Laporan Praktikum Pendinginan Tio Febriananda 240110160084
Laporan Praktikum Pendinginan Tio Febriananda 240110160084
Laporan Praktikum Pendinginan Tio Febriananda 240110160084
POKOK BAHASAN
1. Arti, tujuan dan kegunaan pendinginan
2. Siklus pendinginan
3. Diagram tekanan-entalpi pada pendinginan
4. Beban pendinginan
5. Cairan refrigerant
B. SIKLUS PENDINGINAN
Gambar 2 menunjukkan sebuah diagram sistem pendinginan mekanis.
Panas sistem adalah kompresor. Pada saat kompresor beroperasi, gas bahan
pendingin (refrigerant) dialirkan ke dalam sistem terus-menerus. Tekanan rendah
dipertahankan pada sisi penghisap, dan karena tekanan rendah, bahan pendingin
bisa menguap pada temperatur rendah. Di dalam kompresor, bahan pendingin
ditekan, untuk meningkatkan tekanan dan suhu selama proses. Gas panas bahan
pendingin lalu mengalir ke dalam koil/kumparan pemindah panas yang disebut
kondensor, dimana panas dilepaskan pada proses kondensasi pada tekanan dan
suhu konstan. Dari kondensor cairan bahan pendingin mengalir ke dalam tangki
penampung cairan bahan pendingin. Dalam sebuah sistem kecil, mungkin tidak
terdapat tangki penampung, dan bahan pendingin mengalir terus menerus di dalam
sistem.
Pada saat proses pendinginan, cairan bahan pendingin/refrigerant
mengalir dari tangki penampung ke sisi tekanan rendah dari sistem pendinginan
melalui katup ekspansi. Turunnya tekanan yang terjadi saat bahan pendingin
melalui katup ekspansi tidak mengubah kandungan panas bahan pendingin.
Bagaimanapun, turunnya suhu titik didih dari bahan pendingin terjadi pada tekanan
rendah. Cairan bahan pendingin dingin kemudian mengalir ke koil pemindah panas
yang disebut evaporator, dimana sistem melakukan fungsi pendinginannya, dan
panas diserap oleh bahan pendingin pada proses penguapan pada suhu dan
temperatur konstan. Dari evaporator gas dingin bahan pendingin dialirkan ke dalam
sisi penghisap kompresor, dan lengkaplah satu siklus.
Kebutuhan pertukaran panas atau beban kondenser ditunjukkan oleh garis AD.
Jika M adalah massa refrigeran yang dialirkan melalui sistem per unit waktu,
kebutuhan daya dapat dihitung sebagai berikut :
Sehingga :
D. BEBAN PENDINGINAN
Beban pendinginan adalah panas yang harus diberikan oleh sistem
pendinginan per satuan waktu. Beban pendinginan dapat dikelompokkan menjadi
dua katagori yaitu beban unsteady-state dan steady-state. Beban unsteady-state
adalah panas yang harus dibuang untuk menurunkan suhu bahan pada saat
pendinginan dalam waktu tertentu. Sedangkan beban steady-state adalah jumlah
pemindahan panas yang dibutuhkan untuk mempertahankan suhu penyimpanan.
Untuk produk-produk pangan, suhu harus diturunkan ke suhu penyimpanan dalam
waktu sesingkat mungkin untuk mencegah tercemar mikrobiologi dan penurunan
kualitas.
Termasuk di dalam beban unsteady-state adalah panas sensibel produk,
panas respirasi produk dan panas fusi air bahan jika bahan dibekukan. Sedangkan
beban steady-state termasuk di dalamnya panas yang masuk melalui dinding
melalui lubang dan pintu, panas laten kondensasi uap air yang masuk ke dalam
ruang pendinginan dan panas yang timbul di dalam ruangan.
Panas yang masuk melalui dinding. Laju pindah panas melalui dinding komposit
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan pindah panas secara konduksi (seri).
Tabel 1. Koefisien pindah panas air dari beberapa permukaan di bawah berbagai
kondisi
Panas masuk melalui celah Panas ini terutama disebabkan oleh adanya
fluktuasi tekanan karena perubahan suhu ruangan pendinginan. Pada suhu yang
tinggi udara dingin akan dikeluarkan dari ruangan, sedangkan pada saat suhu
rendah udara hangat akan masuk ke dalam ruangan. Jumlah udara yang masuk ke
dalam ruangan karena perbedaan suhu tersebut dapat dihitung dengan
menggunakan hukum gas ideal.
Q = 2126W[e]0.0484(T) (h)1.71
E. CAIRAN REFRIGERAN
Refrigeran adalah media perpindahan panas yang menyerap panas melalui
penguapan (evaporasi) pada suhu rendah dan memberikan panas melalui
pengembunan pada suhu dan tekanan tinggi.
Setiap refrigeran mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-
masing. Dalam perdagangan, untuk menunjukkan kegunaan refrigeran telah
diklasifikasikan oleh ASRE (American Society of Refrigerating Engineers) menjadi
beberapa kelompok : Komponen halokarbon, Azeotrop, Hidrokarbon, Anorganik,
Organik tak jenuh.
a. Kelompok halokarbon
Kelompok ini terdiri dari refrigeran yang berisi satu atau lebih dari 3
halogen yaitu: klorin, fluorin dan bromin. Perencanaan angka nama kimia dan
rumus kimia dapat dilihat pada tabel berikut :
Pada kelompok ini yang banyak adalah R 12 dan R22. Refrigeran ini
dijual dengan nama dagang sebagai Freon.
b. Kelompok Azeotrop
Adalah campuran Azeotropis dari dua garam menggunakan salah satu
campuran yang tidak dapat dipisahkan di dalam komponen-komponennya
dengan cara distilasi. Nama dagang Azeotrop yaitu Ref 500, yang merupakan
campuran dari R 12 dan R 152 a dengan perbandingan 73,8% dan 26,2% dari
beratnya.
c. Kelompok Hidrokarbon
Beberapa hidrokarbon cocok sebagai refrigeran, terutama
digunakan pada industri petroleum dan petrokimia.
nd Cn Cf
50 Metan CH4
170 Etan CH3CH3
290 propan CH3CH2CH3
Nd Cn Cf
717 Amoniak NH3
718 Air H2O
729 Udara -
744 Karbon dioksida CO2
764 Sulfur dioksida SO2
Di sini terlihat bahwa CO2 bekerja pada tekanan yang sangat tinggi pada batas suhu
tertinggi, sehingga membutuhkan metal yang tebal untuk kompresor dan pipa untuk
R 11 dan R 113. Air bekerja di bawah tekanan atmosfir. Pemakaian refrigeran CO2
membutuhkan sistem yang hampa udara.
Titik beku . Refrigeran harus bekerja di atas suhu bekunya maka titik bekunya
haruslah rendah.
Ref Titik beku 00F
Amonia -107,9
Karbondioksida -69,9
Ref 11 -168
Ref 12 -252
Ref 22 -256
Ref 113 -31
Air +32
Volume aliran per-ton. Volume aliran uap refrigeran yang harus dipompa oleh
kompresor secara sederhana menunjukkan ukuran kompresor. Dengan kompresor
bolak-balik. Dalam kompresor sentrifugal, volume aliran per-ton yang lebih besar
dapat dialirkan, hambatan refrigeran berkurang, sehingga menambah efisien
tekanan aliran kompresor volume per-ton diukur pada kompresi inlet (50F suhu
penguapan); (860F temperatur pengembunan).
Harga kubik-feet-menit/ton dari R 11 dan R 113 harganya mahal sehingga banyak
dipakai komposen sentrifugal.
COP dan Daya per ton. Variabel yang menentukan pemilihan jenis refrigeran
adalah COP atau daya per ton, COP dari daya per ton pada 50 0F penguapan dan
860F pengembunan.
Tabel di atas dengan kompresi isentropis, dengan mengecualikan air dan CO2,
bekerja dengan harga COP yang sedikit berbeda. Perbedaan kecil COP dari
beberapa refrigeran tidak mempengaruhi pemilihan refrigeran.
Penyalaan. Bahaya yang disebabkan oleh flamabilitas akan mempengaruhi
pertimbangan pemilihan refrigeran. Hidrokarbon seperti propan, etan dan butan
sangat peka terhadap ledakan dan nyala. Amoniak meledak bila bercampur dengan
udara pada konsentrasi antara 16% sampai 25% volume. Hidrokarbon halogenasi
(R 11, R 12, R 22, dll) dianggap dan flamabel.
Toksisitas. Toksisitas adalah salah satu yang dapat merugikan manusia, kecuali
udara dapat menyebabkan keracunan, kecuali udara dapat menyebabkan kerugian,
kita berada pada konsentrasi yang tinggi.
.______________________________________________________________________
SUMBER PUSTAKA
Earle, RL. 1983. Unit Operations in Food Processing. Pergamon Press, Oxford.
Henderson, MS. and RL. Perry. 1976. Agricultural Process Engineering. The
AVI Publishing Company, Inc. Westport, Connecticut.
Sahay, KM. and KK. Singh. Unit Operations of Agricultural Processing. Vikas
Publishing House PVT LTD, New Delhi.
First let's explain "low-side" and "high-side" air conditioner compressor motor pressures
and what they mean.
Air conditioning service manuals and training refer to:
Low-side air conditioner compressor motor pressure: this is the pressure in the
air conditioner's refrigerant suction line (low side pressure during compressor
operation) and this will be a relatively low number, often less than 100 psi.
During operation refrigerant is returning to the compressor from the cooling
(evaporator) coil in this line. If we connected the suction line directly to a sealed
vacuum test gauge we'd actually find that the compressor could pull an actual
vacuum on the line. (We used to use an old Frigidaire™ rotary-design compressor
motor as our vacuum pump when we needed to get the air out of a refrigeration
system prior to charging it with new refrigerant.)
The low-side of an air conditioning system is always located inside of the space to
be cooled, or inside of an air handler which moves air through the space to be
cooled.
By lowering the pressure in the cooling coil located on the "low side" of the air
conditioning system, the compressor permits liquid refrigerant to be discharged
into the cooling coil where the change of refrigerant state from a liquid to a gas
absorbs heat and brings the cooling coil to the proper operating temperature.
The LOW SIDE of a refrigeration system is the low-pressure and low temperature
half of the system. Normally this is the indoor air handler - located inside the
space that is to be cooled by bringing indoor air to operating temperature. (For a
refrigerator this is typically 38 to 45 degF.)
High-side air conditioner compressor pressure: output (high side pressure during operation) is
the pressure of the compressed refrigerant gas as it leaves the compressor motor. In other words,
refrigerant gas returns to the compressor through the suction line from the cooling coil (which is
cooling building air).
The low-pressure refrigerant gas is compressed to a high-pressure refrigerant gas inside the
compressor motor. This high temperature refrigerant gas is then cooled down to condense into a
refrigerant liquid before it is returned indoors to the air handler and evaporator coil to be used to
cool building air. (Thus we get the name the name "condensing coil" and "condensing unit" or
"condenser" for the outside half of an air conditioning system.)
The high side components of an air conditioning system, such as the compressor, condensing coil,
and fan unit used to cool the condensing coil are located outside of the conditioned or refrigerated
space, and will be immersed in air at ambient outdoor temperature, say 72 degF.
Here is where the magic of air conditioning occurs. As long as the compressor can produce a
temperature in the outdoor condensing coil which is above ambient outdoor air temperature, heat
will flow from the condensing coil into outdoor air (for example outdoor air blown across the
condensing coil by a fan).
If you studied thermodynamics in high school you learned that heat always flows from the warmer
to the cooler material. The effect is to transfer heat gathered in the indoor or conditioned space
into outdoor air.
The HIGH SIDE of a refrigeration system is at high temperature and higher (refrigerant) pressure
and will always be above ambient temperature. So in a cooling system it will be located outside in
order to transfer heat to the outdoor air. A heat pump designed to pump heat into a building will, of
course, reverse these roles when in heating mode.