Dokumen tersebut merangkum isi dari empat bab dalam novel "Baling-Baling Bambu" karya Maulana Faris. Bab pertama menceritakan tentang Saga yang mencontek saat ulangan fisika dan harus mengikuti remidi. Bab kedua menceritakan Saga, Ipunk, dan Tejo belajar bersama untuk menghadapi ulangan matematika dadakan. Bab ketiga mengisahkan hasil ulangan matematika tersebut. Bab keempat memulai kisah masa kecil Saga
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
467 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut merangkum isi dari empat bab dalam novel "Baling-Baling Bambu" karya Maulana Faris. Bab pertama menceritakan tentang Saga yang mencontek saat ulangan fisika dan harus mengikuti remidi. Bab kedua menceritakan Saga, Ipunk, dan Tejo belajar bersama untuk menghadapi ulangan matematika dadakan. Bab ketiga mengisahkan hasil ulangan matematika tersebut. Bab keempat memulai kisah masa kecil Saga
Dokumen tersebut merangkum isi dari empat bab dalam novel "Baling-Baling Bambu" karya Maulana Faris. Bab pertama menceritakan tentang Saga yang mencontek saat ulangan fisika dan harus mengikuti remidi. Bab kedua menceritakan Saga, Ipunk, dan Tejo belajar bersama untuk menghadapi ulangan matematika dadakan. Bab ketiga mengisahkan hasil ulangan matematika tersebut. Bab keempat memulai kisah masa kecil Saga
Dokumen tersebut merangkum isi dari empat bab dalam novel "Baling-Baling Bambu" karya Maulana Faris. Bab pertama menceritakan tentang Saga yang mencontek saat ulangan fisika dan harus mengikuti remidi. Bab kedua menceritakan Saga, Ipunk, dan Tejo belajar bersama untuk menghadapi ulangan matematika dadakan. Bab ketiga mengisahkan hasil ulangan matematika tersebut. Bab keempat memulai kisah masa kecil Saga
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11
TUGAS LITERASI BAHASA INDONESIA
NAMA : FARIANI VINITA T.
KELAS : XI MIPA - 2 NO ABSEN : 21 Judul buku : BALING-BALING BAMBU Pengarang : Maulana Faris Penerbit, tahun terbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2016 Jenis buku : Cerita fiksi Ketebalan buku : 1,6 cm Jumlah halaman buku : 227
No. Hari, Halaman/ Informasi Penting Pertanyaan/
Tanggal Bab yang Tanggapan Dibaca 1. Bab I Bermula dari 3 anak SMA yang bersahabat “Mencontek” bernama Saga, Ipunk, dan Tejo. Suatu hari mereka sedang menghadapi ulangan harian fisika di kelasnya. Saat itu Saga belum belajar fisika, Saga mulai merasa cemas dan bingung memikirkan bagaimana caranya untuk mengerjakan soal ulangan fisika tersebut. Karena terlalu lama berpikir waktu mengerjakan Saga pun mulai kehilangan banyak waktu, ia akhirnya memutuskan untuk mencontek walaupun dia sadar jika itu tindakan yang tidak baik. Ia mulai mencari strategi untuk mencontek agar tidak ketahuan oleh guru yang menjaga di depan kelas. Dia mulai panik karna waktu mengerjakan tinggal sedikit, strategi mencokteknya pun tidak masuk akal. Oleh karna itu Saga dan kedua temannya itu menunggu waktu yang tepat, yaitu waktu dimana saat Pak Neto membaca koran dan meinggalkan kelas untuk beberapa saat. Kesempatan itu pun terjadi seluruh murid yang ada dikelas itu mulai mencontek termasuk Saga yang meminta bantuan kepada temannya Rendi yang menjadi juara di kelasnya. Saga pun mulai memanfaatkan waktu yang tinggal sedikit untuk menyalin kertas yang diberikan temanya itu. Waktu mengejakan akhirnya selesai, pak guru fisika pun mulai mengumpulkan ketas ulangan tersebut. Saga terlihat santai, karna sudah menyelesaikan ulangan fisika dari hasil contekan Rendi. Saga, Tejo, dan Ipunk akhirnya menunggu hasil ulangan yang akan dibacakan Pak Neto dengan rasa percaya diri Saga beranggapan kalau dia akan mendapatkan hasil yang baik. Tetapi takdir berkata lain Pak Nato mengumumkan bahwa Saga harus mengikuti remidian minggu depan.
2. Bab II Tiba-tiba jam pelajaran berganti saat itu
“Belajar Pak Bruto selaku guru matematika datang Bareng” dan mulai mengajar, tetapi Pak Bruto memberi pengumuman bahwa besok akan ada ulangan matematika dadakan dan berkata bahwa besok tidak akan ada yang mendapatkan nilai sempurna dan ulangan tersebut akan menjadi penentu kenaikan kelas. Dengan kaget Saga, Ipunk, dan Tejo, serta seluruh teman kelasnya berteriak mendengar pengumuman tersebut. Saga, Ipunk, dan Tejo memikirkan bagaimana caranya gar tidak remidi untuk ulangan besok, akhirnya Saga memutuskan untuk belajar bareng seketika Tejo dan Ipunk tekaget-kaget karna mereka bertiga tidak pernah belajar sebelumnya. Tejo dan Ipunk pun menyetujui rencana Saga. Setelah pulang sekolah mereka belajar bersama di rumah Saga saat itu hal pertama yang mereka lakukan adalah bermain hiburan saja tanpa memikirkan tujuan mereka. Saga teringat bahwa tujuan mereka untuk belajar bersama, mereka pun mulai membuka buku cetak matematika dengan berlahan seketika Ipunk hampir pingsan karna tidak mengerti dengan rumus-rumus serta angka-angka yang terdapat dibuku. Mereka bertiga hampir putus asa karna tidak mengerti isi dari buku cetak tersebut, Saga pun mengusulkan kalau sebaiknya mereka belajar dari buku catatan. Saat Saga membuka tas nya, ia melihat beberapa kertas yang beriisikan rangkuman rumus-rumus matematika yang akan keluar untuk ulangan besok. Saga bertanya tanya siapa yang memberikan kertas itu, Ipunk pun menjawab bahwa kertas tersebut dari Cindy. Tanpa pikir panjang mereka bertiga pun mulai belajar matematika dari rangkuman itu.
3. Bab III Keesokan harinya Pak Bruto datang
“Ulangan Pak kekelas Saga, Ipunk, dan Tejo untuk Bruto” melaksanakan ulangan matematika. Saga merasa deg-degkan karna takut akan mengikuti remidi, Pak Bruto mulai membagi soal ulangan matematika yang terdiri dari 5 soal itu. Saat mengerjakan soal ulangan Saga dan teman-temannya dibingungkan dengan soal nomer terakhir yang sangat sulit termasuk Cindy yang selalu menjadi peringkat pertama di kelasnya. Saga, Ipunk, dan Tejo mulai menyerah untuk mengerjakan soal nomer terakhir termasuk teman-temannya. Waktu pengerjaan pun berakhir, Saga dan teman- temannya menunggu Pak Bruto membagikan hasil ulangan matematika. Saat Pak Bruto membacakan hasilnya Saga, Ipunk, dan Tejo merasa gugup untuk mendengar hasilnya. Ternyata hanya ada 3 orang yang mendapatkan nilai 100 yaitu Saga, Ipunk, dan Cindy. Saga kaget saat mendengar bahwa dia mendapat nilai sempurna, sedangkan Tejo hanya mendapat nilai 95. Pak guru pun memberi tahu sebuah rahasia dari soal matematika tadi yaitu nomer terakhir yang membuat seluruh kelas kebingungan. Ternyata soal terakhir merupakan sebuah jebakan karna soal tersebut tidak mempunyai jawaban. Setelah mendengar hal itu Tejo merasa kesal karna dia telah mengisi soal terakhir dengan jawaban yang mengasal. Tejo bertanya kepada Saga dan Ipunk bagaimana caranya mereka bisa mendapat nilai sempurna, Saga menjawab kalau dia tidak mengerjakan soal nomer 5 dengan alasan dia sudah menyerah untuk mengerjakannya, sedangkan Ipunk menjawab dengan santainya kalau dia tidak mengerjakan soal nomer 5 dengan alasan dia ketiduran. Karna mendengar jawaban Ipunk yang sangat polos itu Saga dan Tejo, serta seluruh kelas menertawakan Ipunk.
4. Bab IV Saga bercerita tentang masa kecilnya dulu,
“Baling-Baling saat itu Saga masih kelas 2 SD. Ketika itu Bambu” kantor dimna Ibu Saga berkerja sedang mengadakan rekreasi ke pulau Bali. Saga dan Ibunya mengikuti acara tersebut, saat itu mereka disana sedang berpesta api unggun sehingga semua tidur larut malam. Seketika entah jam berapa tepatnya Saga terbangun dalam keadaan tidak sadar ia berjalan kearah pantai, saat di pantai Saga berencana untuk melihat sunrise. Tiba-tiba ia mendengar sebuah suara dan melihat anak perempuan yang membawa baling- baling sambil bernyanyi di pantai, Saga pun mendekati anak itu dan mulai menebak lagu yang dinyanyikan dan mulai bertanya-tanya. Mereka asik mengobrol dan bercanda tawa, tanpa sadar Saga memperhatikan anak perempuan itu dan membuat Saga menyukai anak itu karna senyum manisnya. Saat keasikan berdua, tiba-tiba anak perempuan itu dipanggil neneknya sehingga mereka harus berpisah tapi sebelum mengakhiri pertemuan mereka anak perempuan itu memberikan jepitan berbentuk baling-baling kepada Saga dan berkata dia harus menyimpanya sampai mereka bertemu kembali. Saga menerima pemberiannya dan berjanji akan mengembalikan jepitan itu saat mereka bertemu lagi, anak itu pun pergi Saga pun mulai mengingat kalau dia belum berkenalan. Kembali lagi Saga sendang berada di sekolahnya karna hujan Saga, Ipunk, dan Tejo kebasahan. Ipunk memberi tahu Saga bahwa kelas mereka akan kedatangan murid baru yang cantik. Saga pun tidak memperdulikanya, Cindy datang dan menanyakan apakah mereka berdua sudah belajar tugas praktik biologi kelompok mereka. Dengan santainya mereka manjawab kalau dia kelupaan sehingga membuat Cidy kesal. Saat di kelas guru fisika datang bersama murid baru itu, seisi kelas terpanah melihat anak baru itu. Dia pun memperkenalkan diri, anak baru itu bernama Nia dan pindahan dari Bali saat perkenalan Nia diminta untuk menyanyi dia menyanyikan lagu yang sama persis dengan anak kecil dimasa lalunya Saga. Saga bertanya-tanya apakah Nia anak perempuan dimasa lalunya, karna senyum manisnya yang sama seperti anak dimasa kecilnya.
5. Bab V Di pagi yang kelihatan cerah Saga, Ipunk,
“Pengumuman dan Tejo sedang berada di kelas. Pagi itu Class Cindy selaku ketua kelas maju ke depan Meeting” untuk memberi pengumuman mengenai class meeting, seketika seluruh murid di kelas berteriak gembira mendengarnya. Sebelum melanjutkan pembicaraan Cindy melihat Saga sedang berbicara dengan Ipunk yang saat itu Saga sedang menjawab pertanyaan Ipunk mengenai class meeting, karna hal itu Cindy memarahi Saga karna tidak memperhatikanya. Saat Cindy menjelaskan Saga memperhatikan Cindy diam-diam dan berpendapat kalau diperhatikan Cindy itu orang yang manis, pendiam, cantik, pintar, dan sedikit galak. Cindy menjelaskan bahwa besok saat class meeting akan diadakan lomba antar kelas, mendengar hal itu Saga tertarik dan mengajukan Ipunk, Tejo, dan dia akan mengikuti lomba basket dan band. Cindy awalnya kurang yakin tetapi akhirnya ia menulis nama mereka bertiga untuk diajukan mengikuti lomba, Ipunk dan Tejo yang mendengar hal itu langsung terkaget-kaget. Saga, Ipunk, dan Tejo akhirnya latihan seusai jam sekolah saat latihan basket bola yang dilembar Saga mengenai Ibu kantin, ayam, dan mobil melihat hal itu mereka serentak berteriak dan meminta maaf atas kesalahannya. Saat mereka sedang merasa kelelahan tiba-tiba Cindy datang membawa kresek berisikan air minum untuk diberikan kepada mereka. Melihat hal itu Saga mengucapkan terima kasih tetapi Cindy berkata kalau itu air bekas rapat OSIS, medengar hal itu mereka bertiga kaget karna meminum air bekasan. Walau begitu mereka tetap meminumnya, Tejo memberitahukan sikap Cindy yang selalu perhatian kepada Saga, Ipunk pun berusulan sama mendengar hal itu Saga mulai memikirkan sikap Cindy pada nya. Saga berkata pada dirinya sendiri tentang Cindy yang munkin menjadi perempuan satu-satunya yang mengerti dia dan Saga merasa kalau dia dan Cindy mulai tumbuh suatu ikatan diantara mereka walaupun mereka belum menyadarinya.
6. Bab VI Hari itu Saga sedang berlatih memainkan
“Lagu” gitar, karna dia baru bisa memaikan kunci C, D, dan G sekarang Saga sedang belajar memainkan kunci A. Sambil belajar Saga mendengarkan musik di hp nya mengunakan headset, tiba-tiba Nia berkata kalau dia ingin dinyayikan sebuah lagu. Saga saat itu merasa bingung karna dia baru bisa beberapa kunci saja, dia menolak permintaan Nia dengan alasan situasi dan kondisinya sedang tidak pas, namun cara itu tidak berhasil Nia tetap memaksa untuk dinyayikan sebuah lagu. Saat Saga sedang memikirkan alasan kedua tiba-tiba Ipunk datang dan memberi kabar bahwa Saga dan Tejo serta dirinya harus mengambil nomor undian, mendengar hal itu Saga bisa lolos dari Nia. Saat itu Tejo sudah duluan di ruangan tempat pengambilan undian Saga dan Ipunk datang terlambat. Saga memberi tahu Ipunk untuk mengambil nomor urutan ditengah-tengah, tetapi saat Ipunk mengambil undian ia berkata kalau mereka mendapat nomor ditengah-tengah mendengar hal itu Saga dan Tejo merasa tenang, tetapi setelah ditanya mereka mendapat nomer urutan berapa Ipunk menjawab kalau mereka mendapat nomer undi 2. Saga dan Tejo shok akan jawaban Ipunk, setelah itu Sga bertanya ke Tjo mengenai grup band mana saja yang akan menjadi saingan terberat mereka Tejo menjawab mendengar hal itu Saga mulai gelisah melihat anggota band lainnya yang sudah mulai latihan menyelaraskan nada, musik, dan irama, walau begitu Saga, Ipunk, dan Tejo berinisiatif utuk tidak kalah. Ternyata mereka mendapat pengumuman kalau setiap band harus memainkan lagu ciptaan mereka sendiri, mereka bertiga serentak mengucapkan kata mampus bersama-sama. Setelah mendapat nomer undian setiap anak diwajibkan kembali ke kelas masing-masing. 7. Bab VII Disaat murid-murid SMA menghabisan “Lagu waktunya untuk menghibur diri saat jam Pertama” istirahat Saga malah disibukan dengan membuat lagu untuk lomba class meeting minggu depan. Saga sedang memilih lagu jenis apa yang akan dibawakan, tiba-tiba Nia datang dan bertanya apakah Saga pernah menyukai seseorang apa adanya. Saga menjawab dulu dia pernah menyukai seseorang dimasa kecilnya walau cuma sesaat. Saga pun bertanya balik ke Nia dan Nia menjawab dia dulu juga sama pernah menyukain seseorang di masa kecilnya. Mendengar hal itu Saga beranggapan apa benar jika Nia adalah anak perempuan yang memberikan jepit rambut itu, tapi Saga belum dapat memastikannya. Nia mengusulkan supaya Saga membuat lagu dari kisah masa kecilnya dulu, Saga pun berterima kasih atas usulan itu. Saga mencoba bertanya kepada Nia tetapi kata- kata yang akan Saga tanyakan tidak bisa keluar bergitu saja sangat sulit untuk ia ucapkan, yaitu bertanya apakah benar dia yang memberikan jepit rambutnya itu.
8. Bab VIII Pagi itu didalam kelas tidak ada pelajaran
“Class karna kepala sekolah telah memberikan Meeting” kesempatan kepada muridnya untuk menyiapkan segala persiapan untuk class meeting. Pagi itu Saga bangun gasik karna dia disuruh oleh Cindy untuk mengambil pesanan kostum, saat mengambil kostum dia kelupaan kalau dia berangkat kegasikan sehingga toko masih tutup. Tetapi Saga memeberanikan diri untuk mengetuk pintu toko tersebut, tak lama muncul pegawai wanita yang tingginya 170 an dan beratnya mungkin bisa mencapai 100an hal itu membuat Saga merasa takut. Saga memberanikan diri untuk mengambil pesanan itu ternyata selain mengambil kostum Cindy menitipkan 2 drum dan harus dibawa Saga. Saga bingung memikirkan bagaimana caranya untuk dapat mengangkat barang- barang itu karnya waktu untuk kesekolahnya tinggal 15 menit lagi. Saga membuat smart solution akhirnya Saga memilih cara pertama dengan memakai kostum kelinci pink besar sambil membawa 2 drum dan menaiki angkot karna waktu untuk ke sekolah sudah 13 menit lagi. Hal itu membuat Saga menjadi pusat perhatian dimana-mana termasuk di sekolah. Setelah sampai di sekolah Saga menitipkan barang bawaanya di post satpam, dengan maksud supaya Ipunk dan Tejo bisa membantunya untuk membawa barang tersebut. Di kelas Cindy berusaha membuat yel-yel untuk acara class meeting esok, tetapi tak ada seorang pun yang memperhatikannya dan malah asik sendiri melihat hal itu dari luar kelas Saga merasa kasiah. Akhirnya dia balik ke post satpam dan memakai pakaian kelinci pink besar sambil memebawa toa menuju kelasnya untuk membuat suasana dikelasnya mencair dan memprovokasikan kelas nya untuk tampil heboh saat class meeting. Mendengar dan melihat hal itu Cindy berterima kasih kepada Saga.
9. Bab IX Hari itu Saga, Ipunk, dan Tejo mewakili
“Basket” kelasnya untuk mengikuti pertandingan basket. Sebelum pertandingan di mulai Tejo mengetest Saga tentang peraturan permainan bola basket, Saga menjawab dengan pede nya yang ternyata salah membuat Tejo merasa emosi. Waktu pertandingan akan segera dimulai tiba-tiba Saga mendapat panggilan alam yang mengharuskan dia untuk pergi kebelakang. Tejo panik karna waktunya sebetar lagi, meski begitu rasa yang tidak tertahankan membuat Saga tetap pergi kebelakang. Saat menyelesaikan panggilan alam Saga mendengan suara peluit tanda permainan dimulai, dengan sigap ia cepat-cepat untuk membereskannya. Tapi ada satu kendala yaitu di wc tersebut tidak ada gayung dan membuat Saga panik, untungnya ada perempuan yang lewat kamar mandi sehingga Saga meminta bantuannya untuk diambilkan gayung. Dengan berlari Saga datang ke area pertandingan dan mendengar skor yang dicapai yaitu 15-0 ya kelas Saga masih belum memdapat skor. Saga merasa bersalah karna tidak mengikuti pertandingan dari awal dan merasa kasihan melihat muka Ipunk dan Tejo yang kewalahan. Saga dengan semangat bermain basket untuk mendapatkan sebuah skor ternyata Saga bisa mencetak angka untuk kelasnya melalui three point dan melalui heading skor yang dicetak baru 15-6 sehingga dengan skor tersebut kelas Saga kalah. Walau begitu suporter kelas Saga tidak merasa kecewa karna sudah melihat perjuangan Saga, Ipunk, dan Tejo yang habis-habisan.
10. Bab X Malam itu Saga sedang beristirahat
“Panggung dikamarnya ditemani oleh sebuah gitar dan Para Bintang” suara radio. Saga sedang kepikiran untuk penampilan bandnya besok, tiba-tiba Saga mendapat pesan wa di hp nya pesan itu dari Cindy yang menanyakan persiapan tampil untuk besok dan bertanya lagu apa yang akan dibawakan nanti. Entah kenapa Saga dengan refleks menelepon Cindy dan menyanyikan sedikit lagu ciptaannya itu bersama Ipunk dan Tejo. Cindy memuji lagu yang dinyanyikannya, Saga bercerita jika lagu itu terinspirasi oleh sosok perempuan di masa kecilnya itu. Mendengar hal itu Cindy bertanya apakah perempuan itu cinta pertamanya, saat Saga hendak menjawab tiba-tiba saja telepon mereka terputus karna Saga kehabisan pulsa. Esoknya di sekolah Saga terlihat berulang-ulang kali pergi ketoilet mungkin karna perasaan gugup, tetapi sikap Ipunk dan Tejo terlihat santai-santai saja tanpa harus memikirkan apa yang harus mereka persiapkan nanti diatas panggung. Sambil menunggu MC nya akhrinya datang dan mulai mengecek mic, acara akhirnya dibuka oleh MC mereka merasa kaget dan deg-degan nama grup band mereka dipanggil maju kedepan karna kontestan pertama sedang ada halangan untuk tampil duluan sehingga mereka akan menjadi kontestan pertama yang akan tampil sebagai pembuka. Dengan rasa gugup mereka naik keatas panggung dan mulai mengecek alat musik yang akan dimainkan mereka masing-masing. Saat hendak dimulai Saga mendapat semangat dari Cindy dan mengatakan lelucon kepada Saga yaitu dia harus berhati-hati karna hari ini anginnya kencang dan dapat membuat rambut Saga yang berbentuk baling-baling berputar. Sebelum tampil Saga sudah bilang pada Tejo kalau dia akan menembak wanita yang disukainya setelah band mereka tampil. Band Saga pun tampil dengan meriah disertai para penonton yang ikut meramaikan acaranya. Setelah selesai Saga berlarian menuju kelas nya untuk menembak orang yang dia sukai. Setibanya di kelas Saga melihat banyak kerumunan di dalam kelasnya ternyata didalam sedang ada yang menyatakan perasaan yaitu kak Ryan yang sedang menembak Cindy melihat hal itu Saga merasa kecewa dan patah hati karna cewe yang akan dia tembak ternyata sudah ditembak cowo lain.
11. Bab XI Saat itu Saga sedang berada dikamarnya, ia
“Cowo Baling- merasa malas untuk melakukan sesuatu Baling” saat itu perasaan yang sedang dialami adalah patah hati yang tak tertahankan. Cuaca dan suasana diluar sama persis seperti yang sedang dirasakan Saga, hujan deras yang disertai sambaran petir. Walau sudah banyak chat yang mucul di wa nya Saga tetap merasa malas untuk membukanya. Tetapi Saga berusaha melupakan persaan patah hati terhadap Cindy, ia membuka hp dan melihat pesan- pesan di wa nya saat itu Cindy mengirim pesan tetapi Saga tidak ingin membukanya. Dia membalas chat grup sate punk yang beranggotakan Ipunk dan Tejo saja. Ipunk dan Tejo berencsna untuk main kerumah Saga, dan tiba-tiba saja dirumah Saga sudah terdengar suara Iunk dengan kata hajipi nya. Saga bertanya bagaimana cara mereka berdua bisa masuk dan dimana Tejo sekarang, Ipunk menjawab karna pintu rumah Saga tidak dikunci mereka langsung masuk saja dan memberi tahukan Tejo sedang ada didepan kulkas untuk mencari makan. Saga terlihat murung dan tidak seperti biasanya setelah ditanya kedua temannya dia menjawab kalau saat ini dia sedang patah hati. Dengan polos nya Ipunk mengatakan kalau Saga ditolak Cidny sehingga membuat perasaan Saga menjadi kacau. Mendengar itu Tejo memberitahukan ke Ipunk kalau perkatannya membuat Saga semakin sedih. Tejo malah ikut-ikutan berkata kalau Cindy sudah jadian dengan kak Ryan, mendengar hal itu semakin membuat Saga merasa patah hati. Tiba-tiba saja Nia memvideo call Saga untuk mengundang dia dalam pesta ulang tahunnya malam ini. Mendengar hal itu mereka bertiga langsung bersiap-siap walau Ipunk dan Tejo meminjam pakaian kepada Saga. Setelah sampai di rumh Nia, Nia menyatakan kalau dirinya suka terhadap Saga mendengar hal itu Sag kaget karna pernyataan dari Nia itu. Nia bertanya apakah Saga menyukai Cindy mendengar pertanyaannya Saga tidak bisa menjawabnya, tiba-tiba saja Nia memberitahu kalau Cindy tidak bisa hadir dipestanya malam ini karna masih ada urusan OSIS di sekolah. Mengetahui hal itu Saga bertanya dalam hatinya bagaimana keadaan Cindy saat hujan seperti ini dan Saga mulai merasa cemas. Nia mengatakan jika Saga menyukai Cindy seharusnya dia saat ini menjemput Cindy. Dengan sigap Saga meminta izin ke Nia untuk menjemput Cindy dan mulai berlari keluat menggunakan jas hujan milik Ipunk dan payung milik Nia. Sesampainya di sekolah dia betemu Cindy dan bertanya apakah dia adalah anak perempuan dimasa kecilnya itu, Cindy menjawab dengan tertawa ternyata Saga masih mengingat kenangan itu. Cindy menanyakan keberadaan jepit rambut miliknya lalu Saga menunjukannya, secara langsung juga Saga menyatakan perasaannya dan Cindy ternyata mempunyai perasaan yang sama terhadap Saga. Cindy juga mengatakan kalau dia tidak jadian dengan kak Ryan, hal itu membuat Saga merasa senang. Mereka berjalan berdua dibawah panyung dan guyuran air hujan, walau udara saat itu dingin mereka merasa hangat karna berjalan bersama orang yang mereka sayangi.