adalah bagaimana hakim dapat
melakukan penemuan hukum
Metode Konstruksi Hukum dapat melalui:
• Analogis
Contoh: menganalogikan listrik sebagai benda sehingga tindak pencurian listrik dapat
dipidanakan dengan pasal pencurian dalam KUHP
• Argentum a Contrario
Dengan cara melawankan pengertian antara soal yang dihadapi dengan masalah yang diatur
dalam suatu pasal
Dengan cara menyempitkan berlakunya ketentuan UU, karena jika tidak akan terjadi
kerugian yang lebih besar
Contoh: Pasal 1365 KUHPerdata “Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa
kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena
kesalahannya untuk menggantikan kerugian tersebut.” Maka kerugian yang wajib diganti
adalah kerugian akibat perbuatan pelaku saja, bukan kerugian akibat perbuatan lain