Modul Pembelajaran Teknik Mesin Computer Aided Manufacture
Modul Pembelajaran Teknik Mesin Computer Aided Manufacture
Modul Pembelajaran Teknik Mesin Computer Aided Manufacture
MK. CAM
PRODI PTM S1
MK
Skor Nilai:
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa-apa saja menu yang terdapat di dalam buku tersebut
2. Bagaimana cara-cara penggunaan nya
3. Bagaimana contoh critikan buku yang baik
3. TUJUAN
1. Mengulas isi sebuah buku
2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada di buku
3. Mengetahui arti guru sebenarnya
4. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap bab dari
buku
BAB II
ISI BUKU
1. Pendahuluan
Master CAM merupakan salah satu perangkat lunak yang dikembangkan oleh sebuah
perusahaan bernama CNC Software Inc. Di Massachusetts, Amerika serikat pada tahun
1983. CNC Software Inc sendiri adalah perusahaan pertama yang mengembangkan
Computer Aided Design/Computer Aided Manufacture (CAD/CAM) yand dapat
dioperasikan menggunakan personal computer (PC). CAD merupakan perangkat lunak
yang dipergunkan untuk mendesain sebuah produk, sedangkan CAM merupkan perangkat
lunak untuk membantu proses manufacture yang akan dikerjakan oleh mesin. Mastercam
merupakan software pertama yang memperkenalkan kombinasi proses desain dan proses
manufacture terhadap sebuah produk. Awal produk utama matercam adalah system CAM
2 Dimensi (2 D CAM) dengan dilengkapi peralatan-peralatan virtual untuk mendesain
sebuah komponen yang dapat divisualisasikan proses produksinya melalui layar monitor.
Proses visualisasi ini selanjutnya dapat membantu proses manufacture komponen dengan
menggunakan mesin Compute Nmerically Controlled (CNC). Sejalan dengan
pengembangan produk software CAD/CAM, pengguna mastercam diseluruh dunia
semakin berkembang yang menjadikannya sebagai Software yang direkomendasikan
untuk dipergunakan dalam proses mendesain dan manufacture produk berbasis computer.
2. Menu-menu dalam MasterCam
a. Ikon mastercam terinstall dalam program windows
Kesimpulan BAB 1 :
1. Menggambar 2D Facing
Pekerjaan facing adalah salah satu jenis pekerjaan dengan tujuan untuk meratakan
permukaan benda kerja. Memulai menggamabr 2D facing bertujuan untuk menampilkan
permukaan benda kerja yang akan diratakan permukaannya dengan proses pemesinan.
Langkah-langkah menggambar 2D/3D adalah sebagai berikut :
a) Klik ikon mastercam untuk program windows yang telah ter-install di computer
b) Muncul tampilan program mastercam pada layar computer
c) Menetapkan satuan menggambar denga mastercam dalam millimeter (mm) dengan
memilih menu setting>> Configuration>> unit for analyze distance
Pada kotak dialog manager group properties terdapat menu untuk mengatur tampilan
kubus yang akan diproses pemesinan facig, meliputi :
1. Menentukan tampilan objek
2. Menentukan ukuran objek
3. Menentukan toolpaths
1. Tool
menu tool berisi tentang penetuan pahat dan parameter pahat yang digunakan dalam
proses pemesinan. Didalam menu tool terdapat sub menu Select library tool, yaitu sub
menu yang digunakan untuk menetukan jenis pahat yang digunakan. Pemilihan jenis
pahat perlu mempertimbangkan luas bahan dan ketersediaan pahat yang akan
dipergunakan dalam proses pemesinan.
Gambar 39. Jenis-jenis pahat. Untuk proses facing. Dianjurkan memilih pahat 50
face Mill
Jika pahat 50 face mill sudah ditentukan, selanjutnya akan muncul jenis pahat yang
sudah ditentukan pada kotak dialog 2D Toolpats – Facing.
jika tidak tersedia pahat 50 face Mill, maka dapat dilakukan pengaturan jenis pahat,
yaitu dengan mouse dua kali pada pahat 50 face Mill. Selanjutnya akan muncul kotak
dialog Define tool – Machine Group – 1.
2. Cut parameter
pada menu cut parameter, hal – hal yang perlu ditentukan meliputi style, yaitu model
pemakaian pahat pada proses facing, terdiri dari zigzag, yaitu pemakanan berkelanjutan
dengan model zig-zag, one way yaitu proses pemakanan sekali jalan dimana pahat akan
kembali ke posisi semula dilanjutkan pemakanan-pemakanan selanjutnya. Dianjurkan
untuk memilih style zigzag.
Kesimpulan BAB 2 :
1. Mengenal pengoperasian program Mastercam pertama kali perlu
memahami cara membuka program Mastercam, mengatur unit satuan yang
dipergunakan, dan menampilkan persumbuan.
2. Untuk memahami pengoperasian Mastercam, diperkenalkan melalui
pemrograman level dasar yaitu pemrograman facing.
3. Pemrograman facing merupakan permorograman teknik pemesinan untuk
meratakan permukaan benda kerja baik menggunakan mesin frais (milling)
atau mesin bubut (turning)
4. Program facing benda kerja berbentuk segi empat, dapat dipergunakan
dengan memilih model mesin milling.
5. Memprogram facing dimulai dengan menggambar permukaan benda kerja
berbentuk segi empat, dilanjutkan dengan mengatur Toolpaths, dan
memunculkan bahasa pemrograman.
6. Pengaturan toolpaths meliputi mengatur Chain yaitu menyatuan bagian-bagian
benda kerja, menentukan toolpats yang meliputi pengaturan jenis tool yaitu
jenis pahat, pengaturan cut parameter yaitu parameter pemotongan, dan
pengaturan linking parameter yaitu pengaturan simulasi pada saat proses
pemesinan.
7. Memunculkan bahasa pemrograman adalah memunculkan program hasil
pemrograman facing dalam bentuk bahasa numeric, G Code dan M code
untuk dibaca dan diproses oleh mesin CNC menjadi produk yang diinginkan
BAB III : TEKNIK PEMOGRAMAN KONTUR DENGAN MASTER CAM
1. Menggambar 2D/3D Kontur alur dan chamfer
Langkah-langkah menggambar adalah sebagai berikut :
a) Membuka program mastercam under windows
b) Mengatur satuan dalam millimeter (mm) dengan memilih menu setting –
configuration – unit for analyze distance – pilih millimeters
c) Memunculkan sumbu x dan sumbu y dengan menekan fungsi F9 pada keyboard
d) Menggambarkan sisi atas kubus dari benda kerja di bawah ini
f) Pada kotak dialog 2D toolpaths contour, pilih sub menu dan select library untuk
memilih jenis pahat. Untuk jenis pahat direkomendasi untuk dipilih FLAT END
MILL diameter 12 mm, dan tekan ok
g) Sub menu berikut adalah Cut parameter. Sub menu yang ditentukan dalam sub menu
Cut parameter meliputi:
Compensation Type
Compensation direction
Dept cuts
Lead In/Out
Linking parameters
Apabila parameter penting pada sub menu cut parameter, depth cuts, Lead In/out
dan linking parameter sudah ditentukan, selanjutnya memilih tombol ok.
h) Langkah berikutnya adalah menentukan toolpaths untuk chamfer melalui menu
toolpaths – contour – muncul kotak dialog chaining – pilih chain pada alur yang akan
di chamfer. Pada menu toolpath group akan muncul sub menu 2 contour dan kotak
dialog 2D toolpaths- contour.
i) Pengaturan berikutnya berkaitan dengan simulasi pergerakan pahat dalam proses
pengerjaan benda kerja.
3. Memunculkan bahasa pemograman kode G dan Kode M kontur alur dan Chamfer
Memunculkan bahasa pemograman kode G dank ode M untuk hasil pemograman
kontur alur dan chamfer persyaratan yang wajib dipenuhi adalah semua proses kontur
pada toolpaths group-1 terlihat aktif. Langkah berikutnya adlah menekan tombol post
selected operatiaon G1 untuk memulai menampilan hasil pemograman kontur alur dan
chamfer dengan G code dan M code. Tampilan selanjutnya adalah kotak dialog
penyimpanan program ke dalam computer pada folder yang ditentukan kemudian tekan
tombol OK.
Kesimpulan BAB 3 :
1. Pemrograman kontur alur dan chamfer merupakan salah satu penerapan
pemerograman kontur baik menggunakan mesin frais (milling) atau mesin
bubut (turning)
2. Program kontur alur dan chamfer benda kerja berbentuk segi empat, dapat
dipergunakan dengan memilih model mesin milling
3. Memprogram kontur alur dan chamfer dimulai dengan menggambar
permukaan benda kerja berbentuk segi empat, menggambar alur , dilanjutkan
dengan mengatur Toolpaths, dan memunculkan bahasa pemrograman
4. Pengaturan toolpaths meliputi mengatur Chain yaitu menyatuan bagian-
bagian benda kerja, menentukan toolpats yang meliputi pengaturan jenis tool
yaitu jenis pahat, pengaturan cut parameter yaitu parameter pemotongan, dan
pengaturan linking parameter yaitu pengaturan simulasi pada saat proses
pemesinan.
5. Memunculkan simulasi pemrograman kontur alur dan chamfer, dapat
dilakukan dengan mengatur operasi mesin melalui menu Select all operation,
Select all dirty operation, atau Regerate all selected operation yang dapat
dipilih untuk diaktifkan sesuai dengan tujuan simulasi.
6. Dalam pemrograman kontur alur dan chamfer, terdapat dua operasi kontur yang
masuk dalam Toolpath Group-1, yaitu 1-Contour, yaitu informasi proses
pengerjaan kontur untuk membuat alur, dan 2-Contour yaitu informasi proses
pengerjaan kontur untuk membuat chamfer. Select all operation, merupakan
pilihan menu untuk melihat proses simulasi kontur alur dan kontur chamfer.
Select all dirty operation, merupakan pilihan menu untuk me-nonaktifkan
proses simulasi kontur alur dan kontur chamfer. Regenerate all selected
operation, merupakan pilihan menu untuk mengaktifkan salah satu operasi
kontur yang diinginkan
BAB IV : TEKNIK PEMOGRAMAN POCKET DENGAN MASTERCAM
1. Membuat gambar 2D/3D Pocket
Langkah-langkah menggambar 2D/3D Pocket adalah sebagai berikut :
a) Membuka program mastercam under windows
b) Mengatur satuan dalam millimeter (mm) dengan memilih menu setting –
configuration – unit for analyze distance – pilih millimeters
c) Memunculkan sumbu C dan Sumbu Y dengan fungsi F9 pada keyboard
d) Menggambar sisi atas kubus dari benda kerja di bawah ini
2. Mengatur Toolpaths Pocket
Langkah-langkah mengatur toolpaths kontur dan chamfer dalah sebagai berikut :
a) Memilih tipe mesin melalui menu Machine Type – Mill – Default selanjutnya muncul
kotak dialog operation manager
b) Pada kotak dialog operation manager untuk sub menu Toolpaths, pilih menu
properties dan stock setup, selanjutnya akan muncul kotak dialog machine group
properties
c) Pada kotak dialog machine group properties, pilih select corner untuk menentukan
ukuran benda kerja dalam sumbu X dan sumbu Y, dan In view coordinates,
selanjutnya masukkan nilai sumbu Z= 15 mm, kemudian tekan ok
d) Pilih menu toolpaths – contour, menamai file dengan T- Latihan Pocket dan menekan
tombol OK.
Kesimpulan BAB 4 :
1. Pemrograman pocket merupakan salah satu program yang terdapat dalam
mastercam untuk membuat kantung dengan bentuk dan ukuran tertentu.
2. Pembuatan pocket dilakukan dengan menggunakan mesin frais (milling).
3. Memprogram pocket dimulai dengan menggambar permukaan benda kerja
berbentuk segi empat, menggambar bentuk pocket, dilanjutkan dengan
mengatur Toolpaths, dan memunculkan bahasa pemrograman.
4. Pengaturan toolpaths meliputi mengatur Chain yaitu menyatuan bagian-
bagian benda kerja, menentukan toolpats yang meliputi pengaturan jenis tool
yaitu jenis pahat, pengaturan cut parameter yaitu parameter pemotongan, dan
pengaturan linking parameter yaitu pengaturan simulasi pada saat proses
pemesinan.
5. Dalam pemrograman pocket, pada sub menu Cut parameter terdapat penentuan
Roughing yaitu penentuan proses gerakan pahat (Cutting method) selama
pengerjaan pocket.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Keunggulan
Buku ini memiliki pembahasan yang bagus dan tata bahasa serta penulisannya juga
mudah di pahami. Sebagai contoh pada bab yang pertama yaitu yang membahas tentang
menu-menu dan bagiannya yang menjelaskan tentang fungsi dari bagian-bagian tersebut
dijelaskan dengan lengkap dan diberikan gambar sehingga pembaca langsung dapat dengan
mudah mengerti bagian-bagiannya dan dapat langsung mengaplikasikannya dalam praktek
MasterCam. Pada buku ini juga terdapat rangkuman setiap bab nya yang mempermudahkan
pembaca untuk memahami maksud dan tujuan dari pembahasan setiap babnya. Pada buku ini
juga terdapat tugas atau soal pada setiap babnya sehingga sesudah kita membaca isi pada
salah satu bab pada buku ini kita bisa langsung mempraktikannya
B. Kelemahan
Masih banyak bagian – bagian menu mastercam yang belum dijelaskan pada buku ini,
sehingga membuat pembaca sedikit bingung tentang apa kegunaan dari menu – menu yang
belum dijelaskan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mastercam adalah perangkat lunak (software) yang dikembangkan oleh CNC
Software Inc. yang dipergunakan untuk membantu proses desain (Computer Aided
Design) dan proses manufaktur (Computer Aided Manufacturing) terhadap sebuah
produk. Menu-menu yang terdapat dalam Mastercam antara lain menu: File, Undo dan
Redo, View Manipulation, Graphic View, tampilan Objek 3 Dimensi, modifikasi
Delette dan Undelette, modifikasi Analyze, Sketcher, Trim/Break/Extend, Xform,
modifikasi Dimension, modifikasi Surface, modifikasi Objek 3 Dimensi. Mastercam
dapat dipergunakan dalam memprogram proses pemesinan dengan CAM.
Untuk memahami pengoperasian Mastercam, diperkenalkan melalui
pemrograman level dasar yaitu pemrograman facing. Program facing benda kerja
berbentuk segi empat, dapat dipergunakan dengan memilih model mesin milling.
Memprogram facing dimulai dengan menggambar permukaan benda kerja berbentuk
segi empat, dilanjutkan dengan mengatur Toolpaths, dan memunculkan bahasa
pemrograman.
Pemrograman kontur alur dan chamfer merupakan salah satu penerapan
pemerograman kontur baik menggunakan mesin frais (milling) atau mesin bubut
(turning). Program kontur alur dan chamfer benda kerja berbentuk segi empat, dapat
dipergunakan dengan memilih model mesin milling. Memprogram kontur alur dan
chamfer dimulai dengan menggambar permukaan benda kerja berbentuk segi empat,
menggambar alur, dilanjutkan dengan mengatur Toolpaths, dan memunculkan
bahasa pemrograman.
Pemrograman pocket merupakan salah satu program yang terdapat dalam
mastercam untuk membuat kantung dengan bentuk dan ukuran tertentu.
Pembuatan pocket dilakukan dengan menggunakan mesin frais (milling).
Memprogram pocket dimulai dengan menggambar permukaan benda kerja berbentuk
segi empat, menggambar bentuk pocket, dilanjutkan dengan mengatur Toolpaths,
dan memunculkan bahasa pemrograman
B. Saran
Saran untuk buku ini adalah agar lebih jelas lagi dalam pembahasan di tiap tiap
materinya agar mahasiswa dapat lebih cepat untuk memahami tiap materi tersebut.